Perbedaan perut buncit akibat hamil dan kegemukan sebenarnya dapat dengan mudah diamati. Hal utama yang mudah dikenali adalah gejala yang menyertainya. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Perbedaan Perut Hamil dan Perut Buncit
Meski terkadang sulit dibedakan antara perut hamil dan buncit karena memiliki bentuk yang sama, keduanya dapat dengan mudah dibedakan. Anda bisa melihat perbedaan perut hamil dan buncit berikut ini:
1. Tekstur Perut
Perbedaan nyata yang bisa dilihat dari perut hamil dan perut yang sekadar buncit adalah tekstur perut. Pada ibu hamil, perut memang akan terlihat membuncit sama dengan kondisi buncit karena lemak.
Hanya saja, perut yang menandakan kehamilan akan terasa lebih keras dan kencang. Hal ini dapat dirasakan saat Anda duduk atau mencoba mencubitnya.
Sementara itu, perut buncit akibat kegemukan akan menunjukkan adanya lipatan atau gelambir. Ini bisa dengan mudah diamati ketika Anda duduk.
2. Gejala Mual
Perbedaan perut hamil dan buncit selanjutnya bisa diamati dari gejala lain yang dirasakan. Jika perut Anda buncit karena hamil, keluhan mual atau morning sickness kemungkinan besar dirasakan.
Morning sickness biasanya muncul pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan minggu ke-8 dan 9.
3. Siklus Menstruasi
Perut buncit karena kehamilan bisa diamati melalui siklus menstruasi Anda. Apabila perut membesar disertai dengan telat datang bulan, Anda kemungkinan besar sedang hamil.
Namun, di awal-awal kehamilan perut Anda tidak akan langsung membesar. Barulah menginjak kehamilan 3 bulan, Anda akan melihat adanya perubahan di perut.
4. Keluhan pada Payudara
Meski tidak berkaitan langsung dengan perut buncit, adanya perubahan pada payudara bisa menjadi pembeda antara perut hamil dan perut buncit.
Jika Anda hamil, payudara bisa terasa nyeri. Hal ini disebabkan oleh Peningkatan hormon progesteron dan estrogen saat hamil. Kondisi ini sama halnya dengan saat Anda mengalami menstruasi.
Selain itu, puting mungkin mulai menggelap dan membesar. Anda bisa menyadari pembesaran ini dari bra yang lebih kencang dari biasanya.
5. Sering Buang Air Kecil
Perbedaan perut hamil dan buncit lainnya yang bisa diamati adalah intensitas Anda ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Meningkatnya frekuensi buang air kecil dapat terjadi jika Anda hamil. Pasalnya, selama kehamilan ginjal akan menambah produksi limbah sehingga membuat tubuh sering mengeluarkan urine.
Gejala ini biasanya akan terus berlangsung sampai bayi lahir.
6. Sembelit
Perbedaan perut hamil dan buncit yang bisa diperhatikan lainnya adalah ada atau tidaknya gejala sembelit yang dirasakan. Sembelit atau konstipasi adalah kondisi ketika Anda sulit untuk buang air besar. Ibu hamil rentan mengalaminya.
Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Kondisi ini membuat usus bergerak lebih lambat sehingga makanan lama untuk diserap.
Meski begitu, sembelit tidak bisa menjadi acuan Anda untuk mendeteksi kehamilan. Sebab perut buncit yang disertai sembelit bisa terjadi karena perut kembung.
Lakukan test pack atau langsung periksakan ke dokter kandungan untuk mengetahui penyebab pasti sembelit yang diderita.
7. Kram Perut
Perut yang mengalami kram ringan atau terasa sakit biasanya merupakan tanda kehamilan. Pasalnya, saat hamil rahim mengalami banyak perubahan sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.
Keluhan kram pada kehamilan kurang lebih sama dengan yang dirasakan ketika akan menstruasi.
Sama seperti ketika perut yang terasa membesar tepat sebelum menstruasi, peningkatan progesteron (dan banyak hormon reproduksi lainnya) yang terjadi dengan konsepsi dapat menyebabkan perut membesar.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Atasi Perut Masih Buncit Setelah Melahirkan
8. Adanya Flek
Sama seperti kram, ciri-ciri kehamilan yang bisa diamati dengan mudah lainnya adalah ada tidaknya bercak merah muda atau cokelat dari vagina.
Keluarnya bercak adalah gejala awal kehamilan yang umum terjadi. Hal ini terjadi bisa jadi akibat implantasi, peningkatan hormon, iritasi serviks, atau kram rahim.
9. Kelelahan
Kelelahan merupakan gejala yang umum terjadi saat kehamilan. Namun, tidak semua wanita hamil mengalaminya.
Perut yang membuncit disertai dengan kelelahan yang lebih parah dibandingkan biasanya dapat menjadi tanda bahwa Anda sedang hamil.
10. Sakit Kepala dan Pusing
Adanya keluhan sakit kepala dan pusing merupakan perbedaan perut hamil dan buncit lainnya.
Apabila sebelumnya Anda tidak memiliki riwayat sakit kepala, tetapi tiba-tiba merasakannya, bisa jadi perut Anda yang kian membesar ini merupakan tanda kehamilan. Perubahan hormon nyatanya menjadi penyebab sakit kepala pada sebagian wanita hamil.
Selain sakit kepala, wanita hamil juga rentan mengalami pusing. Ini terjadi karena pembuluh darah yang mengalami pelebaran saat hamil. Akibatnya, tekanan darah menjadi menurun dan Anda akan merasa pusing.
Baca Juga: 5 Manfaat Mengelus Perut saat Hamil dan Cara Tepat Melakukannya
Fakta di Balik Perut Buncit pada Wanita
Meski memiliki bentuk fisik yang hampir sama, perut buncit tidak selalu menandakan kehamilan. Lingkar pinggang yang melebar terkadang dianggap sebagai dampak dari bertambahnya usia.
Bagi wanita, ini bisa terjadi terutama setelah menopause, ketika lemak tubuh cenderung bergeser ke perut.
Pada dasarnya, berat badan sangat ditentukan oleh tiga faktor utama:
- Berapa banyak kalori yang Anda konsumsi dalam sehari?
- Berapa banyak kalori yang Anda bakar melalui olahraga setiap hari?
- Usia.
Jika Anda makan terlalu banyak tanpa diimbangi olahraga yang cukup, kelebihan berat badan—termasuk munculnya lemak perut—bisa terjadi.
Efek negatif lainnya, massa otot mungkin sedikit berkurang seiring bertambahnya usia, sementara lemak tubuh meningkat.
Kehilangan massa otot juga menurunkan tingkat penggunaan kalori oleh tubuh. Pada akhirnya, tubuh lebih sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat.
Pada beberapa kasus, ada wanita yang mengalami peningkatan lemak perut meski berat badannya tidak bertambah. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penurunan tingkat estrogen. Tampaknya, kadar estrogen yang berkurang memengaruhi distribusi lemak di dalam tubuh.
Kecenderungan untuk peningkatan lingkar pinggang juga terkait dengan genetik.
Baca Juga: 16 Tanda-Tanda Hamil yang Jarang Disadari Oleh Wanita
Penyebab Perut Buncit
Perut membuncit bisa terjadi karena berbagai alasan, bisa dari konsumsi makanan yang terlalu banyak hingga kehamilan.
Selain kehamilan, berbagai penyebab perut membesar, di antaranya:
1. Sindrom Iritasi Usus
Ini adalah sindrom yang menyebabkan kram dan nyeri di perut. Sindrom iritasi usus juga dapat menyebabkan kembung dan gas, kondisi yang menyebabkan perut Anda membuncit.
2. Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak dapat mencerna laktosa, gula yang ada dalam produk susu. Gejalanya termasuk perut kembung dan gas. Gejala-gejala ini dapat menyebabkan perut membuncit.
Jika Anda mengalami perut bengkak dalam waktu dua jam setelah mengonsumsi produk susu, Anda mungkin mengalami intoleransi laktosa.
3. Asites
Asites adalah suatu keadaan ketika cairan menumpuk di dalam perut. Penumpukan ini biasanya karena masalah dengan hati seperti sirosis.
Sirosis adalah kondisi rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut. Jaringan parut ini terbentuk akibat penyakit hati yang berkepanjangan.
Saat asites pertama kali berkembang, Anda mungkin tidak akan melihat gejala apa pun. Barulah ketika cairan sudah menumpuk, Anda akan mulai menyadari perut yang semakin buncit.
Baca Juga: Tes Kehamilan dengan Pasta Gigi, Efektifkah?
4. Penyebab Lainnya
Perut buncit bisa terjadi akibat gejala lain yang kurang umum. Misalnya batu empedu, massa keras yang dapat menumpuk di kantong empedu. Selain itu, penyebab lainnya adalah pankreatitis, yaitu peradangan yang terjadi pada pankreas.
Penambahan berat badan juga dapat menyebabkan pembengkakan perut, seperti halnya penyumbatan di usus.
Seorang wanita yang memiliki kista ovarium juga dapat menyebabkan perut bengkak.
Itulah perbedaan perut hamil dan buncit yang sebaiknya diketahui. Untuk mendeteksi kehamilan, Anda bisa melakukan tes mandiri menggunakan test pack.
Jika masih ragu, Anda bisa memeriksakan kondisi ke dokter kandungan. Semoga bermanfaat!
Referensi:
- Anonim. 2021. Pregnancy Constipation. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21895-pregnancy-constipation. (Diakses pada 12 Mei 2023).
- Anonim. 2022. Pregnancy: Am I Pregnant?. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9709-pregnancy-am-i-pregnant. (Diakses pada 12 Mei 2023).
- Anonim. Fatigue During Pregnancy. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-concerns/fatigue-during-pregnancy/. (Diakses pada 12 Mei 2023).
- Bradley, Sarah. 2021. What to Expect at 1 Month Pregnant. https://www.healthline.com/health/pregnancy/1-month-pregnant-belly. (Diakses pada 12 Mei 2023).
- Goldman, Rena. 2018. 10 Easy Ways to Know Whether It’s Weight Gain or Pregnancy. https://www.healthline.com/health/pregnancy/fat-or-pregnant. (Diakses pada 12 Mei 2023).
- Mayo Clinic Staff. 2022. Belly fat in women: Taking — and Keeping — It Off. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/belly-fat/art-20045809. (Diakses pada 12 Mei 2023).
- Taylor, Marygrace. 2022. 10 Things to Know About Your Baby Bump. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/pregnancy-health/things-to-know-about-your-baby-bump/. (Diakses pada 12 Mei 2023).
- Wint, Carmella. 2019. What You Need to Know About Abdominal Swelling. https://www.healthline.com/health/abdomen-swollen. (Diakses pada 12 Mei 2023).