Kanker payudara merupakan jenis kanker yang menempati peringkat pertama kasus kanker terbanyak di Indonesia. Banyak kabar yang beredar di tengah masyarakat mengenai penyakit ini, salah satunya adalah anggapan bahwa menggunakan bra kawat bisa picu kanker payudara. Validkah informasi tersebut?
Bra Kawat Memicu Kanker Payudara, Mitos atau Fakta?
Tak hanya mampu menjadi penopang payudara, bra juga mampu membuat postur tubuh kaum hawa menjadi lebih proporsional.
Salah satu bra yang cukup banyak diminati oleh kaum hawa adalah bra berkawat. Sebagai informasi, bra berkawat berbeda dengan jenis bra tanpa kawat yang cenderung nyaman untuk dipakai saat tidur atau melakukan olahraga.
Bra berkawat sendiri sebenarnya diciptakan bagi wanita dengan payudara dengan ukuran yang cenderung besar. Adanya kawat pada bra ini akan membuatnya mampu menopang payudara yang berukuran lebih besar dan berat.
Namun, kabarnya penggunaan bra kawat bisa picu kanker payudara. Menurut artikel yang termuat dalam Scientific American, informasi terkait bra kawat picu kanker payudara bermula dari buku yang terbit di pertengahan tahun 90-an.
Pada buku tersebut, muncul pembahasan bahwa wanita yang menggunakan bra berkawat memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak.
Anggapan tersebut bukan tanpa alasan, para penulis menganggap bahwa kawat dalam bra dapat menghambat aliran cairan getah bening yang ada di payudara. Pada akhirnya, kondisi ini akan menyebabkan tumpukan racun di daerah tersebut.
Kendati demikian, Laura Hutchins, seorang ahli onkologi medis University of Arkansas for Medical Sciences (UAMS) membantah hal ini. Menurutnya, tidak ada cukup bukti yang bisa menjelaskan gagasan tersebut.
Beberapa pakar lainnya juga sepakat bahwa jenis bra dan ukuran bra yang digunakan tidak memiliki hubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara sama sekali.
Jadi, anggapan bahwa penggunaan bra kawat bisa picu kanker payudara hanya sebatas mitos belaka.
Baca Juga: 8 Ciri-ciri Kanker Payudara yang Penting untuk Anda Kenali
Faktor Pemicu Kanker Payudara yang Sebaiknya Diwaspadai
Penyebab kanker payudara bukanlah bra kawat ataupun jenis bra lainnya. Pasalnya, ada banyak faktor yang bisa meningkatkan seseorang lebih berisiko terkena jenis kanker ini.
Menurut penelitian, risiko kanker payudara bisa meningkat karena kombinasi dari beberapa hal. Namun, secara umum, beberapa faktor risiko kanker payudara, di antaranya:
1. Usia
Risiko terkena kanker payudara akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, wanita yang berusia 50 tahun atau lebih lebih berisiko terhadap kanker ini.
2. Mutasi Genetik
Salah satu pemicu terjadinya kanker payudara lainnya adalah mutasi genetik. Ini bisa dipengaruhi oleh riwayat keluarga.
Wanita yang mewarisi adanya perubahan mutasi pada gen tertentu, misalnya BRCA1 dan BRCA2 lebih berisiko mengalami kanker payudara dan kanker ovarium.
3. Masalah Reproduksi
Seseorang yang mengalami masalah reproduksi juga lebih berisiko mengembangkan jenis kanker ini, misalnya mulai menstruasi sebelum berusia 12 tahun dan menopause setelah berusia 55 tahun.
4. Memiliki Riwayat Keluarga
Seseorang lebih rentan terkena kanker payudara bila memiliki keluarga dengan kondisi serupa ataupun keluarga dengan kanker ovarium.
Baca Juga: 12 Cara Mencegah Kanker Payudara yang Penting Diketahui Wanita
5. Memiliki Payudara yang Padat
Payudara yang padat menyimpan lebih banyak jaringan ikat dibandingkan dengan jaringan lemak di dalamnya. Kondisi ini menyebabkan wanita dengan payudara yang padat lebih berisiko mengalami kanker payudara.
6. Menjalani Terapi Radiasi
Salah satu faktor pemicu kanker payudara adalah pernah menjalani terapi radiasi pada dada atau payudara, misalnya untuk mengobati limfoma Hodgkin. Terapi yang dilakukan sebelum berusia 30 tahun dapat meningkatkan risiko kanker ini.
7. Memiliki Riwayat Kanker Payudara atau Penyakit Payudara
Bila Anda pernah menderita kanker payudara, risiko terkena kanker ini kembali bisa meningkat.
Selain itu, beberapa penyakit payudara lainnya yang sifatnya non-kanker, seperti karsinoma lobular in situ atau hiperplasia atipikal, dapat meningkatkan risiko Anda terhadap kanker payudara.
8. Gaya Hidup Tidak Sehat
Beberapa kebiasaan buruk dapat meningkatkan risiko kanker payudara, seperti konsumsi alkohol dan merokok.
Pada akhirnya, meski bra kawat tidak menyebabkan penyakit ini, penggunaannya bisa menyebabkan tekanan berlebihan pada tulang dada, apalagi jika ukurannya terlalu ketat.
Kondisi tersebut akan mengganggu pernapasan dan menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu. Maka dari itu, pilihlah bra yang pas dan nyaman digunakan.
- Anonim. 2019. Can Wearing an Underwire Bra Cause Breast Cancer? https://uamshealth.com/medical-myths/can-wearing-an-underwire-bra-cause-breast-cancer/. (Diakses pada 2 Maret 2023).
- Anonim. 2022. Breast Cancer. https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/what-is-breast-cancer.htm. (Diakses pada 2 Maret 2023).
- Anonim. 2022. Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan. https://www.kemkes.go.id/article/view/22020400002/kanker-payudara-paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-kesehatan.html. (Diakses pada 2 Maret 2023).
- Bains, Grace. 2021. Can Wearing an Underwire Bra Cause Breast Cancer? A Gynaecologist Busts the Myth. https://www.healthshots.com/preventive-care/self-care/can-wearing-an-underwire-bra-cause-breast-cancer-a-gynaecologist-busts-the-myth/. (Diakses pada 2 Maret 2023).
- Gritt, Emma. 2022. Experts Reveal If Soft Bras Are Actually Bad for Your Breasts. https://www.womenshealthmag.com/uk/health/a40372034/underwired-vs-nonwired-bras/. (Diakses pada 2 Maret 2023).