Terbit: 19 August 2020 | Diperbarui: 27 January 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Restless legs syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah adalah kondisi yang memiliki dorongan untuk menggerakkan kaki ketika beristirahat. Simak informasi selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!

Sindrom Kaki Gelisah: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Cara Mengobati, dll

Apa Itu Sindrom Kaki Gelisah?

Sindrom kaki gelisah adalah kelainan sistem saraf yang menyebabkan dorongan kuat untuk menggerakkan kaki. Kondisi ini sebagai gangguan tidur karena sering kali terjadi atau semakin parah ketika sedang istirahat, sehingga menyebabkan sulit tidur atau duduk dalam waktu lama.

Kondisi yang juga disebut Willis-Ekbom disease (WED) ini mungkin akan menjadi lebih buruk jika tidak segera mendapatkan perawatan. Seiring waktu, kurang tidur menyebabkan masalah kesehatan dan mengganggu aktivitas di tempat kerja atau di rumah.

Sindrom kaki gelisah dapat terjadi akibat masalah mental, fisik, atau mungkin merupakan efek samping dari beberapa obat. Kondisinya tergolong ringan atau parah, tergantung pada frekuensi dan tingkat keparahan gejala, seberapa baik gejala diredakan dengan bergerak, dan seberapa besar gangguan yang ditimbulkannya.

Tanda dan Gejala Sindrom Kaki Gelisah

Tanda dan gejala utamanya adalah dorongan yang kuat untuk menggerakkan kaki ketika beristirahat. Ciri-ciri  umum yang menyertai RLS, di antaranya:

  • Sensasi yang muncul ketika istirahat. Sensasi dorongan untuk menggerakan kaki biasanya dimulai setelah berbaring atau duduk dalam waktu lama, seperti di dalam mobil, pesawat, atau bioskop.
  • Gejala Membaik dengan gerakan. Sensasi RLS akan berkurang dengan melakukan gerakan seperti peregangan, menggoncangkan kaki, jalan mondar-mandir, atau berjalan.
  • Gejala memburuk di malam hari. Gejala RLS biasanya terjadi pada malam hari dan akan semakin memburuk.
  • Kaki berkedut di malam hari. RLS dihubungkan dengan kondisi lain yang lebih umum atau disebut gerakan kaki periodik ketika tidur, yang menyebabkan kaki berkedut dan menendang (kemungkinan sepanjang malam).

Gejala sindrom kaki gelisah sebagai sensasi abnormal dan ketidaknyamanan di tungkai atau kaki. Ini biasanya terjadi di kedua bagian tubuh, tetapi lebih jarang terjadi di lengan.

Biasanya gejala RLS berfluktuasi dalam tingkat keparahan. Terkadang, gejala akan menghilang selama beberapa waktu dan kemudian muncul kembali.

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Sebagian penderita RLS tidak mencari pengobatan medis karena mereka khawatir tidak akan dianggap serius. Namun, RLS dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan mengantuk di siang hari dan memengaruhi aktivitas sehari-hari. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika merasa memiliki gejala RLS.

Penyebab Sindrom Kaki Gelisah

Tidak diketahui apa yang menyebabkan sindrom kaki gelisah. Namun, peneliti menduga kondisi ini mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan dopamin kimiawi otak, yang mengirimkan pesan dalam mengontrol pergerakan otot.

Berikut beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab sindrom kaki gelisah:

  • Kehamilan. Beberapa wanita mengalami RLS selama kehamilan, terutama pada trimester terakhir. Gejala biasanya hilang dalam waktu sebulan setelah melahirkan.
  • Keturunan. Terkadang RLS diturunkan dari keluarga, terutama jika kondisinya dimulai sebelum usia 40. Peneliti telah mengidentifikasi letak pada kromosom tempat gen untuk RLS.
  • Gaya hidup. Kurang waktu tidur atau gangguan tidur lainnya seperti apnea (henti napas) dapat memicu gejala atau memperburuk RLS. Begitu pula penggunaan alkohol, rokok, dan kafein.

Faktor Risiko Sindrom Kaki Gelisah

Terdapat berbagai faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko lebih tinggi mengalami RLS. Namun, tidak pasti apakah salah satu dari faktor-faktor berikut ini benar-benar menyebabkan RLS:

  • Wanita. Wanita dua kali lebih mungkin berisiko terkena RLS dibandingkan pada pria.
  • Usia. Meskipun orang bisa terkena RLS pada usia berapa pun, tetapi kondisi ini lebih umum dan cenderung lebih parah pada lansia.
  • Pengobatan. Beberapa obat mungkin dapat memperburuk gejala RLS, termasuk obat antimual, antipsikotik, beberapa antidepresan, dan obat flu dan alergi yang mengandung antihistamin.
  • Ras. Siapa pun bisa mengalami RLS, tetapi lebih sering terjadi pada orang keturunan Eropa Utara.
  • Neuropati perifer. Kerusakan saraf di tangan dan kaki terkadang disebabkan oleh penyakit kronis seperti diabetes dan alkoholisme.
  • Kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan atau memperburuk RLS. Jika memiliki riwayat pendarahan dari perut atau usus, menstruasi yang berat, atau sering mendonorkan darah, kemungkinan mengalami kekurangan zat besi.
  • Gagal ginjal. Jika mengalami gagal ginjal, kemungkinan juga akan mengalami kekurangan zat besi, biasanya dengan anemia. Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, simpanan zat besi dalam darah bisa berkurang. Perubahan ini dan perubahan kimiawi tubuh lainnya menyebabkan atau memperburuk RLS.
  • Kondisi sumsum tulang belakang. Lesi pada sumsum tulang belakang akibat kerusakan atau cedera terkaitkan dengan RLS. Pernah mendapatkan anestesi pada sumsum tulang belakang, seperti blok tulang belakang, juga meningkatkan risiko RLS.

Diagnosis Sindrom Kaki Gelisah

Awalnya dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan tanda dan gejalanya. Diagnosis RLS didasarkan pada kriteria berikut, yang ditetapkan oleh International Restless Legs Syndrome Study Group:

  • Memiliki dorongan yang kuat dan sering kali tak tertahankan menggerakkan kaki, biasanya disertai sensasi ketidaknyamanan.
  • Gejala mulai atau memburuk saat beristirahat seperti duduk atau berbaring.
  • Tada-tanda berkurang sebagian atau sementara dengan aktivitas seperti berjalan atau peregangan.
  • Kondisi lebih buruk di malam hari.
  • Gejala tidak dapat dijelaskan hanya oleh kondisi medis atau perilaku lainnya.

Selain itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis. Tes darah untuk memeriksa kekurangan zat besi, ini untuk mengenyampingkan kemungkinan penyebab gejala.

Dokter juga mungkin menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis tidur atau dikenal sebagai sleep physician. Pemeriksaan ini mungkin harus bermalam di klinik, di mana dokter dapat mempelajari tidur pasien jika memiliki gangguan tidur lainnya seperti sleep apnea. Namun, diagnosis RLS biasanya tidak memerlukan studi tidur.

Pengobatan Sindrom Kaki Gelisah

Sebagian besar RLS akan sembuh dengan sendirinya seiring waktu atau setelah menjalani perubahan gaya hidup. Terkadang dokter tidak mengenali RLS, terutama jika gejalanya ringan atau jarang terjadi. Tetapi begitu didiagnosis, pengobatan biasanya dapat meredakan gejala. Berikut ini sejumlah cara menghilangkan sindrom kaki gelisah:

1. Perubahan Gaya Hidup dan Pengobatan di Rumah

Menjalani perubahan gaya hidup sederhana dapat membantu meringankan gejala RLS, di antaranya:

  • Mandi air hangat dan pijat. Berendam di bak mandi air hangat dan memijat kaki dapat membantu mengendurkan otot yang tegang.
  • Kompres hangat atau dingin. Menerapkan kompres panas atau dingin, atau menggunakan keduanya secara bergantian dapat mengurangi gejala RLS.
  • Kenyamanan dan kebiasaan tidur. Kelelahan dapat memperburuk gejala RLS, untuk itu penting dalam menjaga kenyamanan tempat tidur. Buatlah ruangan tidur yang sejuk, tenang, dan nyaman. Bisakan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari dan tidur setidaknya selama 7 jam setiap malam.
  • Olahraga. Latihan dengan intensitas sedang dan teratur adalah salah satu cara menghilangkan sindrom kaki gelisah, tetapi jika berlebihan atau berolahraga terlalu larut dapat memperparah gejala.
  • Hindari kafein. Mengurangi kafein bisa membantu mengurangi gejala RLS. Jadi, cobalah menghindari minuman atau makanan yang mengandung kafein, termasuk cokelat, kopi, teh, dan minuman ringan, selama beberapa minggu.
  • Menggunakan foot wrap. Pelindung kaki ini dirancang khusus untuk penderita RLS. Foot wrap dapat memberikan tekanan di bawah kaki dan membantu meredakan gejala RLS.

2. Obat-obatan

Cara menghilangkan sindrom kaki gelisah yang mendasarinya, seperti mengatasi kekurangan zat besi dapat meredakan gejala sindrom kaki gelisah. Mengatasi kekurangan zat besi dapat menggunakan suplemen zat besi secara oral atau intravena. Namun, suplemen zat besi harus berdasarkan resep dokter dan setelah dokter memeriksa kadar zat besi dalam darah.

Jika pengobatan fokus dengan melakukan perubahan gaya hidup tidak efektif, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan. Beberapa obat resep yang sebagian besar untuk mengobati penyakit lain, juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala RLS, di antaranya:

  • Obat yang digunakan untuk meningkatkan dopamin di otak. Obat-obatan ini dapat memengaruhi tingkat pembawa instruksi kimiawi dopamin di otak. Obat-obatan seperti ropinirole, rotigotine, dan pramipexole telah disetujui oleh Food and Drug Administration untuk pengobatan RLS sedang hingga berat. Efek samping jangka pendek biasanya ringan, termasuk mual, pusing, dan kelelahan.
  • Obat yang memengaruhi saluran kalsium. Obat-obatan tertentu seperti gabapentin, gabapentin enacarbil, dan pregabalin, dapat digunakan untuk penderita RLS.
  • Opioid. Obat ini dapat meredakan gejala sindrom kaki gelisah ringan hingga berat, tetapi dapat membuat ketagihan jika digunakan dalam dosis tinggi. Beberapa golongan obat ini seperti tramadol, codeine, oxycodone, dan hydrocodone.
  • Relaksan otot dan obat tidur. Obat-obatan ini dapat membantu tidur lebih nyenyak di malam hari, tetapi tidak menghilangkan sensasi di kaki dan menyebabkan kantuk di siang hari. Obat-obatan ini biasanya hanya digunakan jika tidak ada pengobatan lain yang dapat meredakan nyeri.

Komplikasi Sindrom Kaki Gelisah

Meskipun RLS tidak menyebabkan kondisi serius, tetapi gejalanya berkisar dari hampir tidak mengganggu hingga melumpuhkan. Sebagian besar penderita RLS merasa sulit untuk tertidur atau tetap tertidur.

RLS yang parah dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan menyebabkan depresi. Insomnia atau sulit tidur dapat menyebabkan kantuk di siang hari yang berlebihan, tetapi RLS dapat mengganggu tidur siang.

Pencegahan Sindrom Kaki Gelisah

Mengingat penyebab sindrom kaki gelisah tidak diketahui secara pasti, jadi tidak ada cara yang diketahui untuk mencegahnya. Namun, penderita RLS mungkin dapat mengurangi gejalanya dengan menjalani perubahan gaya hidup seperti mengurangi kafein dan alkohol, serta mengobati kondisi yang mendasarinya.

 

  1. Anonim. 2020. Restless Leg Syndrome. https://medbroadcast.com/condition/getcondition/restless-leg-syndrome. (Diakses pada 19 Agustus 2020)
  2. Anonim. 2020. Restless Legs Syndrome (RLS). https://www.webmd.com/brain/restless-legs-syndrome/restless-legs-syndrome-rls#1. (Diakses pada 19 Agustus 2020)
  3. Felman, Adam. 2018. Everything you need to know about restless legs syndrome. https://www.medicalnewstoday.com/articles/7882#types. (Diakses pada 19 Agustus 2020)
  4. Mayo Clinic Staff. 2020. Restless legs syndrome. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/restless-legs-syndrome/symptoms-causes/syc-20377168. (Diakses pada 19 Agustus 2020)
  5. Pietrangelo, Ann. 2012. Everything You Need To Know About Restless Leg Syndrome (RLS). https://www.healthline.com/health/restless-leg-syndrome#symptoms-of-restless-leg-syndrome. (Diakses pada 19 Agustus 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi