Terbit: 15 August 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Yohimbe adalah tanaman yang sering digunakan sebagai obat herbal. Bahan utamanya adalah ekstrak kulit pohon cemara yang tumbuh di Afrika Barat, tepatnya di Nigeria, Kamerun, Kongo, dan Gabon. Bahan aktif yang terdapat di kulit pohon tersebut (yohimbine) dipercaya dapat mengatasi masalah disfungsi ereksi dan meningkatkan performa seksual pria. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Menilik Manfaat Yohimbe Lebih Jauh, Benarkah Atasi Disfungsi Ereksi?

Apa itu Yohimbe?

Yohimbine yang dikenal sebagai Pausinystalia Johimbe di Afrika Barat, dapat memblok reseptor adrenergik alfa-2 dalam tubuh. Reseptor adrenergik alfa-2 dapat menghambat ereksi sehingga kemampuan seksual akan meningkat. Yohimbine juga dapat meningkatkan pelepasan oksida nitrat untuk meningkatkan aliran darah ke organ seksual.

Suplemen yohimbine pun banyak diproduksi di Amerika Serikat dan pernah menjadi tren di kalangan binaragawan untuk mengurangi lemak. Walaupun demikian, belum ada penelitian medis yang membuktikan manfaat dan keamanan obat herbal ini.

Baca Juga: Posisi Seks Terbaik untuk Menstimulasi G-Spot Wanita

Fungsi Yohimbe bagi Kesehatan

Secara tradisional, masyarakat Afrika barat menggunakan ekstrak kulit kayu yohimbe sebagai obat herbal untuk mengatasi demam, batuk, kusta, dan afrodisiak (zat pembangkit gairah seksual). Belum ada penelitian valid tentang fungsi Yohimbe, namun inilah khasiat Yohimbe yang dipercaya masyarakat, di antaranya:

1. Mengatasi Disfungsi Ereksi

Bahan aktif yohimbine dari kulit kayu pohon cemara yohimbe dipercaya berperan untuk mengatasi disfungsi ereksi pada pria, namun belum ada penelitian medis yang membuktikannya.

Secara online, toko obat atau produsen suplemen mempromosikan yohimbine sebagai afrodisiak alami untuk mengobati disfungsi ereksi, namun sebagian orang lainnya menganggap itu hanya efek plasebo belaka.

Studi kecil yang dilakukan pada 82 pria veteran dengan disfungsi ereksi yang menggunakan yohimbe menunjukkan hasil sebagai berikut:

  • 34% pasien mengalami setidaknya gejala ereksi yang lebih baik.
  • 20% pasien melaporkan ereksi penuh dan berkelanjutan.
  • 7% veteran yang menggunakan plasebo melaporkan adanya perbaikan.

Beberapa tinjauan menunjukkan bahwa klaim khasiat ekstrak yohimbe untuk mengatasi masalah ereksi itu benar, namun organisasi seperti American Urology Association tidak merekomendasikan yohimbine untuk mengatasi disfungsi ereksi karena kurangnya bukti medis.

2. Menurunkan Berat Badan

Yohimbine juga diklaim dapat menurunkan berat badan, membuang lemak, dan memperbaiki komposisi tubuh. Beberapa studi menyebutkan bahwa yohimbine bekerja dengan cara memblokir reseptor adrenergik alfa-2 pada sel-sel lemak, sehingga sel lemak akan luruh.

Sebaliknya, satu studi terkontrol menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak atau suplemen yohimbine 43 mg per hari tidak berpengaruh apa-apa pada penurunan berat badan, lemak tubuh, indeks massa tubuh, kadar kolesterol, dan penanganan lemak tubuh. Dibutuhkan lebih banyak studi dan penelitian untuk memastikan fungsi yohimbine. 

3. Mengatasi Depresi

Bahan aktif yohimbine juga terkenal sebagai obat herbal untuk mengatasi depresi. Enzim tertentu dari tanaman ini dapat memblokir monoamine oxidase (kelompok obat untuk mengatasi depresi), namun hanya ditemukan pada dosis yohimbine tinggi yang berpotensi tidak aman.

4. Meningkatan Performa Atletik

Berdasarkan studi, mengonsumsi yohimbine pada dosis tertentu dalam 21 hari dapat meningkatkan performa atletik olahraga seseorang. Mereka menggunakan yohimbine untuk membangun massa otot pada pemain sepak bola dan mengurangi lemak pada binaragawan.

Baca Juga: Minyak Lintah Berkhasiat Memperbesar Ukuran Penis, Benarkah?

5. Mengatasi Mulut Kering

Pada orang yang juga menggunakan antidepresan, yohimbine diklaim dapat mengatasi gejala mulut kering. Walaupun demikian, efek dari ekstrak kulit kayu yohimbe belum bisa dijelaskan secara medis.

6. Meningkatkan Kemampuan Seksual

Pasien yang mengonsumsi antidepresan cenderung mengembangkan masalah seksual juga karena efek samping antidepresan tersebut. Walaupun studinya belum jelas, yohimbine diklaim berpengaruh positif untuk mengatasi disfungsi seksual terkait efek antidepresan.

7. Mengatasi Hipotensi Ortostatik

Hipotensi ortostatik adalah tekanan darah rendah yang terjadi saat berdiri. Seseorang yang berdiri atau bangun tiba-tiba langsung mengalami penurunan gejala tekanan darah rendah seperti pusing dan pandangan kabur.

Beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi yohimbine dapat membantu meningkatkan tekanan darah rendah, terutama bagi orang yang sering mengalami gejala sakit kepala akibat tekanan darah rendah.

Meski begitu, belum ada penelitian medis terkait fungsinya mengatasi hipotensi ortostatik; walaupun banyak orang yang sudah mengonsumsi obat herbal ini.

Dosis Suplemen Yohimbe

Suplemen yohimbe memang dipromosikan sebagai obat herbal untuk berbagai masalah kesehatan terutama masalah seksual, namun tidak ada dosis pasti yang direkomendasikan karena efektifitas obat herbal ini pun belum bisa dikonfirmasi secara medis.

Bila Anda ingin menggunakannya, mohon baca label penggunaan obat dengan teliti atau konsultasikan terlebih dulu dengan profesional kesehatan. Jangan menggunakan suplemen yohimbine lebih dari 50 mg per hari karena berpotensi tidak aman.

Baca Juga: Waspada, Ini 12 Efek Samping Obat Perangsang

Efek Samping Yohimbe

Harap berhati-hati dalam menggunakan obat herbal apa pun karena kebanyakan obat herbal dijual tanpa verifikasi medis.

Sama sekali tidak aman bila Anda menggunakan yohimbe (kulit kayu pohon cemara dari Afrika barat) langsung ditelan. Penggunaan ekstrak kulit kayu secara langsung dikaitkan dengan laporan efek samping seperti kejang, detak jantung tidak teratur, gagal ginjal, serangan jantung, dll.

Bahan aktif dari pohon yohimbe adalah yohimbine yang dikategorikan sebagai obat setelah diolah secara medis. Bila dipantau oleh ahli kesehatan, penggunaannya cenderung aman namun tetap berhati-hati akan risiko dan efek sampingnya.

Berikut ini efek samping yohimbine yang mungkin terjadi:

  • Sakit perut.
  • Perut kembung.
  • Reaksi alergi seperti panas dingin dan demam.
  • Ruam dan kulit merah.
  • Mual dan muntah.
  • Masalah buang air kecil.
  • Gangguan kecemasan.
  • Detak jantung cepat dan kencang.
  • Masalah tidur.
  • Perubahan emosi menjadi lekas marah.

Apabila menggunakannya dalam dosis tinggi jangka panjang, efek samping lain mungkin terjadi:

  • Tekanan darah rendah.
  • Masalah jantung.

Maka dari itu, mohon hati-hati bila menggunakan suplemen yohimbe. Baiknya tetap konsultasi ke dokter dan jangan menggunakan obat herbal sebagai satu-satunya solusi kesehatan. Itulah manfaat yohimbe bagi kesehatan, semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Anonim. 2020. YOHIMBE. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-759/yohimbe. (Diakses pada 22 Januari 2021).
  2. Pearson, Keith, PhD, RD. 2017. Yohimbe: Benefits, Uses and Side Effects. https://www.healthline.com/nutrition/yohimbe. (Diakses pada 22 Januari 2021).
  3. Wong, Cathy. 2020. Yohimbe Risks May Outweigh Possible Benefits. https://www.verywellhealth.com/safety-concerns-of-yohimbe-89535. (Diakses pada 22 Januari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi