Menjalani kehamilan yang sehat tanpa masalah menjadi harapan bagi semua wanita hamil. Namun, beberapa wanita ternyata mengalami berat kelebihan berat badan saat hamil. Kondisi ini ternyata meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Apa saja itu? Simak selengkapnya pada artikel berikut ini!
Bahaya Kesehatan Dibalik Kelebihan Berat Badan saat Hamil
Wanita yang mengalami kelebihan berat badan sebelum atau selama hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Memiliki jumlah lemak berlebihan dapat membuat dokter kesulitan untuk memeriksa detak jantung dan melihat janin melalui USG.
Tidak hanya itu, ternyata ada banyak risiko lainnya. Beberapa risiko yang mengintai Ibu kelebihan berat badan saat hamil, di antaranya adalah:
1. Preeklampsia
Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang terjadi ketika ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi, kadar protein dalam urin tinggi yang menjadi indikasi kerusakan ginjal, dan tanda kerusakan organ lainnya.
Kondisi ini pada umumnya dimulai setelah usia kehamilan 20 minggu. Wanita yang tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi juga tetap memiliki risiko terkena preeklampsia.
Menderita obesitas atau kegemukan selama hamil merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko preeklampsia.
Baca Juga: Mengenal Kehamilan Aterm dan Manfaatnya bagi Ibu serta Janin
2. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional merupakan kondisi gula darah tinggi yang dapat terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak pernah menderita diabetes. Kondisi ini dapat muncul pada usia kehamilan berapa saja, tetapi paling sering ditemukan saat trimester kedua dan ketiga.
Diabetes gestasional terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi cukup insulin, untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan. Sebenarnya, semua wanita hamil memiliki risiko untuk terkena diabetes gestasional, tetapi wanita hamil yang kelebihan berat badan memiliki risiko yang lebih tinggi.
3. Keguguran dan Bayi Lahir Mati
Ibu yang kelebihan berat badan saat hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami keguguran dan bayi lahir mati (stillbirth). Keguguran merupakan kondisi kematian janin sebelum usia kehamilan 23 minggu. Sementara itu bayi lahir mati merupakan kondisi kematian janin setelah usia kehamilan 24 minggu atau lebih.
Keguguran dan bayi lahir mati pada ibu hamil yang obesitas memiliki kaitan dengan preeklamsia dan diabetes gestasional yang mungkin dideritanya.
4. Kelahiran Prematur
Kondisi kesehatan berupa preeklampsia dan diabetes gestasional pada ibu kelebihan berat badan saat hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Masalah kesehatan ini dapat menyebabkan asupan nutrisi dari ibu ke janin menjadi terhambat sehingga perkembangan janin juga akan terhambat. Bayi yang lahir prematur perlu pengawasan dokter secara khusus agar risiko masalah kesehatan dapat diturunkan.
5. Makrosomia pada Bayi
Risiko ibu kelebihan berat badan saat hamil selanjutnya adalah makrosomia.
Makrosomia merupakan kondisi di mana bayi baru lahir memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan rata-rata ukuran bayi baru lahir. Bayi dikatakan menderita makrosomia jika lahir dengan berat badan lebih dari 4 kilogram.
Bayi yang lahir dengan makrosomia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami cedera selama persalinan. Selain itu makrosomia pada bayi juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan bayi setelah lahir.
6. Sleep Apnea
Risiko lain dari ibu hamil kelebihan berat badan adalah sleep apnea atau gangguan nafas saat tidur. Sleep apnea merupakan kondisi yang terjadi ketika pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali saat tidur.
Kondisi ini umum dialami oleh orang yang menderita kelebihan berat badan. Jika terjadi pada ibu hamil, maka sleep apnea membuat ibu hamil menjadi lebih cepat lelah, tekanan darah tinggi, hingga terjadi gangguan pada jantung dan paru-paru.
7. Kelainan Bawaan Bayi
Kelebihan berat badan saat hamil diketahui dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan bawaan pada bayi.
Beberapa masalah yang mungkin terjadi pada bayi, antara lain masalah tinggi badan, asma, obesitas, masalah kognitif, dan pertumbuhan yang terhambat.
Tips Menjaga Kesehatan Ibu Hamil
Kebanyakan wanita harus mengalami kenaikan berat badan sekitar 11,5 hingga 16 kilogram selama hamil. Namun, wanita yang sudah memiliki berat badan berlebih sebelum hamil perlu meningkatkan berat badan dalam jumlah yang lebih sedikit.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan dan berat badan selama hamil, antara lain:
1. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Tidak hanya sembarang makanan, Anda perlu memerhatikan asupan gizi selama hamil. Anda disarankan untuk memilih makanan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi serta membantu Anda merasa puas.
Pastikan setiap makanan mengandung protein dalam jumlah tinggi, lemak sehat, serat dari sayuran, dan karbohidrat kompleks. Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter gizi untuk menentukan menu yang tepat.
Selama hamil, Anda juga disarankan untuk konsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi frekuensinya sering. Cara ini dapat mencegah Anda untuk makan secara berlebihan saat waktu makan tiba.
2. Rajin Olahraga
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan risiko kelebihan berat badan pada ibu hamil. Jika Anda sudah rajin olahraga sebelum hamil, maka Anda tidak perlu menghentikan kebiasaan ini.
Namun, bagi ibu hamil yang tidak pernah olahraga sebelumnya, Anda disarankan untuk mulai melakukan aktivitas fisik ringan selama 5 sampai 10 menit sehari. Beberapa aktivitas fisik yang dapat dicoba adalah berjalan kaki, berenang, atau yoga hamil.
Baca Juga: Penyebab Berat Badan Ibu Hamil Susah Naik dan Tips Mengatasinya
3. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Pemeriksaan rutin ke dokter kandungan selama hamil dapat membantu menurunkan risiko komplikasi kehamilan. Selain itu, selama pemeriksaan dokter akan memeriksa pertumbuhan dan perkembangan janin.
Anda tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan bahkan jika Anda merasa baik-baik saja. Beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan selama kehamilan, antara lain tes skrining glukosa, USG, dan berat badan.
Memiliki berat badan berlebihan dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan. Agar terhindar dari risiko ini, Anda disarankan untuk melakukan gaya hidup sehat serta melakukan pemeriksaan rutin ke dokter selama hamil sesuai saran dokter.
- Anonim. 2022. Managing Your Weight Gain During Pregnancy. https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000603.htm. (Diakses pada 11 April 2023).
- Anonim. 2022. What Is Sleep Apnea? https://www.nhlbi.nih.gov/health/sleep-apnea. (Diakses pada 11 April 2023).
- Cnattingius, Sven. 2013. Maternal Obesity and Risk of Preterm Delivery. https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/1696099. (Diakses pada 11 April 2023).
- Danielsson, Krissi. 2021. Does Obesity Cause Miscarriage? https://www.verywellfamily.com/obesity-and-miscarriage-2371370. (Diakses pada 11 April 2023).
- Mayo Clinic Staff. 2022. Fetal Macrosomia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fetal-macrosomia/symptoms-causes/syc-20372579. (Diakses pada 11 April 2023).
- Mayo Clinic Staff. 2022. Preeclampsia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/preeclampsia/symptoms-causes/syc-20355745. (Diakses pada 11 April 2023).
- Mayo Clinic Staff. 2022. Pregnancy and Obesity. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-and-obesity/art-20044409. (Diakses pada 11 April 2023).
- Miles, Karen. 2021. How To Avoid Gaining Too Much Weight During Pregnancy. https://www.babycenter.com/pregnancy/health-and-safety/10-ways-to-avoid-gaining-too-much-pregnancy-weight_10396224. (Diakses pada 11 April 2023).
- NHS UK. 2022. Gestational Diabetes. https://www.nhs.uk/conditions/gestational-diabetes/. (Diakses pada 11 April 2023).