Kopi adalah salah satu minuman yang banyak digemari. Namun kabarnya, minum kopi bisa tingkatkan risiko kanker. Bagaimana keduanya bisa saling berkaitan? Simak selengkapnya dalam penjelasan berikut.
Proses Pembuatan Kopi yang Perlu Dipahami
Bagi para pencinta kopi, Anda mungkin akan sulit melewatkan satu hari tanpa seduhannya. Aromanya yang wangi serta rasanya yang nikmat tentu sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Hanya saja, ada dugaan yang beredar bahwa kebiasaan minum kopi tingkatkan risiko kanker. Benarkah demikian?
Terlebih dahulu, Anda harus memahami dulu bagaimana kopi terbentuk. Sebelum disajikan menjadi minuman, kopi diproses melalui pemanggangan. Inilah yang menghasilkan aroma khas dari kopi.
Nah, proses pemanggangan ini kabarnya menghasilkan senyawa yang dikenal sebagai akrilamida. Senyawa kimia ini biasa digunakan untuk memproduksi produk tertenty seperti plastik, perekat, dan kertas.
Akrilamida bersifat karsinogen alias pemicu kanker. Menurut National Toxicology Program, bahan ini harus diwaspadai karena bisa memicu kanker pada hewan.
Baca Juga: Benarkah Rutin Minum Kopi Bikin Jantung Lebih Sehat?
Selain dari proses pemanggangan, akrilamida juga dapat terbentuk dari makanan yang dibakar, disangrai, atau digoreng.
Beberapa contoh makanan yang dinilai mengandung akrilamida dalam jumlah yang tinggi yaitu kentang goreng, biskuit, keripik kentang, roti panggang, dan sereal.
Sementara itu, mengenai dampak akrilamida pada manusia, sebuah tinjauan studi tahun 2014 mengungkapkan bahwa makanan yang mengandung senyawa ini tidak memicu kanker pada manusia.
Pasalnya, kadar akrilamida pada kopi tidak sebanyak dengan jumlah senyawa yang diberikan pada hewan percobaan. Kadar akrilamida pada minuman pun jauh lebih sedikit dibandingkan dengan senyawa yang dihasilkan dari merokok.
Kaitan Meminum Kopi dengan Risiko Kanker
Mengetahui fakta bahwa kopi bisa saja menyimpan senyawa akrilamida, apakah memang kebiasaan minum kopi bisa picu kanker?
Ternyata, ada penjelasan mengapa keduanya saling berkaitan. Beberapa faktor yang menghubungkan keduanya, di antaranya:
1. Suhu Panas
Suhu panas dari kopi memang tidak menyebabkan kanker secara langsung. Namun, seduhan maté telah diketahui berhubungan dengan peningkatan kanker di kerongkongan. Maté merupakan teh tradisional yang dikonsumsi di Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.
Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), minuman panas (dalam hal ini maté) berkaitan dengan kejadian kanker kerongkongan.
Sementara menurut American Cancer Society, minuman tergolong sangat panas bila memiliki suhu 65 derajat Celsius atau di atasnya.
Baca Juga: 10 Manfaat Minum Kopi di Pagi Hari dan Efek Sampingnya
2. Kafein
Kafein merupakan komponen dari kopi yang paling dikenal. Kandungan inilah yang membuat secangkir kopi yang disajikan di pagi hari membantu Anda lebih bersemangat dalam menjalani hari.
Sayangnya, kandungan ini dipercaya dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker. Menurut studi tahun 2018, misalnya, asupan kafein atau kopi dikatakan berkaitan dengan risiko kanker payudara pada wanita perimenopause atau wanita dengan berat badan sehat.
Namun, penelitian tersebut juga menemukan fakta sebaliknya. Minum kopi atau kafein dianggap dapat membantu mengurangi risiko kanker endometrium.
Secara umum, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kaitannya antara kafein di dalam kopi dengan peningkatan risiko kanker. Justru sebaliknya, beberapa penelitian membuktikan jika minum kopi bisa mengurangi risiko kanker tertentu.
Sebagai contoh, menurut sebuah penelitian dalam Journal of the American Academy of Dermatology, asupan kafein bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker kulit non-melanoma.
Jadi, anggapan bahwa minum kopi bisa tingkatkan risiko kanker tidak benar adanya. Konsumsi kopi aman-aman saja dilakukan, asalkan tidak berlebihan.
Mengenai senyawa akrilamida yang dianggap memicu kanker, sejauh ini penelitian tidak menemukan adanya hubungan antara asupan akrilamida dalam makanan dan peningkatan risiko kanker, seperti kanker payudara, prostat, pankreas, dan ovarium.
- Anonim. 2021. Acrylamide. https://ntp.niehs.nih.gov/ntp/roc/content/profiles/acrylamide.pdf. (Diakses pada 3 Maret 2023).
- Anonim. 2016. IARC Monographs Evaluate Drinking Coffee, Maté, and Very Hot Beverages. https://www.iarc.who.int/wp-content/uploads/2018/07/pr244_E.pdf. (Diakses pada 3 Maret 2023).
- Arthur, Rhonda, dkk. 2018. Associations of Coffee, Tea and Caffeine Intake with Risk of Breast, Endometrial and Ovarian Cancer Among Canadian Women. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1877782118301528. (Diakses pada 3 Maret 2023).
- Chiat, Choon, dkk. 2019. Coffee, Tea, Caffeine, and Risk of Nonmelanoma Skin Cancer in a Chinese Population: The Singapore Chinese Health Study. https://www.jaad.org/article/S0190-9622(19)30195-1/fulltext. (Diakses pada 3 Maret 2023).
- Seladi-Schulman, Jill. 2019. Does Coffee Cause Cancer? https://www.healthline.com/health/cancer/coffee-cause-cancer. (Diakses pada 3 Maret 2023).