Terbit: 14 March 2018 | Diperbarui: 30 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kehamilan membawa banyak perubahan bagi tubuh ibu. Akibatnya, berbagai gejala hingga keluhan dapat dirasakan, salah satunya kesemutan. Apakah kesemutan saat hamil merupakan kondisi yang harus dikhawatirkan? Simak di sini!

Kesemutan saat Hamil: Penyebab, Pencegahan, dan Penanganannya

Penyebab Kesemutan saat Hamil

Memasuki trimester akhir kehamilan, terdapat sejumlah gejala yang kemungkinan akan dialami oleh hamil, misalnya kesemutan. Keluhan ini bisa menimpa bagian tubuh mana pun, terutama tangan, kaki, jari, punggung, hingga bokong.

Sensasi yang dirasakan sangat mungkin memicu ketidaknyamanan. Kira-kira, apa penyebab kondisi ini?

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab kesemutan saat hamil yang sebaiknya dikenali:

1. Perubahan Hormon

Selama kehamilan, terjadi peningkatan produksi beberapa hormon di dalam tubuh, seperti relaxin. Sebagai akibatnya, ligamen mengalami peregangan seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Selain itu, pusat gravitasi pada tubuh ibu hamil juga akan berubah. Pada akhirnya, kondisi ini memengaruhi postur tubuh.

Hal tersebut dapat menyebabkan kompresi saraf yang berimbas pada rasa sakit, sensasi terbakar, dan kesemutan di sekitar kaki, paha, punggung, dan bokong.

2. Perkembangan Janin

Penyebab kesemutan saat hamil berikutnya adalah janin yang tengah berkembang. Hal ini berkaitan dengan aliran darah ibu yang terhambat.

Perkembangan janin di dalam kandungan yang semakin membesar dapat menekan aliran darah di bagian lain. Pada akhirnya, kondisi ini berujung pada kesemutan, terutama di area punggung bagian bawah.

Baca JugaKenali Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Punggung Saat Hamil

3. Penumpukan Cairan

Tubuh ibu hamil memproduksi cairan dan darah lebih banyak dibandingkan biasanya. Hal ini ternyata berdampak pada pembengkakan di bagian tangan dan kaki.

Pembengkakan tersebut dapat menekan saraf di tubuh sehingga memicu terjadinya kesemutan. Kondisi ini rentan dialami oleh ibu hamil pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.

4. Tekanan Darah Rendah

Penyebab kesemutan saat hamil selanjutnya adalah tekanan darah rendah. Kondisi ini terjadi ketika volume darah tidak mampu mengimbangi volume pembekuan darah.

Jika tekanan darah berkurang, aliran darah ke bagian tubuh tertentu akan berkurang. Pada akhirnya, keluhan kesemutan pun akan dirasakan oleh ibu hamil, terutama di trimester awal.

5. Carpal Tunnel syndrome

Rasa kebas atau kesemutan yang dialami oleh ibu hamil dapat disebabkan oleh carpal tunnel syndrome. Ini adalah kondisi saat terjadi penumpukan cairan di tubuh.

Penumpukan tersebut pada akhirnya akan memberikan tekanan pada saraf, terutama di pergelangan tangan.

Sebagian besar kasus carpal tunnel syndrome terjadi pada trimester akhir. Namun, gejala bisa muncul sebelum usia kehamilan ini jika Bumil pernah menderita kondisi sebelumnya.

Selain kesemutan, beberapa gejala carpal tunnel syndrome yang dapat muncul, antara lain:

  • Rasa terbakar di tangan, pergelangan tangan, dan lengan.
  • Sensasi seperti tertusuk jarum di jari dan tangan.
  • Kesulitan menggenggam benda.
  • Pembengkakan pada jari dan tangan.
  • Mati rasa, terutama di bagian telunjuk, ibu jari, dan jari tengah.

Baca JugaNyeri Selangkangan saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya

6. Skiatika

Skiatika adalah salah satu penyebab kesemutan saat hamil. Kondisi ini dapat terjadi saat adanya tekanan pada saraf skiatik. Kabarnya, skiatika menimpa sekitar 30 persen ibu hamil.

Skiatika dapat terjadi sebagai dampak dari berat badan yang bertambah dan retensi air. Kedua kondisi ini menyebabkan tekanan ekstra pada tulang belakang dan saraf skiatik.

Selain sensasi kebas dan kesemutan, beberapa gejala yang mungkin dirasakan, antara lain:

  • Rasa terbakar.
  • Nyeri.
  • Kelemahan otot.

Gejala dapat menimpa beberapa bagian tubuh, termasuk kaki, punggung bawah, bokong, hingga pinggul.

7. Anemia Defisiensi Besi

Kekurangan zat besi selama kehamilan dapat berujung pada anemia defisiensi besi. Kondisi ini ternyata dapat memicu gangguan neurologis yang dikenal sebagai sindrom kaki gelisah.

Jika mengalaminya, Bumil kemungkinan akan sulit menahan diri untuk menggerakan kaki. Kesemutan juga merupakan gejala yang umum dijumpai.

8. Meralgia Paresthetica

Meralgia paresthetica adalah kondisi yang terjadi ketika saraf kulit femoris lateral (LFCN) tertekan. Ini merupakan saraf yang terletak di bagian depan dan samping paha.

Selain kesemutan, gejala lain yang mungkin dirasakan ibu hamil, di antaranya:

  • Mati rasa.
  • Sensasi terbakar.
  • Sakit dan nyeri pada paha yang menjalar hingga ke lutut bagian luar.
  • Sensasi seperti ditusuk di daerah paha.

Baca Juga10 Penyebab Sakit Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Pencegahan Kesemutan pada Ibu Hamil

Supaya kesemutan saat hamil tidak melanda, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Jaga Kenaikan Berat Badan Agar Normal

Kenaikan berat badan memang wajar terjadi selama kehamilan. Namun, pastikan untuk mencegah kenaikan yang drastis. Ini dilakukan untuk mencegah kesemutan saat hamil.

Jagalah agar berat badan Anda ideal selama kehamilan. Caranya bisa dengan memperbaiki pola makan, rutin olahraga, dan membatasi makanan tinggi lemak, garam, dan gula.

2. Hindari Berlama-lama dalam Satu Posisi

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah kesemutan saat hamil adalah menghindari berlama-lama di dalam satu posisi. Cara ini membantu sirkulasi darah Anda lancar.

Jadi, sekalipun perut semakin membesar, hindarilah untuk malas bergerak. Hal ini bisa membuat kesemutan lebih sering terjadi.

3. Perbanyak Asupan Vitamin B6

Vitamin B6 dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung kesehatan sistem saraf. Oleh karena itu, supaya kesemutan tidak menimpa, perbanyaklah konsumsi makanan yang mengandung vitamin ini.

Adapun contoh makanan yang banyak menyimpan vitamin B6 di dalamnya, yaitu:

  • Biji bunga matahari.
  • Sayuran berdaun hijau.
  • Alpukat.
  • Ikan berlemak.

4. Lakukan Yoga

Yoga saat hamil dapat membantu meningkatkan kelenturan tubuh. Dengan demikian, Anda jadi lebih mudah untuk bergerak. Hal ini bisa membantu melancarkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.

Selain itu, yoga yang dilakukan secara rutin juga dapat membantu mengatasi carpal tunnel syndrome, salah satu penyebab kesemutan pada ibu hamil.

Baca JugaBahaya Anemia pada Ibu Hamil yang Perlu Anda Waspadai

Cara Mengatasi Kesemutan saat Hamil

Saat kesemutan melanda, sebaiknya Anda tidak langsung membiarkannya. Cara paling mudah untuk meredakan keluhan adalah mengubah posisi agar peredaran darah menjadi lancar.

Jika peredaran darah lancar, maka saraf pada bagian tubuh tersebut akan kembali menerima suplai darah sehingga sensasi kesemutan segera menghilang.

Selain mengubah posisi, kesemutan pada ibu hamil juga dapat diatasi dengan memberikan pijatan pada bagian tubuh yang terdampak. Pijatan dapat membantu aliran darah menjadi lebih lancar.

Namun, apabila keluhan disebabkan oleh kondisi medis tertentu, penggunaan obat-obatan kemungkinan diperlukan. Pada kondisi ini, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Nah, itulah penjelasan seputar kesemutan saat hamil. Kondisi ini umumnya aman dan tidak membahayakan kehamilan. Namun, Anda harus memastikan penyebabnya bukan masalah medis tertentu.

Apabila sensasi kesemutan terjadi akibat adanya kondisi atau penyakit tertentu, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. Reasons for Tingling in Pregnancy. https://ovumhospitals.com/blog/reasons-for-tingling-in-pregnancy/. (Diakses pada 4 Juli 2023).
  2. Malachi, Rebecca. 2023. What Causes Numbness During Pregnancy And Ways To Deal With It. https://www.momjunction.com/articles/cure-numbness-pregnancy_0077653/. (Diakses pada 4 Juli 2023).
  3. Wisner, Wendy. 2021. Coping With Numbness and Tingling in Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/numbness-and-tingling-in-pregnancy-4690620. (Diakses pada 4 Juli 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi