Terbit: 4 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Berat badan janin menjadi tolak ukur kondisi kesehatannya. Oleh sebab itu, penting untuk memantau perkembangan berat badan bayi sejak dalam kandungan. Janin yang memiliki berat badan di bawah atau di atas normal dapat meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan. 

Berat Badan Bayi Tidak Normal saat Lahir, Kenali Bahayanya

Risiko Bayi Lahir Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Pada umumnya, bayi akan lahir pada usia kehamilan 37 hingga 40 minggu. Rentang berat badan saat baru lahir untuk bayi laki-laki adalah 3 hingga 3,6 kg, sedangkan bayi perempuan akan memiliki berat badan 2,9 hingga 3,4 kg. 

Bayi baru lahir akan dikatakan mengalami berat badan lahir rendah apabila memiliki berat badan kurang dari 2,5 kg. Ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi baru lahir bisa kekurangan berat badan, antara lain:

  • Bayi kembar
  • Lahir terlalu awal (kelahiran prematur)
  • Ada gangguan kesehatan pada bayi, seperti cacat bawaan lahir atau mengalami infeksi saat dalam kandungan
  • Masalah kesehatan pada ibu hamil, seperti diabetes, hipertensi, atau kekurangan gizi
  • Ibu memiliki kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, atau konsumsi narkoba saat hamil
  • Gangguan pada tali pusat dan atau plasenta sehingga asupan gizi untuk bayi terganggu

Bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki risiko tinggi untuk mengalami beberapa gangguan pada kesehatan. Kondisi kesehatannya kaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti berat badan bayi, asupan nutrisi setelah lahir, kenaikan berat badan setelah lahir, serta usia janin saat lahir. 

Dengan kata lain, tidak semua bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah akan mengalami masalah kesehatan saat lahir. Apabila bayi mendapatkan penanganan serta perawatan yang tepat, maka tidak menutup kemungkinan bayi bisa tumbuh dan berkembang normal. 

Adapun masalah kesehatan yang bisa dialami oleh bayi yang lahir dengan berat badan rendah, antara lain:

  • Rentan mengalami hipotermia (sulit menjaga suhu tubuh tetap hangat)
  • Hipoglikemia (gula darah rendah)
  • Sulit menelan dan menyusu, sehingga rentang mengalami kekurangan gizi dan dehidrasi
  • Kelebihan darah merah atau polisitemia vera; mampu meningkatkan risiko masalah pada pembuluh darah dan jantung
  • Ada masalah pada pernapasan, seperti asma, pneumonia, serta respiratory distress syndrome (RDS). 

Baca Juga15 Komplikasi Persalinan yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil

Risiko Melahirkan Bayi Dengan Berat Di Atas Normal (Makrosomia)

Bayi dalam kandungan tidak hanya bisa mengalami kekurangan berat badan, tetapi juga bisa mengalami berat badan berlebihan, yang dikenal dengan makrosomia. Sama halnya dengan kekurangan berat badan, makrosomia juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. 

Bayi dikatakan lahir dengan berat badan di atas normal apabila saat lahir beratnya di atas 4 hingga 4,5 kg. Kasus ini lebih sering ditemukan pada bayi yang lahir dari ibu usia diatas 35 tahun atau ibu yang mengalami diabetes, kegemukan saat hamil, atau pernah melahirkan bayi dengan makrosomia. 

Kondisi janin yang terlalu besar dapat menimbulkan beberapa masalah saat persalinan, seperti waktu persalinan yang lama, perineum robek parah saat persalinan, serta pendarahan pascapersalinan. 

Selain itu, bayi yang lahir dengan makrosomia dapat mengalami distosia atau tersangkutnya bagian pundak bayi pada tulang kemaluan saat persalinan. Kondisi ini mampu membuat tulang belikat bayi patah atau saraf di leher terjepit. 

Beberapa risiko kesehatan yang bisa dialami oleh bayi dengan berat badan berlebihan, antara lain:

  • Obesitas atau sindrom metabolik saat masa anak-anak
  • Gangguan pernapasan
  • Gula darah rendah

Nah, itu dia ulasan dari berbagai risiko bayi yang lahir dengan berat badan tidak normal. Baik pada berat badan yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi, keduanya dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan pada ibu hamil maupun bayi. 

Agar berat badan janin tetap berada dalam rentang normal hingga persalinan, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Melalui cara ini, dokter akan membantu memantau kondisi kesehatan janin selama dalam kandungan. 

  1. Cleveland Clinic. 2022. Fetal Macrosomia. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17795-fetal-macrosomia. (Diakses pada 24 Juli 2023). 
  2. March of Dimes. 2021. Low Birthweight. https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/birth/low-birthweigh. (Diakses pada 24 Juli 2023). 
  3. Mayo Clinic Staff. 2022. Fetal Macrosomia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fetal-macrosomia/symptoms-causes/syc-20372579. (Diakses pada 24 Juli 2023). 
  4. Stanford Medicine. Low Birth Weight. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=low-birthweight-90-P02382. (Diakses pada 24 Juli 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi