Docetaxel adalah obat yang digunakan untuk menunjang kemoterapi bagi penderita kanker, khususnya pada pasien kanker metastatis. Ketahui lebih lanjut mengenai manfaat, dosis, hingga efek samping dalam ulasan berikut
Rangkuman Informasi Obat Docetaxel
Nama obat | Docetaxel |
Golongan obat | Taksan antineoplastik |
Kategori obat | Obat resep |
Manfaat obat | Mematikan sel kanker metastatis |
Sediaan obat | injeksi |
Cara Kerja Obat Docetaxel
Docetaxel adalah bagian dari kemoterapi dalam rangka menyembuhkan penyakit kanker, terutama kanker yang sudah menyebar ke organ dan jaringan lain (metastatis).
Cara kerja obat ini adalah dengan menghancurkan dan mematikan sel kanker sebelum menyebar lebih jauh. Docetaxel akan mengikat menghambat depolimerisasi mikrotubuler hingga yang terjadi kemudian adalah sel kanker hancur dan mati (apotopsis).
Dengan demikian, obat ini membuat sel kanker ‘gagal’ untuk berkembang dan melakukan invasi lebih jauh terhadap organ dan jaringan tubuh.
Manfaat Obat Docetaxel
Manfaat obat docetaxel adalah untuk membantu penyembuhan kanker, khususnya kanker yang sudah memasuki stadium lanjut di mana sel kanker sudah mulai menyebar ke organ maupun jaringan tubuh lainnya.
Beberapa penyakit kanker yang umum diatasi dengan menggunakan obat ini adalah:
- Kanker payudara
- Kanker paru-paru
- Kanker prostat
Jenis-jenis penyakit kanker yang disebutkan di atas memiliki potensi lebih besar untuk terjadinya metastatis, itulah mengapa penggunaan obat ini menjadi penting pada kasus penyakit kanker tersebut.
Baca Juga: Mengapa Penderita Kanker Payudara Bisa Kebal Terhadap Pengobatan?
Kontraindikasi Obat Docetaxel
Penggunaan obat ini sebagai bagian dari kemoterapi untuk penyembuhan kanker mungkin tidak akan disarankan oleh dokter apabila pasien terindikasi mengalami sejumlah kondisi kesehatan lainnya, yaitu:
- Kerusakan organ hati (liver) kronis.
- Kadar baselin neutrofil di bawah 1,500 sel/mm3.
- Retensi cairan tubuh.
- Gangguan sistem pernapasan.
- Gangguan indera penglihatan.
- Ibu hamil dan menyusui.
Pastikan dokter mengetahui betul apabila Anda mengalami salah satu dari kondisi-kondisi di atas agar ia bisa mencari alternatif obat guna menggantikan ‘tugas’ dari obat ini.
Dosis Obat Docetaxel
Docetaxel tersedia dalam bentuk cairan injeksi dan termasuk ke dalam kategori obat keras. Dosis obat menyesuaikan dengan jenis kanker yang diderita pasien dan seberapa sel kanker telah menyebar.
Berikut ini adalah gambaran dosis obat yang perlu Anda ketahui:
1. Dosis untuk Pengobatan Kanker Payudara
Dosis untuk pengobatan kanker payudara adalah 60-100 mg/m2 setiap 1 jam sekali per 3 minggu.
2. Dosis untuk Pengobatan Kanker Paru-paru, Leher, Adenokarsinoma, dan Prostat
Dosisnya adalah 75 mg/m2 1 kali per 3 minggu. Dosis obat ini mungkin saja berbeda. Sekali lagi, hal ini tergantung dari kondisi pasien. Pastikan untuk mendapatkan dosis yang sesuai dan selalu patuhi aturan dokter guna memperlancar proses pengobatan.
Petunjuk Penggunaan Obat Docetaxel
Berikut adalah petunjuk penggunaan obat yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakannya:
- Pastikan dosis obat sesuai dengan dosis yang telah diresepkan oleh dokter
- Gunakan obat secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama. Contoh, setiap 24 jam sekali (untuk dosis 1 kali sehari). Pastikan perawat memberikan obat ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan secara konsisten selama masa pengobatan
- Jangan sampai lupa menggunakan obat ini agar proses pengobatan tidak terganggu dan malah berisiko menyebabkan kegagalan pengobatan
- Imbangi penggunaan obat dengan minum air putih yang banyak, istirahat yang cukup, dan kegiatan-kegiatan lainnya sebagaimana disarankan oleh dokter
Petunjuk Penyimpanan Obat Docetaxel
Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang benar:
- Simpan obat di tempat bersuhu 2–25 derajat celcius.
- Hindari menyimpan obat di tempat lembap.
- Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
- Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa.
Efek Samping Obat Docetaxel
Penggunaan obat untuk menyembuhkan kanker mungkin akan menimbulkan gejala efek samping. Gejala efek samping yang dimaksud seperti:
- Retensi cairan.
- Mual.
- Muntah.
- Sembelit.
- Diare.
- Mukositis.
- Gangguan neurosensorik.
- Asthenia kronik.
- Oedema.
- Pneumonia.
- Masalah pernapasan.
- Masalah kulit.
Pada kasus yang lebih parah, obat bahkan bisa menyebabkan penggunanya mengalami:
- Gagal napas.
- Gagal jantung.
- Hepatotoksis.
- Syok anafilaksis.
Pastikan Anda mendapat penanganan medis yang cepat apabila mengalami gejala-gejala di atas setelah diberikan obat ini. Penanganan yang terlambat bisa berpotensi menyebabkan komplikasi serius, termasuk kehilangan nyawa.
Interaksi Obat Docetaxel
Obat docetaxol akan berinteraksi dengan sejumlah jenis obat-obatan yang mana hal ini dapat mengurangi efektivitas obat. Jenis obat-obatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Atazanavir.
- Aprepitant.
- Cobicistat.
- Carbamazepine.
- Crizotinib.
- Dabrafenib.
- Dalfopristin.
- Quinupristin.
- Sorafenib.
- Telitromisin.
- Vorikonazol.
Selain itu, zat alkohol juga ditengarai akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan.
Baca Juga: Imunoterapi Kanker: Cara Kerja, Jenis, Manfaat, dan Efek Samping
Peringatan
Docexatel hanya dapat diberikan oleh dokter dan tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, di antaranya adalah:
- Beri tahu dokter jika Anda mengalami sistem kekebalan tubuh melemah, neuropati, penyakit paru-paru, penyakit jantung, anemia, atau trombositopenia.
- Sebelum menggunakan obat, Anda perlu memeriksa kadar neutrofil dan fungsi hati. Obat ini tidak dapat digunakan pada pasien yang memiliki kadar neutrofil kurang dari 1.500 sel per milimeter kubik atau mengalami gagal hati berat.
- Anda perlu memberitahu dokter tentang riwayat alergi. Obat ini tidak dapat diberikan pada pasien yang alergi terhadap obat dan paclitaxel.
- Beri tahu dokter apabila Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Anda tidak disarankan hamil selama pengobatan dengan docetaxel. Oleh sebab itu, diperlukan penggunaan alat kontrasepsi selama menjalani pengobatan dengan docetaxel suntik sampai 6 bulan setelah pengobatan selesai.
- Obat docetaxel dapat menyebabkan pusing dan kantuk, sehingga Anda tidak boleh mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi setelah penggunaan obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan menggunakan kemoterapi lain, suplemen, herbal, dan obat-obatan tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kanker darah, terutama jenis acute myeloid leukemia (AML).
- Lakukan konstultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menerima vaksinasi—terutama vaksin hidup—selama menjalani pengobatan.
- Segera laporkan ke dokter jika muncul reaksi alergi, efek samping serius, atau overdosis setelah konsumsi obat.
- Selama menjalani pengobatan, hindari kontak erat dengan pasien yang menderita penyakit infeksi menular, seperti flu atau campak.
Pada akhirnya, penggunaannya tidak bisa sembarangan dan perlu pengawasan dokter. Mengetahui efek samping obat ini penting sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan untuk meringankan efeknya.
- Muthalib, A et al. 2005. First-line chemotherapy of advanced or metastatic breast cancer (MBC) with docetaxel and doxorubicin in Indonesia: results from A phase II trial. Medical Journal of Indonesia vol. 14 (Diakses pada 17 Maret 2023)
- Docetaxel. http://mims.com/indonesia/drug/info/docetaxel/?type=brief&mtype=generic (Diakses pada 17 Maret 2023)
- Docetaxel. http://chemocare.com/chemotherapy/drug-info/docetaxel.aspx (Diakses pada 17 Maret 2023)