Terbit: 6 February 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Antonius Hapindra Kasim

Tukak lambung adalah luka yang berkembang di lapisan dinding lambung (gastric ulcers). Kondisi ini terjadi ketika asam lambung mengiritasi lapisan pelindung lambung. Pada beberapa orang, kondisi ini tidak menimbulkan gejala, namun ada juga yang menimbulkan rasa tidak nyaman seperti perut terasa panas dan nyeri pada uluh hati. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Tukak Lambung: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyebab Tukak Lambung

Tukak lambung terjadi ketika asam lambung yang berlebihan menggerogoti permukaan bagian dalam dinding lambung. Zat asam bisa menciptakan luka yang menimbulkan rasa sakit hingga menimbulkan pendarahan.

Perlu diketahui, dalam kondisi normal dinding lambung dilapisi oleh lapisan mukosa yang bertugas untuk melindungi terhadap asam. Akan tetapi jika jumlah asam meningkat atau jumlah lendir berkurang, Anda bisa mengalami masalah dengan lambung.

Berikut adalah beberapa penyebab munculnya tukak lambung, di antaranya:

  • Bakteri

Bakteri Helicobacter pylori umumnya hidup di lapisan mukosa yang menutupi dan melindungi jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Sering kali, bakteri H. pylori tidak menyebabkan masalah, tetapi dapat menyebabkan peradangan pada lapisan dalam lambung dan menghasilkan luka.

Bakteri ini dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak jarak dekat, melalui makanan, dan air. Meski begitu, hingga kini belum diketahui dengan jelas bagaimana penyebaran infeksi H. pylori.

  • Rutin Menggunakan Obat Penghilang Rasa Sakit

Sering konsumsi aspirin, serta obat-obatan penghilang rasa sakit non-resep dan resep yang disebut nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) dapat mengiritasi lapisan perut dan usus kecil. Obat-obatan ini termasuk ibuprofen, naproxen sodium, ketoprofen, dan lain-lain (namun tidak termasuk acetaminophen).

Pada beberapa kasus, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang lanjut usia yang sering mengonsumsi obat penghilang rasa sakit atau pada orang yang rutin mengonsumsi obat ini untuk osteoartritis.

  • Obat-obatan Lain

Konsumsi obat lain bersama dengan NSAID, seperti steroid, antikoagulan, selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), alendronate, dan risedronate, dapat meningkatkan risiko tukak lambung.

Faktor Risiko

Selain menggunakan NSAID, Anda mungkin memiliki peningkatan risiko tukak lambung jika:

  • Merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko tukak lambung pada orang yang terinfeksi H. pylori.
  • Konsumsi alkohol. Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan lambung dan meningkatkan jumlah asam lambung yang diproduksi.
  • Stres yang tidak ditangani.
  • Konsumsi makanan pedas.

Beberapa  faktor di atas pada dasarnya tidak menyebabkan tukak lambung, tetapi hal itu dapat membuatnya lebih buruk dan lebih sulit untuk disembuhkan.

Gejala Tukak Lambung

Pada beberapa orang, tukak lambung tidak memiliki gejala. Namun gejala tukak lambung yang paling umum adalah rasa sakit di perut (uluh hati). Asam lambung memperparah nyeri, terutama saat perut kosong. Nyeri sering kali dapat dihilangkan dengan mengonsumsi makanan tertentu yang melindungi asam lambung atau dengan mengonsumsi obat pengurang asam—tetapi rasa sakitnya bisa kembali. Pada malam hari atau di antara waktu makan, rasa sakit biasanya akan memburuk.

Berikut ini adalah beberapa gejala tukak lambung lainnya yang bisa terjadi, antara lain:

  • Perut terasa seperti terbakar.
  • Perasaan kenyang, kembung atau sendawa.
  • Intoleransi makanan berlemak.
  • Mulas.
  • Mual.

Pada kasus yang jarang terjadi, tukang lambung dapat menimbulkan gejala yang lebih parah seperti:

  • Muntah darah atau muntah dengan cairan berwarna hitam.
  • Tinja berwarna hitam.
  • Sulit bernapas.
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
  • Perubahan nafsu makan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera temui dokter jika Anda mengalami gejala tukak lambung seperti di atas. Kunjungan ke dokter juga perlu dilakukan jika Anda sudah mengonsumsi antasida dan penghambat asam yang dijual bebas namun rasa sakit di perut masih terjadi.

Diagnosis Tukak Lambung

Sebelum mendiagnosis kondisi ini, dokter biasanya akan memeriksa terlebih dahulu riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, tes lanjutan yang bisa dilakukan adalah:

  • Tes Laboratorium untuk Memeriksa H. pylori

Tes ini direkomendasikan oleh dokter untuk menentukan apakah bakteri H. pylori ada dalam tubuh. Saat mencari  bakteri ini tes darah, tinja, hingga tes pernapasan bisa dilakukan. Dari beberapa tes ini, tes pernapasan adalah yang paling akurat. Tes dilakukan dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung urea. Jika Anda terinfeksi bakteri ini, sampel napas akan mengandung karbon radioaktif dalam bentuk karbon dioksida.

Jika Anda menggunakan antasida sebelum pengujian untuk H. pylori, pastikan untuk memberi tahu dokter. Tergantung pada tes mana yang digunakan, Anda mungkin perlu menghentikan obat untuk jangka waktu tertentu karena antasida dapat menyebabkan hasil negatif palsu.

Sementara jika Anda ingin melakukan tes darah, perlu diketahui bahwa prosedur ini tidak boleh dilakukan secara rutin

  • Endoskopi

Prosedur ini dilakukan dengan memasukan selang yang dilengkapi lensa di tenggorokan dan masuk ke kerongkongan, lambung, dan usus kecil. Jika dokter mendeteksi adanya tukak lambung, sampel jaringan kecil (biopsi) dapat diambil untuk diperiksa di laboratorium. Biopsi juga dapat mengidentifikasi apakah H. pylori ada di lapisan perut.

Dokter lebih cenderung merekomendasikan endoskopi pada seseorang yang sudah lanjut usia, memiliki tanda-tanda perdarahan, mengalami penurunan berat badan baru-baru ini atau kesulitan menelan makanan.

 

Komplikasi Tukak Lambung

Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan:

  • Pendarahan Internal

Kehilangan darah yang lambat bisa menyebabkan anemia, sedangkan kehilangan darah yang parah dapat menyebabkan muntah atau tinja berdarah atau berwarna hitam.

  • Infeksi

Tukak lambung bisa melubangi dinding perut atau usus kecil. Kondisi ini menempatkan pada risiko infeksi serius rongga perut.

  • Perforasi Gaster

Perforasi gaster adalah suatu penetrasi yang kompleks dari dinding lambung, usus besar, dan usus halus akibat dari bocornya isi dari usus ke dalam rongga perut.

  • Peritonitis

Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum—lapisan yang melindungi dinding perut bagian dalam dan organ-organ yang ada di dalam perut. Kondisi yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur ini juga bisa terjadi akibat perforasi di perut atau komplikasi dari kondisi medis lainnya.

Pengobatan Tukak Lambung

Pada dasarnya, jenis perawatan tergantung pada apa yang menyebabkan tukak lambung. Pengobatan akan fokus pada menurunkan kadar asam lambung atau memberantas infeksi bakteri H. pylori. Berikut adalah beberapa langkah penanganan yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Proton Pump Inhibitors (PPI)

PPI mengurangi jumlah asam yang dihasilkan lambung. Obat tukak lambung ini diresepkan untuk pasien yang tes negatif untuk infeksi H. pylori. Pengobatan biasanya berlangsung 1-2 bulan, tetapi jika kondisi lebih parah, pengobatan mungkin bisa berlangsung lebih lama.

  • Kombinasi PPI dan Antibiotik

Pasien yang terinfeksi H. pylori biasanya akan membutuhkan PPI dan antibiotik. Perawatan ini efektif pada banyak pasien dan efektif untuk menghilangkan nyeri dalam beberapa hari. Ketika pengobatan selesai, individu harus diuji lagi untuk memastikan bakteri telah hilang. Jika perlu, mereka akan mengonsumsi antibiotik lain yang berbeda.

  • Non-steroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAID)

Jika gangguan lambung berasal dari NSAID, Anda harus berhenti meminumnya. Apabila seseorang tidak bisa berhenti mengonsumsi obat ini, dokter dapat meminimalkan dosis dan meninjau kebutuhan pasien. Selain NSAID, obat lain mungkin diresepkan untuk jangka panjang, alternatif lainnya adakah asetaminofen.

Pencegahan Tukak Lambung

Risiko tukak lambung dapat berkurang jika Anda melakukan beberapa langkah berikut ini, di antaranya:

  • Melindungi Diri dari Infeksi

Meski penyebaran H. pylori belum diketahui dengan jelas, terdapat beberapa bukti bahwa hal itu dapat ditularkan dari orang ke orang melalui makanan dan air. Salah satu langkah termudah yaitu dengan mencuci tangan dengan sabun dan konsumsi makanan yang telah dimasak hingga matang.

  • Hati-hati Menggunakan Obat Penghilang Rasa Sakit

Jika Anda secara teratur menggunakan obat penghilang rasa sakit, hal itu bisa meningkatkan risiko tukak lambung. Guna mengurangi risiko masalah perut, Anda bisa mengonsumsi obat bersama dengan makanan. Diskusikan dengan dokter untuk menemukan dosis serendah mungkin namun bisa menghilangkan rasa sakit yang dialami.

 

  1. Anonim. Peptic ulcer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peptic-ulcer/symptoms-causes/syc-20354223. (Diakses pada 6 Februari 2020).
  2. Anonim.What Is a Peptic Ulcer?. https://www.webmd.com/digestive-disorders/peptic-ulcer-overview#1. (Diakses pada 6 Februari 2020).
  3. Felman, Adam. 2017. What’s to know about peptic ulcers?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/9273.php. (Diakses pada 6 Februari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi