Terbit: 22 October 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Infeksi usus adalah penyebab umum diare, peradangan pada saluran pencernaan akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit. Ketahui gejala, penyebab, diagnosis, dan obat infeksi usus dalam pembahasan.

Infeksi Usus: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Infeksi Usus?

Infeksi usus adalah peradangan pada usus akibat infeksi virus, bakteri, atau parasit. Infeksi usus menyebabkan mual, muntah, diare, demam, dan sakit perut. Ini merupakan salah satu bentuk umum dari infeksi saluran pencernaan (gastrointestinal).

Infeksi saluran cerna akibat virus biasanya menyebabkan gejala ringan yang dapat sembuh dengan perawatan sederhana, seperti istirahat dan banyak minum air putih. Sementara gejala yang lebih berat akibat infeksi bakteri akan menyebabkan diare lebih parah dan membutuhkan pertolongan medis.

Berdasarkan laporan dari Centers for Disease Control and Prevention, penyakit diare menyebabkan 1 dari 9 kematian anak di seluruh dunia. Bahkan, diare adalah penyebab kematian kedua paling umum pada anak kurang dari usia 5 tahun.

Gejala Infeksi Usus

Gejala infeksi pencernaan berbeda pada setiap orang, tergantung penyebab yang mendasarinya. Secara umum, gejala yang paling sering terjadi adalah kram perut, gejala lainnya termasuk:

  • Diare
  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Dehidrasi
  • Tinja berdarah atau berlendir
  • Penurunan berat badan
  • Tidak napsu makan
  • Perut kembung

Infeksi pencernaan akibat virus biasanya hanya berlangsung kurang dari seminggu, namun gejalanya mungkin terjadi lebih lama. Sementara infeksi akibat bakteri atau parasit mungkin menyebabkan gejala diare lebih parah dengan demam dan tinja berdarah.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Sebagian besar infeksi saluran cerna akibat paparan virus tidak memerlukan perawatan medis khusus, namun National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menyarankan untuk konsultasi ke dokter bila mengalami gejala sebagai berikut:

  • Diare dengan demam tinggi 40 derajat Celcius.
  • Nyeri perut parah.
  • Diare tidak sembuh lebih dari 2 hari.
  • Buang air besar dengan tekstur feses cair lebih dari 6 kali sehari.
  • Mual dan muntah darah.
  • Dehidrasi.
  • Badan sangat lemas.

Segera hubungi dokter bila gejala diare parah terjadi pada:

  • Wanita hamil.
  • Orang tua.
  • Orang dengan sistem imun lemah.
  • Bayi dan anak-anak.

Lihat apakah gejala membaik atau tidak dalam 2 hari perawatan rumahan. Bila kondisi semakin memburuk, segera hubungi dokter.

 

Penyebab Infeksi Usus

Peradangan usus terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit. Berikut ini penjelasannya!

1. Virus

Berikut ini jenis virus yang umum menyebabkan infeksi pencernaan:

  • Norovirus: Berdasarkan National Institute of Diabetes and Digestive Diseases (NIDDK), Norovirus menyebabkan 21 juta kasus flu virus di US. Norovirus menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi.
  • Rotavirus: Berdasarkan Mayo Clinic, Rotavirus adalah penyebab radang usus paling umum pada anak-anak. Virus ini menyebar dari benda-benda yang tidak sengaja masuk ke mulut.

2. Bakteri

Berikut ini jenis bakteri yang umum menyebabkan infeksi pencernaan:

  • E. coli: Terdapat pada kotoran hewan yang terkontaminasi pada makanan atau air.
  • Salmonella: Terdapat pada daging unggas, daging merah, dan telur yang tidak matang.

Bakteri penyebab infeksi pencernaan lainnya adalah Clostridium perfringens, Listeria, Staphylococcus, atau bakteri staph. Bakteri tersebut dapat menular dari susu dan jus tanpa proses pasteurisasi, air yang terkontaminasi, buah dan sayur yang tidak bersih, atau kontaminasi dari orang yang memiliki infeksi saluran cerna yang menyebarkan virus dengan menyentuh makanan orang lain.

3. Parasit

Berikut ini jenis parasit yang umum menyebabkan infeksi pencernaan:

  • Giardiasis: Parasit yang menyebar melalui air yang terkontaminasi, termasuk air minum, air mandi, kolam renang umum, atau sungai.
  • Kriptosporidiosis: Parasit mikroskopis yang hidup pada luar inang dan kebal terhadap desinfeksi klorin.

Parasit seperti cacing usus dan parasit protozoa juga dapat menyebabkan gangguan saluran cerna. Infeksi parasit biasanya menyebar dari hewan ke manusia.

Diagnosis Infeksi Usus

Dokter akan bertanya tentang gejala yang Anda alami dan sudah berapa lama berlangsung. Dokter juga akan bertanya tentang pola makan dan makanan terakhir apa yang Anda makan. Bila mencurigai adanya kemungkinan gangguan pencernaan akibat infeksi virus, dokter mungkin akan mengambil sampel cairan untuk dipastikan melalui tes laboratorium untuk memastikan diagnosis.

Pengobatan Infeksi Usus

Kebanyakan kasus infeksi usus dapat sembuh dengan perawatan sederhana untuk meningkatkan sistem imun tubuh, banyak minum air putih agar tidak dehidrasi, serta istirahat cukup. Anda juga harus menghindari makanan berserat dan makanan pedas selama diare.

Antibiotik juga dapat menjadi obat infeksi usus bila disebabkan oleh paparan bakteri atau parasit. Dalam kasus yang lebih serius, pasien harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk proses rehidrasi dan pemulihan sistem pencernaan. Cari tahu apa saja pengobatan diare di sini.

Pencegahan Infeksi Usus

Berikut ini cara mencegah infeksi usus berdasarkan saran dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit:

  • Cuci tangan sebelum dan setelah makan, masak, atau menyiapkan makanan.
  • Cuci buah dan sayur dengan bersih.
  • Sebaiknya hanya makan makanan matang.
  • Cuci alat makan dan alat masak dengan bersih.
  • Terapkan pola hidup sehat dengan rajin membersihkan lingkungan.
  • Tidak makan atau minum sembarangan.
  • Berhati-hati saat bepergian ke daerah dengan risiko infeksi saluran cerna lebih tinggi.

Infeksi usus adalah salah satu jenis gangguan cerna paling umum yang terjadi akibat virus, bakteri, atau parasit. Cara mencegahnya adalah dengan mempraktekkan gaya hidup sehat termasuk cuci tangan sebelum makan dan menjaga kebersihan makanan serta minuman. Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga!

 

  1. Biomerieux. 2020. Gastrointestinal infections. https://www.biomerieux-diagnostics.com/gastrointestinal-infections#Diagnosis. (Diakses pada 22 Oktober 2020).
  2. Fletcher, Jenna. 2020. Everything you need to know about gastrointestinal infections. https://www.medicalnewstoday.com/articles/gastrointestinal-infection. (Diakses pada 22 Oktober 2020).
  3. Scott Frothingham. 2018. Gastrointestinal Infection: Symptoms, Causes, and Treatment. https://www.healthline.com/health/gastrointestinal-infection. (Diakses pada 22 Oktober 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi