Terbit: 28 April 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Cemas merupakan sebuah reaksi yang wajar. Namun apabila kecemasan ini mengganggu kehidupan sehari-hari, maka bisa jadi Anda mengalami apa yang disebut dengan gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Ketahui selengkapnya tentang gangguan mental ini mulai dari penyebab, gejala, diagnosis, dan cara mengatasinya!

Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder): Penyebab, Gejala, Penanganan

Apa Itu Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)?

Gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah rasa cemas berlebihan yang bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari seseorang. Kondisi ini bisa dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Perlu diketahui, gangguan cemas ini bisa menyebabkan penderitaan dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalani hidup normal.

Gangguan kecemasan sering kali melibatkan episode berulang perasaan cemas tiba-tiba dan intens serta ketakutan atau teror yang mencapai puncaknya dalam waktu beberapa menit. Puncak dari episode ini adalah serangan panik.

Penyebab Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Penyebab gangguan kecemasan dapat merupakan kombinasi dari beberapa faktor meliputi:

  • Adanya aktivitas berlebihan dari bagian otak yang mengendalikan emosi dan tingkah laku.
  • Senyawa serotonin dan noradrenalin yang tidak seimbang dalam otak.
  • Pernah mengalami trauma, misalnya kekerasan dalam rumah tangga serta perundungan.
  • Menggunakan obat terlarang dan mengonsumsi minum minuman beralkohol.

Penyebab pasti dari gangguan kecemasan tidak diketahui, namun gangguan kecemasan seperti bentuk lain dari penyakit mental yang bukan hasil dari kelemahan pribadi, cacat karakter, atau pendidikan yang buruk. Para peneliti menduga gangguan ini disebabkan oleh kombinasi banyak faktor, termasuk perubahan zat kimia dalam otak dan stres.

Seperti penyakit otak lainnya, penyebab gangguan kecemasan dapat dipicu oleh masalah dalam fungsi sirkuit otak yang mengatur rasa takut dan emosi. Penelitian telah menunjukkan bahwa stres berat dapat mengubah sel-sel saraf di dalam sirkuit otak.

Sebuah penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan gangguan kecemasan atau anxiety disorder mengalami perubahan struktur otak yang mengontrol kenangan. Selain itu, gangguan kecemasan juga dapat terjadi di satu keluarga, yang berarti hal ini dapat diwariskan dari orang tua.

Faktor Risiko Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan kepuasan, meliputi:

  • Trauma
  • Stres karena penyakit tertentu
  • Stres yang menumpuk
  • Memiliki kepribadian tertentu
  • Gangguan kesehatan mental lain
  • Memiliki kerabat yang memiliki kondisi serupa
  • Menggunakan obat-obatan terlarang dan alkohol

Jenis-Jenis Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Bukan hanya gejala anxiety disorder yang harus Anda kenali, berikut ini adalah beberapa jenis gangguan kecemasan, di antaranya:

1. Gangguan Panik

Orang dengan kondisi ini memiliki perasaan teror yang menyerang tiba-tiba dan berulang kali tanpa peringatan.

Gejala dari serangan panik termasuk berkeringat, nyeri dada, palpitasi (detak jantung kencang atau tidak teratur), dan perasaan tersedak atau tercekik. Gangguan ini juga berisiko membuat Anda mengalami serangan jantung.

2. Gangguan Kecemasan Sosial

Biasa juga dikenal dengan fobia sosial adalah gangguan yang melibatkan rasa khawatir berlebihan dan kesadaran diri tentang situasi sosial sehari-hari.

Rasa khawatir di sini sering disebabkan oleh rasa takut dihakimi oleh orang lain, atau ketakutan ketika Anda akan berperilaku memalukan atau menimbulkan ejekan.

3. Gangguan Kecemasan Umum

Ini adalah rasa khawatir yang berlebihan dan ketegangan yang tidak realistis. Kondisi ini terjadi meskipun hanya ada sedikit masalah yang menimbulkan kecemasan atau justru tidak ada pemicunya sama sekali.

4. Fobia Spesifik

Ini adalah ketakutan yang intens dari objek atau situasi tertentu, seperti ketinggian atau tempat sempit.

Tingkat ketakutan yang dialami biasanya tidak mengancam kondisi karena situasi yang sebenarnya adalah sesuatu yang normal bagi kebanyakan orang. Gangguan ini dapat menyebabkan Anda menghindari beberapa aktivitas sehari-hari.

Sebelumnya, jenis gangguan mental seperti OCD dan PTSD juga termasuk ke dalam gangguan kecemasan, namun kini The American Psychiatric Association dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) telah mengelompokkan keduanya di kategori lain yang berbeda.

Gejala Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Gangguan kecemasan memiliki gejala yang sangat beragam. Gejala dari kondisi ini bisa memengaruhi penderitanya, baik secara psikologis maupun fisik.

Gejala anxiety disorder meliputi:

  • Perasaan panik, ketakutan, dan kegelisahan yang berlebihan.
  • Mempunyai masalah tidur.
  • Tangan atau kaki dingin atau berkeringat.
  • Sesak napas.
  • Palpitasi jantung (jantung berdetak kencang atau tidak beraturan).
  • Tidak bisa diam dan tenang.
  • Mulut kering.
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki.
  • Mual
  • Ketegangan otot.
  • Pusing

Kapan Harus ke Dokter?

Gangguan kecemasan kemungkinan tidak selalu membutuhkan perawatan medis. Namun apabila Anda mengalami kondisi di bawah ini, maka jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.

Kondisi tersebut meliputi:

  • Merasa terlalu khawatir hingga mengganggu pekerjaan, hubungan, atau aspek lainnya dalam kehidupan Anda.
  • Ketakutan, kekhawatiran, atau kecemasan Anda membuat Anda jengkel dan sulit untuk dikendalikan.
  • Merasa tertekan, memiliki masalah dengan alkohol dan narkoba, atau memiliki gejala gangguan mental lainnya.
  • Merasa bahwa kecemasan Anda dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan fisik.
  • Memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Kondisi ini mungkin tidak dapat membaik dengan sendirinya dan dapat semakin memburuk apabila Anda tidak mencari pertolongan. Konsultasikan kondisi Anda ke dokter sebelum semakin memburuk.

Diagnosis Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Dokter akan memeriksa apakah kecemasan Anda dapat dikaitkan dengan kesehatan fisik Anda. Dokter akan memeriksa gejala medis yang memerlukan perawatan. Jika kondisi parah, Anda akan dirujuk ke psikiater.

Psikiater akan memberikan diagnosis dan juga merekomendasikan perawatan gangguan kecemasan yang paling cocok untuk Anda. Psikolog juga dapat membantu diagnosis kondisi ini dan memberikan konseling.

Psikolog atau psikiater akan melakukan evaluasi psikologis untuk membantu diagnosis kondisi ini. Evaluasi ini melibatkan diskusi tentang pikiran, perasaan, dan perilaku Anda. Terkadang gangguan ini hadir dengan gangguan mental lain sehingga sulit untuk didiagnosis.

Setelah itu, psikiater akan membandingkan gejala Anda menurut kriteria DSM-5 untuk mendukung diagnosis kondisi ini.

Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan dengan Perubahan Gaya Hidup

Sebelum masuk ke dalam perawatan kondisi ini secara psikologis dan medis, perlu diketahui juga bahwa gejala kondisi ini juga dapat diredakan dengan perawatan mandiri berupa perubahan gaya hidup.

Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk membantu meringankan gejala gangguan kecemasan:

  • Aktivitas fisik. Olahraga secara rutin dapat membantu meningkatkan mood dan menjaga kesehatan fisik, aktivitas ini dapat membantu meredam gejala kondisi ini.
  • Atur pola makan. Konsumsi makanan sehat dan seimbang gizi dapat membantu Anda lebih sehat secara fisik maupun mental.
  • Hindari alkohol dan narkoba. Zat-zat ini sangat berpotensi untuk memperburuk gangguan ini sehingga wajib dihindari.
  • Berhenti merokok dan kurangi konsumsi kafein. Nikotin dan kafein juga dapat memperburuk gejala kecemasan.
  • Manajemen stres dan teknik relaksasi. Teknik relaksasi yang mampu meredakan gejala kondisi ini meliputi teknik visualisasi, meditasi, dan yoga.
  • Pastikan tidur cukup. Tidur yang cukup dan berkualitas dapat memengaruhi kondisi mental Anda.

Perawatan Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Psikoterapi dan obat-obatan biasanya menjadi perawatan yang utama. Seseorang mungkin mendapatkan keduanya dalam waktu yang sama, serta dibarengi juga dengan perubahan gaya hidup seperti yang disebutkan di atas.

1. Psikoterapi

Psikoterapi dikenal juga dengan istilah terapi bicara atau konseling psikologis. Terapi ini dapat menjadi pengobatan yang efektif sebagai cara mengatasi gangguan kecemasan. Salah satu yang paling umum dilakukan adalah terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT).

CBT merupakan metode yang paling efektif dalam menangani gangguan kecemasan umum. Melalui terapi ini, penderita akan mengenali dan memahami dampak masalah, perasaan, dan perilaku yang berhubungan satu sama lain.

2. Obat-Obatan

Diskusikanlah dengan dokter mengenai jenis obat yang cocok untuk kondisi Anda, contohnya durasi pengobatan yang akan dijalani serta efek sampingnya.

Beberapa jenis obat anxiety disorder yang biasanya diberikan meliputi:

  • Pregabalin. Obat ini tergolong sebagai antikonvulsan yang biasanya digunakan untuk menangani epilepsi.
  • Benzodiazepine. Obat yang masuk ke dalam golongan sedatif ini sebaiknya dihindari oleh pasien yang mengonsumsi minuman keras atau obat-obatan terlarang.
  • Antidepresan. Meliputi selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) atau serotonin and noradrenaline reuptake inhibitor (SNRI). Ini merupakan obat yang paling umum dalam pengobatan gangguan kecemasan umum.

Komplikasi Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Gangguan mental satu ini tidak hanya membuat seseorang khawatir, tapi juga dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi mental dan fisik lainnya seperti:

  • Penyalahgunaan zat
  • Kesulitan tidur atau insomnia
  • Masalah pencernaan
  • Sakit kepala kronis
  • Depresi
  • Isolasi sosial
  • Masalah di sekolah atau tempat kerja
  • Kualitas hidup yang buruk
  • Bunuh diri

Pencegahan Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Tidak ada cara pasti yang dapat dilakukan untuk memprediksi gejala kecemasan. Meskipun begitu, beberapa langkah berikut ini dapat dilakukan untuk mengurangi dampak gejala kondisi ini:

  • Mencari bantuan lebih awal. Jika sudah merasakan gejala, jangan menunggu, semakin dibiarkan makan kondisi mental dapat semakin sulit diatasi.
  • Tetap aktif. Menjalani aktivitas yang menyenangkan dan membuat Anda nyaman sangat baik. Menikmati interaksi sosial dapat mengurangi kekhawatiran Anda.
  • Hindari penggunaan alkohol dan narkoba. Apabila Anda terlanjur mengalami kecanduan terhadap zat ini, segera berkonsultasi ke ahli untuk mengatasinya.

 

  1. Carey, Elea. 2017. Generalized Anxiety Disorder. https://www.healthline.com/health/anxiety/generalized-anxiety-disorder#diagnosis. (Diakses 28 November 2019).
  2. Felman, Adam. 2018. What causes anxiety?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323456.php. (Diakses 28 November 2019).
  3. Mayo Clinic. 2018. Anxiety disorders. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anxiety/symptoms-causes/syc-20350961. (Diakses 28 November 2019).
  4. WebMD. What Are Anxiety Disorders?. https://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/anxiety-disorders#1. (Diakses 28 November 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi