Terbit: 24 November 2023 | Diperbarui: 30 January 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Viagra adalah obat untuk mengatasi disfungsi ereksi. Obat ini memiliki kandungan sildenafil dan dijual dengan beberapa merek lainnya. Berikut adalah berbagai hal yang perlu Anda ketahui tentang obat ini.

Viagra: Kegunaan, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Viagra

Nama Obat Viagra
Kandungan Obat Sildenafil citrate 25 mg; 50 mg; 200 mg
Kelas Obat Obat penghambat PDE5
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mengatasi disfungsi ereksi
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Sediaan Obat Tablet salut selaput
Harga Obat Rp33.000 – Rp137.000

 

Apa itu Viagra?

Viagra® adalah merek yang digunakan untuk mengobati impotensi atau disfungsi ereksi pada pria. Obat ini mengandung sildenafil dan tergolong ke dalam obat golongan phosphodiesterase-5 inhibitor (PDE5-I)

Viagra bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis selama stimulasi seksual. Peningkatan aliran darah ini dapat menyebabkan ereksi. Obat ini hanya boleh digunakan oleh pria yang berusia 18 tahun ke atas.

Sediaan Viagra

Viagra adalah obat resep yang tersedia dalam bentuk tablet 25 mg, tablet 50 mg, dan tablet 100 mg.

Biasanya penggunaan obat dilakukan sekitar satu jam sebelum melakukan aktivitas seksual. Namun, obat ini juga dapat diminum 30 menit hingga 4 jam sebelumnya.

Tablet sildenafil juga dapat ditemukan dengan merek lain, seperti revatio, nipatra, aronix, dan liberize.

Baca Juga9 Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi dengan Efektif dan Aman

Kegunaan Viagra

Viagra digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi pada pria yang berusia 18 tahun ke atas. Obat ini bekerja dengan membantu pembuluh darah di penis untuk relaks. Dengan begitu, aliran darah menjadi meningkat dan ereksi terjadi.

Namun, rangsangan seksual tetap dibutuhkan karena obat ini tidak bisa menyebabkan ereksi terjadi begitu saja.

Perlu diketahui juga bahwa obat ini tidak memiliki kegunaan berikut:

  • Menyembuhkan disfungsi ereksi.
  • Meningkatkan hasrat seksual.
  • Menurunkan risiko infeksi menular seksual.
  • Mencegah kehamilan.

Dosis Viagra

Viagra ditujukkan pada pria dewasa yang mengalami keluhan disfungsi ereksi (impotensi). Obat ini tergolong obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai dosis yang diberikan dokter.

Namun, secara umum dosis penggunaan obat ini adalah sebagai berikut:

  • Dosis awal: Tablet 50 mg sekali sehari (sesuai kebutuhan), konsumsi 1 jam sebelum aktivitas seksual.
  • Dosis untuk pemeliharaan: Tablet 25 hingga 100 mg sekali sehari (sesuai kebutuhan), 1 jam sebelum aktivitas seksual.

Petunjuk Penggunaan Viagra

Gunakan viagra sesuai dosis dan anjuran dokter. Selain itu, perhatikan juga petunjuk penggunaan yang tertera di kemasan sebelum menggunakan obat.

Pada umumnya, obat dianjurkan untuk dikonsumsi sebelum makan atau ketika perut kosong. Namun, konsumsinya juga dapat dilakukan setelah makan.

Anda dapat mengonsumsinya 30 menit-4 jam sebelum berhubungan seksual. Namun, obat ini akan bekerja lebih efektif jika dikonsumsi satu jam sebelumnya.

Hanya gunakan obat sekali dalam sehari dalam 24 jam. Penggunaan setiap hari tidak dianjurkan.

Baca Juga15 Penyebab Impotensi yang Wajib Diketahui Pria

Petunjuk Penyimpanan Obat

Obat ini harus disimpan dengan benar untuk mempertahankan kegunaan obat. Berikut petunjuk penyimpanan viagra yang harus diperhatikan:

  • Simpan pada suhu 5° C dan 30° C.
  • Hindari dari paparan sinar matahari langsung.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Hindari menyimpan obat di tempat yang basah dan lembap, seperti kamar mandi.

Peringatan Sebelum Penggunaan Viagra

Viagra tergolong obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai aturan dan resep dokter. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan beberapa peringatan berikut:

  • Hindari penggunaan obat jika alergi terhadap sildenafil. Beritahu dokter mengenai alergi yang diderita.
  • Beritahu dokter apabila Anda menderita penyakit jantung atau masalah pembuluh darah lainnya, misalnya hipertensi, hipotensi, gagal jantung, dan angina pektoris. Selain itu, jika mengalami serangan jantung, stroke, atau aritmia yang berat dalam kurun waktu 6 bulan, Anda juga harus memberitahukannya kepada dokter.
  • Beritahu dokter apabila Anda memiliki kelainan bentuk penis, misalnya karena penyakit Peyronie.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah mengalami priapismus atau kondisi yang bisa memicu kejadian priapismus, misalnya menderita anemia sel sabit.
  • Beritahu dokter jika Anda menderita penyakit hati, tukak lambung, penyakit ginjal, retinitis pigmentosa, atau gangguan pembekuan darah.
  • Beritahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal. Hal ini dilakukan untuk mencegah interaksi obat.
  • Hindari penggunaan pada ibu hamil dan menyusui. Obat ini juga tidak ditujukkan bagi anak-anak.
  • Hindari berkendara atau melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus tinggi setelah mengonsumsi obat ini. Pasalnya, penggunaan obat dapat mengakibatkan pandangan kabur dan pusing.
  • Periksakan kondisi ke dokter segera setelah Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping setelah mengonsumsi obat.

Interaksi Obat Viagra

Interaksi obat terjadi ketika suatu zat mengubah cara kerja obat. Hal ini bisa sangat berbahaya sehingga harus dihindari.

Viagra sebaiknya tidak dikonsumsi berbarengan dengan beberapa jenis obat berikut:

  • Nitrat.
  • Antibiotik, seperti clarithromycin, erythromycin, atau telithromycin.
  • Obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau masalah prostat.
  • Obat-obatan antijamur, seperti ketoconazole.
  • Obat-obatan untuk mengobati HIV/AIDS, seperti ritonavir, atazanavir, dan indinavir.
  • Obat-obatan untuk mengatasi hipertensi arteri pulmonalis.

Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk mencari tahu bagaimana obat ini dapat berinteraksi dengan obat lainnya yang sedang digunakan.

Baca Juga: Waspada, Ini 12 Efek Samping Obat Perangsang

Efek Samping Viagra

Seperti obat lainnya, viagra juga dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang. Berikut ini adalah efek samping penggunaan obat yang sebaiknya diketahui:

Efek Samping yang Umum

Efek samping viagra secara umum terjadi pada 1 orang lebih dalam 100 orang. Beberapa gejala yang dapat dirasakan, yaitu:

  • Sakit kepala.
  • Merasa sakit.
  • Merasa panas atau berkeringat di wajah.
  • Gangguan pencernaan.
  • Penglihatan kabur.
  • Hidung tersumbat.
  • Pusing.

Konsultasikan ke dokter atau apoteker jika efek samping berikut ini mengganggu atau tidak kunjung hilang.

Efek Samping yang Serius

Beberapa gejala efek samping serius akibat viagra, antara lain:

  • Nyeri dada. Jika ini terjadi selama atau setelah berhubungan seks, segera ke posisi setengah duduk dan cobalah untuk relaks.
  • Ereksi yang berkepanjangan dan terkadang menyakitkan. Jika mengalami ereksi yang berlangsung lebih dari 4 jam, segera hubungi dokter.
  • Pandangan kabur atau kehilangan penglihatan.
  • Reaksi kulit yang serius. Gejalanya termasuk demam, pengelupasan dan pembengkakan kulit yang parah, lepuh pada mulut, alat kelamin dan sekitar mata.
  • Mengalami kejang-kejang.

Hentikan penggunaan obat dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami kondisi di atas.

Demikian penjelasan seputar viagra, mulai dari kegunaan hingga efek sampingnya. Gunakan obat ini hanya sesuai anjuran dan resep dokter untuk menghindari dampak yang ditimbulkan.

Apa saja obat dengan kandungan zat aktif Sildenafil yang bisa didapatkan di apotek? Klik di sini.

 

  1. Anonim. 2023. Viagra. https://www.drugs.com/viagra.html. (Diakses pada 4 September 2023).
  2. Anonim. Sildenafil (Viagra). https://www.nhs.uk/medicines/sildenafil-viagra/. (Diakses pada 4 September 2023).
  3. Anonim. Sildenafil Tablet – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-7418/sildenafil-oral/details. (Diakses pada 4 September 2023).
  4. Brewer, Alex. 2023. Viagra (Sildenafil). https://www.medicalnewstoday.com/articles/viagra. (Diakses pada 4 September 2023).
  5. University of Illinois. 2021. Sildenafil (Oral Tablet): Side Effects, Dosage, Uses, and Review. https://www.healthline.com/health/sildenafil-oral-tablet. (Diakses pada 4 September 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi