Terbit: 7 July 2023
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Sisa makanan yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan usus menjadi menjadi kotor. Usus yang kotor ternyata memiliki pengaruh terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Lantas, bagaimana cara agar usus menjadi bersih? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

10 Cara Membersihkan Usus Kotor, dari yang Alami hingga Medis

Penyebab Usus Kotor

Sebelum membahas cara membersihkan usus yang kotor, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu beberapa faktor yang menyebabkan usus menjadi kotor, di antaranya: 

1. Mengonsumsi Makanan Tinggi Gula

Terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi gula bisa menyebabkan meningkatkan peradangan di seluruh tubuh. Peradangan ini berisiko memicu berbagai penyakit termasuk kanker.

Selain itu, makanan manis olahan yang biasanya memakai gula tambahan bisa menurunkan jumlah bakteri baik di usus dan bisa menyebabkan masalah di usus. 

2. Minuman Beralkohol

Minuman beralkohol tidak hanya merusak hati jika dikonsumsi secara berlebihan, tetapi juga berdampak pada usus.

Faktanya, alkohol melepaskan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif pada usus kecil dan usus besar. Hal tersebut menyebabkan peradangan dan berisiko merusak sel di tubuh. Pada akhirnya, kemampuan usus dalam mencerna makanan menjadi tidak efektif. 

3. Stres

Saat stres, tidak jarang seseorang akan mengalami mual yang tentu berdampak pada usus. Stres mengganggu pikiran dan memberikan efek langsung ke otak. Pada akhirnya, akan mempengaruhi kesehatan usus melalui sinyal yang dikirimkan oleh otak ke perut.

4. Kondisi Autoimun

Pada beberapa kasus, usus dan autoimun kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan di perut. Kondisi autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Akibatnya, autoimun bisa menyerang organ lainnya termasuk usus. Sebuah penelitian menunjukan usus kotor bisa mengakibatkan autoimun.

Baca Juga: Infeksi Usus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan 

Mengenali Ciri-ciri Usus Kotor

Berikut ini beberapa kondisi yang bisa mengindikasikan usus Anda kotor, di antaranya:

1. Konstipasi

Kondisi pertama yang bisa menjadi tanda usus kotor adalah konstipasi atau sembelit. Sulit buang air besar menandakan banyaknya sisa-sisa makanan yang ada di dalam usus. Jika dibiarkan, masalah sembelit bisa memicu berbagai masalah lainnya seperti wasir.

2. Bau Mulut

Ciri usus kotor selanjutnya adalah bau mulut. Kondisi usus yang kotor akibat berbagai sisa makanan bisa menghasilkan gas dalam perut. Gas tersebut berbau tidak sedap dan naik ke atas sehingga menyebabkan bau mulut. Kondisi ini tentunya dapat mengganggu Anda dan orang-orang yang ada di sekitar.

3. Sistem Kekebalan Menurun

Jika usus kotor hingga menyebabkan infeksi tertentu akibat jamur atau bakteri, maka tubuh juga bisa merasakan efeknya.

Infeksi pada saluran pencernaan tidak hanya dapat menyebabkan nyeri perut, tapi bisa juga menjalar ke hampir seluruh bagian tubuh.

Jika sudah terjadi infeksi, imunitas Anda juga bisa menurun dan jadi lebih rentan terhadap infeksi lainnya. Kondisi ini juga bisa membuat tubuh menjadi mudah lelah.

4. Perubahan Berat Badan

Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas bisa menjadi salah satu tanda usus kotor. Hal ini dikarenakan bakteri yang terdapat di usus orang dengan berat badan ideal dan obesitas ternyata berbeda.  

5. Mudah Lelah

Jika Anda sering merasa cepat lelah dan kurang bergairah saat beraktivitas sehari-sehari, bisa menjadi tanda usus kotor. Perlu diketahui, sisa-sisa makanan yang menempel di usus dapat berubah menjadi racun.

Racun tersebut bisa masuk ke darah melalui saluran limfe dan membuat Anda merasa cepat lelah dan kurang bersemangat. 

Selain beberapa gejala di atas, usus kotor juga dapat menimbulkan gejala lain seperti:

  • Insomnia.
  • Sakit perut.
  • Sulit buang air besar.
  • Perubahan suasana hati.
  • Nyeri pada beberapa bagian tubuh.

Baca Juga: Penyakit Usus Buntu: Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Pengobatan

Beragam Cara untuk Membersihkan Usus Kotor

Jika Anda mengalami satu atau lebih ciri usus kotor seperti di atas, Anda harus mulai mencari cara membersihkan usus. Berikut beberapa cara yang bisa Anda coba, di antaranya:

1. Minum Air yang Cukup

Cara membersihkan usus yang pertama adalah dengan mengonsumsi banyak cairan. Usus yang kotor bisa menjadi bersih jika usus terhidrasi dengan baik. Konsumsi cairan yang cukup juga diketahui dapat mengatasi gejala konstipasi.

Pada dasarnya cairan yang dikonsumsi bisa berbentuk apa saja, mulai dari air putih, jus, hingga teh. Namun, dianjurkan untuk mengonsumsi minuman yang tidak mengandung gula. Air putih adalah pilihan terbaik dan harus dipenuhi kebutuhan hariannya.

Kebutuhan air putih setiap orang sebenarnya berbeda-beda, tetapi anjuran konsumsi air putih yang disarankan adalah paling tidak 8 gelas per hari.

2. Mengonsumsi Makanan Tinggi Serat

Salah satu alasan paling utama penyebab sembelit adalah kekurangan serat. Makan secara sembarangan tidak hanya akan membuat tubuh kekurangan serat tetapi juga memungkinkan Anda kekurangan nutrisi lainnya. Sebagai langkah untuk membersihkan usus, mulailah perhatikan serat tidak larut dalam asupan serat harian.

Serat tidak larut dapat berperan sebagai pencahar alami yang mampu untuk menambah massa feses dan mempercepat proses pergerakan makanan dalam saluran pencernaan. Contoh makanan yang baik untuk dikonsumsi adalah buah-buahan, sayuran hijau, hingga kacang-kacangan.

3. Mengonsumsi Makanan Fermentasi

Cara membersihkan usus selanjutnya adalah dengan konsumsi makanan atau minuman hasil fermentasi. Makanan dan minuman hasil fermentasi umumnya mengandung probiotik yang merupakan bakteri yang sangat penting untuk sistem pencernaan.

Probiotik adalah bakteri baik yang hidup dan bisa memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk juga sistem pencernaan. Probiotik tidak hanya sekadar akan mengatasi sembelit dan memperlancar buang air besar, tetapi juga baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

4. Obat-obatan

Terdapat banyak sekali jenis obat pencahar yang bisa Anda temukan di pasaran. Obat pencahar memiliki berbagai macam bentuk dan bisa memiliki cara kerja yang berbeda.

Ada obat pencahar yang bisa langsung dikonsumsi atau harus dicampurkan ke makanan, serta ada juga obat pencahar yang digunakan dengan cara dimasukkan melalui anus.

Cara kerja obat pencahar juga berbeda-beda, ada obat yang bekerja dengan cara meningkatkan jumlah cairan dalam usus dan ada juga yang bekerja dengan cara menstimulasi usus agar dapat mempercepat pergerakan feses.

Obat pencahar termasuk ke dalam obat yang mudah didapat dan bisa digunakan tanpa resep dokter. Meskipun begitu, tetap perhatikan penggunaannya dan jangan menyalahi aturan dan dosis yang disarankan.

Selain menggunakan obat yang ada di apotek, Anda juga bisa mencoba metode pengobatan herbal seperti mengonsumsi teh hijau.

5. Minum Air Garam

Usus yang kotor mungkin bisa menyebabkan kontipasi atau sembelit, maka mengonsumsi air garam dipercaya bisa membantu mengatasinya. Untuk membuatnya Anda bisa mencampurkan 2 sendok garam ke dalam air hangat, kemudian diminum saat perut masih dalam keadaan kosong. 

6. Olahraga

Tidak banyak yang tahu bahwa lemak tubuh dapat berpengaruh terhadap risiko kanker usus. Jika jumlah lemak tubuh terhitung tinggi, maka risiko terkena kanker usus pun akan lebih besar. Oleh sebab itu, pastikan menjaga berat badan tubuh agar tetap ideal, salah satunya adalah dengan rutin berolahraga. 

Olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke dalam sistem pencernaan, hal ini akan membuat otot lebih cepat menggerakan makanan di sepanjang saluran pencernaan.

Baca Juga: 20 Makanan Berserat Tinggi yang Harus Ada di Menu Anda

7. Konsumsi Makanan yang Mengandung Pati

Dalam makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, kentang, dan gandum terdapat suatu senyawa yang disebut pati atau starch

Zat pati diketahui baik untuk kesehatan mikroflora di usus dan membantu mengurangi risiko kanker usus besar. Akan tetapi, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat juga tidak baik, sehingga Anda harus membatasinya. 

8. Minum Jus atau Smoothie Sayur dan Buah 

Mengonsumsi jus dan smoothie yang berisi campuran sayur dan buah menjadi salah satu cara membersihkan usus kotor. Selain mampu membersihkan usus, minuman bernutrisi ini dapat mengatasi tubuh dehidrasi. 

9. Menjalani Hidroterapi

Prosedur hidroterapi melibatkan pembilasan usus besar dengan memasukkan cairan dalam jumlah yang besar. Nantinya, cairan ini akan mengairi usus besar dan mengeluarkan tinja yang masih menumpuk. 

Prosedur ini biasanya direkomendasikan bagi pasien dengan sembelit parah yang sudah tidak bisa ditangani dengan obat-obatan. 

10. Enema Kopi

Tindakan enema merupakan prosedur memasukkan cairan ke dalam kolon atau usus melalui rektum. Cairan yang digunakan bisa bermacam jenisnya, salah satu yang populer adalah enema kopi.

Prosedur ini bertujuan untuk merangsang kolon agar feses dapat lebih mudah dan cepat keluar. Enema tidak hanya dilakukan untuk mengatasi sembelit tetap juga bisa menjadi salah satu metode yang dilakukan sebelum operasi yang berkaitan dengan rektum dan kolon.

Nah, itulah beberapa cara membersihkan usus yang bisa diterapkan. Jika masalah pencernaan terlihat lebih serius, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

  1. Anonim. Why You Should Avoid Colon Cleansing. https://health.clevelandclinic.org/colon-cleansing-is-it-safe/. (Diakses pada 15 Maret 2023)
  2. Henning, M. Sussane, et al. 2017. Health Benefit of Vegetable/Fruit Diet: Rola of Microbiome. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5438379/. (Diakses pada 15 Maret 2023)  
  3. Radhakrishnan, Rohini. 2022. 10 Natural Remedies for Colon Cleansing.https://www.medicinenet.com/10_natural_remedies_for_colon_cleansing/article.htm. (Diakses pada 15 Maret 2023) 
  4. Stuart, Anni. Colon Cleanse. https://www.webmd.com/balance/guide/natural-colon-cleansing-is-it-necessary. (Diakses pada 15 Maret 2023) 
  5. White, Adrian. 2022. How to Do a Natural Colon Cleanse at Home. https://www.healthline.com/health/natural-colon-cleanse. (Diakses pada 15 Maret 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi