Terbit: 17 May 2021 | Diperbarui: 9 February 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Tenggorokan sakit saat menelan adalah kondisi yang relatif umum terjadi, yang membuat Anda kesulitan makan dan minum. Siapa pun dari segala usia mungkin dapat mengalaminya. Kondisi ini bahkan memiliki banyak kemungkinan penyebab. Selengkapnya simak berbagai penyebab hingga bagaimana cara mengobatinya!

10 Penyebab Tenggorokan Sakit saat Menelan dan Pengobatannya

Daftar Penyebab Tenggorokan Sakit saat Menelan

Beberapa penyakit dan kondisi yang menyebabkan infeksi, peradangan, dan penyumbatan pada tenggorokan, mulut, atau kerongkongan dapat menyebabkan sakit atau ketidaknyamanan saat menelan. Bergantung pada penyebabnya, gejala lainnya sering kali terjadi.

Penyakit atau Kondisi yang dapat menyebabkan tenggorokan sakit saat menelan, meliputi:

1. Sakit Tenggorokan

Radang tenggorokan, epiglotitis, dan esofagitis adalah beberapa kondisi yang kemungkinan menjadi penyebab nyeri saat menelan. Infeksi tenggorokan adalah salah satu penyebab yang paling umum. Ini termasuk radang tenggorokan, merupakan infeksi bakteri Streptococcus.

Penderita radang tenggorokan juga mungkin mengalami gejala, termasuk lunak atau pembengkakan kelenjar getah bening di satu atau kedua sisi leher, nyeri atau bintik di langit-langit mulut, demam, dan bercak putih pada amandel.

2. Esofagitis

Kerongkongan adalah saluran atau organ yang seperti pipa yang menyalurkan makanan dan cairan dari mulut ke perut. Peradangan yang terjadi pada kerongkongan disebut esofagitis.

Penyebab esofagitis yang paling umum adalah penyakit asam lambung, yaitu kondisi yang memungkinkan asam lambung naik kembali ke saluran makanan.

Selain itu, obat-obatan tertentu dan reaksi alergi dapat menyebabkan esofagitis. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala bersamaan dengan nyeri saat menelan, termasuk nyeri dada, batuk, suara serak, sakit perut, mual, dan maag.

3. Tonsilitis

Tonsilitis (radang amandel) adalah infeksi dan peradangan amandel, merupakan dua kelenjar getah bening pada bagian belakang tenggorokan. Infeksi ini juga sering kali menjadi penyebab tenggorokan sakit saat menelan.

Radang amandel adalah penyakit yang disebabkan virus atau bakteri, yang dapat menular dengan mudah, Jika nyeri saat menelan akibat tonsilitis, penderitanya mungkin juga mengalami gejala lain, seperti amandel bengkak, bercak putih atau kuning pada amandel, rahang atau leher yang lembut, bau mulut, dan demam.

4. Epiglotitis

Ini adalah infeksi tenggorokan yang menyebabkan peradangan pada epiglotis, yaitu katup pada bagian belakang tenggorokan yang menutup saluran pernapasan saat makan atau minum.

Selain nyeri saat menelan, gejala khas dari epiglotitis, termasuk kesulitan menelan (disfagia), demam tinggi, air liur, keluar air liur secara tidak sengaja dari mulut, dan cenderung duduk condong ke depan.

5. Infeksi Jamur

Infeksi jamur di mulut dan tenggorokan juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat menelan. Jamur dapat tumbuh di luar kendali jika kondisi dalam tubuh berubah dengan cara memicu pertumbuhan jamur. Ini juga biasa terjadi pada penderita sariawan.

Bakteri yang disebut Candida adalah penyebab umum dari infeksi jamur. Selain nyeri tenggorokan saat menelan, gejala lainnya yang mungkin terjadi adalah kehilangan indera pengecap, bercak putih di lidah, dan kemerahan di sudut mulut.

6. Pilek, Flu, atau Infeksi Sinus

Sakit tenggorokan yang menyebabkan nyeri saat menelan sering kali menandakan terkena salah satu penyakit yang umum tersebut. Kondisi ini bisa mulai terjadi sehari sebelum gejala lain, seperti pilek dan batuk.

Jika pilek, minum cairan dan perbanyak istirahat. Jika itu mungkin flu, yang terasa jauh lebih buruk dan jauh lebih serius daripada flu, sebaiknya segera ke dokter.

Bila infeksi sinus, yang terus-menerus berusaha membersihkan tenggorokan dari cairan dapat menyebabkan iritasi dan nyeri saat menelan sampai infeksi sembuh.

7. Penyakit Mononukleosis

Mononukleosis adalah infeksi akibat virus Epstein-Barr (EBV) ini mudah menular. Selain tenggorokan sakit saat menelan, Penderita penyakit ini mungkin juga mengalami beberapa gejala, antara lain demam, sakit kepala, amandel dan kelenjar getah bening yang membengkak, nyeri otot, dan kelelahan.

Penderitanya harus melakukan tes darah untuk mendiagnosis mononukleosis. Kebanyakan orang merasa lebih baik seiring waktu ke tanpa perawatan khusus, dan dokter mungkin akan memantau kesehatan Anda untuk memastikan tidak mengalami komplikasi.

8. Virus Herpes Simplex

Tipe 1 dari virus ini bisa menyebabkan luka dalam mulut (juga di sepanjang bibir) dan nyeri saat menelan. Meskipun luka pada mulut bisa sembuh dalam beberapa hari, segera hubungi dokter jika mengalaminya pertama kali atau jika mengidap HIV.

Selama pemulihan, sebaiknya hindari makanan asam (seperti jeruk), tetap istirahat yang cukup, dan hindari stres agar merasa lebih baik.

9. Penyakit Crohn

Penyakit ini jarang memengaruhi kerongkongan (biasanya pada usus besar), tetapi juga bisa terjadi di mana saja di sepanjang saluran pencernaan, mulai dari mulut atau kerongkongan. Kondisi ini mungkin akan membuat Anda merasa kesulitan dan menyakitkan saat menelan.

Salin itu, penyakit Crohn juga menimbulkan gejala lainnya, seperti diare dan kram, penurunan berat badan, dan kehilangan nafsu makan.

10. Cedera Tenggorokan

Meskipun jarang terjadi daripada penyebab lainnya, cedera pada tenggorokan juga dapat menyebabkan nyeri saat menelan. Misalnya, makan atau minum sesuatu yang terlalu panas bisa membakar bagian dalam tenggorokan. Cedera di tenggorokan juga bisa terjadi akibat tergores saat makan kerupuk atau keripik yang ujungnya tajam.

Bergantung pada letak dan luasnya cedera, mungkin hanya ada rasa sakit pada satu sisi tenggorokan atau pada bagian bawah kerongkongan.

Cara Mengobati Tenggorokan Sakit saat Menelan

Kondisi ini bisa Anda obati menggunakan pengobatan rumahan yang dapat memberikan bantuan jangka pendek, mulai dari menggunakan obat-obatan hingga bahan alami.

Berikut ini cara mengobati nyeri tenggorokan saat menelan:  

  • Obat antiradang. Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan di mulut, tenggorokan, dan pipa makanan, sehingga lebih mudah dan tidak terlalu menyakitkan untuk menelan.
  • Obat Antijamur. Dokter biasanya menganjurkan obat antijamur untuk mengobati infeksi jamur dan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri, termasuk radang tenggorokan.
  • Antasida. Obat yang dijual bebas (OTC) ini efektif untuk mengurangi rasa sakit akibat asam lambung.
  • Semprotan tenggorokan. Obat tenggorokan sakit saat menelan dengan cara disemprotkan ini bisa membuat tenggorokan mati rasa. Hal ini membuat menelan lebih mudah dan mengurangi rasa sakit.
  • Berkumur dengan air garam. Larutan air garam bisa mengurangi peradangan dan rasa sakit saat menelan. Cobalah campurkan 1 gelas air hangat dengan 1 sendok teh garam dan berkumur dengan larutan ini beberapa kali sehari.
  • Minum minuman hangat. Minuman hangat salah satunya adalah teh herbal, yang bisa membantu mengurangi rasa sakit. Pastikan tidak terlalu panas karena bisa membakar tenggorokan.
  • Mandi air hangat. Uap dari air panas dapat membantu mengurangi peradangan yang mengakibatkan nyeri saat menelan.
  • Menghindari rokok dan alkohol. Zat dalam rokok dan alkohol dapat mengiritasi jaringan lunak mulut, tenggorokan, dan pipa makanan. Untuk itu, hindarilah keduanya jika Anda peminum atau perokok.

 

  1. Anonim. 2020. Why Does It Hurt to Swallow?. https://www.webmd.com/cold-and-flu/painful-swallowing-causes (Diakses pada 17 Mei 2021)
  2. De Pietro, MaryAnn. 2020. Why does it hurt when I swallow?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322301#_noHeaderPrefixedContent (Diakses pada 17 Mei 2021)
  3. Nall, Rachel. 2019. Painful Swallowing: Possible Causes and How to Treat It. https://www.healthline.com/health/painful-swallowing (Diakses pada 17 Mei 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi