Terbit: 20 January 2020 | Diperbarui: 23 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Penyakit tiroid merupakan berbagai gangguan yang terjadi pada kelenjar tiroid, gangguan ini dapat berupa peningkatan (hipertiroid) atau penurunan (hipotiroid) kadar hormon tiroid. Perlu diketahui juga, tiroid adalah kelenjar yang terletak di bawah jakun yang berfungsi untuk mengatur berbagai sistem metabolisme di dalam tubuh.

Penyakit Tiroid: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Kelenjar Tiroid?

Tiroid adalah suatu kelenjar kecil, yang berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di bawah jakun atau pangkal tenggorokan. Kelenjar ini memegang peranan sangat penting untuk mengontrol metabolisme tubuh yakni dengan cara memproduksi hormon thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3).

Kedua hormon utama ini nantinya akan menyebar melalui darah keseluruh tubuh. Fungsi utama dari hormon T4 dan T3 ini adalah memberitahukan sel-sel pada tubuh dalam hal pengontrolan penggunaan energi untuk metabolisme, serta produksi protein.

Selain itu kelenjar tiroid juga memproduksi hormon kalsitonin, yang dimana hormon ini berfungsi untuk mengatur regulasi kadar kalsium dalam darah, dengan cara menghambat kerusakan (reabsorbsi) tulang dan meningkatkan eliminasi kalsium dari ginjal.

Apa Itu Penyakit Kelenjar Tiroid?

Telah disinggung sedikit sebelumnya penyakit kelenjar tiroid merupakan segala kondisi yang berhubungan dengan kadar produksi hormon tiroid dalam darah, baik itu berupa peningkatan (hipertiroid) atau penurunan (hipotiroid) kadar hormon tiroid itu sendiri.

Menurut data The American Thyroid Association, diperkirakan bahwa 20 juta orang Amerika memiliki beberapa bentuk tiroid, dan sekitar 60% dari mereka yang menderita penyakit tiroid ini tidak mengetahuinya.

Wanita lebih cenderung mengalami masalah tiroid daripada pria, dengan rasio 1 dari 8 wanita mengalami gangguan tiroid selama hidupnya.

Penyebab Penyakit Tiroid

Penyakit tiroid baik berupa peningkatan maupun penurunan kadar hormon tiroid, dapat dipicu oleh beberapa faktor penyebab tiroid, antara lain:

  • Adanya kerusakan atau masalah pada kelenjar di otak (hipofisis atau hipotalamus), yang dimana hormon ini berperan di dalam pengaturan keluaran hormon tiroid itu sendiri.
  • Pajanan sinar radiasi (rontgen atau CT-Scan) yang menyebabkan kerusakan pada kelenjar tiroid.
  • Bekas operasi pengangkatan kelenjar tiroid sebelumnya.
  • Kadar iodin yang berlebihan dalam tubuh
  • Pasien dengan pengobatan Lithium (Li)

Faktor Risiko yang Meningkatkan Penyakit Tiroid

Faktor risiko untuk tiroid dibagi menjadi dua yaitu hipertiroid dan hipotiroid:

Hipertiroid

  • Riwayat keluarga, khususnya penyakit Graves.
  • Jenis kelamin perempuan.
  • Riwayat penyakit kronis tertentu, seperti diabetes tipe 1, anemia pernisiosa, dan insufisiensi adrenal primer.

Hipotiroid

  • Wanita.
  • Usia lebih dari 60 tahun.
  • Memiliki riwayat penyakit tiroid dalam keluarga.
  • Memiliki penyakit autoimun, seperti diabetes tipe 1 atau penyakit seliaka.
  • Telah dirawat dengan yodium radioaktif atau obat anti-tiroid.
  • Menerima radiasi ke leher atau dada bagian atas.
  • Pernah menjalani operasi tiroid (partial thyroidectomy).
  • Hamil atau melahirkan bayi dalam enam bulan terakhir.

Gejala Penyakit Tiroid

Berikut ini adalah gejala untuk hipotiroid:

  • Kelelahan.
  • Periode menstruasi yang berat.
  • Mudah lupa.
  • Berat badan bertambah.
  • Kulit dan rambut kering kasar.
  • Suara serak.
  • Intoleransi terhadap dingin.

Berikut ini adalah gejala untuk hipertiroid:

  • Mudah merah.
  • Kelemahan otot / tremor.
  • Periode menstruasi yang sedikit.
  • Penurunan berat badan.
  • Gangguan tidur.
  • Kelenjar tiroid membesar.
  • Masalah penglihatan atau iritasi mata.
  • Sensitivitas panas.

Macam-macam Penyakit Tiroid

Berikut beberapa contoh penyakit tiroid yang umum ditemukan:

1. Hipotiroid

Merupakan penurunan atau sedikitnya kadar tiroid, sehingga terjadi penurunan fungsi metabolisme tubuh. Secara umum, munculnya gejala tiroid jenis ini adalah peningkatan berat badan, mulut kering, sembelit, intoleransi terhadap dingin, kulit yang bengkak, rambut rontok kelelahan, dan ketidakteraturan menstruasi pada wanita.

Hipotiroidisme berat yang tidak diobati, dapat jatuh dalam kondisi yang dinamakan miksedema, dengan gejala gagal jantung, kejang, dan koma. Pada anak-anak, hipotiroidisme dapat menghambat pertumbuhan dan menunda perkembangan seksual. Beberapa jenis spesifik dari hipotiroid antara lain: hipotiroid kongenital, tiroiditis hashimoto, dan defisiensi iodin.

2. Hipertiroid

Kebalikan dari hipotiroid, merupakan suatu kondisi meningkatnya atau kadar tiroid yang terlalu banyak dalam tubuh. Kondisi ini sering juga dikenal dengan sebutan tiroid yang overaktif. Hormon tiroid yang tinggi ini menyebabkan peningkatan akselerasi fungsi metabolisme tubuh.

Gejala tiroid jenis ini berupa peningkatan detak jantung, gelisah, penurunan berat badan, sulit tidur, tremor pada tangan, kelelahan dan diare. Kadang ditemukan pula pembengkakan pada mata, mata kering dan iritasi, serta pada beberapa kasus ditemukan mata lebih menonjol.

Orang yang terkena penyakit ini mungkin mengalami sensitivitas cahaya dan gangguan visual. Hal ini mungkin dikarenakan mata tidak bergerak secara normal, sehingga sering dianggap sedang terbelalak atau menatap tajam.

Beberapa jenis spesifik dari hipertiroid antara lain: penyakit Graves, tumor tiroid, dan stimuli yang abnormal pada kelenjar tiroid (ada pengaruh kadar hCG pada ibu hamil).

3. Gondok

Merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang terlihat sebagai benjolan di leher. Kondisi ini relatif umum dan disebabkan oleh kekurangan yodium. Pembengkakan gondok ini dapat menekan struktur vital leher, termasuk trakea dan kerongkongan. Kompresi ini bisa membuat Anda sulit bernapas dan menelan.

4. Tiroiditis

Suatu peradangan atau inflamasi tiroid yang dapat berhubungan dengan hiper atau hipotiroidisme. Inflamasi ini dapat disebabkan karena adanya kelainan autoimun (Hashimoto tiroiditis), paparan bahan kimia atau bersifat idiopatik. Inflamasi ini dapat bersifat akut sementara atau kronis.

5. Nodul Tiroid

Merupakan benjolan kecil pada kelenjar tiroid yang padat atau dapat pula berisi cairan seperti kista. Nodul ini pada umumnya dan sebagian besar tidaklah berbahaya. Namun pada kasus tertentu, nodul ini dapat berubah menjadi kanker dan perlu mendapatkan penanganan khusus.

Diagnosis Penyakit Tiroid

Guna mendiagnosis suatu penyakit tiroid, dokter biasanya terlebih dahulu akan melakukan sesi tanya jawab (anamnesa) seputaran keluhan dan gejala tiroid serta dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik di daerah leher. Langkah berikutnya dokter akan memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti:

1. Pemeriksaan Laboratorium

Jika dari anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien dicurigai mengarah ke suatu kelainan dari kelenjar tiroid, biasanya dokter akan memintakan pasien melakukan pemeriksaan darah berupa pemeriksaan TSH (thyroid-stimulating hormone).

Apabila ditemukan kelainan dari nilai TSH, dokter biasa juga akan memintakan untuk dilakukan pemeriksaan lain seperti Free T4 (Free thyroxine) dan Free T3 (triiodothyronine) untuk mengonfirmasi diagnosis. Adapun kegunaan dari masing-masing pemeriksaan ini adalah:

  • TSH (thyroid-stimulating hormone) – merupakan pemeriksaan untuk hipotiroid, hipertiroid, screening bayi baru lahir yang dicurigai hipotiroidisme dan untuk monitoring terapi dari penyakit tiroid itu sendiri.
  • Free T4 (Free thyroxine) – sama halnya dengan TSH, merupakan pemeriksaan untuk menentukan apakah seseorang itu hipotiroid, hipertiroid, screening bayi baru lahir yang dicurigai hipotiroidisme dan untuk monitoring terapi dari penyakit tiroid itu sendiri.
  • Free T3 (triiodothyronine) – merupakan pemeriksaan utama dari hipertiroid, terutama untuk pasien dengan defisiensi iodine (dimana Free T4 tidak meningkat).
  • Tiroid Antibody – merupakan pemeriksaan tambahan yang digunakan untuk membedakan beberapa tipe dari tiroiditis dan dapat pula mengidentifikasi beberapa keadaan tiroid autoimun. Yang termasuk dalam pemeriksaan ini antara lain : Thyroid peroxidase (TPO) antibody, Thyroglobulin (TG) antibody, Thyroid stimulating hormone receptor (TSHR) antibodies, Thyroid stimulating immunoglobulin (TSI), Thyroid binding inhibitory immunoglobulin (TBII).
  • Thyroglobulin – merupakan pemeriksaan yang berguna untuk memonitor terapi cancer tiroid dan dapat juga untuk mendeteksi suatu rekurensi.

2. Ultrasound tiroid (USG)

USG tiroid merupakan pemeriksaan yang umumnya digunakan untuk nodul tiroid. Pemeriksaan ini berguna menentukan apakah isi suatu nodul tiroid itu padat atau cair. Selain itu USG ini juga dapat membantu dokter untuk menentukan jumlah dan ukuran dari nodul tiroid tersebut.

3. Biopsi

Biopsi yang digunakan paling sering adalah dengan cara biopsi jarum halus (fine-needle biopsy). Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukan suatu jarum ke tiroid dan membebaskan sebagian kecil jaringan atau cairan pada area yang pemeriksa inginkan. Lalu jaringan tersebut kemudian diamati di bawah mikroskop oleh ahli patologi anatomi untuk mencari tanda-tanda adanya suatu keganasan.

4. CT Scan

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan luas, ukuran serta dapat pula menilai organ-organ lain sekitar tiroid (seperti trakea, esofagus dll) apakah mengalami suatu kelainan atau tidak.

Komplikasi Penyakit Tiroid

Jika Anda memiliki masalah tiroid yang tidak dirawat dengan benar, masalah kesehatan yang serius dapat terjadi.

  • Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid) dapat menyebabkan sejumlah masalah termasuk: masalah mata, seperti mata menonjol, penglihatan kabur atau ganda hingga kehilangan penglihatan.
  • Masalah jantung, seperti detak jantung yang cepat, masalah dengan irama jantung atau gagal jantung. Kondisi ini biasanya dapat diobati.
  • Tulang rapuh (osteoporosis).
  • Kulit memerah dan bengkak terutama pada tulang kering dan kaki.
  • Thyrotoxic crisis, merupakan gejala yang  bisa menyebabkan demam, detak jantung yang cepat, dan delirium (kondisi yang  membutuhkan perhatian medis segera).

Tiroid yang kurang aktif (hipotiroid) dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk:

  • Tiroid yang membesar, atau goiter, yang dapat menyebabkan masalah dengan menelan dan bernapas
  • Kolesterol tinggi dan penyakit jantung terkait
  • Kerusakan saraf yang menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan nyeri pada tungkai, lengan, atau area yang terkena lainnya.
  • Infertilitas.
  • Cacat lahir.
  • Keguguran atau kelahiran prematur.
  • Masalah kesehatan mental seperti depresi.
  • Miksedema adalah kondisi yang jarang terjadi, namun kondisi yang mengancam jiwa ini melibatkan intoleransi dingin yang intens, kelesuan dan kantuk yang dapat menyebabkan ketidaksadaran. Miksedema membutuhkan perhatian medis segera.

Pengobatan Penyakit Tiroid

Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan adalah apakah penyakit tiroid bisa disembuhkan? Pada dasarnya, pengobatan atau pemberian obat tiroid tergantung pada penyebab kelenjar tiroid, keparahan gejala tiroid, dan tingkat produksi hormon.

Terapi untuk gangguan yang menyebabkan hipertiroidisme mungkin melibatkan iodine radioaktif untuk menghancurkan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid untuk menghentikan produksi berlebih, obat tiroid atau obat anti-tiroid, atau operasi untuk mengangkat tiroid. Terkadang ketiga perawatan ini dapat digunakan bersamaan.

Jika tiroid dihilangkan atau diangkat, orang tersebut akan menjadi hipotiroid dan perlu menggunakan hormon tiroid sebagai pengganti untuk memenuhi kadar tiroid darah yang tidak lagi diproduksi oleh kelenjar tiroid.

Perawatan untuk semua jenis dan penyebab hipotiroidisme biasanya langsung dan melibatkan terapi penggantian hormon tiroid. Sedangkan untuk perawatan kanker tiroid tergantung pada jenis kanker dan seberapa jauh kanker itu telah menyebar.

Kanker tiroid biasanya membutuhkan pengangkatan seluruh atau sebagian tiroid dan mungkin melibatkan pengobatan iodine radioaktif dan pengobatan dengan hormon tiroid. Radiasi dan kemoterapi biasa digunakan sebelum dan sesudah operasi pengangkatan tiroid.

Pencegahan Penyakit Tiroid

Dalam banyak kasus, hipotiroid atau hipertiroid tidak dapat dicegah. Hipotiroidisme sendiri sering disebabkan oleh defisiensi yodium, sementara hipertiroidisme sering disebabkan oleh penyakit Graves, penyakit autoimun yang tidak dapat dicegah.

Selain itu, tiroid dalam tubuh bisa menjadi sangat aktif apabila Anda mengonsumsi obat yang terlalu banyak berisi hormon tiroid. Oleh karena itu, pastikan konsumsi dengan dosis yang benar.

Dalam kasus yang jarang terjadi, tiroid bisa menjadi terlalu aktif jika Anda makan terlalu banyak makanan yang mengandung yodium, seperti garam dapur, ikan, dan rumput laut.

Meskipun Anda mungkin tidak dapat mencegah penyakit tiroid, Anda dapat mencegah komplikasinya dengan segera didiagnosis dan mengikuti perawatan yang ditentukan oleh dokter.

 

  1. Complications of thyroid problems. https://www.healthdirect.gov.au/complications-of-thyroid-problems. (Diakses pada 20 Desember 2019).
  2. Hypothyroidism (underactive thyroid). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypothyroidism/symptoms-causes/syc-20350284. (Diakses pada 20 Desember 2019).
  3. Thyroid Disease. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8541-thyroid-disease. (Diakses pada 20 Desember 2019).
  4. Ryan Wallace and Tricia Kinman. 2017. 6 Common Thyroid Disorders & Problems. https://www.healthline.com/health/common-thyroid-disorders. (Diakses pada 20 Desember 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi