Terbit: 27 November 2018 | Diperbarui: 30 August 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Konsumsi makanan yang tinggi nutrisi selama kehamilan merupakan hal yang penting. Jagung merupakan salah satu makanan yang mengandung berbagai nutrisi dan kerap kali digunakan sebagai pengganti nasi. Apa saja manfaat jagung untuk ibu hamil? Simak ulasannya pada artikel berikut ini.

10 Manfaat Jagung untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Bantu Cegah Anemia

Kandungan Nutrisi Jagung

Jagung bisa menjadi salah satu pilihan makanan bagi ibu hamil karena mudah ditemukan serta memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Selain itu, ada berbagai cara mengolah jagung sehingga para ibu hamil tidak mudah bosan, seperti direbus atau sebagai pelengkap salad. 

Jagung sudah sejak lama dikenal sebagai makanan pokok pengganti nasi karena jumlah karbohidrat di dalamnya. Selain karbohidrat, jagung juga kaya akan nutrisi lain, seperti serat pangan, asam lemak esensial, isoflavon, antosianin, mineral, serta beberapa asam amino. 

Beragam nutrisi yang terdapat dalam 100 gram jagung, antara lain:

  • Kalori: 88 kkal
  • Protein: 3 g
  • Serat: 2 g
  • Kalium: 350 mg
  • Fosfor: 300 mg
  • Natrium: 50 mg
  • Magnesium: 40 mg
  • Folat: 30 mg
  • Selenium: 20 mg
  • Kalsium: 5 mg
  • Zinc: 3 mg
  • Zat besi: 0,5 mg
  • Vitamin A: 250 IU

Tidak hanya itu, beberapa nutrisi penting bagi ibu hamil yang ada dalam jagung, antara lain vitamin E, vitamin B, vitamin K, lutein, dan zeaxanthin.

Manfaat Kesehatan Konsumsi Jagung untuk Ibu Hamil

Beberapa manfaat yang bisa diperoleh bumil dari konsumsi jagung, di antaranya adalah:

1. Menjaga Kesehatan Mata

Kandungan lutein dan zeaxanthin dalam jagung termasuk dalam kelompok karotenoid; mirip dengan vitamin A. karotenoid merupakan nutrisi yang banyak ditemukan pada buah dan sayuran.

Lutein dan zeaxanthin dikenal memiliki manfaat baik pada mata kesehatan mata. Beberapa wanita mengaku mengalami masalah pada mata selama hamil, seperti mata kering atau pandangan yang kabur. Konsumsi makanan yang mengandung lutein dan zeaxanthin diharapkan dapat membantu mengatasi hal ini. 

Baca Juga7 Manfaat Singkong yang Menyehatkan untuk Ibu Hamil

2. Membantu Mengatasi Sembelit

Konstipasi atau sembelit merupakan permasalahan yang dihadapi oleh banyak ibu hamil. Sembelit terjadi karena gerakan usus menjadi lebih lambat akibat dari kenaikan hormon progesteron. Tidak hanya itu, sembelit juga dapat disebabkan oleh rasa cemas dan kurang konsumsi serat. 

Makan jagung dapat membantu mengatasi konstipasi karena mengandung serat. Konsumsi serat sebanyak 25 hingga 30 gram per hari dapat membantu membuat feses menjadi lebih padat dan mudah untuk dikeluarkan.

3. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Semua yang terjadi pada tubuh ibu hamil bisa memengaruhi kondisi janin dalam kandungan. Oleh sebab itu, ibu hamil perlu menjaga kesehatan, salah satunya dengan meningkatkan daya tahan tubuh.

Dalam jagung, terkandung vitamin A yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tidak heran jika jagung disebut dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh.

4. Menurunkan Risiko Bayi Lahir Cacat

Dalam setiap 100 gram jagung diketahui terdapat 300 mg folat di dalamnya. Folat merupakan nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang janin terutama saat usia awal kehamilan.

Janin yang kurang mendapat asupan folat memiliki risiko tinggi untuk mengalami cacat tabung saraf. Kondisi ini muncul ketika tabung saraf tidak berkembang sempurna. Akibatnya terjadi cacat otak dan sistem saraf pada bayi. 

Konsumsi jagung diketahui dapat membantu mencegah cacat pada bayi karena kandungan folat di dalamnya. Tentu konsumsi jagung saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan folat selama hamil, Anda perlu mendapatkan asupan tambahan dari berbagai makanan dan bahkan suplemen.

5. Sumber Energi

Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang paling banyak ada dalam jagung. Tidak heran jika jagung bisa menjadi makanan pokok pengganti nasi. 

Karbohidrat merupakan makronutrien yang dapat menjadi bahan bakar bagi tubuh untuk menghasilkan energi. Selama hamil, Anda tidak boleh sembarangan konsumsi karbohidrat. 

Usahakan untuk konsumsi makanan yang tidak hanya memberikan karbohidrat tetapi juga berbagai nutrisi lain, seperti serat, vitamin, serta mineral. Salah satunya adalah jagung. 

6. Membantu Mengatasi Kram Kaki

Selama hamil, wanita rentan untuk mengalami kram kaki. Kondisi ini merupakan salah satu tanda bahwa tubuh kekurangan kalium. 

Dalam setiap 100 g jagung diketahui terdapat 350 mg kalium di dalamnya. Kalium memiliki peran untuk mengendalikan kontraksi otot, menjaga keseimbangan tubuh, serta menjaga tekanan darah tetap stabil. 

Jika Anda sering mengalami kram kaki atau mengalami kaki bengkak saat hamil; Anda dapat coba konsumsi jagung. 

7. Mendukung Tumbuh Kembang Janin

Tidak hanya karbohidrat, ternyata jagung juga mengandung protein yang memiliki peran penting selama kehamilan. Protein berkontribusi pada penyusunan sel-sel serta jaringan pada tubuh janin. 

Ketika asupan protein tercukupi, maka tumbuh kembang janin akan lebih optimal. Hal ini tentu akan menurunkan risiko kelahiran prematur serta berat badan lahir rendah. 

Namun, Anda tidak bisa mengandalkan asupan protein hanya dari jagung. Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan protein dari sumber makanan lainnya. 

8. Membantu Mengatasi Morning Sickness

Morning sickness menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi banyak ibu hamil. Banyak bumil yang mengalami mual dan muntah sehingga nafsu makan terganggu. Kondisi ini disebabkan oleh lonjakan hormon pada masa awal kehamilan. 

Konsumsi vitamin B kompleks dan folat diketahui dapat membantu meringankan gejala morning sickness selama hamil. Kedua nutrisi ini bisa ditemukan dalam jagung. 

Selain itu, jagung juga termasuk dalam makanan yang hambar dan tidak memiliki bau menyengat. Banyak ibu hamil yang mengaku tidak terlalu mual jika makan makanan yang tidak memiliki bau menyengat. 

Baca Juga7 Manfaat Makan Brokoli untuk Ibu Hamil yang Penting Diketahui

9. Mencegah Anemia Ibu Hamil

Kandungan folat (vitamin B9) dan zat besi dalam jagung dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah. Selama dalam kandungan janin mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi lewat sel darah merah yang dialirkan melalui plasenta. 

Zat besi merupakan nutrien yang menjadi bahan baku sel darah merah. Ketika jumlah zat besi dalam tubuh tidak cukup, maka sel darah merah tidak dapat diproduksi; Ibu hamil pun akan mengalami anemia

10. Meningkatkan Kepadatan Tulang

Fosfor merupakan nutrien yang berperan untuk meningkatkan kepadatan serta kekuatan tulang dan gigi ibu hamil. Jika Anda memiliki alergi terhadap susu atau mengalami intoleransi laktosa, maka konsumsi jagung dapat membantu memenuhi kebutuhan fosfor dalam tubuh. 

Jagung merupakan sumber makanan yang memiliki banyak nutrisi. Tidak heran bila jagung memiliki banyak manfaat bila dikonsumsi ibu hamil. Rasa yang tawar dan tidak berbau menyengat membuat jagung aman dikonsumsi oleh ibu hamil tanpa menimbulkan rasa mual. 

Jika Anda memiliki pertanyaan terkait konsumsi jagung selama hamil, jangan ragu untuk melakukan konsultasi pada dokter kandungan.

  1. American Pregnancy Association. Constipation in Pregnancy. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/constipation-during-pregnancy/. (Diakses pada 22 Juni 2023). 
  2. Fletcher, Jenna. 2019. Causes And Treatment Of Foot Cramp. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324840. (Diakses pada 22 Juni 2023).  
  3. Food Data Central. 2019. Corn, sweet, yellow, raw. https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/169998/nutrients. (Diakses pada 22 Juni 2023). 
  4. Janet, Peter. 2023. Lutein and Zeaxanthin for Vision. https://www.webmd.com/eye-health/lutein-zeaxanthin-vision. (Diakses pada 22 Juni 2023). 
  5. Mayo Clinic Staff. 2022. Iron Deficiency Anemia During Pregnancy: Prevention Tips. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/anemia-during-pregnancy/art-20114455. (Diakses pada 22 Juni 2023). 
  6. Suarni dan Muh. Yasin. Jagung sebagai Sumber Pangan Fungsional. https://repository.pertanian.go.id/items/fefe06b9-bd38-458e-b5e4-8069ef6f48c0. (Diakses pada 22 Juni 2023).
  7. WebMD Editorial Contributors. 2021. What Are Macronutrients? https://www.webmd.com/diet/what-are-macronutrients#091e9c5e821b12c0-1-4. (Diakses pada 22 Juni 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi