Terbit: 19 April 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Phyllodes tumor atau tumor phyllodes merupakan bentuk tumor payudara langka. Pada banyak kasus, tumor ini bersifat jinak. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga penanganannya dalam ulasan berikut.

Tumor Phyllodes: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Tumor Phyllodes?

Tumor phyllodes atau phyllodes tumor adalah pertumbuhan sel tidak normal pada jaringan ikat stroma di payudara. Sel ini bertumbuh tidak terkendali hingga membentuk suatu massa atau tumor. 

Kondisi ini merupakan jenis tumor yang sangat jarang ditemukan; kurang dari satu persen kasus dari semua tumor payudara. 

Selain itu, kondisi ini banyak ditemukan pada wanita usia 40 tahun ke atas, tetapi tidak menutup kemungkinan tumor ini ditemukan pada usia yang lebih muda. 

Tumor yang dapat bersifat ganas atau jinak ini umumnya dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan bentuknya ketika dilihat di bawah mikroskop:

  • Benign (non-kanker): Tumor jenis ini pada umumnya tidak berkembang dengan cepat atau menyebar.
  • Borderline: Tumor ini memiliki sifat di antara tumor benign dan malignant (bersifat kanker). 
  • Malignant (bersifat kanker): Tumor ini cenderung bertumbuh dengan cepat dan akan menyebar, serta memiliki kemungkinan untuk muncul kembali setelah pengobatan.

Kebanyakan tumor phyllodes yang ditemukan termasuk ke dalam kelompok benign dan hanya sedikit kasus yang masuk dalam kelompok malignant

Baca Juga: 6 Jenis Olahraga untuk Menurunkan Risiko Kanker Payudara

Gejala Tumor Phyllodes

Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang dapat muncul ketika ada pertumbuhan tumor phyllodes pada payudara:

  • Benjolan keras di payudara dan terasa halus saat disentuh.
  • Pada umumnya lebih besar dari 3 cm.
  • Bertumbuh dengan cepat bahkan dalam hitungan minggu.
  • Kulit di atas benjolan terasa hangat atau berwarna merah.

Jika tumor phyllodes yang tumbuh dalam payudara merupakan kelompok malignant, maka pasien dapat mengalami gejala:

  • Kelelahan.
  • Sesak napas.
  • Sakit tulang.

Namun, gejala ini umumnya muncul ketika sel kanker sudah menyebar ke bagian tulang atau paru-paru.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Dokter?

Anda perlu ke dokter segera setelah menyadari adanya benjolan pada payudara atau mengalami gejala yang sudah disebutkan di atas. 

Tumor phyllodes tidak selalu berarti kanker payudara, tetapi terkadang bisa muncul kembali setelah pengobatan. Untuk mencegah tumor muncul kembali, Anda disarankan untuk melakukan skrining payudara selama empat sampai enam bulan sekali. 

Penyebab Tumor Phyllodes

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari phyllodes tumor. Sama seperti tumor pada organ tubuh lain, pertumbuhan tumor ini disebabkan oleh mutasi pada DNA sel dan kemudian pertumbuhan sel tersebut menjadi tidak terkendali.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pertumbuhan tumor phyllodes, antara lain:

  • Sindrom Li-Fraumeni. Wanita yang lahir dengan kelainan genetik langka ini memiliki risiko hampir 100 persen untuk mengalami kanker payudara.
  • Tidak menyusui atau menyusui dalam waktu singkat. Hal ini menghilangkan kesempatan menghilangkan sel yang berpotensi kanker dan mendapatkan kestabilan hormon estrogen selama beberapa waktu.
  • Melahirkan pertama kali di atas 30 tahun. Wanita yang melahirkan pertama kali pada usia di atas 30 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena tumor dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah melahirkan.
  • Peningkatan hormon estrogen dalam tubuh. Estrogen diketahui bersifat karsinogen, sehingga jika jumlah hormon ini meningkat dalam tubuh maka risiko tumor juga dapat meningkat. 

Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat, Ini 4 Cara Mendeteksi Kanker Payudara

Diagnosis Tumor Phyllodes

Phyllodes tumor adalah kondisi yang sulit diketahui karena terlihat sangat mirip dengan benjolan payudara lain, seperti fibroadenoma.

Saat Anda berkonsultasi ke dokter dengan keluhan adanya benjolan di payudara, maka dokter akan memeriksa bentuk dan ukuran benjolan. 

Jika ada kecenderungan ke arah tumor phyllodes, maka dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani beberapa pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis. 

Beberapa pemeriksaan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, antara lain:

  • Mammogram. Pemeriksaan ini akan menunjukkan gambar benjolan dengan jelas. Tumor phyllodes memiliki bentuk bulat atau oval disertai sedikit bintik kalsium di dalamnya.
  • USG. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk mengambil gambar bagian dalam tubuh sehingga dokter bisa melihat bentuk benjolan dengan jelas. 
  • Biopsi jarum. Dokter akan mengambil sampel dari jaringan benjolan dengan menggunakan jarum dan mikroskop untuk memeriksa gejala kanker. 
  • Operasi. Prosedur ini dijalani dengan mengambil semua benjolan dan kemudian diperiksa dalam laboratorium. Lewat pemeriksaan ini bisa diketahui jenis tumor benign, borderline, atau malignant. 
  • Tes pencitraan. Jika ditemukan tumor phyllodes bersifat ganas, dapat dilakukan MRI atau CT scan untuk mengetahui penyebaran sel kanker.

Pengobatan Tumor Phyllodes

Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, bahkan jika tumor yang tumbuh masuk ke dalam kelompok benign. Dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan operasi pengangkatan tumor. 

Dokter bedah akan mengambil tumor serta jaringan sehat di sekitarnya. Beberapa jenis operasi yang digunakan untuk menangani kondisi, di antaranya:

  • Lumpektomi. Dokter bedah akan mengangkat tumor bersama dengan minimal 1 cm jaringan sehat di sekitar tumor. Pengangkatan jaringan sehat ini bertujuan untuk mencegah tumor tumbuh kembali.
  • Mastektomi sebagian. Jika tumor memiliki ukuran yang lebih besar, dokter bedah akan mengangkat sebagian payudara yang terdapat tumor.
  • Mastektomi total. Dokter bedah akan mengangkat seluruh payudara. Pasien dapat menjalani operasi rekonstruksi payudara pada saat yang bersamaan. 

Tipe operasi yang dijalani pasien tergantung dari ukuran tumor serta preferensi pasien.

Jika tumor diketahui masuk ke dalam kelompok malignant atau bersifat kanker, maka dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani pengobatan, seperti:

  • Radioterapi. Pengobatan menggunakan radiasi energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Dokter akan menyarankan pengobatan ini setelah operasi untuk mengobati tumor phyllodes yang belum menyebar ke area luar payudara.
  • Kemoterapi. Pengobatan menggunakan obat untuk membunuh kanker di seluruh tubuh. Pengobatan kemoterapi bisa menjadi pilihan jika sel kanker sudah menyebar ke organ tubuh lain.

Baca Juga10 Cara Menjaga Kesehatan Payudara Agar Terhindar Kanker

Tingkat Kesembuhan Tumor Phyllodes

Setelah operasi tumor phyllodes dilakukan maka tingkat kesembuhan akan meningkat saat sel tumor ganas (sel kanker) belum menyebar jauh dari letak tumor.

Saat sel kanker sudah menyebar, maka semakin sulit untuk mengangkat semua sel kanker. Pertumbuhan sel kanker yang sudah menyebar dapat dihentikan dengan kemoterapi tetapi prosedur ini tidak bekerja dengan maksimal pada phyllodes tumor.

Meskipun kanker sudah hilang, tetapi ada kemungkinan untuk muncul kembali. Ketika hal ini terjadi, operasi dapat menyembuhkannya.

Pada akhirnya, penanganan yang tepat dan sedini mungkin maka peluang kesembuhan akan semakin besar.

 

  1. Anonim. 2022. Phyllodes Tumors. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24226-phyllodes-tumors. (Diakses pada 24 Februari 2023).
  2. Anonim. Phyllodes Tumors. https://www.hopkinsmedicine.org/kimmel_cancer_center/cancers_we_treat/breast_cancer_program/treatment_and_services/rare_breast_tumors/phyllodes_tumors.html. (Diakses pada 24 Februari 2023). 
  3. Anonim. 2015. Hormones. https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/hormones. (Diakses pada 24 Februari 2023).
  4. Anonim. 2016. Reproductive History and Cancer Risk. https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/hormones/reproductive-history-fact-sheet. (Diakses pada 24 Februari 2023).
  5. Anonim. 2022. Phyllodes Tumors of the Breast. https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/non-cancerous-breast-conditions/phyllodes-tumors-of-the-breast.html. (Diakses pada 24 Februari 2023).
  6. Bernstein, Susan. 2022. Phyllodes Tumors. https://www.webmd.com/breast-cancer/phyllodes-tumors. (Diakses pada 24 Februari 2023).
  7. Cordeiro, Brittany. 2014. Breastfeeding Lowers Your Breast Cancer Risk. https://www.mdanderson.org/publications/focused-on-health/breastfeeding-breast-cancer-prevention.h19-1589046.html. (Diakses pada 24 Februari 2023).
  8. Watson, Stephanie. 2021. What Is a Phyllodes Tumor? https://www.healthline.com/health/breast-cancer/phyllodes-tumor. (Diakses pada 24 Februari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi