Terbit: 28 March 2023 | Diperbarui: 7 August 2023
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kanker endometrium merupakan kondisi di mana terjadi pertumbuhan sel tidak normal pada lapisan rahim bagian dalam (endometrium). Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya dalam ulasan berikut.

Kanker Endometrium: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Kanker Endometrium?

Kanker endometrium adalah kanker pada endometrium atau lapisan rahim bagian dalam. Pada banyak kasus, kanker rahim dimulai dengan kanker endometrium. 

Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menyebar ke kandung kemih, rektum, vagina, ovarium, atau organ yang lebih jauh.

Kanker endometrium berkembang dengan lambat, sehingga pemeriksaan berkala diperlukan untuk menemukan kanker ini sebelum menyebar lebih jauh. 

Gejala Kanker Endometrium

Beberapa wanita tidak memiliki gejala yang signifikan hingga kanker menyebar ke organ lain. Sebagian besar lainnya mengalami gejala awal berupa:

  • Pendarahan vagina diantara siklus menstruasi.
  • Keputihan dengan tekstur berbeda seperti kental, berair, atau berwarna kecoklatan.
  • Pendarahan vagina pasca menopause.

Gejala lain yang umum terjadi, seperti:

  • Nyeri panggul.
  • Nyeri perut bagian bawah.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Nyeri saat berhubungan seks.
  • Rahim membesar.

Gejala pendarahan vagina sangat umum, kondisi tersebut tidak selalu dikaitkan dengan kanker rahim. Kondisi seperti perubahan hormon, efek menopause, dan kondisi non kanker lainnya juga dapat menyebabkan pendarahan vagina atau keputihan tidak biasa.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera hubungi dokter bila Anda mengalami gejala pendarahan vagina yang tidak biasa dan membuat khawatir.

Selain itu, periksa ke dokter diperlukan bila pendarahan vagina terjadi sebelum menopause. Kanker rahim dapat terjadi di masa transisi menopause. Diagnosis lebih awal dari suatu penyakit akan membantu perawatan dan pengobatan lebih mudah.

Baca JugaRahim Membesar, Tapi Tidak Hamil? Ini Penyebabnya

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Endometrium

Penyebab pasti dari kondisi ini belum bisa diketahui dengan pasti, namun dalam banyak kasus, kanker ini terjadi akibat perubahan kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh. Selain itu, kondisi ini mungkin juga terjadi akibat mutasi atau perubahan DNA dalam lapisan rahim.

Mutasi sel adalah perubahan sel normal dan sehat menjadi sel abnormal akibat radikal bebas. Sel-sel abnormal tersebut berkembang dengan cepat hingga bertransformasi menjadi tumor. Sel-sel kanker dapat menyerang jaringan tersebut.

Meskipun belum dapat dipastikan penyebabnya, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker endometrium, di antaranya:

  • Perubahan keseimbangan hormon. Fluktuasi dari keseimbangan hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan perubahan pada endometrium. Kondisi sindrom polikistik ovarium, menstruasi tidak teratur, obesitas, dan diabetes dapat meningkatkan risiko. 
  • Periode menstruasi yang lebih panjang. Menstruasi pada usia yang terlalu dini (kurang dari 12 tahun) atau mengalami menopause yang lebih lama dapat meningkatkan risiko kanker ini.
  • Tidak pernah hamil. Orang yang tidak pernah hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker endometrium jika dibandingkan dengan wanita yang pernah hamil.
  • Usia. Semakin bertambahnya usia, maka risiko terkena kanker endometrium juga akan semakin meningkat. Kanker ini kebanyakan muncul setelah menopause
  • Obesitas. Memiliki berat badan berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon sehingga meningkatkan risiko kanker endometrium. 
  • Terapi hormon kanker payudara. Seseorang yang pernah konsumsi obat terapi hormon memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker kanker endometrium.
  • Genetika. Jika ada anggota keluarga yang pernah atau sedang mengalami kanker maka risiko anggota keluarga lain untuk terkena kanker ini akan meningkat. 

Diagnosis Kanker Endometrium

Sebelum menetapkan diagnosis, dokter akan melakukan tanya jawab tentang gejala yang dialami serta riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik.

Jika ada kecurigaan yang mengarah ke kanker endometrium, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lanjutan, di antaranya:

  • Pemeriksaan Panggul

Pemeriksaan ini dilakukan dengan memeriksa panggul bagian luar vagina. Selanjutnya, dilakukan juga pemeriksaan bagian dalam vagina dengan memasukkan dua jari sambil menekan perut pasien. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi kelainan rahim, indung telur, vagina, dan leher rahim.

  • USG Transvaginal

Pemeriksaan USG ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut transduser. Dokter akan melakukan biopsi jika dinding endometrium terlihat terlalu tebal.

  • Histeroskopi

Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan alat khusus yang dilengkapi kamera dan lampu ke dalam rahim. Tujuan pemeriksaan ini adalah melihat kondisi bagian dalam rahim.

  • Biopsi 

Prosedur pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan tabung kecil yang dimasukkan ke dalam uterus. Langkah ini dilakukan untuk mengambil sampel jaringan endometrium.

Sampel kemudian dikirim ke laboratorium untuk dilihat ada atau tidaknya pertumbuhan sel kanker.

  • Dilatasi dan Kuretase

Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengikis atau mengerok jaringan endometrium dengan alat khusus. Pada umumnya, prosedur ini diambil jika biopsi tidak memberikan cukup informasi untuk menegakkan diagnosis.

  • Pap Smear

Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel dari mulut rahim. Sampel kemudian dikirim ke laboratorium untuk melihat perubahan yang terjadi, seperti pertumbuhan sel kanker, infeksi, atau inflamasi. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi penyebaran sel kanker. 

Jenis Kanker Endometrium

Kanker pada lapisan rahim bagian dalam diklasifikasikan dalam dua jenis utama, yaitu:

  • Tipe 1: Kanker yang berkembang lambat dan cenderung tidak menyebar ke jaringan lain di sekitar rahim.
  • Tipe 2: Sel kanker yang lebih agresif dan berisiko menyebar ke jaringan lain di sekitar rahim.

Kanker endometrium juga memiliki beberapa bentuk, termasuk:

  • Adenokarsinoma.
  • Uterine carcinosarcoma.
  • Karsinoma sel skuamosa.
  • Karsinoma sel kecil.
  • Karsinoma transisi.
  • Karsinoma serosa.

Menurut American Cancer Society, bentuk yang paling umum dari kanker lapisan rahim adalah adenokarsinoma.

Stadium Kanker Endometrium

Berikut ini klasifikasi stadium kanker endometrium, di antaranya:

  • Stadium I: sel kanker berada di uterus.
  • Stadium II: sel kanker menyebar di uterus dan serviks.
  • Stadium III: sel kanker menyebar keluar uterus, mungkin terdapat di tuba falopi, vagina, ovarium, dan jaringan lunak di sekitar rahim.
  • Stadium IV: sel kanker menyebar ke area pelvis, mungkin juga berkembang ke kandung kemih, rektum, atau jaringan lain yang lebih jauh dari rahim.

Pemeriksaan stadium kanker ini akan menentukan pengobatan lebih lanjut. Kanker lapisan rahim stadium awal umumnya berkembang lambat dan harus segera disembuhkan sebelum berisiko ke stadium selanjutnya.

Baca JugaPenyebab Bisul di Vagina dan Cara Mengobatinya

Pengobatan Kanker Endometrium

Pengobatan disesuaikan dengan jenis, stadium, riwayat medis, dan kondisi kesehatan Anda. Dokter akan memberikan beberapa rekomendasi perawatan, di antaranya:

1. Terapi Radiasi

Radioterapi menggunakan radiasi sinar berenergi tinggi untuk mematikan sel-sel kanker. Terdapat dua jenis tipe radiasi, termasuk:

  • Terapi radiasi sinar eksternal: menggunakan mesin radiasi eksternal yang difokuskan pada rahim dari luar tubuh.
  • Terapi radiasi internal: jenis terapi radiasi dengan menempatkan bahan radioaktif dalam tubuh untuk mengobati penyakit kanker, bisa dimasukan ke dalam rahim atau vagina.

Terapi radiasi dapat digunakan sebelum operasi agar sel kanker mengecil dan operasi lebih mudah. Terapi ini juga dapat dilakukan tanpa kombinasi perawatan lainnya, terutama bila Anda tidak dapat melakukan operasi karena alasan medis.

2. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Terdapat beberapa jenis obat kemoterapi yang akan diresepkan sesuai dengan kondisi. Kemoterapi disarankan bila sel-sel kanker menyebar ke luar rahim.

3. Terapi Hormon

Terapi hormon digunakan untuk pasien kanker stadium III dan IV; dengan obat penghambat hormon untuk menyeimbangkan kadar hormon tubuh. Terapi ini dapat membantu menekan pertumbuhan sel-sel kanker.

4. Operasi

Histerektomi dianjurkan bila sel-sel kanker sudah menyebar tidak terkontrol ke jaringan lain di luar rahim. Histerektomi berarti wanita tersebut sudah tidak dapat hamil kembali. Konsultasikan pada dokter risiko lain dari prosedur ini.

Pencegahan Kanker Endometrium

Jenis kanker ini mungkin tidak dapat dicegah karena penyebabnya pun belum dapat dipastikan. Anda dapat mengatur diri untuk mengurangi risiko  dengan beberapa cara, seperti:

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Olahraga teratur.
  • Segera lakukan pemeriksaan bila mengalami pendarahan vagina yang tidak biasa.
  • Tanyakan kepada dokter tentang potensi manfaat kontrasepsi.
  • Beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki riwayat sindrom Lynch.

 

  1. Anonim. Endometrial Cancer. https://www.cancer.org/cancer/endometrial-cancer/causes-risks-prevention.html. (Diakses pada 17 Februari 2023).
  2. Anonim. 2021. Endometrial cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/endometrial-cancer/symptoms-causes/syc-20352461. (Diakses pada 17 Februari 2023).
  3. Anonim. 2022. Understanding Endometrial Cancer — the Basics. https://www.webmd.com/cancer/understanding-endometrial-cancer-basics. (Diakses pada 17 Februari 2023).
  4. Grey, Heather. 2022. Everything You Need To Know About Endometrial (Uterine) Cancer. https://www.healthline.com/health/endometrial-cancer. (Diakses pada 17 Februari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi