Terbit: 1 April 2020 | Diperbarui: 23 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Tidak hanya buruk bagi kesehatan ibu, merokok saat hamil juga dapat mengancam keselamatan bayi di dalam kandungan. Terlebih merokok secara rutin dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, yang berakibat fatal. Selengkapnya ketahui bahaya merokok saat hamil di bawah ini.

Jangan Disepelekan! Ini 8 Bahaya Merokok Saat Hamil

Bahaya Merokok Saat Hamil

Berikut berbagai dampak merokok terhadap ibu dan janin yang sedang berkembang dalam rahim:

1. Keguguran dan Lahir Mati

Keguguran adalah peristiwa kematian janin dalam kandungan. Keguguran biasanya terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan. Dalam kasus yang jarang terjadi, kematian janin dapat terjadi setelah 20 minggu kehamilan, yang disebut kelahiran mati.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), merokok saat hamil dapat meningkatkan kemungkinan keguguran dan lahir mati. Ini akibat zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok.

Komplikasi lain dari merokok dapat menyebabkan masalah pada plasenta atau memperlambat perkembangan janin. Kedua kondisi ini juga dapat menyebabkan keguguran atau lahir mati.

2. Kelahiran Prematur

Masih Menurut CDC, merokok saat hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur atau melahirkan bayi terlalu dini. Tidak sedikit risiko kesehatan yang terkait dengan kelahiran prematur, di antaranya, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, cacat mental, masalah belajar dan perilaku, dan komplikasi yang bisa mengakibatkan kematian.

3. Kehamilan Ektopik

Bahaya merokok saat hamil menyebabkan kehamilan ektopik, akibat nikotin dalam rokok yang menyebabkan kontraksi di saluran tuba. Kontraksi ini mencegah embrio bermasalah.

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi berkembang di luar rahim, baik di tuba fallopi atau di perut. Kondisi ini membuat embrio harus diangkat untuk menghindari komplikasi yang mengancam jiwa ibu.

4. Solusio Plasenta

Plasenta terbentuk selama kehamilan untuk menyuplai nutrisi dan oksigen pada janin. Merokok saat hamil adalah faktor risiko utama untuk beberapa komplikasi terkait dengan plasenta, salah satu adalah solusio plasenta.

Kondisi tersebut menyebabkan plasenta terpisah dari rahim sebelum melahirkan. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan hebat dan berisiko kematian pada ibu dan Janin.

Belum ada pengobatan atau pembedahan yang bisa mengembalikan plasenta ke dalam rahim. Tetapi, jika segera mendapatkan penanganan medis, kemungkinan Ibu bisa melahirkan.

5. Placenta Previa

Bahaya merokok saat hamil juga meningkatkan risiko terhadap plasenta previa. Selama kehamilan, plasenta tumbuh di dalam rahim menuju bagian atas rahim, yang membuat serviks terbuka untuk melahirkan.

Plasenta previa adalah kondisi ketika plasenta berada di bagian bawah rahim, sebagian atau seluruhnya menutupi serviks.

Plasenta rentan robek, menyebabkan pendarahan yang berlebihan dan mengambil nutrisi penting dan oksigen pada janin.

Baca juga: 18 Komplikasi Kehamilan yang Harus Diwaspadai

6. Bayi Memiliki Berat Badan Lahir Rendah

Merokok saat hamil dapat menyebabkan bayi memiliki berat badan lahir rendah. Kondisi ini bukan hanya melahirkan bayi dengan ukuran yang kecil. Kelahiran dengan berat badan lahir rendah juga dapat menyebabkan masalah kesehatan dan kecacatan lainnya.

Kemajuan dalam perawatan medis telah mengurangi jumlah kematian akibat berat lahir rendah. Tetapi masih merupakan kondisi serius yang dapat mengakibatkan risiko berikut ini:

  • Bayi terlambat perkembangan
  • Cerebral palsy
  • penyakit pendengaran atau penglihatan
  • Dalam kasus ekstrem, berat badan lahir rendah menyebabkan kematian bayi baru lahir.

Wanita yang berhenti merokok sebelum hamil dapat menurunkan risiko memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah. Bahkan wanita hamil yang telah berhenti merokok cenderung memiliki bayi dengan berat lahir rendah dibandingkan wanita yang tetap merokok.

7. Cacat Lahir

Bahaya merokok saat hamil berikutnya dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan cacat lahir. Jenis masalah yang paling sering terjadi adalah cacat jantung bawaan dan masalah dengan struktur jantung.

Jika ibu merokok saat hamil, paru-paru bayi di dalam kandungan akan mengalami keracunan nikotin. Hal tersebut dapat menyebabkan organ vitalnya tidak bisa berfungsi secara optimal. Akibatnya ketika lahir,  bayi dapat menghabiskan minggu pertama kehidupannya dengan bantuan alat bantu napas. Bahkan, meskipun sudah lepas, bayi tetap berpotensi memiliki riwayat gangguan pernapasan hingga ia dewasa. 

Masalah kesehatan lainnya akibat merokok saat hamil termasuk bibir sumbing dan langit-langit mulut sumbing.

8. Kerusakan Otak

Bahaya merokok untuk ibu hamil lainnya yang jarang disadari yakni memiliki efek seumur hidup pada otak anak. Ketika sudah memasuki masa sekolah, anak kemungkinan akan cenderung memiliki gangguan belajar, masalah perilaku, dan IQ yang relatif rendah. 

Kondisi ini disebabkan otak bayi mengalami kekurangan oksigen saat berada dalam kandungan. Akibatnya, otaknya gagal berkembang dan tidak berfungsi secara optimal. 

Bahaya Asap Rokok Orang Lain bagi Ibu Hamil

Perokok pasif adalah seseorang yang menghirup asap rokok yang dihasilkan orang lain atau perokok aktif. Ada sekitar 4.000 zat kimia yang dihasilkan perokok pasif, banyak di antara zat tersebut meningkatkan risiko kanker. Ini artinya perokok pasif juga sama berbahayanya dengan perokok aktif.

Jika terpapar asap rokok selama kehamilan, Bunda dan bayi berisiko mengalami gangguan kesehatan, seperti yang telah disebutkan di atas.

Beberapa bahaya kesehatan bagi perokok pasif sama dengan perokok aktif,  di antaranya keguguran, berat badan lahir rendah, kelahiran dini, kesulitan belajar atau perilaku pada anak, dan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi saat tidur.

SIDS menjadi kasus yang masih dipertanyakan, karena otopsi dan pemeriksaan medis tidak menunjukkan penyebab kematian, dan bayi tampak sehat sebelum meninggal.

Demi mengurangi bahaya terpapar asap rokok pada ibu dan janin, sebaiknya menghindari lingkungan perokok aktif.

Baca juga: Bahayakah Wanita Sering Membungkuk Saat Hamil?

Cara Berhenti Merokok Saat Hamil

Jika Anda ibu hamil terbiasa merokok dan ingin berhenti, ada banyak cara untuk berhenti merokok, yang mungkin efektif untuk Anda. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter, tentang informasi lebih lanjut mengenai cara berhenti merokok bagi ibu hamil.

Berikut ini beberapa cara berhenti merokok untuk ibu hamil:

  1. Sembunyikanlah rokok, korek api, dan asbak.
  2. Buatlah rumah Anda terbebas dari asap rokok.
  3. Beri tahu orang yang merokok untuk tidak merokok di sekitar Anda.
  4. Kurangi minuman berkafein, karena minuman ini dapat merangsang keinginan untuk merokok. Hindari juga alkohol, yang juga dapat meningkatkan keinginan untuk merokok dan dapat membahayakan janin.
  5. Ubah kebiasaan yang membuat Anda ingin merokok. Jika Anda merokok saat nonton atau ketika merasa stres, cobalah aktivitas lain untuk menggantikan kebiasaan merokok.
  6. Kunyahlah permen atau permen karet (sebaiknya tanpa gula) untuk mencegah keinginan Anda untuk merokok.
  7. Tetap aktif untuk menjaga pikiran Anda dari merokok dan membantu meredakan stres. Cobalah bermain di taman, berolahraga ringan khusus ibu hamil, membaca buku, atau mencoba hobi baru.
  8. Cari dukungan dari orang terdekat Anda, atau bergabunglah dengan kelompok yang sedang berhenti merokok atau masuk program berhenti merokok.
  9. Hindari ke tempat-tempat di mana banyak orang merokok.

Bolehkah Merokok Setelah Bayi Lahir?

Telah dibuktikan bahwa tidak merokok setelah melahirkan memiliki manfaat. Penelitian menunjukkan bahwa jika merokok lebih dari 10 batang per hari, jumlah susu yang Bunda hasilkan berkurang dan kondisi payudara Anda berubah.

Selain itu, bahaya merokok setelah melahirkan menimbulkan bahaya berikut :

  1. Wanita yang merokok juga lebih cenderung menyebabkan pasokan ASI tidak cukup baik dan mungkin tidak dapat menyusui.
  2. Bayi yang disusui oleh ibu yang merokok cenderung mengalami kolik dan lebih sering menangis, yang dapat mendorong penyapihan dini.
  3. Selain itu, bayi sering mengalami infeksi telinga dan infeksi saluran pernapasan bagian atas ketika terpapar asap rokok di rumah.
  4. Bayi yang terpapar asap rokok orang tua lebih mungkin mengalami asma.

Itu dia informasi lengkap mengenai bahaya merokok saat hamil yang harus diwaspadai ibu hamil. Jika Anda bukan perokok, namun orang terdekat seperti suami dan keluarga adalah perokok aktif, maka bantulah orang disekitar Anda untuk berhenti merokok. 

Apabila ibu hamil berada di ruangan yang sama dengan orang yang merokok, jangan ragu untuk menegur atau mematikan rokoknya. Semoga bermanfaat!

  1. Anonim. 2018. Smoking During Pregnancy. https://www.webmd.com/baby/smoking-during-pregnancy#1. (Diakses 20 April 2023).
  2. Anonim. Second Hand Smoke And Pregnancy. https://americanpregnancy.org/pregnancy-complications/second-hand-smoke-and-pregnancy/. (Diakses 20 April 2023).
  3. Carlson, Jessica. 8 Dangers of Smoking While Pregnant. https://www.healthline.com/health/smoking-and-pregnancy. (Diakses 20 April 2023).
  4. Kristeen, Cherney dan Tim Editorial Healthline. 2016. Pregnancy and Smoking. https://www.healthline.com/health/pregnancy/smoking#stay-smokefree. (Diakses 20 April 2023).

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi