Terbit: 21 April 2020 | Diperbarui: 5 June 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Bukan hal yang mudah bagi para orang tua untuk menerima kenyataan saat mengetahui bayinya lahir tidak sempurna. Sebenarnya, kondisi cacat lahir pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa faktor penyebab. Apa saja penyebabnya dan bisakah dicegah? Simak informasi lengkapnya di bawah ini. 

Penyebab Cacat Lahir pada Bayi dan Tips Pencegahannya

Apa Itu Bayi Lahir Cacat?

Bayi lahir cacat adalah bayi yang mengalami kelainan struktur atau fungsi tubuh sejak lahir. Peluang bayi mengalami cacat cukup tinggi saat ia berusia 3 bulan pertama di dalam kandungan. Ketika usia kandungan 6 bulan setelahnya, bayi juga bisa mengalami kecacatan tetapi peluangnya tidak setinggi saat trimester awal.

Kelainan tersebut bisa mengakibatkan cacat fisik, cacat mental, dan bahkan berisiko terhadap kematian. Cacat lahir struktural biasanya hanya terkait dengan cacat fisik. Kelainan ini memiliki masalah pada bagian tubuh tertentu seperti bibir sumbing, bentuk kaki bengkok, spina bifida, dan lainnya.

Berbeda dengan cacat lahir struktural, cacat lahir fungsional memiliki dampak yang lebih parah karena melibatkan fungsi tubuh tertentu. Bayi yang mengalami cacat lahir fungsional biasanya mengalami masalah otak, metabolisme, sensorik, dan lainnya. Contohnya seperti down syndrome, autis, Rett syndrome, buta, dan lainnya.

Penyebab Bayi Lahir Cacat yang Harus Orang Tua Ketahui

Baik cacat lahir struktural maupun cacat lahir fungsional, keduanya terjadi karena sebab tertentu. Sebaiknya para calon orang tua mengetahui hal-hal yang bisa menjadi pemicu bayi lahir cacat. Dengan begitu, Anda bisa menghindari kejadian ini.

Berikut ini adalah beberapa penyebab bayi lahir cacat yang perlu Anda ketahui:

1. Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan penyebab yang sering membuat bayi terlahir cacat. Penyebab ini bisa terjadi karena diturunkan atau didapat. Kelainan genetik yang diwariskan bisa diturunkan oleh gen dari salah satu atau kedua orang tua yang juga cacat sejak lahir.

Kejadian kelainan genetik juga ada yang didapat. Kelainan genetik yang didapat dan diturunkan memicu mutasi genetik pada kromosom DNA yang ke-sekian. Akibatnya, bayi mengalami kecacatan pada kromosom DNA tertentu yang mengalami kelainan.

Anda memang tidak bisa menghindari penyebab bayi lahir cacat yang satu ini karena merupakan faktor eksternal yang tidak bisa Anda ubah. Namun, tetaplah berpikir positif bahwa bayi Anda akan sehat dan normal saja ketika ia lahir.

2. Masalah Kromosom

Dalam beberapa kasus, pemicu bayi lahir cacat dapat diakibatkan oleh masalah kromosom atau bagian dari kromosom yang mungkin hilang, seperti pada sindrom Turner, ketika wanita kehilangan kromosom X.

Penyebab cacat lahir lainnya merupakan hasil dari kromosom berlebih, seperti pada sindrom Klinefelter dan sindrom Down.

3. Penyakit Infeksi

Kelahiran cacat pada bayi juga bisa disebabkan karena adanya infeksi semasa hamil. Beberapa contoh infeksi yang bisa menjadi penyebab bayi lahir cacat di antaranya adalah infeksi cytomegalovirus, rubella, sifilis, toksoplasmosis, herpes, HIV, dan lainnya.

Virus atau mikroorganisme lainnya yang menginfeksi tubuh ibu hamil bisa berdampak pada kecacatan yang cukup serius hingga mengakibatkan kematian. Inilah alasan mengapa ibu hamil disarankan dokter untuk melakukan cek darah guna mendeteksi adanya infeksi kehamilan.

4. Penggunaan Obat-Obatan

Penyebab bayi lahir cacat juga bisa dikarenakan terapi obat-obatan tertentu. Adapun beberapa golongan obat yang bisa memicu kecacatan pada bayi baru lahir, seperti antibiotik, antihistamin, antidepresan, antihipertensi, OAINS (obat antiinflamasi nonsteroid), dan lainnya.

Obat-obatan tersebut umumnya tersedia dalam bentuk oral. Hal tersebut yang membuat dokter selalu bertanya “Apakah Anda sedang hamil?”. Ini dikarenakan banyak golongan obat tertentu yang mempengaruhi tumbuh kembang janin.

Jenis obat yang bisa mengakibatkan bayi lahir cacat tidak hanya obat oral melainkan juga bisa pada obat topikal dan produk-produk kecantikan dengan kandungan merkuri yang berbahaya.

5. Terpapar Zat Kimia

Ibu hamil perlu menjaga jarak dari zat-zat kimia karena bisa mengganggu tumbuh kembang janin. Beberapa zat kimia seperti deterjen, sabun pencuci piring, bahan-bahan laboratorium, dan lainnya bisa menjadi penyebab bayi lahir cacat.

Anda juga perlu berhati-hati jika ada yang membakar barang-barang plastik. Pasalnya, polimer yang menjadi bahan benda-benda plastik akan terurai saat benda tersebut dibakar dan bisa mengubah kromosom DNA tertentu pada janin.

Baca juga: 12 Makanan Penyebab Bayi Lahir Cacat yang Harus Dihindari

6. Masalah Asupan Gizi

Apakah Anda dianjurkan dokter untuk mengkonsumsi vitamin terutama vitamin B11 atau asam folat? Vitamin B11 (asam folat) merupakan jenis vitamin yang sangat penting bagi kehamilan Anda.

Asam folat berfungsi untuk mendukung tumbuh kembang janin. Kekurangan asam folat bisa menyebabkan bayi lahir cacat karena pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf janin menjadi terhambat.

7. Kebiasaan Merokok

Penyebab bayi lahir cacat juga bisa karena sang ibu memiliki kebiasaan yang buruk bagi janinnya, yaitu kebiasaan merokok. Sebagaimana kita ketahui, di dalam sebatang rokok mengandung sejumlah bahan-bahan kimia yang bersifat racun.

Bahan-bahan kimia tersebut bisa mengakibatkan gangguan pada tumbuh kembang janin. Ibu hamil yang merupakan perokok tidak jarang memiliki bayi yang mengalami cacat jantung, cacat otak, cacat paru-paru, dan lainnya.

8. Konsumsi Alkohol dan Pecandu Narkotika

Konsumsi alkohol dan narkoba bisa menyebabkan bayi terlahir cacat. Seorang ibu yang gemar mengonsumsi alkohol atau menjadi pecandu narkotika berpeluang melahirkan bayi dengan kondisi cacat otak, bentuk wajah yang aneh, ukuran kepala yang tidak normal, dan lainnya.

9. Usia Ibu Hamil

Risiko memiliki bayi lahir cacat meningkat dengan usia ibu, meningkat secara eksponensial setelah wanita mencapai usia 35 tahun. Misalnya, pada ibu muda, frekuensi trisomi 21 (down syndrome) adalah sekitar 1 banding 2000, tetapi frekuensi ini naik menjadi 1 banding 100 ketika wanita berusia 40 dan naik lagi menjadi 1 dari 12 ketika wanita berusia 50 tahun.

10. Masalah pada Rahim

Penyebab bayi lahir cacat selanjutnya adalah adanya masalah pada rahim. Janin tumbuh di dalam rahim ibunya dan dilindungi oleh cairan ketuban (mirip dengan tersuspensi dalam sekantong air) yang mencegah tekanan berlebihan.

Jika kantong serat yang menahan cairan pecah, pita-pita serat dari kantong sobek dapat menekan janin dan menyebabkan amniotic band syndrom (amputasi lengan atau tungkai). Jumlah cairan ketuban yang tidak memadai dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada janin, menyebabkan hipoplasia paru (kurangnya perkembangan paru-paru).

Faktor yang Meningkatkan Risiko Bayi Lahir Cacat

Selain dari genetik dan lingkungan sekitar, terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi terlahir dengan kondisi cacat. 

Berikut beberapa faktor risiko tersebut: 

  • Ibu merokok dan mengonsumsi alkohol saat hamil
  • Ibu mengonsumsi obat-obatan tertentu saat hamil
  • Ibu hamil di usia tua, misalnya hamil di usia 35 tahun ke atas
  • Memiliki anggota keluarga dengan riwayat cacat lahir sebelumnya. 

Akan tetapi, perlu dipahami bahwa memiliki satu atau lebih risiko-risiko tersebut tidak langsung membuat ibu hamil akan melahirkan bayi dengan kelainan bawaan nantinya. 

Baca juga: 8 Bahaya Makan Jeroan bagi Kesehatan, Kolesterol Tinggi hingga Cacat Lahir!

Adakah Cara Mendiagnosis Cacat Lahir Pada Bayi?

Guna mendiagnosis ada atau tidaknya kecacatan pada bayi, dokter kandungan umumnya akan melakukan pemeriksaan menggunakan alat ultrasound (USG). 

Untuk memastikan lebih jelas mengenai adanya cacat lahir pada bayi, dokter mungkin akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik. 

Pemeriksaan juga bisa dilakukan dengan tes darah dan tes amniosentesis ( metode pengambilan sampel cairan ketuban). Disisi lain pemeriksaan darah atau skrining pada bayi baru lahir juga dapat membantu dokter untuk mendiagnosis cacat lahir bahkan sebelum gejalanya muncul. 

Jenis-jenis Cacat Pada Bayi Baru Lahir

Kelainan kongenital atau cacat lahir pada bayi dibagi berdasarkan organ tubuhnya, yaitu: 

  • Cacat lahir pada wajah: Bibir sumbing
  • Cacat lahir pada saraf: Cerebral palsy dan Spina bifida
  • Cacat lahir pada otak: Hidrosefalus , anencephaly, microcephaly, dan sebagainya. 
  • Catat lahir pada paru-paru: Cystic fibrosis
  • Cacat lahir pada mata: Glaukoma kongenital, retinopathy of prematurity, katarak kongenital. 

Cara Menghindari Bayi Lahir Cacat

Beberapa hal yang menjadi penyebab bayi lahir cacat sudah dipaparkan. Kini, Anda bisa melihat bahwa sebagian besar penyebab tersebut bisa dihindari, meski tidak semua cacat lahir bisa dicegah.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan wanita sebelum dan selama kehamilan untuk menghindari bayi lahir cacat:

  1. Mengunjungi dokter kandungan secara teratur dan mulai perawatan pranatal segera setelah hamil.
  2. Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat medis, obat herbal, suplemen, dan skin care.
  3. Cukupi kebutuhan gizi ibu hamil terutama asam folat.
  4. Konsumsi makanan yang higienis dan matang agar terhindar dari infeksi.
  5. Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
  6. Hindari kontak dengan bahan-bahan kimia.
  7. Hindari stres dan depresi.
  8. Hindari konsumsi alkohol.
  9. Hentikan kebiasaan merokok dan hindarilah asap rokok.
  10. Rehabilitasi diri jika kecanduan narkotika.

Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan sebagai upaya untuk mencegah atau menghindari bayi lahir cacat. Lakukanlah cara tersebut! Semoga proses persalinan Anda berjalan dengan lancar dan melahirkan bayi yang sehat dan memiliki kondisi normal.

  1. Anonim. 2017. What causes birth defects?. https://www.nichd.nih.gov/health/topics/birthdefects/conditioninfo/causes. (Diakses 2 Juni 2023).
  2. Anonim. 2012. Birth Defects. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12230-birth-defects. (Diakses 2 Juni 2023).
  3. Anonim. 2019. What are Birth Defects?. https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/facts.html. (Diakses 2 Juni 2023).
  4. Healthline Editorial Team. 2017. Birth Defects. https://www.healthline.com/health/birth-defects#What-causes-birth-defects?. (Diakses 2 Juni 2023).
  5. Lobo, Ingrid dan Kira Z. 2008. Birth Defects: Causes and Statistics. https://www.nature.com/scitable/topicpage/birth-defects-causes-and-statistics-863/. (Diakses 2 Juni 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi