Aktivitas merokok selain membahayakan orang yang mengisapnya, ternyata juga bisa memberikan dampak buruk bagi orang-orang yang berada di sekitar perokok. Hal itulah yang membuat seorang perokok pasif rentan memiliki masalah kesehatan yang sama dengan perokok aktif, salah satunya adalah kanker paru-paru.
Alasan Perokok Pasif Rentan Kanker Paru
Perokok pasif atau secondhand smoke (SHS) adalah istilah untuk orang yang terpapar asap rokok dari perokok aktif. Paparan asap rokok telah terbukti dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, kanker paru-paru salah satunya.
Perokok pasif dapat terpapar bahan kimia beracun yang sama dengan yang dilakukan perokok aktif, hanya saja dalam jumlah yang lebih sedikit.
Saat merokok di ruangan, asapnya cenderung mengendap di udara daripada menyebar. Dibandingkan dengan asap biasa, asap rokok mendingin dengan cepat, hal itulah yang membuatnya tidak menguap ke atas. Ini bisa terjadi karena asap lebih berat dari udara dan membuat asap turun.
Bahkan, paparan senyawa kimia beracun dari asap rokok juga bisa terjadi meski perokok pasif berada di lingkungan terbuka.
Baca Juga: Benarkah Yoghurt Bisa Menurunkan Risiko Kanker Paru-paru?
Seseorang yang merokok di dalam ruangan akan menghasilkan endapan asap di lantai sehingga penghuni rumah lain bisa terpapar.
Asap rokok mengandung sekitar 7.000 bahan kimia yang terdiri dari partikel dan gas, serta lebih dari 70 di antaranya diketahui menyebabkan kanker.
Hal inilah yang kemudian membuat beberapa otoritas kesehatan mengonfirmasi penyebab kanker paru-paru pada orang non-perokok. Bahkan, sekitar 20% dari pasien yang meninggal akibat kanker paru-paru adalah perokok pasif.
Sejumlah bahan kimia dalam asap rokok seperti amonia, belerang, dan formaldehida dapat merusak mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Senyawa ini sangat berbahaya bagi orang dengan masalah paru-paru seperti bronkitis atau asma, serta bisa memicu atau memperburuk gejala.
Baca Juga: 8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Turunkan Risiko Kanker Paru
Penelitian telah menunjukkan bahwa efek buruk akibat paparan asap rokok dapat terjadi hanya dalam waktu lima menit. Namun, lebih dari itu akan lebih berbahaya bagi kesehatan.
- Setelah lima menit. Kondisi arteri menjadi kurang fleksibel, layaknya yang terjadi pada perokok aktif.
- Setelah 20-30 menit. Darah mulai menggumpal dan penumpukan lemak di pembuluh darah dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
- Setelah dua jam. Detak jantung tidak teratur (aritmia) dapat berkembang dan menyebabkan serangan jantung atau masalah jantung serius lainnya.
Perokok pasif dapat terpapar asap rokok di tempat di mana ia beraktivitas. Beberapa lingkungan yang berisiko menghirup asap rokok termasuk tempat kerja, restoran, rumah, di dalam kendaraan, dan tempat umum lainnya.
Rokok diketahui mengandung 7.000 bahan kimia yang dapat memicu perkembangan kanker, salah satunya kanker paru-paru. Selain rokok, bahan kimia ini dapat ditemukan dalam polusi kendaraan, arsenik, dan asbes.
– Iklan –
Bahaya Lain Menjadi Perokok Pasif
Asap rokok dapat merusak tubuh dengan berbagai cara. Orang dewasa yang terpapar asap rokok dapat mengalami masalah kesehatan, termasuk:
- Penyakit kardiovaskular (jantung, vena, dan arteri) seperti tekanan darah tinggi, aterosklerosis, serangan jantung atau stroke.
- Masalah paru-paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan asma.
- Peningkatan risiko kanker paru-paru dan kanker di otak, kandung kemih, perut, payudara, dan lainnya.
- Anak-anak yang terpapar asap rokok lebih mungkin mengalami batuk, bersin, sesak napas, atau masalah pernapasan lainnya.
- Infeksi telinga yang sering terjadi.
- Asma yang sering dan lebih parah.
- Infeksi pernapasan, seperti bronkitis atau pneumonia.
- Kerusakan pada mata (katarak) dan gigi.
- Masalah belajar dan perilaku.
- Kematian mendadak pada bayi baru lahir.
Tips Terhindar dari Paparan Asap Rokok
Jika ingin terbebas dari asap rokok, berikut ini sejumlah tips yang bisa Anda terapkan, di antaranya:
- Menjauh dari area di mana orang merokok, seperti restoran dan cafe yang masih mengizinkan merokok.
- Memastikan tamu di rumah Anda tidak merokok di dalam ruangan.
- Tidak membiarkan penumpang merokok di dalam mobil, bahkan dengan jendela terbuka.
- Hindari membawa anak ke area di mana orang merokok dan Anda tidak dapat dengan mudah menjauh.
Perlu diketahui, Anda tidak dapat menghilangkan sisa asap di rumah atau dalam mobil dengan membuka jendela atau menggunakan kipas angin. Sebaiknya bersihkan atau cuci gorden, kain, furnitur, meja, karpet, dan dinding sesering mungkin jika memang kerap terpapar asap rokok.
- Anonim. 2020. Secondhand Smoke: Dangers. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10644-secondhand-smoke-dangers. (Diakses pada 6 Maret 2023)
- Anonim. Passive smoking. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/passive-smoking. (Diakses pada 6 Maret 2023)
- Anonim. 2021. What is passive smoking?. https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/causes-of-cancer/smoking-and-cancer/what-is-passive-smoking. (Diakses pada 6 Maret 2023)
- Bernstein, Susan . 2022. How Secondhand Smoke Raises Your Lung Cancer Risk. https://www.webmd.com/lung-cancer/guide/secondhand-smoke-lung-cancer. (Diakses pada 6 Maret 2023)