Banyak yang bilang bahwa melahirkan bayi laki-laki lebih sakit daripada bayi perempuan. Hal ini membuat wanita lebih memilih melahirkan dengan cara caesar dibandingkan cara normal. Lantas, bagaimana pandangannya dari segi medis? Yuk, simak penjelasan berikut!
Benarkah Melahirkan Bayi Laki-laki Lebih Sakit dari Bayi Perempuan?
Adanya anggapan bahwa melahirkan bayi laki-laki lebih sakit dibandingkan dengan bayi perempuan, membuat sebagian besar wanita hamil resah. Apalagi setelah mengetahui jika bayi yang dikandungnya berjenis kelamin laki-laki.
Alhasil, wanita hamil lebih memilih untuk melahirkan dengan cara caesar dibandingkan dengan cara normal. Harapannya, tindakan ini bisa membantu meminimalkan rasa sakit yang dirasakan.
Lantas, apakah melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki memang lebih sakit daripada melahirkan bayi perempuan? Faktanya, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, lo.
Menurut Javier diaz-Castro, peneliti dari Universitas Granada, Spanyol, melahirkan bayi laki-laki tidak lebih menyakitkan daripada melahirkan bayi perempuan. Akan tetapi, dampak kerusakan yang ditimbulkan dari melahirkan bayi laki-laki memang lebih besar dibandingkan dengan melahirkan bayi perempuan.
Studi yang terbit dalam jurnal Pediatric Research tersebut mengungkapkan jika bayi laki-laki menghasilkan lebih banyak radikal bebas. Kondisi ini menyebabkan sistem imun tubuh ibu meresponsnya seperti merespons infeksi.
Pada akhirnya, terjadi lebih banyak peradangan dan kerusakan pada tubuh ibu hamil. Peradangan dapat berujung pada stres oksidatif, salah satu pemicu berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, depresi, dan Alzheimer.
Penyebab bayi laki-laki menghasilkan lebih banyak radikal bebas diduga karena mereka merespons stres lebih besar dari sang ibu. Sementara itu, bayi perempuan lebih baik dalam mengendalikan stres.
Selain itu, para peneliti juga mengungkapkan bahwa setelah melahirkan bayi perempuan, tubuh ibu akan mudah untuk menyesuaikan diri.
Baca Juga: 8 Tips Memilih Rumah Sakit Terbaik untuk Persalinan agar Kelahiran Lancar
Perbedaan saat Melahirkan Bayi Laki-laki dan Perempuan
Selain memberikan kerusakan lebih besar pada tubuh ibu hamil, melahirkan bayi laki-laki ternyata mendatangkan berbagai risiko kesehatan.
Menurut Dr. Petra Verburg, dari Robinson Research Institute di University of Adelaide, Australia, ibu yang melahirkan bayi laki-laki atau perempuan memiliki beberapa perbedaan. Beberapa perbedaan tersebut, antara lain:
- Komplikasi kehamilan yang serius lebih mungkin terjadi ketika wanita mengandung bayi laki-laki daripada bayi perempuan.
- Bayi laki-laki lebih mungkin dilahirkan lebih awal (kelahiran prematur). Hal ini menyebabkan si Kecil mengalami lebih banyak masalah kesehatan daripada bayi perempuan.
- Ibu yang mengandung bayi laki-laki sedikit lebih berisiko mengalami diabetes gestasional, preeklamsia selama kehamilan, dan tekanan darah tinggi yang serius menjelang persalinan.
- Plasenta, organ yang melindungi janin yang sedang berkembang, berbeda pada bayi laki-laki daripada bayi perempuan.
- Ibu yang mengandung janin bayi laki-laki memiliki peluang 27 persen lebih tinggi untuk kelahiran prematur antara usia kehamilan 20 dan 24 minggu.
Kendati demikian, penelitian lain mengenai komplikasi kehamilan dan hubungannya dengan jenis kelamin janin masih diperlukan.
Baca Juga: Ukuran Panggul Ibu Hamil dan Pengaruhnya pada Proses Melahirkan
Cara Mengatasi Rasa Sakit saat Persalinan secara Alami
Supaya menjaga kehamilan tetap sehat, perbanyaklah konsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta pertahankan berat badan yang ideal pada saat hamil.
Selain itu, hentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Jangan lupa untuk rutin melakukan olahraga.
Sementara itu, ada beberapa cara alami untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan, di antaranya:
1. Kompres Hangat
Kompres hangat merupakan metode alami yang bisa dilakukan untuk meredakan rasa sakit saat persalinan. Metode ini bisa merilekskan otot yang tegang.
Anda bisa mencelupkan kain atau handuk bersih ke dalam air hangat, lalu letakkan punggung, pangkal paha, atau perut.
Alternatif lainnya, Anda bisa mengisi botol dengan air hangat. Setelah itu, bungkuslah botol menggunakan kain atau handuk bersih, lalu letakkan di sekitar nyeri.
2. Pijat
Pijatan dapat bertindak sebagai pereda nyeri sekaligus membantu memberikan rasa nyaman pada ibu.
Menggosok punggung secara perlahan dengan diselingi pijatan lembut akan menghangatkan kulit dan merangsang hormon pereda nyeri di tubuh.
Bila perlu, Anda bisa menggunakan minyak esensial yang terbukti aman digunakan selama kehamilan. Konsultasikan kepada dokter kandungan Anda sebelum menggunakannya.
3. Water Birth
Water birth dipercaya dapat menenangkan punggung dan membantu mengatasi kontraksi. Saat menjalankannya, serviks Anda akan melebar sekitar 5 cm.
Kehangatan yang diberikan dapat membantu ibu lebih relaks dan membantu menyimpan energi untuk instruksi dalam persalinan.
Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Vagina Sakit Setelah Melahirkan
4. Flanel Hangat
Flanel hangat atau kompres yang diterapkan di area lubang vagina dan bagian belakang (perineum) dapat digunakan setelah kepala bayi muncul. Cara ini dapat dapat membuat ibu merasa lebih nyaman.
Nah, itulah fakta mengenai melahirkan bayi laki-laki lebih sakit daripada bayi perempuan. Bila memiliki kekhawatiran menjelang persalinan, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter kandungan.
Selain itu, bila setelah persalinan, rasa nyeri dirasa lebih buruk dibandingkan kehamilan pertama, konsultasikan kepada dokter kandungan mengenai kemungkinan penyebabnya.