Terbit: 12 August 2020 | Diperbarui: 24 August 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Tokophobia adalah rasa takut yang parah pada kehamilan dan persalinan. Fobia ini biasanya terjadi pada wanita baik yang belum atau sudah melahirkan. Simak penjelasan selengkapnya mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Tokophobia: Rasa Takut Hamil dan Melahirkan pada Wanita

Apa itu Tokophobia?

Tokophobia adalah kondisi di mana wanita memiliki ketakutan yang berlebih terhadap kehamilan dan persalinan. Kondisi ini dapat menyebabkan wanita menghindari kehamilan atau memilih operasi caesar untuk menghindari kelahiran melalui vagina.

Pada umumnya, kondisi ini dapat terjadi pada wanita yang belum pernah melahirkan anak, tetapi juga dapat memengaruhi wanita yang memiliki pengalaman melahirkan yang membuatnya traumatis.

Ketakutan ekstrem terhadap kehamilan dan persalinan ini dapat menurunkan kemampuan fisik dan emosional. Pada beberapa kasus, jenis fobia bisa menjadi sangat parah yang membuat wanita tidak memiliki keinginan untuk hamil atau melahirkan sama sekali.

Gejala Tokophobia

Tokophobia adalah jenis fobia spesifik, yaitu gangguan kecemasan di mana wanita merasakan ketakutan yang tidak rasional dan tidak masuk akal tentang objek atau situasi tertentu.

Berikut ini adalah gejala yang umum terjadi dari tokophobia, antara lain:

  • Gangguan tidur.
  • Serangan panik.
  • Sering mimpi buruk.
  • Perilaku menghindar.
  • Kecemasan dan depresi.
  • Ketakutan yang ekstrem akan cacat lahir, lahir mati, atau kematian ibu.
  • Lebih memilih operasi caesar dibanding melahirkan normal.

Selain kehamilan dan proses persalinan yang menjadi sumber ketakutan, kondisi lain seperti perawatan medis, keuangan, dan kondisi orang tua juga bisa menjadi sumber kekhawatiran.

Perlu diketahui, pria juga bisa mengalami tokophobia. Pria dengan kondisi ini memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap kesehatan dan keselamatan pasangan dan anaknya.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika wanita selalu berbicara tentang kemungkinan bayi cacat, keguguran, atau bahkan kematian selama kehamilan, konsultasi dengan dokter diperlukan untuk mengesampingkan kemungkinan tokophobia.

Tidak perlu berkecil hati jika Anda memiliki kondisi ini, karena banyak wanita yang juga mengalami hal yang sama. Selain itu, fobia jenis ini dapat diatasi dengan bantuan medis atau dengan perawatan mandiri di rumah.

Baca Juga: Waspada! Trauma Pasca Melahirkan, Ini Cara Mengatasinya

Penyebab Tokophobia

Beberapa faktor yang membuat wanita memiliki kondisi ini adalah mendengar cerita traumatis melahirkan dari wanita lain, ketakutan mengenai rasa sakit yang bisa dirasakan, atau kondisi kejiwaan yang sudah ada sebelumnya, seperti kecemasan atau depresi.

Beberapa kondisi lain yang membuat seseorang mengalami tokophobia, termasuk berikut ini:

  • Perubahan hormonal yang membuat kecemasan lebih sulit dikendalikan.
  • Ketidakpercayaan pada tenaga medis yang memberikan perawatan.
  • Faktor psikososial seperti menjadi orang tua muda atau berada pada posisi sosial yang kurang beruntung.

Faktor Risiko Tokophobia

Wanita yang khawatir mengenai rasa sakit saat melahirkan normal atau membayangkan hal-hal negatif selama persalinan pada taraf tertentu adalah sesuatu yang normal. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada perkembangan tokophobia, antara lain:

  • Takut akan hal yang tidak diketahui, kehilangan kendali dan privasi.
  • Memiliki riwayat pelecehan seksual saat masa kanak-kanak.
  • Takut sakit.
  • Kurangnya dukungan sosial.
  • Takut akan komplikasi yang berhubungan dengan persalinan seperti preeklampsia dan kematian.
  • Ketidakpastian atas proses persalinan.

Seberapa Umum Tokofobia?

Sangat normal untuk memiliki ketakutan dan kekhawatiran tentang kehamilan dan persalinan. Memiliki tingkat ketakutan tertentu sebenarnya dapat bermanfaat dalam beberapa hal karena mendorong wanita untuk mencari perawatan untuk mengatasi masalah ini.

Ketakutan seperti itu sebenarnya cukup umum, sekitar 80% wanita hamil merasa cemas dan khawatir akan hal-hal seperti rasa sakit, kesehatan, dan keamanan selama kelahiran. Akan tetapi, mayoritas wanita dapat mengatasi masalah ini dengan mempelajari lebih lanjut tentang kehamilan, proses persalinan, berbicara dengan wanita lain yang berpengalaman, atau berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Namun dalam beberapa kasus, ketakutan ini bisa menjadi sangat parah dan melemahkan sehingga dapat didiagnosis sebagai tokophobia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 20 sampai 25% wanita mungkin mengalami gejala ketakutan terkait persalinan yang parah.

Penelitian Lebih Lanjut

Dalam studi lain yang mengamati tingkat prevalensi, para peneliti memperkirakan bahwa hanya sekitar 0,032% wanita yang mengalami tokophobia. Peneliti mencatat bahwa ada perbedaan penting antara ketakutan akan persalinan dan fobia ini, meskipun keduanya sering kali digabungkan. Takut melahirkan melibatkan rangkaian perasaan dan pikiran menakutkan yang berhubungan dengan melahirkan.

Perbedaan dalam perkiraan tingkat prevalensi tokophobia mungkin berbeda berdasarkan bagaimana kondisi tersebut didefinisikan oleh para peneliti.

Baca Juga: 7 Jenis Metode Melahirkan yang Perlu Ibu Hamil Ketahui

Jenis Tokophobia

Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa besar dalam kehidupan banyak wanita. Meskipun bisa menjadi sesuatu yang sangat membahagiakan, kondisi ini juga bisa menjadi sumber stres dan kecemasan.

Berikut adalah dua jenis tokophobia yang sebaiknya Anda ketahui, di antaranya:

  • Tokophobia Primer

Jenis ini terjadi pada wanita yang belum pernah mengalami persalinan, biasanya dimulai pada masa remaja meskipun bisa juga terjadi setelah wanita hamil.

Selain itu, wanita yang pernah mendapatkan pelecehan seksual juga bisa mengalami hal ini. Pemeriksaan medis selama kehamilan dan persalinan juga dapat memicu kilas balik dari trauma.

  • Tokophobia Sekunder

Jenis kedua ini terjadi pada wanita yang sebelumnya pernah menjalani persalinan dan sering kali merupakan akibat dari kehamilan dan persalinan yang traumatis.

Namun, hal tersebut juga dapat terjadi pada wanita yang melahirkan secara normal dan tidak traumatis, serta wanita yang mengalami keguguran, lahir mati, penghentian kehamilan, atau perawatan kesuburan yang berujung gagal.

Diagnosis Tokophobia

Fobia ini biasanya didiagnosis selama kunjungan ke dokter karena alasan lain, berikut di antaranya:

  • Orang yang tidak hamil. Selama tes tahunan, dokter bertanya tentang kontrasepsi dan rencana untuk memulai berkeluarga. Kesempatan ini bagus untuk mendiskusikan kekhawatiran Anda terhadap persalinan.
  • Orang yang sedang hamil. Pemeriksaan prenatal secara rutin mencakup pertanyaan tentang kesehatan mental Anda. Menjawab pertanyaan ini dengan jujur akan membantu dokter mendeteksi tokophobia.

Baca Juga: 15 Mitos Seputar Melahirkan yang Harus Diketahu oleh Ibu Hamil

Pengobatan Tokophobia

Wanita hamil dengan fobia ini harus menerima perawatan medis untuk memastikan bahwa ibu dan janin dalam keadaan sehat. Perawatan bisa didapatkan dari dokter kandungan, psikolog, atau psikiater. Seorang profesional kesehatan jiwa dapat membantu mengatasi beberapa alasan yang mendasari mengapa gangguan ini muncul.

Berikut adalah berbagai perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, antara lain:

1. Mendapatkan Dukungan

Menemukan sumber dukungan sosial itu penting. Bagi banyak orang, sekadar mengetahui bahwa ada orang yang siap membantu bisa menjadi penghibur.

Sebuah penelitian mengungkapkan, menawarkan dukungan kepada wanita hamil dengan ketakutan yang parah akan kehamilan dan persalinan dapat menjadi cara yang efektif untuk meminimalkan gejala.

Dukungan seperti ini dapat memperkuat rasa self-efficacy wanita dan mengurangi jumlah operasi caesar elektif.

2. Terapi

Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioural therapy (CBT) dapat efektif dalam pengobatan tokophobia. CBT dapat menjadi pilihan yang baik karena durasinya yang pendek dan fokus pada gejala tertentu.

Satu studi melihat adanya keefektifan CBT berbasis internet dibandingkan dengan perawatan standar. Sementara para peneliti menemukan bahwa kedua pendekatan menyebabkan rasa takut berkurang, mereka yang berada dalam kelompok CBT menunjukkan penurunan gejala yang lebih besar pada satu tahun, setelah persalinan.

Namun, hanya sebagian kecil wanita yang menyelesaikan modul perawatan CBT, yang menurut para peneliti menunjukkan kelayakan dan penerimaan yang rendah dari pendekatan perawatan ini.

3. Mengikuti Kelas Prenatal

Mempelajari tentang apa yang terjadi selama persalinan dan apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi nyeri persalinan dapat membantu Anda merasa lebih mampu saat melahirkan. Oleh karena itu, ikutilah kelas prenatal terdekat untuk mendapatkan informasi tentang kehamilan.

4. Obat-obatan

Obat-obatan yang digunakan biasanya untuk mengatasi penyebab yang mendasarinya seperti mengobati depresi atau gangguan kecemasan lainnya. Ini termasuk obat antidepresan, untuk menyeimbangkan bahan kimia otak yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati.

Perawatan untuk tokophobia bisa juga menggunakan pendekatan multidisiplin, yang menggabungkan dukungan psikologis dan kebidanan.

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Vagina Robek saat Melahirkan Normal

Pencegahan Tokophobia

Beberapa wanita akan menghindari kehamilan, meskipun mereka mungkin ingin memiliki anak. Bagi mereka yang hamil, kondisi tersebut dapat membayangi kehamilan dan memengaruhi pilihan yang mereka buat untuk persalinan.

Berikut adalah beberapa pencegahan yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Mendiskusikan perasaan dengan dokter atau bidan. Mengetahui bahwa ada orang yang memahami ketakutan Anda dan bersedia untuk menawarkan dukungan dapat membantu mengurangi kecemasan.
  • Berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental. Jika rasa takut mengganggu hidup Anda, mintalah dokter untuk merujuk Anda ke psikiater, psikolog, konselor, atau penyedia kesehatan mental lain yang bisa memberikan saran dan pertolongan lebih lanjut.
  • Membuat rencana persalinan. Memiliki rencana dan memilih metode persalinan dapat membantu Anda merasa lebih berdaya dan terkendali.
  • Hindari mendengar cerita buruk tentang persalinan. Carilah informasi medis yang baik dan fokus pada pengalaman positif saat melahirkan. Cerita pengalaman buruk selama persalinan dapat memperburuk tokophobia.

Itulah penjelasan lengkap tentang tokophobia yang bisa terjadi baik pada wanita maupun pria. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. Tokophobia: how to get over extreme fear of giving birth. https://www.nct.org.uk/pregnancy/how-you-might-be-feeling/tokophobia-how-get-over-extreme-fear-giving-birth. (Diakses pada 12 Agustus 2020).
  2. Anonim. 2016. Tokophobia: Extreme Fear Of Pregnancy And Childbirth. https://www.momspresso.com/parenting/article/tokophobia-extreme-fear-of-pregnancy-and-childbirth. (Diakses pada 12 Agustus 2020).
  3. Anonim. 2022. Tokophobia (Fear of Childbirth). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22711-tokophobia-fear-of-childbirth (Diakses pada 16 Mei 2023)
  4. Bradley, Sarah. 2022. What Is Tokophobia?. https://www.verywellfamily.com/what-is-tokophobia-fear-of-childbirth-5113019 (Diakses pada 16 Mei 2023)
  5. Cherry, Kendra. 2020. Tokophobia: Fear of Childbirth and Pregnancy. https://www.verywellmind.com/tokophobia-overview-4684507. (Diakses pada 12 Agustus 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi