10 Makanan Penghilang Mual saat Hamil, Mudah Didapatkan

Mual dan muntah saat hamil umumnya terjadi pada kehamilan trimester pertama. Hal ini sebenarnya adalah sesuatu yang normal dan menjadi tanda kehamilan yang sehat. Meski demikian, kondisi tersebut bisa membuat Bumil merasa tidak nyaman. Bagaimana cara mengatasinya? Simak berbagai makanan penghilang mual dalam ulasan berikut.

Makanan untuk Menghilangkan Mual pada Ibu Hamil

Agar ibu hamil tetap bisa makan dengan lahap dan nyaman, ada berbagai pilihan makanan penghilang mual saat hamil, terutama di masa hamil muda. Berikut di antaranya: 

1. Makanan yang Mengandung Karbohidrat dan Bertekstur Kering

Mual saat pagi hari ketika bangun tidur kerap terjadi pada ibu hamil. Untuk mencegahnya, usahakan selalu bangun secara perlahan dan tidak langsung berdiri. Setelah itu bisa dilanjutkan dengan konsumsi roti bakar atau biskuit.

Meski cara dinilai efektif mencegah mual, namun perlu diingat sebaiknya Anda tidak tidak menambahkan margarin atau mentega pada biskuit atau roti, karena hal tersebut justru dapat memicu munculnya mual.

2. Makanan Tinggi Serat

Serat dalam sayuran dan buah diketahui dapat membantu mengurangi produksi asam dalam lambung, kondisi inilah yang pada akhirnya dapat menurunkan rasa mual.

Tidak hanya itu, serat juga dapat membantu melancarkan pencernaan selama masa kehamilan. Makanan berserat sebaiknya selalu tersedia dalam makan pagi, siang, malam, termasuk menjadi camilan.  

3. Jahe

Rempah yang satu ini sudah lama dikenal menjadi  rempah yang bermanfaat untuk menangani gangguan pencernaan seperti mual dan muntah.

Jahe mengandung senyawa bioaktif yang berinteraksi dengan perut dan sistem saraf pusat untuk meredakan mual. Berbagai macam camilan yang terbuat atau mengandung jahe bisa menjadi salah menu yang baik dikonsumsi.

Baca Juga: 10 Jenis Makanan Tinggi Zat Besi yang Bagus untuk Ibu Hamil

4. Makanan Dingin 

Ketimbang makanan suhu panas,  makanan bersuhu dingin mungkin lebih cocok membantu ibu hamil mengatasi mual. Es krim, buah potong dingin, atau yoghurt dapat menjadi pilihan karena umumnya makanan ini tidak memiliki aroma yang kuat. 

5. Makanan dengan Kandungan Vitamin B6

Makanan sumber vitamin B6 yang bisa dikonsumsi ibu hamil termasuk oat, sereal dan roti gandum, pepaya, alpukat, ikan, kacang tanah, hingga kacang polong. Ibu hamil juga bisa mengonsumsi menu daging dan ayam untuk memenuhi asupan vitamin B6. 

6. Lemon 

Bukan hanya rasa dan aromanya yang menyegarkan, lemon nyatanya bisa menjadi makanan penghilang mual saat hamil. 

Caranya cukup sederhana. Anda bisa tambahkan irisan lemon ke dalam segelas air, atau bisa juga dengan menambahkan perasan lemon ke dalam segelas air. 

7. Makanan Tinggi Protein

Mengonsumsi makanan yang kaya akan protein dapat mengurang rasa mual pada ibu hamil. Selain aneka daging, tahu, dan tempe, selai kacang juga dapat menjadi pilihan makanan tinggi protein yang aman dikonsumsi ibu hamil selama tidak memiliki alergi terhadap kacang. 

Selain itu, makanan tinggi protein dinilai mampu meningkatkan hormon yang berfungsi menormalkan gerakan lambung yang berlebihan ketika mual. 

Baca Juga: Manfaat Omega-3 untuk Ibu Hamil serta Sumber Makanannya

8. Berbagai Jenis Sup

Sup merupakan jenis makanan yang mudah ditoleransi oleh ibu hamil, makanan ini cenderung mudah dicerna dengan cepat oleh lambung. Semangkuk sup mampu menggantikan cairan elektrolit yang hilang setelah Anda muntah. 

9. Daun Mint

Daun mint memiliki aroma yang kuat dan menyegarkan. Hal ini mungkin cukup untuk membuat rasa mual pada ibu hamil jauh lebih baik. Mengonsumsi daun mint mentah atau  secangkir teh dipercaya sebagai obat mual yang efektif. 

10. Pisang

Ibu hamil dapat mengonsumsi buah pisang jika mual disertai dengan dehidrasi atau mual yang disertai dengan muntah. Pisang dapat membantu mengembalikan potasium dan kalium yang hilang saat muntah. 

Nah, itulah beragam jenis makanan yang bisa dikonsumsi untuk mencegah dan menghilangkan mual selama masa kehamilan. Apabila sudah berusaha menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan yang tepat, namun kondisi tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan.