Terbit: 2 January 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Diabetes tipe 2 terjadi karena adanya gangguan pada hormon insulin. Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah penderita melonjak. Jika dibiarkan, Anda bisa mengalami berbagai masalah kesehatan jangka panjang. Simak berbagai komplikasi diabetes tipe 2 berikut ini.

Waspada, Ini 9 Komplikasi Jangka Panjang Akibat Diabetes Tipe 2

Komplikasi Diabetes Tipe 2 Jangka Panjang

Berbeda dengan diabetes tipe 1 yang disebabkan oleh reaksi autoimun, diabetes tipe 2 berkembang selama bertahun-tahun.

Penyebab diabetes tipe ini adalah produksi insulin di dalam tubuh berkurang, atau ketika sel-sel di dalam tubuh tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya. 

Berbagai faktor pemicunya beragam, mulai dari kurang aktif bergerak hingga obesitas.

Diabetesi (penderita diabetes) biasanya memiliki kadar gula yang tinggi di dalam darah (hiperglikemia). Bila tidak terkontrol, ada berbagai komplikasi kesehatan yang bisa menimpa, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.

Beberapa komplikasi jangka panjang yang perlu Anda waspadai, di antaranya:

1. Gangguan pada Mata

Salah satu masalah kesehatan yang umum ditemui pada pasien diabetes adalah penyakit mata. Kondisi ini dikenal dengan retinopati diabetik.

Gangguan ini bisa menyerang pasien diabetes tipe 1 ataupun tipe 2. Penyebabnya adalah kerusakan pada pembuluh darah jaringan retina.

Meski gejala awalnya tidak terlihat, lama-kelamaan kondisi bisa memburuk hingga berujung pada kebutaan.

2. Serangan Jantung

Komplikasi diabetes tipe 2 jangka panjang lainnya adalah masalah pada sistem kardiovaskular, salah satunya pada organ jantung.

Sama seperti kerusakan pada pembuluh darah retina, kadar gula darah yang melonjak lama-kelamaan bisa merusak pembuluh darah jantung.

Inilah yang menjadi alasan penderita diabetes lebih rentan mengalami serangan jantung.

Baca Juga7 Jenis Olahraga yang Bisa Mencegah Diabetes

3. Stroke

Tubuh diabetesi tidak dapat memproduksi hormon insulin dalam jumlah cukup. Kalaupun bisa, tubuh penderita tidak dapat menggunakan hormon tersebut dengan benar. Kondisi ini menyebabkan penumpukan gula di dalam darah.

Seiring berjalannya waktu, gula yang menumpuk bisa merusak pembuluh darah. Inilah yang kemudian membuat penderita lebih rentan terhadap stroke.

4. Kerusakan Saraf

Diabetesi rentan mengalami kerusakan pada saraf (neuropati diabetik). Penyebabnya tidak lain karena kadar gula darah yang terlampau tinggi.

Komplikasi diabetes tipe 2 ini bisa mempersulit saraf untuk menyampaikan pesan dari otak ke seluruh ataupun sebaliknya. Pada akhirnya, kondisi ini memengaruhi cara berpikir, mendengar, dan merasa.

5. Masalah pada Kaki

Komplikasi diabetes tipe 2 pada kaki terbilang sangat umum terjadi dan merupakan kondisi yang serius.

Gangguan pada kaki diabetesi dikenal sebagai kaki diabetik. Bila tidak ditangani dengan baik, gangguan ini bisa berujung pada amputasi.

Kerusakan pada saraf akan menyebabkan Anda mengalami mati rasa pada bagian kaki. Sementara itu, tingginya kadar gula darah akan mengganggu sirkulasi. Inilah yang menjadi alasan luka pada diabetesi sulit untuk sembuh.

Pengidap diabetes sebaiknya berkonsultasi kepada dokter terkait masalah yang dialami pada kaki, seperti adanya perubahan pada tampilan atau rasa.

6. Kerusakan Ginjal

Komplikasi pada organ ginjal penderita diabetes dikenal sebagai nefropati diabetik. Kondisi ini bisa menimpa jika penyakit Anda tidak terkontrol dengan baik.

Gula darah yang tinggi lama-kelamaan akan menyebabkan pembuluh darah ginjal rusak. Akibatnya, ginjal kesulitan untuk menyaring ‘limbah’ dari darah sehingga bisa ikut mengalami kerusakan.

Selain kerusakan pada organ ginjal, kondisi tersebut juga bisa berakibat pada tekanan darah tinggi. Hal ini akan memperparah kerusakan pada ginjal yang sudah ada sebelumnya.

7. Masalah Gigi dan Mulut

Siapa sangka, komplikasi diabetes tipe 2 jangka panjang bisa berujung pada masalah pada gigi dan mulut. Terlalu banyak gula di dalam darah berimbas pada banyaknya kadar gula di dalam air liur. Kondisi ini bisa menguntungkan bakteri untuk berkembang biak.

Pada akhirnya, bakteri tersebut akan menciptakan cairan asam yang bisa merusak lapisan pelindung gigi (enamel).

Selain itu, cairan asam yang dihasilkan juga bisa merusak pembuluh darah gusi sehingga membuatnya lebih rentan terinfeksi.

8. Kanker

Penderita diabetes tipe 2 lebih berisiko mengalami kanker tertentu. Hal ini diungkapkan oleh sebuah penelitian yang terbit di jurnal Diabetes Care tahun 2010.

Beberapa jenis kanker tersebut antara lain kanker hati, endometrium, pankreas, payudara, kolon, dan kandung kemih.

Hubungan antara kedua penyakit ini kemungkinan disebabkan oleh faktor risiko yang sama, seperti obesitas, kurang aktif bergerak, hingga diet yang tidak sehat.

Di sisi lain, beberapa pengobatan kanker juga dapat menyulitkan diabetesi untuk mengontrol kadar gula darah mereka.

Baca JugaTetap Bergairah, Inilah Tips Berhubungan Intim bagi Penderita Diabetes

9.Masalah Seksual

Komplikasi diabetes tipe 2 selanjutnya berkaitan dengan masalah seksual penderita. Penyebabnya adalah kerusakan pembuluh darah dan saraf.

Masalah seksual karena diabetes bisa menimpa pria dan wanita. Pria yang mengalaminya bisa mengalami disfungsi ereksi, sedangkan wanita akan kesulitan mencapai orgasme, mengalami vagina kering, dan kepuasan seksual yang berkurang.

Itu dia beberapa komplikasi jangka panjang dari diabetes tipe 2 yang harus diwaspadai. Jika mengalami penyakit gula ini, pastikan bahwa kadar gula darah Anda tetap terkontrol dengan baik.

Selain cek gula darah rutin, perbanyak konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang serta barengi dengan olahraga rutin. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari berbagai komplikasi diabetes di atas. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. 2021. Diabetes and Stroke. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9812-diabetes-and-stroke. (Diakses pada 30 Desember 2022).
  2. Anonim. Complications of Diabetes. https://www.diabetes.org.uk/guide-to-diabetes/complications. (Diakses pada 30 Desember 2022).
  3. Anonim. 2021. Diabetic Nephropathy (Kidney Disease). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetic-nephropathy/symptoms-causes/syc-20354556. (Diakses pada 30 Desember 2022).
  4. Anonim. 2021. Diabetic Retinopathy. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetic-retinopathy/symptoms-causes/syc-20371611. (Diakses pada 30 Desember 2022).
  5. Giovannucci, Edward, dkk. 2010. Diabetes and Cancer. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2890380/. (Diakses pada 30 Desember 2022).
  6. Goyal, Rajeev & Jialal, Ishwarlal. 2022. Diabetes Mellitus Type 2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513253/. (Diakses pada 30 Desember 2022).
  7. Osborn, Corinne O’keefe. 2022. Type 1 and Type 2 Diabetes: What’s the Difference? https://www.healthline.com/health/difference-between-type-1-and-type-2-diabetes. (Diakses pada 30 Desember 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi