Terbit: 22 June 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Diabetes adalah penyakit kronis yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, salah satunya adalah penyakit kanker. Kenapa diabetes yang tidak terkontrol membuat risiko untuk terkena kanker meningkat? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Diabetes dan Kaitannya dengan Peningkatan Risiko Kanker

Hubungan Antara Diabetes dan Kanker

Kanker merupakan penyakit ketika sel tubuh tumbuh secara abnormal dan tidak terkontrol hingga menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Sebuah penelitian yang melibatkan sekitar 400 ribu partisipan dengan diabetes mengungkapkan, pria dengan diabetes memiliki risiko 34 persen lebih tinggi untuk terkena kanker, sementara wanita dengan diabetes memiliki risiko 62 persen lebih tinggi. 

Tidak hanya penyakit kanker secara umum, penelitian lain mengungkapkan bahwa penderita diabetes berisiko tiga kali lebih tinggi terkena kanker pankreas dan dua kali lebih tinggi terkena kanker endometrium atau kanker hati.

Sementara itu, kanker usus berisiko sebesar 30 persen terjadi pada penderita diabetes, sedangkan risiko penderita mengalami kanker payudara adalah sekitar 20 persen.

Secara umum, orang dengan diabetes melitus tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi terkena:

  • Leukemia.
  • Kanker kulit.
  • Kanker tiroid.
  • Limfoma.
  • Kanker ginjal.
  • Kanker hati.
  • Kanker pankreas.
  • Kanker paru-paru.
  • Kanker perut.
  • Kanker serviks.
  • Kanker perut.

Sebuah penelitian mengungkapkan, salah satu alasan diabetes dapat meningkatkan risiko kanker adalah karena tingginya kadar gula darah di dalam tubuh penderita.

Perlu diketahui, sel kanker menyukai zat gula. Ketika jumlah gula dalam darah meningkat, asupan untuk sel kanker semakin banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel kanker menjadi lebih cepat.

Diabetes merupakan kondisi kesehatan kronis yang memengaruhi respons tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Tubuh akan mengubah sebagian besar makanan menjadi gula (glukosa) dan melepaskannya ke peredaran darah.

Ketika gula darah naik, pankreas akan menerima sinyal untuk melepaskan insulin. Selain itu, gula darah akan disebarkan ke seluruh sel untuk diubah menjadi energi.

Pada orang dengan diabetes, tubuh tidak membuat insulin yang cukup atau tidak bisa menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Akibatnya, gula akan menumpuk di peredaran darah. Inilah yang menyebabkan sel kanker bisa berkembang lebih cepat.

Baca Juga: Mengenali Perbedaan Diabetes Melitus Tipe 1 dan Tipe 2

Pendapat lain mengungkapkan jika hubungan diabetes dengan kanker kemungkinan merupakan hubungan tidak langsung. Pendorong hubungan keduanya adalah obesitas.

Orang dengan obesitas cenderung memiliki kadar insulin yang lebih tinggi, sama halnya dengan penderita diabetes tipe 2. Nah, insulin ini akan mendorong pertumbuhan dan pembelahan sel sehingga berisiko menyebabkan kanker.

Cara Menurunkan Risiko Kanker pada Penderita Diabetes

Gaya hidup merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan untuk mencegah komplikasi diabetes, sekaligus mengurangi risiko kanker pada penderita diabetes.

Beberapa kebiasaan yang direkomendasikan, antara lain:

  • Konsumsi lebih banyak buah dan sayur.
  • Berhenti merokok.
  • Mengurangi konsumsi gula dalam makanan dan minuman.
  • Rutin berolahraga.
  • Batasi konsumsi alkohol.
  • Dapatkan waktu tidur yang cukup.
  • Kurangi berat badan, jika diperlukan.
  • Kontrol kadar gula darah secara berkala.
  • Hindari berhubungan seks yang berisiko.
  • Dapatkan vaksinasi secara berkala, seperti vaksin hepatitis B, flu, pneumonia, dan lain-lain.
  • Perhatikan kebersihan dan kesehatan kaki.
  • Jaga kebersihan gigi dan mulut.
  • Kelola stres dengan baik.

Baca JugaIni Waktu Terbaik untuk Cek Gula Darah bagi Pasien Diabetes

Anda juga perlu melakukan kontrol rutin. Ini artinya, Anda perlu melakukan tes darah dan pemeriksaan medis lainnya secara berkala. Jadwal rutin diperlukan untuk memeriksa kemungkinan sel kanker tumbuh pada orang dengan diabetes

Jika Anda mengalami penurunan badan secara signifikan tanpa penyebab khusus atau kehilangan nafsu makan secara mendadak, sebaiknya segera beritahu dokter dan lakukan pemeriksaan kanker. Ini bisa jadi tanda-tanda munculnya sel kanker. 

Nah, itulah penjelasan mengapa penderita diabetes berisiko tinggi mengalami kanker. Mengetahui risiko yang ada, Anda dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan. Dengan begitu, sel kanker dalam tubuh akan terdeteksi sehingga tindakan untuk mencegahnya berkembang dengan cepat bisa segera dilakukan.

 

  1. Anonim. 2022. What is Diabetes? https://www.cdc.gov/diabetes/basics/diabetes.html. (Diakses pada 13 Maret 2023).
  2. Anonim. 2022. Cancer Prevention: 7 Tips to Reduce Your Risk. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/cancer-prevention/art-20044816. (Diakses pada 13 Maret 2023).
  3. Anonim. 2022. Diabetes Care: 10 Ways to Avoid Complications. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/in-depth/diabetes-management/art-20045803. (Diakses pada 13 Maret 2023).
  4. Anonim. Cancer. https://www.who.int/health-topics/cancer. (Diakses pada 13 Maret 2023).
  5. Qi, Jiying, dkk. 2019. Cancer Risk Among Patients with Type 2 Diabetes: a Real-World Study in Shanghai, China. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/1753-0407.12926. (Diakses pada 13 Maret 2023).
  6. Roan, Shari. 2019. Type 2 Diabetes Linked to 11 Cancers in Men, 13 in Women. https://www.everydayhealth.com/type-2-diabetes/linked-cancers-men-women-study/. (Diakses pada 13 Maret 2023).
  7. Vieira, Ginger. 2020. What People with Type 2 Diabetes Can Do to Lower Their Risk for Cancer, Dementia. https://www.healthline.com/health-news/what-people-with-type-2-diabetes-can-do-to-lower-their-risk-for-cancer-dementia. (Diakses pada 13 Maret 2023).
  8. Zhu, Bing & Qu, Shen. 2022. The Relationship Between Diabetes Mellitus and Cancers and Its Underlying Mechanisms. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fendo.2022.800995/full. (Diakses pada 13 Maret 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi