Terbit: 28 June 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Hati merupakan salah satu organ yang memiliki banyak peran penting. Kerusakan hati membuat organ tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Kondisi itu disebut gagal hati. Lantas, apa bedanya dengan penyakit hati?

Gagal Hati: Penyebab, Gejala, Tipe, Komplikasi, Pengobatan, dan Lainnya

Simaklah informasi selengkapnya mengenai pengertian gagal hati, perbedaan gagal hati dan penyakit hati, tipe, tahapan, penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, dan pengobatan gagal hati melalui artikel ini!

Apa itu gagal hati?

Gagal hati adalah kondisi di mana sel-sel organ hati mengalami kerusakan penuh atau sebagian, sehingga tidak mampu melakukan fungsi-fungsinya yang sangat penting. Kondisi ini cukup serius dan memerlukan pengobatan mendesak.

Pasalnya, penderita gagal hati yang tidak segera mendapatkan perawatan yang tepat berisiko pada kematian. Dalam dunia medis Internasional, gagal hati dikenal dengan istilah Liver Failure atau Hepatic Failure.

Perbedaan gagal hati vs penyakit hati

Mungkin masih banyak orang yang bingung dan tertukar antara gagal hati dengan penyakit hati. Kedua kondisi ini tidak sama dan Anda perlu mengetahui perbedaannya.

Penyakit hati berakibat pada kerusakan hati yang memengaruhi fungsi hati, sedangkan gagal hati adalah kerusakan hati yang menyebabkan organ hati kehilangan sebagian atau semua fungsinya.

Jadi, perbedaan di antara keduanya terletak pada akibat terhadap fungsi hati. Pengaruh penyakit hati terhadap fungsi hati bersifat penurunan fungsi, sedangkan gagal hati bersifat kehilangan fungsi.

Namun, gagal hati dan penyakit hati juga memiliki hubungan. Tak jarang, gagal hati terjadi karena penyakit hati yang membuat organ hati mengalami kerusakan, sehingga ada fungsi yang tidak bisa dijalankan.

Tipe gagal hati

Ada dua tipe gagal hati, yaitu gagal hati akut dan gagal hati kronis.

1. Gagal hati akut

Gagal hati akut terjadi secara tiba-tiba. Kasus gagal hati akut cukup cepat, yakni dalam hitungan minggu, hari, bahkan jam. Kejadian gagal hati akut seringkali tidak disertai dengan gejala apa pun.

Penyebab gagal hati akut biasanya dikarenakan keracunan atau overdosis obat-obatan tertentu. Pasien yang mengalami gagal hati harus segera mendapatkan perawatan. Namun, Anda tidak perlu cemas berlebih karena tipe gagal hati ini jarang terjadi.

2. Gagal hati kronis

Gagal hati kronis berkembang lebih lambat daripada gagal hati akut. Kasus ini lebih sering terjadi. Kejadian gagal hati kronis membutuhkan waktu bulanan hingga tahunan. Ciri-ciri gagal hati kronis dialami secara jelas oleh penderitanya.

Penyakit hati yang biasanya menjadi pendahulu gagal hati kronis adalah sirosis hati karena konsumsi alkohol kelas berat. Pada kondisi sirosis, organ hati mengalami peradangan. Peradangan tersebut menyebabkan pembentukan jaringan parut seiring waktu yang berujung pada gagal hati.

Tahapan gagal hati kronis

Gagal hati kronis mengalami beberapa tahapan, yaitu peradangan, fibrosis, sirosis, penyakit hati stadium akhir, dan kanker hati.

1. Peradangan

Peradangan hati membuat organ hati bengkak. Pada tahap ini, gejala gagal hati belum terasa.

2. Fibrosis

Setelah hati mengalami peradangan, organ tersebut mulai meninggalkan bekas luka. Ini terjadi karena jaringan hati terganti dengan jaringan parut. Tahap ini disebut fibrosis yang juga belum menampakkan gejala.

3. Sirosis

Pada tahap sirosis, jaringan parut yang terbentuk menggantikan jaringan hati semakin banyak. Perlu diketahui bahwa jaringan parut tidak bisa melakukan fungsi yang sama seperti jaringan hati. Inilah tahapan di mana fungsi hati mulai mengalami penurunan.

4. Penyakit hati stadium akhir

Sirosis hati yang semakin memburuk menimbulkan penyakit hati stadium akhir. Beberapa kasus langsung memasuki gagal hati setelah tahap ini, tetapi ada juga yang berkembang menjadi kanker hati yang juga akan menuju Liver Failure.

5. Kanker hati

Penderita kanker hati memiliki kondisi hati yang sangat buruk dari sisi fungsional maupun bentuknya. Pada tahap ini, ciri-ciri gagal hati semakin jelas, seperti mata kuning, kulit kuning, dan penurunan berat badan.

Penyebab gagal hati

Penyebab gagal hati tergantung pada tipenya.

Inilah beberapa penyebab gagal hati akut:

  • Infeksi virus, seperti hepatitis A, B, atau E
  • Overdosis acetaminophen atau paracetamol
  • Efek penggunaan suplemen herbal
  • Penyakit – penyakit Wilson atau penyakit autoimun
  • Keracunan jamur

Penyebab gagal hati kronis biasnaya dikarenakan sirosis hati, yang bisa terjadi karena:

  • Infeksi virus hepatitis
  • Pengonsumsian alkohol
  • Penyakit hati berlemak atau fatty liver
  • Penyakit kolangitis

Gejala gagal hati

Gejala gagal hati dipengaruhi oleh tipe dan tahapannya. Gagal hati akut tidak disertai gejala. Gagal hati kronis yang terjadi pada tahap peradangan dan fibrosis juga belum menunjukkan gejala.

Ciri-ciri gagal hati baru terlihat ketika masuk pada tahap sirosis, inilah beberapa tandanya:

  • Rasa mual
  • Kurang nafsu makan
  • Kelelahan
  • Diare
  • Mata dan kuling menguning (jaundice)
  • Kulit mudah memar atau berdarah
  • Gatal-gatal
  • Mengalami edema
  • Mengalami asites

Segeralah memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami beberapa ciri-ciri gagal hati tersebut. Ini penting agar dokter bisa segera melakukan diagnosis gagal hati.

Diagnosis gagal hati

Ada beberapa tindakan yang mungkin dilakukan oleh dokter guna menegakkan diagnosis gagal hati. Inilah beberapa diagnosis untuk mendeteksi gagal hati:

  1. Riwayat kesehatan – mengumpulkan data riwayat keluarga dan kesehatan pasien
  2. Pemeriksaan fisik – menanyakan gejala gagal hati yang dialami pasien dan diperjelas dengan pengamatan fisik
  3. Tes darah hati – untuk menilai kadar zat tertentu sebagai indikator fungsi hati
  4. Tes darah lainnya – untuk mendeteksi virus atau kelainan genetik
  5. Tes pencitraan – bisa dengan USG, CT scan, atau MRI yang bertujuan untuk melihat kondisi hati secara visual
  6. Biopsi – pengambilan sampel jaringan untuk diteliti

Komplikasi gagal hati

Gagal hati yang tidak diobati dengan segera bisa mengakibatkan pada sejumlah komplikasi. Berikut ini beberapa komplikasi gagal hati:

  • Edema serebral – penumpukan cairan berlebih di otak
  • Kekurangan elektrolit
  • Pendarahan yang sulit dikontrol
  • Infeksi
  • Gagal ginjal
  • Kematian

Pengobatan gagal hati

Pengobatan gagal hati tergantung pada tahapannya. Gagal hati pada tahap ringan bisa diobati dengan obat yang dapat mengeluarkan racun. Namun, jika semakin parah, maka tindakan operasi perlu dilakukan untuk mengangkat bagian hati yang rusak.

Pada gagal hati kronis maupun akut yang sudah berada pada tahap akhir, biasanya dokter akan merekomendasikan pengobatan dengan transplantasi hati. Tindakan ini dilakukan jika organ hati benar-benar sudah kehilangan semua fungsinya.

 

Sumber:

  1. Healthline: What You Should Know About Hepatic Failure. https://www.healthline.com/health/hepatic-failure [diakses pada 26 Juni 2019]
  2. Healthline: What Are the Stages of Liver Failure? https://www.healthline.com/health/liver-failure-stages [diakses pada 26 Juni 2019]
  3. ClevelandClinic: Liver Failure. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17819-liver-failure [diakses pada 26 Juni 2019]
  4. Mayoclinic: Acute liver failure. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acute-liver-failure/symptoms-causes/syc-20352863 [diakses pada 26 Juni 2019]

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi