Terbit: 12 March 2021 | Diperbarui: 23 August 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Persiapan kehamilan adalah sesuatu yang penting diketahui oleh pasangan suami-istri yang ingin segera memiliki momongan atau bahkan persiapan ini dilakukan sebelum menikah agar ketika menikah, pasangan sudah memiliki informasi terkait kesehatan reproduksinya masing-masing. Tidak hanya wanita, persiapan juga harus dilakukan pria. Apa saja hal-hal penting yang harus disiapkan saat menjadi orang tua? Simak penjelasannya.

11 Persiapan Kehamilan yang Wajib Diketahui Agar Bayi Terlahir Sehat

Persiapan Kehamilan yang Harus Diketahui Pasutri

Merencanakan kehamilan dengan baik adalah sesuatu yang penting agar Anda memiliki bayi yang sehat. Berikut ini adalah beberapa persiapan yang penting untuk diketahui, di antaranya:

1. Konsultasi dengan Dokter

Persiapan kehamilan pertama dan cukup penting yaitu melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Kunjungan ke dokter diperlukan untuk pemeriksaan prakonsepsi. Dokter biasanya akan meninjau meninjau riwayat kesehatan pribadi hingga obat-obatan apa yang sedang dikonsumsi. Selain itu, dokter juga mungkin akan membahas tentang pola makan, berat badan, olahraga, kebiasaan tidak sehat, atau merekomendasikan multivitamin.

Anda mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis jika memiliki kondisi medis tertentu seperti asma, diabetes, atau tekanan darah tinggi. Pemeriksaan dirancang untuk mengevaluasi dan menyiapkan setiap pasangan untuk mendapatkan kehamilan sehat. Hal ini merupakan kesempatan untuk menyelesaikan segala masalah kesehatan yang terkait dengan kehamilan.

Baca juga: Faktor Penyebab Hasil Tes Kehamilan Tidak Akurat

2. Konsumsi Asam Folat

Asam folat diperlukan untuk memberikan perlindungan maksimal bagi janin agar terhindar dari cacat tabung saraf. Saat Anda mulai menghentikan kontrasepsi, Anda bisa mencoba untuk mengonsumsi asam folat selama 2 bulan. Jika Anda tidak yakin tentang apa yang harus dikonsumsi, tanyakan pada dokter mengenai suplemen apa yang sesuai dengan kondisi.

3. Berhenti Merokok

Persiapan kehamilan berikut ini tidak hanya untuk wanita, tetapi juga harus menjadi perhatian pria. Merokok memengaruhi kesuburan (kemampuan untuk hamil) pada pria dan wanita. Oleh karena itu, guna meningkatkan peluang untuk hamil, baik pria dan wanita harus berhenti merokok.

Merokok juga terbukti merusak DNA bayi. Selama kehamilan, merokok merupakan faktor risiko terbesar untuk komplikasi kehamilan serius yang dapat dicegah.

4. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi dengan Baik

Anda dapat meningkatkan kesuburan dengan konsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Makanan untuk persiapan kehamilan seperti biji-bijian, lemak tak jenuh, dan protein nabati dari lentil dan kacang-kacangan, baik untuk dikonsumsi. Pola makan Anda sebelum dan selama kehamilan juga akan memengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan dan kesehatannya di kemudian hari.

5. Mengurangi Asupan Kafein

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak kafein saat Anda mencoba hamil dapat meningkatkan risiko keguguran. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini berlaku untuk pria dan wanita.

Terlalu banyak kafein dalam kehamilan juga terbukti berbahaya bagi janin yang sedang berkembang. Jika Anda berencana untuk hamil dalam waktu dekat, Anda dan pasangan harus mempertimbangkan untuk membatasi asupan kafein hingga 200 mg sehari.

 

6. Menjaga Berat Badan yang Sehat

Body mass index (BMI) adalah parameter yang digunakan untuk menghitung berat badan seseorang. BMI yang ideal sebelum pembuahan adalah antara 18,5 dan 24,9.

Jika Anda memiliki BMI tinggi (lebih dari 25), hal tersebut dapat mengurangi kesuburan dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan masalah kesuburan pada pria.

Sementara jika kadar BMI Anda terbilang rendah (kurang dari 18,5), hal itu juga dapat memengaruhi kesuburan dan menyebabkan masalah kesehatan selama kehamilan. Jadi, berat badan wanita harus ideal sebagai persiapan kehamilan.

7. Tetap Aktif

Menjadi aktif dengan melakukan olahraga teratur sebelum dan sesudah hamil akan membantu kesuburan. Selain itu, rutin olahraga juga bermanfaat bagi bayi dalam jangka panjang. Wanita yang aktif secara fisik lebih cenderung memiliki anak yang juga aktif secara fisik.

8. Berhenti Konsumsi Minuman Beralkohol

Persiapan kehamilan pertama berikutnya adalah menghindari konsumsi minuman beralkohol. Konsumsi berlebihan dikaitkan dengan penurunan kesuburan pada pria dan wanita.

Sementara jika Anda mengonsumsi saat hamil, hal tersebut dapat meningkatkan risiko komplikasi terutama jika terjadi selama tiga bulan pertama kehamilan, kondisi di mana otak janin sedang berkembang. Jika Anda mulai berencana untuk memiliki bayi, segera berhenti untuk mengonsumsi minuman beralkohol.

9. Tes Skrining Kanker Serviks

Pada beberapa kasus, seorang wanita terdiagnosis memiliki kanker serviks saat berada dalam stadium awal. Umumnya, keadaan ini ditemukan melalui skrining prenatal yang rutin dilakukan. Pap smear adalah tes yang umumnya disarankan dilakukan saat pemeriksaan awal kehamilan, kecuali sudah dilakukan sebelum kehamilan.

Jenis tes ini aman dilakukan saat hamil dan menjadi langkah awal untuk mendeteksi kemungkinan kanker serviks. Jika Anda berusia antara 25 sampai 49 tahun, tes ini umumnya dilakukan setiap tiga tahun.

Langkah terbaik adalah melakukan tes sebelum hamil karena kehamilan dapat membuat hasil tes lebih sulit untuk didiagnosis. Jika Anda merencanakan kehamilan, konsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui apakah skrining harus dilakukan sekarang atau tahun depan.

Baca juga: Jangan Disepelekan! Ini 8 Bahaya Merokok Saat Hamil

10. Mendapatkan Vaksin MMR

Jika Anda tidak yakin apakah pernah mendapatkan vaksin MMR, pemeriksaan oleh dokter mungkin diperlukan. Vaksin MMR berguna untuk memberikan perlindungan pada ibu hamil dan janin dari penyakit campak, gondongan, dan rubella.

Meski rubella adalah penyakit yang jarang terjadi, tetapi bisa sangat berbahaya bagi perkembangan bayi, terutama selama tahap awal kehamilan. Vaksin MMR biasanya akan diberikan pada anak-anak dalam dua suntikan sebelum mereka mencapai usia 6 tahun.

11. Menghindari Infeksi dan Paparan Zat Kimia

Sangat penting untuk menghindari infeksi saat Anda mencoba untuk hamil, terutama yang dapat membahayakan janin. Hindari makanan tertentu seperti keju dan produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi atau daging setengah matang. Beberapa makanan tersebut dapat mengandung bakteri berbahaya yang menyebabkan listeriosis, kondisi yang dapat menyebabkan keguguran atau lahir mati.

Selain itu, perlu diingat bahwa beberapa produk pembersih, pestisida, dan pelarut bisa berbahaya bagi janin yang sedang berkembang. Meski Anda mungkin tidak dapat sepenuhnya menghilangkan semua bahaya lingkungan, tetapi Anda dapat menjauhkannya sebanyak mungkin dari aktivitas sehari-hari.

Nah, itulah berbagai macam persiapan kehamilan yang harus wajib diketahui oleh pria dan wanita. Ikuti tips agar cepat hamil tersebut dan konsultasi ke dokter bila perlu. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Anonim. 12 things to do when trying for a baby. https://www.tommys.org/pregnancy-information/planning-a-pregnancy/how-to-get-pregnant/12-things-do-when-trying-baby. (Diakses pada 12 Maret 2021).
  2. Miles, Karen. 17 things you should do before you try to get pregnant. https://www.babycenter.com/getting-pregnant/preparing-for-pregnancy/17-things-you-should-do-before-you-try-to-get-pregnant_7171. (Diakses pada 12 Maret 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi