Terbit: 26 October 2018 | Diperbarui: 27 January 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Hati adalah salah stau organ terpenting dalam tubuh manusia. Jika tidak dirawat dengan baik, organ yang memiliki tugas menetralisir racun dalam tubuh ini juga bisa terkena gangguan. Salah satu penyakit hati yang paling berbahaya adalah sirosis hati yang juga bisa memicu kanker hati.

Sirosis Hati: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Perbedaannya dengan Hepatitis

Apa Itu Sirosis Hati?

Sirosis hati adalah salah satu jenis kerusakan hati yang bersifat kronis. Sirosis hati atau yang bisa juga disebut dengan sirosis hepatik atau sirosis hepatis adalah kondisi terbentuknya jaringan parut pada hati yang disebabkan oleh berbagai sebab. Jaringan parut atau luka di hati ini akan menyebabkan aliran darah di hati menajdi terhambat.

Jaringan parut ini bisa terus bertambah jumlahnya dan menyebabkan fungsi hati terus menurun hingga akhirnya dapat berhenti berfungsi sama sekali. Sirosis hepatik adalah jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan, namun hanya bisa dicegah agar kerusakan tidak semakin meluas pada jaringan hati yang masih normal.

Sirosis adalah penyakit yang cukup serius karena bisa memicu komplikasi yang dapat menyebabkan gagal hati dan juga kanker hati. Apa saja penyebab dari sirosis hati?

Penyebab Sirosis Hati

Sirosis adalah jenis penyakit kronis yang perkembangannya memakan waktu bertahun-tahun lamanya. Meskipun berkembangnya tidak cepat, tapi tentunya akan lebih baik jika penyakit ini dideteksi sejak dini agar mendapat penanganan lebih cepat. Berikut ebberapa penyebab sirosis hati:

1. Konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol secara berlebihan dan untuk jangka panjang memang jelas dapat menyebabkan gangguan hati. Alkohol dapat berekasi menghancukan sel-sel hati, sehingga jika dikonsumsi secara berlebihan maka jaringan hati lama-kelamaan pun akan terganggu.

Umumnya gangguan hati yang dialami oleh pecandu alkohol terbagi menjadi tiga tahap dan sirosis hati ada di tahap yang paling parah. Pertama-tama pecandu alkohol biasanya akan mengalami gangguan perlemakan hati, kondisi ini masih bisa diatasi dengan berhenti konsumsi alkohol

Jika perlemakan hati dibiarkan dan Anda masih mengonsumsi alkohol, kemungkinan Anda akan masuk ke tahap yang disebut hepatitis alkoholik atau munculnya peradangan pada hati akibat konsumsi alkohol terus menerus. Ditemukan sekitar 10% penderita hepatitis alkoholik akan menderita sirosis hepatitis alkoholik.

2. Penyakit hepatitis

Hepatisis adalah kondisi infeksi hati yang disebabkan oleh beberapa sebab, paling umum adalah virus. Jika tidak ditangani dengan baik maka hepatitis sangat berpotensi menyebabkan sirosis hati. Jenis hepatitis akibat virus yang paling banyak menjadi penyebab sirosis hepatitis adalah hepatitis B dan C.

3. Perlemakan hati

Sebelumnya disebutkan bahwa konsumsi alkohol dapat menyebabkan perlemakan hati. Tetapi sebenarnya perlemakan hati juga bisa disebabkan oleh sebab lain seperti obesitas, tingginya kolesterol, hipertensi, dan juga obesitas. Pelemakan hati yang disebabkan faktor tersebut juga berpotensi menyebabkan sirosis hati.

4. Hepatitis autoimun

Penyakit autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dalam tubuh. Penyakit hepatitis autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang hati hingga menyebabkan peradangan hati. Kondisi ini bisa berujung pada sirosis hepatitis atau sirosis hepatis.

5. Budd-Chiari syndrome

Budd-Chiari syndrome adalah kondisi di mana terjadinya pembekuan darah yang mengakibatkan penyumbatam sebagian atau penyumbatan total pada vena besar yang ada di hati. Penyebab dari sindrom ini diduga adalah adanya kondisi tertentu yang meningkatkan potensi pembekuan darah seperti anemia sel sabit.

6. Konsumsi obat-obatan jangka panjang

Konsumsi obat-obatan tertentu untuk jangka panjang juga bisa berpotensi menyebabkan sirosis hati. Tetapi kasus ini terbilang jarang ditemukan.

7. Kanker pankreas dan saluran empedu

Sirosis hati juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit lain seperti kanker pankreas dan kanker saluran empedu. Kedua penyakit ini bisa menyebabkan penumpukan cairan empedu akibat tersumbatnya saluran empedu.

Selain penyebab sirosis hati di atas, kondisi lain yang menyebabkan sirosis adalah beberapa penyakit genetik yang menyerang hati seperti fibrosis kistik dan juga hemokromatosis (kelebihan zat besi dalam tubuh).

Gejala Sirosis Hati

Sirosis hati ditandai dengan beberapa gejala. Gejala sirosis tidak selalu terlihat jelas ketika awal penyakit ini menyerang. Terkadang munculnya gejala sirosis hepatis adalah tanda bahwa penyakit ini mulai memasuki fase parah. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin bertambah parahnya penyakit, gejala yang muncul juga akan semakin jelas dan semakin parah.

Berikut adalah gejala sirosis hati yang umum dirasakan oleh penderitanya:

  • Nyeri di daerah perut
  • Gatal
  • Penumpukan cairan di perut
  • Mual
  • Muntah, terkadang muntah darah
  • Urine berwarna gelap
  • Tinja berwarna gelap dan kadang berdarah
  • Mudah lelah
  • Nafsu makan berkurang drastis
  • Kulit dan mata menjadi kuning
  • Penurunan berat badan atau bahkan kenaikan berat badan bagi sebagian orang
  • Kesulitan bernapas
  • Pembengkakan di perut atau bagian tubuh lainnya seperti lengan, tungkai, tenggorokan bagian bawah, payudara.
  • Lemah otot
  • Memar di tubuh
  • Kebingungan

Kemunculan gejala sirosis hati di atas bisa berbeda pada setiap orang dan sangat bergantung pada parahnya penyakit. Namun jika gejala yang muncul sudah terkait dengan pendarahan, maka kemungkinan sirosis sudah mencapai tahap paling parah atau stadium akhir.

Jika gejala yang dirasakan masih ringan, maka fungsi hati masih akan berjalan. Namun jika kerusakan sudah semakin parah makan fungsi hati akan sangat terganggu. Perlu diingat salah satu fungsi hati yang terpentin bagi tubuh adalah menyerap racun dan membuangnya. Jika hati tidak berfungsi dengan baik, maka kemungkinan akan berpengaruh pada kerja organ lainya dalam tubuh dan mengakibatkan terjadinya komplikasi.

Langkah Pengobatan

Pengobatan sirosis hepatik adalah pengobatan yang sifatnya untuk mencegah penyakit ini berkembang, namun tidak bisa menyembuhkan penyakit ini secara keseluruhan. Pengobatan penyakit ini juga pada dasarnya bergantung pada penyebab sirosis itu sendiri.

Terdapat tiga cara yang biasanya dilakukan untuk meringankan gejala sirosis hati yaitu seperti penggunaan obat topikal untuk mengatasi rasa gatal, diet rendah sodium dikonbinasikan dengan obat diuretik untuk mengatasi kelebihan cairan dalam tubuh, dan obat hipertensi serta obat pencegah infeksi.

Obat-obatan lain juga mungkin diberikan jika penyebab sirosis adalah penyakit seperti hepatitis atau penyakit lain yang sudah disebutkan di atas. Prosedur yang paling akhir yang bisa dilakukan adalah seperti tindakan operasi atau transpalantasi hati.

Pengobata sirosis hati juga harus dibarengi dengan usaha menerapkan pola hidup sehat seperti berhenti konsumsi alkohol dan merokok, menjaga pola makan, hingga rutin berolahraga.

Perbedaan Sirosis Hati dan Hepatitis

Banyak orang yang tidak dapat membedakan antata sirosis hati dan hepatisis. Istilah sirosis hepatitis kemungkinan juga muncul karena banyak yang tidak mengerti istilah sirosis hepatis yang merupakan nama lain dari sirosis hati. Pada dasarnya, kedua penyakit ini memang memiliki banyak kesamaan.

Persamaan dari sirosis dan hepatitis meliputi penyebab, gejala, hingga komplikasi yang dihasilkannya. Kedua penyakit ini sama-sama dapat menyebabkan kanker hati. Tapi tentunya kedua penyakit ini tetap berbeda. Perbedaan dari kedua penyakit ini ternyata ada pada tingkat harapan kesembuhannya.

Hepatitis yang dideteksi sejak dini akan lebih mudah disembuhkan, sedangkan sirosis tidak dapat disembuhkan sama sekali karena kondisi hati yang sudah memiliki terlalu banyak luka di berbagai sisi. Hepatitis yang tidak terdeteksi sejak dini dan tidak ditangani dengan tepat, pada akhirnya juga bisa menyebabkan sirosis hati seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

Meskipun sama-sama jenis penyakit kronis, tapi ternyata tingkat keparahan kedua penyakit ini jauh berbeda. Maka dari itu, penderita hepatitis cukup disembuhkan dengan terapi obat, sedangkan pasien dengan sirosis hati harus menjalani prosedur pengobatan seperti yang sudah disebutkan di atas.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi