Terbit: 9 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kebanyakan orang berpikir jika stres adalah sesuatu yang wajar. Padahal, jika Anda terus-menerus mengalaminya, maka risiko untuk terkena berbagai macam penyakit kronis pun bisa muncul. Lantas, benarkah stres dapat memicu kanker? Simak penjelasannya di bawah ini. 

Benarkah Stres Berkepanjangan Bisa Menyebabkan Kanker?

Fakta Stres dapat Meningkatkan Risiko Kanker

Sebuah penelitian yang dilakukan Dalian Medical University yang melibatkan tikus percobaan menghasilkan fakta bahwa stres dalam jangka panjang cenderung meningkatkan risiko perkembangan sel kanker.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Clinical Investigation ini menyebutkan bahwa stres terkait dengan adanya hormon epinefrin. Meningkatnya hormon ini terkait dengan keganasan kanker.

Para peneliti menggunakan tikus percobaan untuk mengetahuinya kaitan antara stres kronis dengan risiko perkembangan sel-sel induk yang menyebabkan kanker payudara. Perlu diketahui, meski seluruh sel tumor sudah dibunuh, namun jika sel induk kankernya tidak dibunuh maka tumor ini akan terus tumbuh.

Studi yang menggunakan tikus sebagai percobaan dikondisikan agar mengalami stres. Hasilnya tikus cenderung mengalami depresi dan kecemasan berlebih. Tikus-tikus ini juga memiliki tumor kanker dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan tikus dari kelompok yang tidak dikondisikan stres.

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan, tumor pada tikus yang mengalami stres tumbuh dengan sangat cepat. Meski begitu, para peneliti masih belum bisa menemukan hubungan pasti bagaimana stres mampu membuat perkembangan kanker menjadi lebih cepat.

Baca Juga: 10 Minuman yang Dapat Membantu Menghilangkan Stres

Sementara menurut National Cancer Institute, stres memang dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan fisik. Akan tetapi, penelitian tersebut tidak berlaku pada manusia.

Sebab, mengonfirmasi adanya hubungan stres dengan kanker pada manusia diperlukan penelitian yang menggunakan sel tubuh manusia sebagai objek penelitiannya. 

Meski begitu, hubungan jelas antara stres dan kanker dapat muncul dalam beberapa cara. Misalnya, orang yang mengalami stres maka risiko untuk merokok, konsumsi makanan yang tidak sehat atau minuman beralkohol akan meningkat, suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa stres mungkin bukan penyebab utama yang dapat memicu kanker. Akan tetapi, gaya hidup akibat stres itulah yang sangat mungkin mengganggu kinerja sistem tubuh. 

Baca Juga: Pentingnya Manajemen Stres bagi Kesehatan Mental dan Fisik

Tips Mencegah Kanker

Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang gejala awalnya kerap tidak disadari oleh pengidapnya. Umumnya, penderita baru menyadari kondisi kesehatannya ketika stadium kanker sudah tergolong parah.

Oleh sebab itu, sebaiknya lakukan upaya pencegahan untuk menghindarinya. Berikut ini beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda coba ikuti, di antaranya: 

1. Berhenti Merokok

Merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru, mulut, dan kandung kemih. Oleh sebab itu, cobalah untuk menghentikan kebiasaan ini untuk mencegah terjadinya beberapa jenis kanker.

2. Tidak Mengonsumsi Alkohol

Selain merokok, konsumsi minuman beralkohol sering kali disepelekan oleh sebagian orang. Padahal, kebiasaan tersebut dapat menurunkan sistem imun, sehingga membuat Anda mudah terserang penyakit, termasuk kanker.

Ada baiknya Anda mulai menghentikan konsumsinya dan beralih ke minuman yang lebih menyehatkan seperti jus buah atau air mineral.

Baca Juga: 9 Cara Jitu Atasi Stres Setelah Berhenti Merokok

3. Melindungi Kulit dari Paparan Sinar Matahari

Paparan sinar ultraviolet dari matahari yang berlebihan dapat memicu kanker kulit. Selain menggunakan baju yang menutupi kulit, jangan lupa untuk mengoleskan sunscreen atau sunblock ke seluruh tubuh jika Anda banyak menghabiskan waktu di luar ruangan.

4. Mengonsumsi Makanan yang Kaya Nutrisi

Salah satu faktor risiko yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker adalah makanan yang Anda konsumsi. Untuk mencegahnya, sebaiknya kurangi konsumsi makanan berlemak, tinggi gula, dan garam, dan menggantinya dengan asupan buah serta sayur.

Tidak hanya mampu mencegah kanker, nutrisi (vitamin dan mineral) yang terdapat pada buah-buahan dan sayur memiliki banyak manfaat lainnya untuk kesehatan tubuh. 

5. Rutin Berolahraga

Olahraga secara teratur bermanfaat meningkatkan daya tubuh, membakar lemak, meningkatkan metabolisme tubuh, mengurangi stres hingga menurunkan risiko penyakit berbahaya termasuk kanker.

Pada akhirnya, Anda harus mengelola stres dengan benar agar tidak berlarut-larut. Jika dirasa perlu, konsultasikan kondisi kesehatan fisik dan mental Anda pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

 

  1. Anonim. 2021. Can Stress Cause Cancer? https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/causes-of-cancer/cancer-myths/can-stress-cause-cancer. (Diakses pada 1 Maret 2023) 
  2. Larocci Tom. 2022. The Links Between Stress and Cancer. https://www.verywellhealth.com/can-stress-lead-to-cancer-4125575. (Diakses pada 1 Maret 2023) 
  3. Kelley W Keith, et al. 2019. Stress-Induced Epinephrine Enhances Lactate Dehydrogenase A and Promotes Breast Cancer Stem-like Cells. https://www.jci.org/articles/view/121685. (Diakses pada 1 Maret 2023) 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi