Terbit: 17 July 2020 | Diperbarui: 18 February 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Amputasi adalah prosedur pengangkatan bagian tubuh seperti kaki, tangan, atau jari akibat suatu kondisi ekstrim. Amputasi dilakukan untuk menyelamatkan hidup seseorang. Ketahui apa itu amputasi, penyebab, prosedur, dan proses pemulihannya di sini.

Amputasi: Penyebab, Prosedur, Pemulihan, dll

Apa Itu Amputasi?

Amputasi adalah pengangkatan seluruh atau sebagian anggota tubuh seperti kaki, tangan, jari kaki, atau jari tangan akibat kondisi kronis. Prosedur ini dilakukan sebagai pilihan terakhir apabila tidak ada prosedur medis lain yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan hidup seseorang.

Alasan paling umum mengapa prosedur pengangkatan tubuh dibutuhkan adalah ketika ada anggota tubuh yang tidak mendapat aliran darah, oksigen, dan nutrisi sehingga ada jaringan atau sel yang mati. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh penyakit tertentu, operasi, atau cedera (amputasi traumatik).

Amputasi mungkin menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar orang. Pasien yang menjalani prosedur pengangkatan anggota tubuh harus mendapat dukungan dan bantuan medis baik untuk memulihkannya secara fisik dan mental.

Gejala Amputasi

Pasien penyakit arteri perifer, diabetes, dan iskemia rentan kehilangan anggota tubuh apabila kondisinya semakin memburuk. Premier Surgical Limb Preservation Clinic menyampaikan bahwa kondisi tersebut dapat dicegah dengan deteksi dini tanda dan gejala amputasi, termasuk:

  • Mati rasa pada sebagian anggota tubuh hingga sulit bergerak
  • Nyeri hebat
  • Kulit mengilap dan kering
  • Denyut nadi melemah pada anggota gerak
  • Infeksi yang tidak dapat diobati dengan antibiotik
  • Kulit kaki dan tangan menebal
  • Gangren, jaringan tubuh yang mati akibat kekurangan pasokan darah

Apabila mengalami sebuah cedera parah pada anggota tubuh, pengangkatan anggota tubuh mungkin dibutuhkan bila mengalami gejala:

  • Pendarahan parah pada lokasi anggota tubuh yang cedera
  • Nyeri sesuai dengan tingkat keparahan cedera dan pendarahan
  • Jaringan tubuh hancur atau rusak parah

Hilangnya anggota tubuh secara tiba-tiba tanpa gejala juga mungkin terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, luka bakar, kekerasan, atau peristiwa lain.

Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus rajin konsultasi ke dokter bila Anda memiliki riwayat medis yang berisiko untuk kehilangan anggota tubuh. Anda dapat mencegah risiko amputasi dengan melakukan perawatan dan pengobatan yang disarankan dokter.

Selain itu, segera mungkin hubungi dokter bila seseorang mengalami cedera atau kecelakaan parah yang berisiko pendarahan, kehilangan anggota tubuh, atau kondisi emergensi lainnya.

 

Penyebab Amputasi

Amputasi adalah pilihan terakhir apabila arteri (pembuluh nadi yang mengalirkan darah) tersumbat. Prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh anggota tubuh diperlukan bila mengalami:

  • Infeksi parah
  • Mati rasa
  • Luka parah atau hancur
  • Jaringan dipengaruhi dengan gangren
  • Jaringan dipengaruhi kanker
  • Cedera atau luka serius
  • Tubuh tidak bisa digerakan atau fungsi anggota gerak terbatas
  • Penebalan jaringan saraf (neuroma)
  • Infeksi serius yang tidak membaik dengan perawatan atau antibiotik
  • Frostbite, membekunya sebagian organ tubuh yang terpapar oleh suhu dingin yang berlebihan 0°C (32°F)

Kondisi tersebut umumnya terjadi akibat:

  • Penyakit: Diabetes, pembekuan darah, infeksi tulang (osteomielitis), arteri perifer, dan iskemia (kekurangan suplai darah).
  • Pembedahan: Operasi pengangkatan tumor di sekitar tulang atau otot.
  • Cedera: Cedera traumatis akibat kecelakaan, luka bakar, luka tusuk, hantaman benda tajam, dan lainnya.

Seberapa besar anggota tubuh yang diangkat tergantung pada kondisi jaringan dan suplai darah. Apabila jaringan tidak mendapat suplai darah yang penuh oksigen, maka jaringan akan mati dan terinfeksi.

Faktor Risiko Amputasi

Seperti yang sudah disebutkan, beberapa penyakit berisiko menghambat aliran darah atau arteri hingga jaringan pada anggota gerak mati, di antaranya:

  • Diabetes
  • Infeksi tulang
  • Arteri perifer
  • Iskemia
  • Pembekuan darah

Selain itu, Anda berbagai kondisi tak terduga yang membuat seseorang rentan mengalami kecelakaan dan kehilangan anggota tubuh. Misalnya, bila Anda bekerja dengan alat berat atau mengalami kecelakaan parah. Maka dari itu, disarankan untuk menjaga keselamatan kerja dan keselamatan diri di manapun berada.

Prosedur Amputasi

Pengangkatan anggota tubuh termasuk jenis operasi darurat, berikut ini prosedurnya:

1. Sebelum Operasi

Apabila ini adalah prosedur amputasi yang direncanakan, dokter akan mengidentifikasi jenis amputasi dan rencana pemulihan pascaoperasi. Dokter juga akan memeriksa kondisi fisik, gizi, sistem kardiovaskular, pernapasan, serta perkembangan penyakit yang mendasarinya.

Anda juga akan diberi pengarahan dan dampingan secara psikologis. Anda juga disarankan untuk konsultasi seputar dukungan keluarga, efek sosial, pekerjaan, dan perubahan yang akan terjadi setelah operasi dan bantuan yang Anda butuhkan untuk mengatasinya.

2. Selama Operasi

Dokter akan memberi anestesi umum atau obat bius agar operasi tidak terasa sakit. Dokter juga akan menggunakan anestesi epidural atau anestesi spinal untuk membuat tubuh bagian bawah mati rasa.

Sebelum dimulai, dokter akan memeriksa denyut nadi, suhu kulit, dan kondisi keseluruhan bagian tubuh yang akan diangkat. Dokter akan membuang semua jaringan atau tulang yang rusak dengan tindakan pembedahan.

Setelah selesai, dokter akan menutup luka dan merapikan kembali pembuluh darah, saraf, dan tulang sehat di sekitar lokasi pembedahan. Dokter akan menggunakan pembalut steril atau perban untuk membalutnya.

3. Pascaoperasi

Pasien memerlukan perawatan selama 5-14 hari. Perawatan tergantung pada jenis operasi dan komplikasi yang mungkin terjadi. Dokter juga akan memberi beberapa obat pascaoperasi untuk memulihkan fisik Anda.

Dalam kondisi ini, Anda membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat. Dokter juga akan menyarankan berbagai opsi rehabilitasi dan pemulihan jangka panjang agar Anda tetap sehat dan dapat beraktivitas kembali.

 

Pemulihan Pascaamputasi

Total pemulihan luka pasca operasi membutuhkan waktu sekitar 8 minggu. Selama itu, dokter akan tetap memantau keadaan Anda serta memberikan resep obat dan saran medis lainnya.

Anda juga mungkin membutuhkan bantuan dari ahli fisioterapi (spesialis pasca operasi) dan psikolog untuk membantu terapi fisik dan mental. Umumnya, dokter akan menyarankan rehabilitasi mental untuk membantu mengembalikan kondisi fisik dan mental Anda.

Pasien juga membutuhkan rehabilitasi jangka panjang, termasuk:

  • Latihan untuk mengontrol otot.
  • Latihan menggunakan alat bantu gerak yang tersedia.
  • Latihan untuk melakukan berbagai kegiatan secara mandiri.
  • Dukungan emosional dari keluarga, teman, atau orang-orang di sekitar.

Idealnya, luka harus sepenuhnya sembuh dalam waktu sekitar empat hingga delapan minggu. Namun, penyesuaian fisik dan emosional untuk kehilangan anggota tubuh bisa menjadi proses yang panjang.

Komplikasi Amputasi

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:

  • Gangguan jantung
  • Gangguan trombosis dalam vena
  • Radang paru-paru
  • Luka
  • Infeksi
  • Pemulihan pascaoperasi yang lama
  • Kontraktur, peregangan kulit, tendon, ligamen, atau kuku

Orang tua juga rentan mengalami komplikasi pengerasan darah yang berisiko kematian. Konsultasi pada dokter untuk mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat proses pemulihan.

Cara Mencegah Amputasi

Premier Surgical Limb Preservation Clinic menyampaikan bahwa 65% risiko amputasi akibat penyakit tersebut dapat dicegah dengan perawatan maksimal dan mengenali gejala kelumpuhan jaringan sebelum memburuk.

Selain itu, selalu gunakan peralatan keselamatan kerja bila Anda bekerja di pabrik atau menggunakan alat-alat berat dengan risiko kecelakaan tinggi. Anda juga harus menggunakan peralatan keselamatan berkendara dan mematuhi aturan lalu-lintas untuk mengurangi risiko fatal kecelakaan.

 

  1. Health Direct. 2019. Amputations. https://www.healthdirect.gov.au/amputation. (Diakses pada 17 Juli 2020).
  2. Johns Hopkins Medicine. 2020. Amputation. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/amputation. (Diakses pada 17 Juli 2020).
  3. Medline Plus. 2018. Traumatic amputation. https://medlineplus.gov/ency/article/000006.htm#. (Diakses pada 17 Juli 2020).
  4. NHS. 2019. Amputation. https://www.nhs.uk/conditions/amputation/. (Diakses pada 17 Juli 2020).
  5. Premier Surgical. 2015. 8 SIGNS AND SYMPTOMS YOU MAY BE AT RISK OF LIMB LOSS. https://www.premiersurgical.com/12/8-signs-and-symptoms-you-may-be-at-risk-of-limb-loss/. (Diakses pada 17 Juli 2020).
  6. WebMD. 2020. Amputation Overview. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/definition-amputation#1. (Diakses pada 17 Juli 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi