Terbit: 15 February 2022 | Diperbarui: 21 July 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Rasa sakit pada selangkangan saat kehamilan semakin besar adalah hal yang umum terjadi. Apa penyebabnya dan bagaimana cara untuk mengurangi nyeri selangkangan saat hamil? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Nyeri Selangkangan saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab Nyeri Selangkangan saat Hamil

Banyak calon ibu mengalami nyeri selangkangan saat hamil trimester 3. Pada kebanyakan kasus, hal tersebut bukanlah pertanda adanya masalah kehamilan.

Berikut adalah berbagai penyebab nyeri di selangkangan saat hamil yang sebaiknya diketahui, antara lain:

1. Simfisis Pubis Disfungsi

Simfisis pubis adalah sendi yang terletak di antara tulang kemaluan kiri dan kanan. Selama kehamilan, ligamen dan otot yang menopang sendi menjadi relaks dan meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan rahim dan janin.

Relaksasi dan peregangan ini menyebabkan simfisis pubis menjadi tidak stabil sehingga terjadi simfisis pubis disfungsi atau symphysis pubis dysfunction (SPD).

SPD dapat menyebabkan beberapa gejala yang cenderung memburuk selama trimester kedua dan ketiga kehamilan, seperti:

  • Clicking di pinggul atau panggul.
  • Kejang otot atau nyeri di area panggul.
  • Rasa sakit yang tajam dan menusuk di vagina, perineum, atau rektum.
  • Sensasi seperti sengatan listrik di vagina atau selangkangan.
  • Rasa sakit yang menyebar dari satu bagian panggul ke area lain.

Keadaan ini sendiri bisa menyebabkan masalah ringan hingga parah, dan bisa semakin memburuk saat mengubah posisi secara tiba-tiba, misalnya dari duduk ke berdiri, menaiki tangga, atau membawa barang berat.

Rasa nyeri pada selangkangan saat hamil 9 bulan ini bukanlah masalah medis dan sangat umum terjadi. Gejala SPD umumnya akan hilang setelah melahirkan.

Meski begitu, peregangan pinggul yang lembut dan olahraga ringan dapat membantu meringankan gejala.

Baca Juga: Apakah Keputihan saat Hamil Sesuatu yang Normal? Cek Penjelasannya

2. Nyeri Ligamen Bundar

Ligamen bundar adalah pita jaringan ikat kuat dan berserat di panggul yang menempel dan menopang rahim. Pertumbuhan rahim selama kehamilan menyebabkan ligamen ini meregang.

Peregangan yang terjadi dapat memicu sejumlah gejala, seperti:

  • Rasa sakit yang menjalar dari selangkangan ke pinggul atau kaki bagian atas.
  • Nyeri tumpul di selangkangan atau di kedua sisi perut.
  • Nyeri otot seperti kejang pada satu atau kedua sisi perut.
  • Rasa sakit yang tajam, tiba-tiba, sangat menyakitkan yang berlangsung hanya sesaat.

Beberapa Bumil mengungkapkan bahwa rasa sakitnya bisa menjadi lebih buruk saat melakukan gerakan tiba-tiba, seperti mengubah posisi tidur, posisi berdiri ke duduk, atau sebaliknya. 

3. Infeksi Vagina

Infeksi jamur vagina terjadi ketika ada pertumbuhan jamur berlebih di dalam vagina. Banyak faktor yang dapat menyebabkan hal ini, salah satunya adalah kehamilan.

Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat mengganggu kadar pH normal vagina sehingga menyebabkan ragi berkembang biak di luar kendali.

Wanita yang mengalami infeksi jamur vagina mungkin mengalami gejala seperti:

  • Rasa gatal dan terbakar di vagina dan vulva.
  • Gatal dan rasa terbakar pada perineum atau anus.
  • Muncul keputihan (biasanya tidak berbau) yang menyerupai keju cottage.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Sakit saat berhubungan seksual.

4. Vagina Kering

Beberapa wanita hamil melaporkan mengalami vagina kering selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Nyeri, gatal, dan ketidaknyamanan di dalam dan sekitar vagina.
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual.
  • Buang air kecil lebih sering dari biasanya.
  • Infeksi saluran kemih berulang.

Baca Juga: 12 Penyebab Kram Perut saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Nyeri Selangkangan pada Ibu Hamil

Nyeri selangkangan saat hamil umumnya menghilang dengan sendirinya setelah ibu melahirkan. Namun, kondisi ini bisa memicu ketidaknyamanan tersendiri sehingga sebaiknya ditangani.

Penanganan kondisi harus sesuai dengan penyebab munculnya nyeri. Secara umum, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan rasa sakit pada selangkangan saat hamil, yaitu:

1. Rutin Olahraga

Olahraga memberikan manfaat tersendiri pada ibu hamil. Tidak hanya mendukung kehamilan sehat, olahraga yang dilakukan rutin bisa membantu meredakan nyeri selangkangan saat hamil.

Sebelum itu, Anda harus memilih jenis olahraga yang aman untuk ibu hamil, misalnya yoga dan berenang. Dua jenis olahraga ini baik untuk memperkuat otot-otot tubuh, termasuk otot selangkangan, panggul, perut, dan punggung.

2. Ubah Posisi Tidur Menghadap ke Kiri

Posisi tidur menghadap ke kiri dianggap mampu membantu meredakan nyeri selangkangan saat hamil. Pasalnya, posisi ini akan mencegah tekanan berlebih pada pembuluh darah di panggul dan perut.

Bila diperlukan, Anda juga bisa menambahkan bantalan di kaki. Letakkan bantal di antara lutut sambil Anda tidur menghadap ke sisi kiri.

3. Gunakan Penyangga Perut

Sakit pada selangkangan saat hamil dapat dikurangi dengan menggunakan penyangga perut khusus. Alat ini akan menyangga perut ibu hamil dengan baik sehingga beban bisa berkurang dan keluhan nyeri bisa mereda.

Jika masih bingung mengenai penggunaan penyangga perut khusus untuk ibu hamil, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter kandungan atau bidan.

Baca JugaKenali Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Punggung Saat Hamil

4. Kompres Hangat atau Dingin

Kompres hangat atau dingin bisa menjadi salah satu cara untuk meredakan nyeri pada selangkangan saat hamil. Dengan mengompres area tubuh yang nyeri, ketegangan otot pada bagian tubuh itu bisa mereda.

Siapkan handuk atau kain bersih yang telah dicelupkan ke dalam air hangat. Setelah itu, kompres bagian selangkangan secara perlahan.

Hal serupa bisa dilakukan jika ingin memberikan kompres dingin. Balut es menggunakan handuk atau kain bersih, lalu kompres bagian nyeri.

5. Hindari Mengangkat Beban Berat

Ibu hamil tidak disarankan untuk mengangkat beban berat, terlebih jika mengalami nyeri selangkangan. Membawa beban berat bisa menambah tekanan pada panggul sehingga nyeri selangkangan bisa semakin menjadi.

7. Gunakan Obat Oles

Ketidaknyamanan pada selangkangan bisa terjadi akibat infeksi jamur di vagina. Saat Anda mengalami hal ini, perawatan yang bisa dilakukan adalah menggunakan obat antijamur.

Wanita yang sedang hamil atau menyusui sebaiknya tidak minum obat antijamur oral. Cobalah mengoleskan krim antijamur topikal atau memasukkan supositoria antijamur ke dalam vagina.

Penting untuk diketahui, kondisi tertentu dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan infeksi jamur vagina. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter penting untuk dilakukan.

Baca JugaIni Penyebab dan Cara Mengatasi Vagina Gatal Ketika Hamil

8. Jaga Kelembapan Vagina

Vagina kering merupakan salah satu pemicu masalah nyeri selangkangan pada Bumil. Jika Anda mengalami hal ini, pelembap vagina dapat membantu meringankan kekeringan pada vagina. Obat topikal ini dapat dioleskan langsung ke bagian dalam vagina.

Selain itu, pelumas seksual berbasis air juga dapat membantu meringankan kekeringan vagina selama aktivitas seksual. Namun, seorang wanita tidak boleh menggunakan pelumas berbahan estrogen selama kehamilan.

Jika kekeringan vagina tidak membaik dengan perawatan di rumah, konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

7. Pertimbangkan Terapi Alternatif

Cara lain yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan nyeri selangkangan saat hamil adalah terapi alternatif. Beberapa wanita melaporkan jika mereka merasa lebih nyaman setelah melakukan perawatan akupunktur dan, pijat chiropractic.

Itulah sederet penyebab nyeri selangkangan saat hamil dan cara untuk mengatasinya. Segera periksakan ke dokter jika nyeri berlangsung parah atau bertahan lama. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.

 

Villines, Zawns. 2020. What to Know about Groin Pain in Pregnancy. https://www.medicalnewstoday.com/articles/groin-pain-pregnancy#causes-and-treatment. (Diakses pada 21 Juli 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi