Terbit: 16 February 2021 | Diperbarui: 22 May 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Inkubator bayi adalah sebuah alat yang ada di ruang perawatan intensif neonatal (NICU). Alat ini berfungsi untuk menjaga kondisi bayi prematur dan bayi yang sakit. Simak penjelasan lengkap mengenai fungsi dan kapan bayi membutuhkan alat ini.

Mengenal Inkubator dan Manfaatnya bagi Bayi Prematur

Apa Itu Inkubator?

Inkubator adalah alat yang digunakan untuk bayi prematur atau bayi yang memiliki masalah kesehatan untuk bertahan hidup di luar rahim. Alat ini terbuat dari plastik bening dan memiliki lubang di bagian sampingnya.

Bayi yang terlahir dengan masalah kesehatan serius atau yang lahir prematur umumnya membutuhkan penanganan khusus sebelum keluar dari rumah sakit. Alasan masuk NICU berbeda-beda untuk setiap bayi karena tidak semua bayi memiliki kondisi yang sama.

Pada dasarnya alat ini juga dapat mencakup peralatan untuk melacak berbagai hal termasuk suhu dan detak jantung bayi. Pemantauan ini memungkinkan perawat dan dokter untuk terus melacak status kesehatan bayi.

Fungsi Inkubator Bayi

Alat ini dirancang untuk memberikan ruang yang aman dan terkendali bagi bayi untuk hidup, sambil menunggu organ vitalnya berkembang. Inkubator bayi menyediakan lingkungan yang dapat disesuaikan untuk memberikan suhu yang ideal, jumlah oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya yang tepat.

Selain itu, alat ini menawarkan perlindungan dari alergen, kuman, suara yang berlebihan, dan tingkat cahaya yang dapat membahayakan. Kemampuannya untuk mengontrol kelembapan juga memungkinkannya melindungi kulit bayi dari kehilangan terlalu banyak air dan menjadi rapuh atau pecah-pecah.

Selain memberikan informasi tentang tanda vital bayi, alat ini juga memiliki bagian terbuka di bagian atas dan memiliki lubang di bagian sampingnya, yang memungkinkan digunakan dalam kombinasi dengan berbagai prosedur dan intervensi medis.

Alat ini dapat digunakan dalam kombinasi dengan prosedur medis seperti:

  • Makan melalui infus.
  • Mengantarkan darah atau obat melalui infus.
  • Memantau kondisi organ vital.
  • Ventilasi.
  • Lampu khusus untuk perawatan penyakit kuning.

Beberapa kombinasi tersebut menjadikan alat ini tidak hanya melindungi bayi, tetapi juga menyediakan lingkungan yang ideal bagi tenaga medis untuk memantau dan merawat bayi.

Apakah Semua Bayi Baru Lahir Harus Menggunakan Inkubator?

Tidak semua bayi yang baru lahir harus menggunakan inkubator. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, inkubator diperlukan hanya bagi bayi baru lahir karena kondisi medis tertentu, seperti gangguan kesehatan yang serius atau bayi lahir prematur.

Bayi dengan kondisi medis tertentu memerlukan tempat tidur khusus yang membantu mengatur suhunya dan menyediakan lingkungan ideal yang bayi butuhkan untuk tumbuh dan berkembang.

Baca Juga: Kelahiran Prematur: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Kondisi yang Mengharuskan Bayi Menggunakan Inkubator

Inkubator adalah salah satu perlengkapan yang ada di NICU. Alat ini juga bisa digunakan secara kombinasi dengan peralatan dan prosedur lain, untuk memastikan bahwa bayi yang membutuhkan dukungan ekstra memiliki lingkungan terbaik dan pemantauan berkelanjutan.

Berikut beberapa alasan mengapa bayi perlu menggunakan inkubator, antara lain:

1. Lahir Prematur

Bayi yang lahir prematur mungkin membutuhkan waktu tambahan untuk mengembangkan paru-paru dan organ vital lainnya. Gendang telinga dan mata mereka mungkin sangat sensitif sehingga cahaya dan suara normal akan menyebabkan kerusakan permanen pada organ-organ ini.

Selain itu, bayi yang lahir sangat dini tidak memiliki waktu untuk mengembangkan lemak di bawah kulit sehingga membutuhkan bantuan untuk menjaga tubuhnya tetap hangat.

2. Masalah Pernapasan

Terkadang bayi bisa memiliki cairan atau mekonium di paru-parunya. Hal ini dapat menyebabkan infeksi dan ketidakmampuan bernapas dengan baik.

Bayi baru lahir mungkin juga memiliki paru-paru yang belum matang dan belum berkembang sepenuhnya sehingga memerlukan pemantauan dan oksigen ekstra.

3. Infeksi

Inkubator dapat mengurangi kemungkinan kuman dan infeksi tambahan saat proses penyembuhan dari suatu penyakit. Selain itu, alat ini juga menawarkan ruang aman yang memungkinkan untuk memantau tanda-tanda vital selama 24 jam saat bayi Anda membutuhkan metode intravena (IV) untuk pengobatan, cairan, dan lainnya.

4. Efek Diabetes Gestasional

Banyak dokter akan segera memasukkan bayi ke inkubator jika bayi terlahir dari ibu yang menderita diabetes gestasional. Langkah ini dilakukan untuk menjaga bayi tetap merasa nyaman dan hangat sambil memantau kadar gula darahnya.

5. Penyakit Kuning

Beberapa inkubator menyertakan lampu khusus untuk membantu mengurangi penyakit kuning (menguningnya kulit dan mata bayi). Penyakit kuning pada bayi baru lahir sering terjadi dan dapat terjadi ketika bayi memiliki kadar bilirubin yang tinggi, pigmen kuning yang diproduksi selama kerusakan normal sel darah merah.

6. Persalinan yang Lama atau Traumatis

Jika bayi baru lahir mengalami trauma, ia mungkin memerlukan pemantauan terus menerus dan dukungan medis tambahan. Inkubator ini juga dapat menawarkan lingkungan seperti rahim yang aman di mana bayi bisa pulih dari trauma.

7. Berat Badan Lahir Rendah

Meskipun bayi tidak terlahir prematur, namun jika anak Anda terlahir dengan berat badan lahir rendah, penggunaan inkubator dibutuhkan untuk menjaga tubuhnya tetap hangat.

Selain itu, bayi yang sangat kecil mungkin berjuang dengan banyak fungsi vital yang sama seperti yang dilakukan bayi prematur yaitu bernapas dan makan. Manfaat dari alat ini adalah memberikan oksigen ekstra dan lingkungan yang terkontrol.

Baca Juga: BBLR: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

8. Pemulihan setelah Operasi

Jika bayi perlu menjalani operasi untuk komplikasi setelah lahir, ia harus dipantau dan berada di lingkungan yang aman dan terkendali setelahnya. Inkubator bayi sangat mendukung untuk mempercepat proses penyembuhan.

9. Maternal Chorioamnionitis

Kondisi ini terjadi apabila terdapat bakteri pada selaput yang mengelilingi bayi, cairan ketuban, atau tali pusar. Hal ini dapat menyebabkan infeksi pada ibu dan bayi. Untuk bayi mungkin memerlukan pengobatan dengan memberikan antibiotik.

10. Keratinisasi yang Tidak Memadai

Bayi prematur kurang memiliki keutuhan kulit dan bahkan merah, yang menghasilkan permeabilitas atau penyerapan air yang tinggi. Biasanya, permeabilitas turun dalam tujuh sampai sepuluh hari setelah lahir.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kelembapan pada bayi agar tidak terjadi kehilangan panas dan kehilangan cairan melalui kulit bayi.

Jenis Inkubator

Ada berbagai jenis inkubator bayi yang dapat mengakomodasi perubahan kebutuhan bayi prematur. Berikut lima jenis yang biasa ditemukan di NICU, antara lain:

  • Inkubator kotak tertutup. Jenis ini memiliki sistem penyaringan udara segar yang meminimalkan risiko infeksi dan mencegah hilangnya kelembapan dari udara.
  • Inkubator berdinding ganda. Tabung alat ini memiliki dua dinding yang dapat mencegah kehilangan panas dan kelembapan udara.
  • Servo-control incubator. Alat secara otomatis diprogram untuk menyesuaikan suhu dan tingkat kelembapan berdasarkan sensor kulit yang dipasang pada bayi.
  • Inkubator kotak terbuka. Jenis ini juga dikenal sebagai Armstrong incubator, memberikan pancaran panas di bawah bayi tetapi memiliki bagian atas yang terbuka.
  • Inkubator portabel. Juga dikenal sebagai transport incubator, alat ini digunakan untuk memindahkan bayi baru lahir dari satu bagian rumah sakit ke bagian lain.

Meskipun inkubator bayi terlihat menakutkan bagi orang awam, ini adalah peralatan medis yang menyediakan lingkungan terkontrol untuk bayi prematur dan bayi yang memiliki masalah kesehatan lain. Tanpa alat ini, lebih sedikit bayi yang mampu bertahan, khususnya yang memiliki gangguan kesehatan pada masa-masa awal kehidupan.

 

  1. Anonim. 2023. What Is a Baby Incubator. https://www.webmd.com/baby/what-is-a-baby-incubator (Diakses pada 22 Mei 2023)
  2. Bird, Cheryl. 2020. How an Incubator Works in the NICU. https://www.verywellfamily.com/what-is-an-incubator-for-premature-infants-2748445. (Diakses pada 16 Februari 2021).
  3. Crider, Catherine. 2020. Incubators for Babies: Why They’re Used and How They Work. https://www.healthline.com/health/baby/incubator-baby#types-of-incubators. (Diakses pada 16 Februari 2021).
  4. Shah, Ritika. 2023. Incubator For Babies: Types, Why They Are Needed And How They Work. https://www.momjunction.com/articles/incubator-for-babies-types-reasons-how-they-work_00698250/#:~:text=Incubators%20are%20used%20in%20the,jaundice%2C%20and%20surgeries%20after%20birth. (Diakses pada 22 Mei 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi