Terbit: 5 February 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Persalinan yang berlangsung lebih awal dari waktu perkiraan lahir bisa berdampak pada kesehatan bayi. Ini karena organ tubuh si Kecil belum berkembang dengan sempurna. Ketahui seberapa besar peluang hidup pada bayi prematur dalam penjelasan berikut.

Seberapa Besar Peluang Hidup Bayi yang Terlahir Prematur?

Berapa Besar Peluang Bayi Prematur untuk Bertahan Hidup?

Normalnya, ibu hamil akan melakukan proses persalinan pada saat usia kehamilannya mencapai 37-42 minggu. Sayangnya, karena kondisi kehamilan tertentu, bayi bisa saja terlahir lebih awal dari waktu perkiraan. Kondisi ini dikenal sebagai kelahiran prematur.

Kelahiran dianggap prematur jika persalinan berlangsung di rentang usia kehamilan 34-36 minggu atau sebelum 34 minggu. Lahir sebelum waktu perkiraan ini berarti ada sebagian organ tubuh si Kecil yang belum benar-benar sempurna.

Ternyata Anda tidak perlu khawatir secara berlebihan. Faktanya, pada rentang usia tersebut, bayi memiliki peluang hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelahiran di bawah 24 minggu.

Sebenarnya, di usia kehamilan sudah mencapai 24 minggu, bayi sudah memiliki organ dan berbagai sistem yang utuh sehingga bisa bertahan hidup layaknya bayi-bayi pada umumnya.

Namun, Anda tetap harus waspada karena berbagai risiko komplikasi kesehatan yang dapat menimpa bayi, meskipun kemungkinannya kecil.

Bayi yang terlahir secara prematur biasanya memiliki daya tahan tubuh yang sangat rendah dan juga perkembangan yang belum benar-benar sempurna.

Pada beberapa kasus, bayi yang terlahir secara prematur juga memiliki risiko cacat, mengalami anemia, hingga terkena infeksi berulang kali. Karena alasan itu, bayi yang terlahir prematur memerlukan perawatan intensif di neonatal intensive care unit (NICU). 

Bayi akan ditempatkan di dalam ruang khusus layaknya inkubator agar parunya bisa benar-benar sempurna. Bayi juga akan mendapatkan penanganan medis yang dibutuhkan agar tubuhnya bisa berada dalam kondisi yang normal.

Baca JugaMengenal Inkubator dan Manfaatnya bagi Bayi Prematur

Persentase Bayi Prematur Bertahan Hidup Berdasarkan Usia Kehamilan 

Bayi yang terlahir prematur kerap kali memiliki masalah kesehatan yang serius, terutama jika terlahir sangat awal.

Nah, peluang bertahan hidup bagi bayi prematur tampaknya bergantung pada waktu ia terlahir.

  • Late preterm, artinya lahir di usia kehamilan 34-36 minggu.
  • Moderately preterm, artinya lahir di usia kehamilan 32-34 minggu.
  • Very preterm, artinya lahir di usia kehamilan 28-32 minggu.
  • Extremely preterm, artinya lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu.

Berikut ini adalah angka peluang hidup bayi prematur berdasarkan usia kehamilan:

  • Usia kehamilan 34 minggu ke atas, harapan hidupnya hampir sama dengan peluang hidup bayi yang lahir cukup bulan.
  • Usia kehamilan 32-33 minggu, harapan hidupnya sekitar 95 persen.
  • Usia kehamilan 28-31 minggu, harapan hidupnya sekitar 90-95 persen.
  • Usia kehamilan 27 minggu, harapan hidupnya 89 persen.
  • Usia kehamilan 26 minggu, harapan hidupnya 80 persen.
  • Usia kehamilan 25 minggu, harapan hidupnya 50 persen.
  • Usia kehamilan 24 minggu, harapan hidupnya 40 persen.
  • Usia kehamilan 23 minggu, harapan hidupnya 17 persen.
  • Usia kehamilan 22 minggu, harapan hidupnya 10 persen.

Baca JugaBenarkah Hamil Bayi Laki-Laki Lebih Berisiko Prematur?

Faktor-faktor yang Memengaruhi Peluang Bayi Prematur Bertahan Hidup

Selain usia kehamilan, beberapa faktor berikut turut memengaruhi seberapa besar peluang bagi bayi prematur untuk bertahan hidup:

1. Berat Badan Ketika Lahir

Bayi prematur yang terlahir dengan berat badan rendah mengalami penurunan peluang keberlangsungan hidup. Ini karena berat badan lahir rendah bisa meningkatkan berbagai risiko masalah kesehatan yang serius.

2. Komplikasi Kehamilan

Faktor lain yang ikut memengaruhi peluang hidup bayi prematur adalah komplikasi kehamilan, seperti janin terlilit tali pusar atau solusio plasenta.

Komplikasi kehamilan yang menimpa ibu ternyata dapat mengurangi peluang keberlangsungan hidup bagi bayi yang terlahir dalam kondisi prematur.

3. Penggunaan Steroid

Pemberian steroid atau kortikosteroid ikut memengaruhi peluang bayi prematur untuk bertahan hidup. Ini karena fungsinya dalam mempercepat perkembangan paru-paru.

Kortikosteroid sendiri adalah bentuk sintesis dari hormon alami tubuh. Suntikan steroid yang diberikan pada Bumil dengan risiko persalinan dini ternyata bisa menurunkan risiko penyakit paru-paru dan kematian pada bayi.

Suntikan dapat diberikan pada usia kehamilan 23-34 minggu. Umumnya dokter akan menyuntikkannya pada ibu hamil dengan rentang waktu 24 jam sebelum bayi terlahir.

Baca Juga: 15 Penyebab Bayi Lahir Prematur yang Perlu Anda Waspadai

Namun, suntikan steroid ini tidak dapat diberikan pada setiap ibu hamil. Sebelum itu, dokter akan memastikan kondisi ibu dan janin terlebih dahulu.

Dokter juga akan melakukan serangkaian tes untuk memeriksa kesehatan bayi. Sejumlah pemeriksaan tersebut, antara lain:

  • Pernapasan dan detak jantung.
  • Kondisi jantung.
  • Kadar cairan yang masuk dan keluar.
  • Tes mata.

Selain itu, pemeriksaan ultrasonografi (USG) juga akan dilakukan untuk memeriksa saluran pencernaan, ginjal, dan hati si Kecil.

Itulah penjelasan seputar peluang hidup bayi prematur. Melihat adanya fakta ini, bayi yang terlahir prematur memang akan membutuhkan penanganan intensif dan perawatan ekstra dibandingkan dengan bayi yang terlahir secara normal.

Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Pasalnya, dokter atau tenaga medis akan melakukan upaya terbaik untuk menjaga kondisi si Kecil tetap stabil.

 

  1. Anonim. Preterm Birth. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/preterm-birth. (Diakses pada 20 Juli 2023).
  2. Iftikhar, Noreen. 2020. Premature Baby Survival Rates. https://www.healthline.com/health/baby/premature-baby-survival-rate. (Diakses pada 20 Juli 2023).
  3. Mayo Clinic Staff. 2023. Preterm Birth. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premature-birth/symptoms-causes/syc-20376730. (Diakses pada 20 Juli 2023).
  4. Tamene, Ayanaw, Abeje, Gedefaw, dan Addis, Zelalem. 2020. Survival and associated factors of mortality of preterm neonates admitted to Felege Hiwot specialized hospital, Bahir Dar, Ethiopia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7457651/. (Diakses pada 20 Juli 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi