Terbit: 20 January 2020 | Diperbarui: 9 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Polusi udara sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa tahun belakangan, para peneliti banyak mempelajari dampak polusi udara pada kehamilan dan janin. Artikel ini mengulas dampak dan tips agar mengurangi polusi udara. 

Waspada, Ini Dampak Buruk Polusi Udara bagi Ibu Hamil dan Janin

Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Ibu dan Janin

Polusi udara bisa datang dalam berbagai bentuk. Pada umumnya, cemaran yang ada di udara terdiri dari ozon, nitrogen dioksida, asap knalpot kendaraan, emisi bangunan, asap rokok, debu, serta, berbagai bahan kimia. 

Ibu hamil yang terpapar polusi udara secara terus-menerus memiliki risiko tinggi untuk mengalami berbagai gangguan kesehatan. Zat polutan yang terhirup akan masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gangguan pada kesehatan. 

Beberapa efek kesehatan pada ibuh dan janin yang berpotensi muncul akibat paparan polusi udara, antara lain:

1. Berat Badan Lahir Rendah

Idealnya, bayi yang baru lahir akan memiliki berat badan 2,5 hingga 4 kilogram. Jika bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kilogram, maka bayi tersebut ditanyakan mengalami berat badan lahir rendah (BBLR)

Paparan polusi udara selama kehamilan dapat mengganggu tumbuh kembang janin, sehingga meningkatkan risiko bayi mengalami BBLR. Selain itu, parapan polusi udara juga dapat memicu kelahiran prematur sehingga bayi lahir saat tubuh dan paru-paru belum berkembang sempurna. 

Berat badan lahir rendah dapat meningkatkan risiko berbagai masalah dalam tumbuh kembang bayi, seperti keterlambatan perkembangan, berbagai masalah kesehatan, serta kematian setelah lahir. 

Baca Juga14 Jenis Sayuran yang Bagus untuk Kesehatan Ibu Hamil

2. Kelahiran Prematur

Berdasarkan studi dari The Stockholm Environment Institute (SEI) at the University of York, ada sekitar 3 juta bayi yang lahir dalam keadaan prematur setiap tahunnya akibat polusi udara. Artinya, sekitar 18 persen dari kelahiran bayi prematur setiap tahun berhubungan dengan paparan polusi udara. 

Bayi yang lahir prematur memiliki risiko kesehatan berupa gangguan perkembangan saraf dan cacat fisik permanen. Oleh sebab itu, Anda perlu menghindari polusi udara selama kehamilan. 

3. Autisme

Sebuah studi menyatakan bahwa ibu hamil yang terpapar polusi partikel tinggi selama trimester ketiga kehamilan memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk melahirkan anak dengan kondisi autisme.  

4. Asma

Paparan polusi udara dapat memicu asma. Kekambuhan asam dapat berbahaya pada ibu hamil. Pasalnya, asma dapat memicu preeklampsia, yaitu kondisi yang ditandai dengan kenaikan tekanan darah serta adanya protein dalam urin. 

Jika tidak ditangani dengan baik, asma dapat menyebabkan janin kekurangan oksigen. Akibatnya janin memiliki risiko tinggi mengalami berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan pertumbuhan yang buruk. 

Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa paparan polusi udara selama hamil dapat meningkatkan risiko bayi mengalami asma di kemudian hari. Kondisi ini disebabkan oleh partikel polusi udara yang dapat menembus plasenta. 

5. Peradangan Rahim

Semakin sering terpapar udara, maka ibu hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami peradangan pada rahim (intrauterine inflammation). 

Ibu hamil yang mengalami peradangan rahim akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami persalinan prematur, autisme, atau asma. Meski begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan dampak polusi udara terhadap tumbuh kembang janin dalam kandungan. 

Tips Mengurangi Paparan Polusi Udara

Sebenarnya, polusi udara bisa ditemukan di mana saja, baik di kota besar maupun pedesaan. Hal ini tentu tidak dapat dihindari sepenuhnya. Pasalnya, bahan kimia yang digunakan dalam rumah serta asap rokok juga termasuk polusi udara. 

Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi paparan polusi udara selama kehamilan, beberapa di antaranya adalah:

1. Instalasi Pembersih Udara (Air Purifier)

Pembersih udara dapat membantu menyaring udara dalam ruangan dari berbagai polutan, seperti bakteri, kuman, asap, serta alergen. Alat ini efektif untuk memastikan udara dalam ruangan lebih bersih dan paparan terhadap polutan juga bisa berkurang.

2. Pastikan Rumah Memiliki Ventilasi Udara yang Berfungsi Baik

Pertukaran udara dalam rumah juga penting untuk diperhatikan. Ventilasi udara yang baik dapat membantu udara dalam rumah terasa segar dan mengeluarkan kelembapan, asap, aroma masakan, serta polutan lain dari dalam rumah. 

Anda dapat memasang kipas exhaust untuk membantu sirkulasi udara tetap baik di dalam ruangan. 

3. Menjauhi Asap Rokok

Salah satu langkah penting untuk menjaga kehamilan sehat adalah menjauhi asap rokok. Anda disarankan untuk tidak merokok serta menjauhi orang yang sedang merokok. 

Baca Juga9 Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan yang Perlu Anda Waspadai

4. Menempatkan Tanaman Dalam Rumah

Selain memasang alat pembersih udara dalam rumah, Anda juga dapat menempatkan tanaman yang bisa membersihkan udara. Tanaman jenis ini dapat mengganti karbon dioksida dengan oksigen. 

Anda bisa menempatkan satu tanaman setiap 9 meter persegi rumah. Langkah ini dapat membantu menjaga udara dalam rumah tetap sehat. 

5. Gunakan Masker

Cara efektif untuk mengurangi paparan polusi udara saat berada di luar rumah adalah dengan menggunakan masker. Anda bisa menggunakan masker ketika berjalan kaki di trotoar atau naik kendaraan umum. 

Agar perlindungan lebih maksimal, Anda disarankan untuk memakai masker tipe N95. Masker ini mampu menyaring partikel udara yang lebih kecil sehingga kerjanya lebih efektif. 

Demikian beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi akibat paparan polusi udara bagi ibu hamil dan janin serta cara untuk mengurangi paparan polusi udara. Jika Anda tinggal di wilayah dengan tingkat polusi udara yang tinggi, maka Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui cara mengurangi paparan polusi selama. 

  1. American Pregnancy Association. How Air Pollution Impacts Pregnancy. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/how-air-pollution-impacts-pregnancy/. (Diakses pada 9 Agustus 2023). 
  2. Villines, Zawn. 2020. Can Air Pollution Affect Pregnancy Outcomes? https://www.medicalnewstoday.com/articles/air-pollution-and-pregnancy-outcomes. (Diakses pada 9 Agustus 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi