Terbit: 3 July 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Sunat termasuk dalam prosedur medis untuk membuang kulit yang menyelubungi ujung penis. Di Indonesia, proses ini umum dilakukan saat usia anak-anak. Ada beberapa alasan sunat dilakukan, seperti kepercayaan, kebudayaan, serta alasan medis. Ternyata sunat memberikan banyak manfaat. 

Manfaat Sunat Bagi Kesehatan, Bisa Turunkan Risiko Kanker

Manfaat Sunat Bagi Kesehatan Pria

Anda pasti mengenal sunat sebagai prosedur yang dilakukan karena alasan kepercayaan. Ternyata, sunat juga termasuk dalam prosedur medis dan disarankan untuk dijalani semua pria. Selain alasan kepercayaan, sunat juga baik dilakukan karena dapat mendukung kebersihan organ vital.

Ada berbagai manfaat sunat, di antaranya adalah:

1. Mengurangi Risiko Penyakit Menular Seksual

Sunat dilakukan dengan membuang kulit yang menyelubungi ujung penis. Kulit di ujung penis sebenarnya bisa membuat berbagai kuman dan virus penyebab penyakit lebih mudah terperangkap. 

Pemotongan kulit pada ujung penis akan membuat anak laki-laki terhindar penyakit menular seksual seperti human papillomavirus (HPV). Tidak hanya itu, sunat juga dapat menurunkan risiko penyakit herpes dan sifilis.

2. Menurunkan Risiko Penularan HIV

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa sunat dapat menurunkan risiko penularan HIV selama berhubungan seksual hingga 60 persen. Meski demikian, Anda tetap disarankan untuk melakukan hubungan seksual dengan menggunakan kondom.

Saat belum disunat, kulit di ujung penis akan lebih rentan untuk robek selama berhubungan seksual. Kondisi ini akan membuka ruang bagi patogen untuk memasuki peredaran darah. Akibatnya, penularan penyakit akan lebih mudah. 

Baca Juga5 Penyebab Kulup Penis Menjadi Ketat yang Harus Anda Tahu

3. Mencegah Risiko Fimosis

Ketika pria belum disunat, pria perlu menarik kulupnya ke bawah setiap akan berhubungan seksual. Namun, beberapa pria kerap kali mengalami kesulitan untuk menarik bagian tersebut. 

Akibatnya, penis memiliki risiko tinggi untuk mengalami kelainan, seperti kepala penis menjadi semakin membesar (fimosis). Sementara itu, sunat dapat memudahkan pria untuk berhubungan intim dan mencegah fimosis. 

4. Menghindari Risiko Paraphimosis

Paraphimosis merupakan kondisi ketika kulup tidak dapat ditarik kembali ke posisi semula, sehingga jadi tersangkut di belakang kepala penis. Akibatnya, aliran darah ke ujung penis menjadi terhambat. 

Kondisi paraphimosis terjadi karena cedera penis, akibat menarik kulup berlebihan, kulup terlalu ketat, atau menggunakan kateter. Perlu diingat bahwa kondisi ini termasuk dalam darurat menis dan perlu pengobatan tetap.

Jika tidak diobat, kondisi ini dapat menyebabkan gangren (jaringan mati karena infeksi). 

5. Mencegah Belantitis

Belantitis merupakan kondisi ketika kepala penis mengalami peradangan atau pembengkakan. Ada beberapa penyebab dari kondisi ini, seperti infeksi menular seksual (IMS), infeksi Candida albicans, iritasi kulit, atau kondisi kulit lainnya. 

Kasus belantitis diketahui lebih jarang terjadi pada pria yang sudah disunat.

6. Menurunkan Risiko Infeksi Kandung Kemih

Pria yang belum disunat akan lebih sulit untuk dalam membersihkan bagian kepala penis. Selain itu, urine juga kerap mengotori kulup sehingga bakteri lebih mudah berkembang pada bagian tersebut. 

Bakteri ini memiliki risiko tinggi untuk masuk ke saluran kencing sehingga risiko terkena infeksi saluran kemih juga meningkat.

7. Menurunkan Risiko Kanker Penis

Kanker penis merupakan kasus yang jarang terjadi. Kasus ini akan memengaruhi kulit dari penis dan bagian kulup. Oleh sebab itu, risiko kanker penis akan semakin menurun pada pria yang sudah disunat. 

Tidak hanya itu, wanita yang memiliki partner seksual seorang pria yang sudah disunat memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena kanker serviks. 

8. Meningkatkan Kepuasan Seksual

Manfaat lain dari sunat adalah membuat ujung kepala penis menjadi lebih sensitif. Ketika melakukan hubungan seks, pria yang sudah disunat akan mendapatkan kenikmatan yang lebih besar dibandingkan dengan pria yang belum disunat. 

Hal Ini dapat terjadi karena kulup yang menyelimuti kepala penis dapat menutupi titik rangsangan pria. Akibatnya, saat kulup dilepaskan pria akan menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan.

9. Membuat Ujung Penis Lebih Bersih

Kebersihan pada area reproduksi merupakan hal yang penting, baik pada pria maupun pada wanita. Kulit yang menyelimuti ujung penis membuat proses membersihkan penis menjadi lebih rumit dan perlu waktu yang lebih lama. 

Proses sunat akan menghilangkan bagian kulit tersebut sehingga membersihkan penis menjadi lebih mudah. Dengan demian, bagian ujung penis pun akan menjadi lebih bersih.

10. Menurunkan Risiko Infeksi

Bagian kulup yang tidak dibersihkan secara benar dapat membuat kotoran, urine, dan mikroorganisme patogen menjadi terjebak di dalamnya. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi pada bagian tersebut. 

Tidak hanya itu, kondisi kulup yang kurang bersih juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Oleh sebab itu, pria perlu membersihkan area kulup dengan lebih teliti untuk menurunkan risiko infeksi. 

Risiko Sunat yang Tidak Dilakukan dengan Benar

Sunat merupakan prosedur yang relatif aman dan memiliki risiko komplikasi yang rendah. Meski demikian, tetap ada risiko yang bisa terjadi jika sunat tidak dilakukan dengan prosedur yang benar. Beberapa di antaranya adalah:

  • Luka bekas sunat yang tidak kunjung sembuh
  • Terjadi pendarahan hingga memicu kehilangan banyak darah
  • Kerusakan memengaruhi uretra, tabung yang membawa urine melalui penis, membuat buang air kecil menjadi sulit
  • Pada kasus yang jarang, kepala penis bisa tidak sengaja ikut tergores saat proses sunat
  • Infeksi darah atau keracunan, yang dikenal sebagai septikemia.
  • Kulit kulup yang tertinggal mungkin menyambung kembali ke penis dan memerlukan pembedahan kecil lebih lanjut.
  • Mungkin mengalami penurunan sensasi pada penis, terutama saat berhubungan intim.

Sementara komplikasi lebih mungkin terjadi ketika prosedur sunat dilakukan:

  • Pria yang lebih tua
  • Kondisi tidak steril
  • Dokter yang tidak berpengalaman atau tidak terlatih
  • Sirkumsisi oleh dukun sunat

Oleh sebab itu risiko tersebut dapat diturunkan jika sunat dilakukan oleh dokter yang kompeten serta dilakukan di lingkungan yang steril. 

Baca JugaPenis Bengkok saat Ereksi Lebih Berisiko Terkena Kanker?

Pemulihan Setelah Sunat

Setelah sunat, penis umumnya akan mengalami memar dan bengkak selama 2 hingga 3 minggu. Selain itu, Anda juga akan mengalami kesulitan untuk buang air kecil selama beberapa hari. 

Umumnya, rasa sakit yang muncul setelah sunat tidak parah dan dapat diatasi dengan obat pereda nyeri. 

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu saat pemulihan setelah sunat, yaitu:

  • Menggunakan pakaian dalam yang menahan penis di tempatnya, bukan celana pendek yang longgar.
  • Minum banyak cairan, untuk mengencerkan keasaman urine dan mengurangi rasa sakit saat buang air kecil, yang bisa terasa menyakitkan dalam beberapa hari atau minggu pertama setelah sunat.
  • Hindari aktivitas fisik hingga lukanya sembuh, biasanya 3 minggu untuk anak laki-laki dan pria dewasa.
  • Tidak menggunakan krim antiseptik atau krim lain yang belum diresepkan dokter, karena ini dapat mengganggu proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi dan jaringan parut.
  • Menggunakan sedikit petroleum jelly di ujung penis dapat membantu mengurangi rasa perih saat buang air kecil.

Sementara ereksi bisa terasa menyakitkan selama fase pemulihan. Untuk meminimalkan kemungkinan ereksi malam hari, ikuti kiat berikut:

  • Kencing sebelum tidur.
  • Tidur miring ke sisi kanan, disarankan tidak terlentang.
  • Coba tarik lutut Anda ke posisi perut.

Demikian beberapa manfaat sunat untuk kesehatan. Sunat disarankan untuk dilakukan pada masa anak-anak. Pasalnya sunat pada orang dewasa membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama. Namun, semua keputusan ada di tangan Anda. 

Bila masih ragu untuk menjalani sunat, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter. 

  1. Cleveland Clinic. 2021. Circumcision. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/16194-circumcision#risks–benefits. (Diakses pada 23 Agustus 2023). 
  2. Mayo Clinic Staff. 2022. Circumcision (Male). https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/circumcision/about/pac-20393550. (Diakses pada 23 Agustus 2023). 
  3. Newman, Tim. 2023. Benefits And Risks Of Circumcision. https://www.medicalnewstoday.com/articles/302234. (Diakses pada 23 Agustus 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi