Terbit: 16 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Berhenti merokok adalah langkah yang tepat untuk mencegah berbagai jenis kanker, termasuk kanker tenggorokan. Bagaimana cara melakukannya? Simak ulasannya lengkapnya di bawah ini.

Cegah Kanker Tenggorokan dengan Berhenti Merokok

Berhenti Merokok Bisa Mencegah Kanker Tenggorokan

Sebagaimana kanker pada umumnya, kanker tenggorokan termasuk dalam penyakit yang berpotensi mematikan. Atas alasan inilah penting untuk melakukan berbagai pencegahan.

Jika Anda memiliki kebiasaan merokok, ada baiknya segera berhenti dari kebiasaan buruk ini jika tidak ingin mengidap kanker.

Menurut American Cancer Society, merokok bisa memicu setidaknya 12 jenis kanker. Salah satunya adalah kanker tenggorokan. Zat kimia yang terdapat didalam rokok bersifat karsinogen sehingga bisa menyebabkan kanker.

Bahkan, dalam sekali isapan rokok, Anda sudah bisa memasukkan banyak kandungan kimia berbahaya dan racun yang bisa memicu perkembangan sel-sel kanker.

Selain itu, merokok juga bisa menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini bisa membuat tubuh rentan terkena berbagai macam penyakit termasuk kanker. Itu artinya semakin lama membiasakan diri untuk merokok, semakin rentan terkena penyakit berbahaya seperti kanker tenggorokan.

Berhenti merokok bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi jika Anda sudah bertahun-tahun melakukannya. Meski sulit, jika Anda konsisten ingin berhenti merokok, kemungkinan besar Anda bisa berhasil.

Anda bisa mencoba untuk menurunkan frekuensi merokok sedikit demi sedikit. Kurangi kebiasaan merokok dari hari demi hari hingga akhirnya bisa benar-benar berhenti, sehingga risiko untuk terkena berbagai macam penyakit berbahaya bisa ditekan.

Baca Juga: 10 Penyebab Tenggorokan Sakit saat Menelan dan Pengobatannya

Cara Lain untuk Menurunkan Risiko Kanker Tenggorokan

Selain berhenti merokok, ada beberapa cara lain yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko kanker tenggorokan, di antaranya:

1. Menghindari Minuman Beralkohol

Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa menyebabkan kanker. Hal ini disebabkan oleh senyawa etanol di dalam alkohol yang bisa memicu kerusakan pada DNA dan akhirnya menyebabkan perkembangan kanker dan tumor di berbagai bagian tubuh, termasuk pada tenggorokan.

Risiko untuk terkena kanker tenggorokan bahkan bisa semakin meningkat jika dibarengi dengan mengisap rokok. Alasan inilah yang mengharuskan Anda menghindari keduanya.

2. Merawat Kesehatan Gigi

Jangan salah, merawat kesehatan gigi tak hanya menjaga kondisi gigi atau mencegah masalah bau mulut. Dalam realitanya, masalah seperti radang gusi bisa menyebabkan perkembangan bakteri yang bisa saja menyebar hingga ke tenggorokan dan kemudian merusak sel-sel sehat. Hal ini bisa saja berimbas pada meningkatnya risiko kanker.

3. Melakukan Vaksinasi HPV

Salah satu jenis virus yang bisa menyebabkan datangnya kanker adalah human papillomavirus (HPV). Paparan dari virus ini bisa memicu kanker tenggorokan. Salah satu cara untuk mencegah paparan virus ini adalah dengan melakukan vaksinasi HPV.

4. Memperbanyak Asupan Sayur dan Buah

Semakin banyak mengonsumsi sayur dan buah, akan semakin kuat sistem kekebalan tubuh untuk mencegah perkembangan penyakit, termasuk kanker tenggorokan. Selain itu, senyawa karotenoid yang ada pada buah dan sayur dipercaya mampu melawan kanker.

5. Rutin Cek Kesehatan

Pengecekan kesehatan secara berkala setidaknya setahun sekali bisa membantu mendeteksi dini masalah kesehatan seperti kanker sehingga lebih mudah untuk diatasi. Lakukan cek kesehatan satu kali dalam setahun. Agar mudah diingat, sebaiknya cek kesehatan di awal atau akhir tahun.

Baca Juga: 10 Kandungan Rokok yang Membahayakan bagi Kesehatan Tubuh

Rokok dengan Kandungan Tar Rendah Tak Ada Bedanya

Penelitian telah menunjukkan bahwa rokok tanpa filter memiliki kadar tar tinggi dibandingkan dengan rokok dengan filter. Keduanya sama-sama meningkatkan risiko kanker paru-paru. Jadi, rokok berlabel tar rendah atau ultra light yang dianggap menjadi pilihan lebih aman sesungguhnya salah.

Sebuah penelitian menunjukkan, risiko kematian akibat kanker paru-paru paling tinggi pada perokok rokok tanpa filter dengan kadar tar tinggi. Sementara risiko kematian akibat kanker paru-paru tidak berbeda di antara perokok rokok dengan kadar tar sedang, rendah, dan sangat rendah.

Setelah mengetahui berbagai bahayanya, mulai sekarang Anda bisa mempertimbangkan untuk berhenti merokok guna mencegah kanker tenggorokan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

 

  1. Anonim. 2017. Low-tar cigarettes are not a safer choice. https://www.health.harvard.edu/cancer/low-tar-cigarettes-are-not-a-safer-choice. (Diakses pada 2 Maret 2023)
  2. Anonim. 2022. Throat cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/throat-cancer/symptoms-causes/syc-20366462. (Diakses pada 2 Maret 2023)
  3. Anonim. 2021. Laryngeal (larynx) cancer. https://www.nhs.uk/conditions/laryngeal-cancer/prevention/. (Diakses pada 2 Maret 2023)
  4. Ranchod, Yamini. 2018. What Is Throat Cancer?. www.healthline.com/health/cancer-throat-or-larynx. (Diakses pada 25 November 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi