Menikmati hangatnya matahari sambil bersantai bisa jadi kegiatan relaksasi yang menyenangkan. Berjemur juga nyatanya dapat mendatangkan tersendiri bagi ibu hamil jika dilakukan dengan tepat. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Adakah Manfaat Berjemur saat Hamil?
Berjemur di bawah sinar matahari membantu tubuh memperoleh vitamin D. Vitamin ini nantinya berguna untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk kesehatan tubuh saat hamil.
Paparan sinar matahari dapat memperkuat tulang sehingga mampu menurunkan berbagai masalah kesehatan tulang, seperti radang sendi dan osteoporosis.
Tulang yang kuat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Pasalnya, janin yang sedang berkembang di dalam rahim akan menambah bobot tubuh. Dengan kesehatan tulang yang terjaga, adanya penambahan ‘beban’ tubuh ini bukan lagi menjadi masalah besar.
Selain itu, manfaat berjemur saat hamil juga berkaitan dengan sistem imun tubuh. Seperti yang diketahui, perubahan hormon di tubuh pada Bumil urut berkontribusi terhadap melemahnya sistem imun tubuh. Akibatnya, Bumil menjadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit.
Dengan mendapatkan sinar matahari yang cukup, sistem tubuh Anda menjadi lebih kuat karena adanya vitamin D yang didapatkan. Vitamin ini bermanfaat untuk melawan penyakit, termasuk penyakit jantung.
Manfaat berjemur untuk ibu hamil ternyata tidak cukup sampai di situ. Vitamin D yang diperoleh tubuh dari sinar matahari dipercaya dapat menurunkan risiko kelahiran prematur dan infeksi yang berkaitan dengan persalinan.
Baca Juga: Kurang Vitamin D saat Hamil dan Risiko Autisme Pada Anak, Apa Kaitannya?
Risiko Berjemur saat Hamil
Berjemur saat hamil memiliki manfaat tersendiri bagi kesehatan. Namun, Anda tetap harus mewaspadai risikonya.
Terpapar panas matahari dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan berikut:
1. Kanker Kulit
Berjemur selama hamil juga dapat membuat wanita berisiko mengalami melanoma. Ini merupakan jenis penyakit kanker kulit yang ditandai dengan terbentuknya bintik hitam seperti tahi lalat baru.
Wanita hamil memiliki risiko lima kali terkena kanker kulit karena peningkatan hormon estrogen selama kehamilan.
Melanoma yang muncul saat hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami metastasis (menyebar ke bagian lain) dibandingkan dengan wanita yang memiliki melanoma saat tidak hamil.
2. Melasma
Tidak hanya kanker kulit, efek berjemur saat hamil juga bisa meningkatkan kejadian melasma. Ini merupakan kondisi ketika kulit mengalami perubahan warna.
Perubahan hormon saat hamil dapat memicu produksi melanin secara berlebih. Pada akhirnya, kulit Anda akan lebih sensitif dan kehilangan warna ketika terkena paparan sinar matahari.
Baca Juga: Mengenal Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil
3. Sunburn
Salah satu risiko berjemur bagi ibu hamil adalah mengalami sunburn atau kulit kemerahan akibat terpapar sinar matahari dalam waktu lama.
Apabila dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat berkembang menjadi kulit lecet dan mengelupas yang tentunya membuat Anda tidak nyaman.
4. Suhu Tubuh Meningkat
Ketika suhu tubuh meningkat, suhu janin di dalam kandungan juga bisa meningkat. Bila Bumil berjemur di suhu tinggi dalam waktu yang lama, peningkatan suhu tubuh bisa memicu kerusakan otak janin.
5. Dehidrasi
Meski menyenangkan dan memberikan relaksasi tersendiri, berjemur di bawah sinar matahari dalam waktu lama bisa membuat tubuh kekurangan air. Kondisi ini pada akhirnya bisa menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi pada ibu hamil bisa menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti detak jantung yang meningkat, hingga memicu risiko kelahiran prematur karena pasokan oksigen yang terhambat.
6. Kadar Asam Folat Menurun
Menurut sejumlah penelitian, berjemur saat hamil dapat menyebabkan kadar asam folat berkurang di dalam tubuh. Ini terjadi akibat dari paparan sinar UV berlebihan.
Padahal, asam folat sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang janin dan mencegah cacat tabung saraf janin. Vitamin ini dibutuhkan selama kehamilan, terutama di trimester pertama.
Baca Juga: Penting, Ini 7 Ciri-ciri Ibu Hamil Kekurangan Asam Folat
Tips Berjemur yang Aman bagi Wanita Hamil
Meskipun berisiko, bukan berarti Anda benar-benar tidak boleh berjemur selama hamil. Anda tetap bisa berjemur dengan aman, asalkan memperhatikan beberapa tips berikut ini:
1. Gunakan Tabir Surya atau Sunscreen
Jangan pernah berjemur tanpa menggunakan tabir surya atau sunscreen. Anda harus mengoleskannya secara merata pada wajah, leher, tangan, kaki, dan bagian tubuh lain yang bisa terpapar.
Gunakan 15 menit sebelum Anda berjemur. Penggunaannya akan melindungi kulit Anda dari bahaya paparan sinar matahari dalam jangka waktu lama.
Pilihlah tabir surya yang mengandung SPF minimal 30.Jangan lupa aplikasikan kembali tabir surya Anda secara berkala.
2. Jaga Hidrasi Tubuh
Tips berikutnya adalah menjaga hidrasi tubuh. Ketika terpapar matahari, tubuh akan mengeluarkan keringat sehingga cairan di tubuh berkurang dan berisiko menyebabkan dehidrasi.
Anda disarankan untuk membawa air minum setiap kali akan berjemur. Minumlah sesering mungkin untuk membantu tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
3. Gunakan Pakaian yang Nyaman
Memilih pakaian yang tepat dapat membantu mengurangi risiko bahaya berjemur bagi ibu hamil. Anda dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang berwarna terang dengan bahan yang mudah menyerap keringat.
Selain itu, pastikan pakaian yang digunakan menutup bagian perut Bumil dengan baik. Hal ini dapat melindungi janin dari kenaikan suhu tubuh berlebih.
Baca Juga: Mengenal Tahap Perkembangan Janin Setiap Trimester Kehamilan
4. Hindari Berjemur Ketika Sinar UV Sedang Tinggi
Manfaat berjemur saat hamil bisa diperoleh jika Anda memperhatikan waktu yang tepat untuk melakukannya, yaitu saat indeks UV (ultraviolet) sedang rendah.
Nilai indeks UV yang aman adalah 1-2 dengan warna hijau. Sementara itu, indeks UV yang berbahaya dapat terlihat dari warna merah dengan angka 8, 9, dan 10.
Jadi, sebelum berjemur, pastikan indeks UV ini berada di angka yang aman. Anda bisa mengukurnya menggunakan aplikasi yang ada di smartphone.
5. Gunakan Topi dan Kacamata
Tips selanjutnya untuk memperoleh manfaat berjemur saat hamil adalah mengenakan topi dan kacamata. Meski terkesan sepele, keduanya mampu melindungi Anda dari paparan sinar matahari langsung. Gunakanlah topi yang cukup lebar dan kacamata berwarna hitam.
6. Hindari Berjemur Terlalu Lama
Berjemur memang baik untuk memperoleh vitamin D. Namun, hindarilah melakukannya terlalu lama.
Aktivitas ini dikatakan aman jika dilakukan selama 5-10 menit sebanyak 2-3 kali setiap minggunya. Anda juga sebaiknya berjemur ketika matahari tidak terlalu terik, yaitu di pagi hari atau sore hari.
Demikian penjelasan seputar manfaat berjemur saat hamil, risiko, hingga tips melakukannya. Pastikan aktivitas ini Anda lakukan dengan aman agar tidak mengganggu kesehatan kehamilan. Semoga bermanfaat!
- Achwal, Aarohi. 2021. Sun Exposure During Pregnancy – Is It Safe? https://parenting.firstcry.com/articles/sun-exposure-during-pregnancy-is-it-safe/. (Diakses pada 28 Juli 2023).
- Gallagher, Grace. 2019. Is Sunbathing Good for You? Benefits, Side Effects, and Precautions. https://www.healthline.com/health/sunbathing. (Diakses pada 28 Juli 2023).
- Weiss, Robin Elise. 2021. Safety of Sunbathing While Pregnant. https://www.verywellfamily.com/sunbathing-in-pregnancy-2753106. (Diakses pada 28 Juli 2023).