Terbit: 12 June 2023 | Diperbarui: 26 June 2023
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Udara yang tercemar oleh berbagai zat kimia berbahaya dapat memiliki efek negatif bagi tubuh. Efeknya, hal tersebut bisa menimbulkan masalah kesehatan dari yang ringan hingga serius. Lantas, apa saja dampak pencemaran udara bagi kesehatan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

9 Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan yang Perlu Anda Waspadai

Mengenali Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan Tubuh

Polusi udara biasanya berasal dari asap pabrik, asap kendaraan bermotor, asap pembakaran sampah, asap rokok, dan masih banyak lagi.

World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa ada empat jenis polutan yang bahayanya paling signifikan apabila sampai masuk ke dalam tubuh yaitu nitrogen dioksida, sulfur dioksida, materi partikulat yang terdiri dari padatan tersuspensi dan droplet, serta ozone.

Berikut ini adalah sederet dampak dari polusi udara bagi kesehatan, di antaranya:

1. Batuk dan Sesak Napas

Paparan polutan—baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang—dapat menganggu pernapasan. Salah satu gejala yang umum muncul adalah batuk dan sesak napas.

2. Serangan Asma

Bagi para penderita asma, menghirup polusi yang berasal dari asap pabrik, asap kendaraan bermotor, hingga asap sisa pembakaran sampah hanya akan memperburuk kondisi. Bukan tidak mungkin penderita asma harus segera dilarikan ke rumah sakit guna mengatasi hal ini, karena jika tidak nyawa menjadi taruhannya.

3. Infeksi Paru-paru

Paru-paru menjadi ‘korban’ utama dari paparan polusi. Salah satu gangguan medis yang bisa berkembang manakala terpapar polusi adalah infeksi paru-paru. Kondisi ini lebih sering menyerang anak-anak.

4. Iritasi Jaringan Paru-Paru

Akibat pencemaran udara berikutnya yang terkait dengan paru-paru adalah teritasinya jaringan dari organ pernapasan tersebut. Kondisi ini semakin parah dan berbahaya apabila terjadi pada mereka yang telah memiliki asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Paparan polusi juga dapat mempersulit orang dengan PPOK untuk bernapas. Pada kondisi yang lebih parah, hal ini bahkan membuat penderita harus menjalani rawat inap, karena jika tidak risikonya bisa sampai kehilangan nyawa.

5. Kanker Paru-Paru

Salah satu penyebab kanker paru-paru adalah pencemaran udara. Partikel-partikel kecil seperti debu, asap, dan zat kimia beracun dapat memicu radikal bebas hingga akhirnya menyebabkan sel-sel bermutasi menjadi  kanker.

Baca Juga: Waspada, Polusi Udara Bisa Sebabkan Penyakit Diabetes

6. Mengganggu Perkembangan Janin

Dampak negatif polusi udara juga dapat dirasakan oleh kelompok rentan seperti ibu hamil. Janin yang sering terpapar polusi udara cenderung mengalami gangguan perkembangan paru-paru. Parahnya, kondisi ini dapat membuat organ tersebut tidak berfungsi secara optimal hingga dewasa.

Selain itu, menurut sejumlah penelitian, ibu hamil yang menghirup partikel polusi kemungkinan akan menyebabkan janin yang tengah dikandungnya mengalami hambatan dalam proses tumbuh kembangnya. Alhasil, saat lahir nanti bayi berpotensi memiliki berat badan yang kurang dari ideal.

7. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Dampak polusi udara selain menimbulkan masalah pada sistem pernapasan, juga memiliki dampak serius pada kesehatan jantung. Paparan jangka panjang dari polusi dapat risiko penyakit kardiovaskular seperti stroke hingga tekanan darah tinggi.

Berbagai zat beracun yang terdapat dalam polusi udara dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh hingga merusak pembuluh darah.

8. Kemandulan

Bahaya polusi udara bagi kesehatan berikutnya yang perlu diwaspadai adalah menyebabkan gangguan reproduksi. Paparan polutan setiap hari bisa meningkatkan risiko kemandulan pada wanita.

Secara medis, penyebab dari gangguan reproduksi itu bisa dijelaskan dengan proses masuknya zat-zat berbahaya ke dalam tubuh sehingga memicu datangnya endometriosis, yaitu kelainan pada organ reproduksi wanita di mana jaringan dinding rahim tumbuh di luar rongga rahim

9. Kista Ovarium

Selain infertilitas, akibat pencemaran udara pada wanita juga bisa meningkatkan risiko kista ovarium.

Perlu diketahui, pada umumnya wanita memiliki memiliki kista ovarium, ukuran yang kecil, tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala, serta dapat menghilang dengan sendirinya. Masalah yang serius dapat terjadi jika kista pecah (rupture).

Seperti Apa Ukuran Baik-Buruknya Kualitas Udara?

Indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) memiliki skala 0-500. Semakin tinggi angkanya, maka artinya kualitas udara semakin buruk dan tidak sehat.

Untuk lebih jelasnya, simak informasi berikut:

  • 0-50 (Hijau), menandakan jika kualitas udara sangat baik. Polusi udara mungkin ada, namun kadarnya sedikit dan tidak berisiko.
  • 51-100 (Kuning), menandakan jika kualitas udara masih cukup baik. Namun, pada beberapa orang yang sensitif, hal ini bisa berisiko.
  • 101-150 (Jingga), menandakan jika kualitas udara tidak baik bagi orang-orang dengan masalah pernapasan seperti asma dan PPOK.
  • 151-200 (Merah), menandakan jika kualitas udara sudah tidak baik dan bisa menyebabkan masalah kesehatan. Pada orang-orang yang memiliki masalah pernapasan, udara seperti ini dapat memperburuk kondisi,
  • 201-300 (Ungu), menandakan jika kualitas udara sangat tidak sehat dan berisiko menyebabkan gangguan kesehatan khususnya pernapasan.
  • 301 dan seterusnya (Marun), menandakan jika kualitas udara sangat berbahaya dan bisa menyebabkan komplikasi serius bagi siapap un yang terpapar.

Baca Juga: 5 Jenis Masker Polusi Terbaik untuk Menghalau Polutan

Tips Melindungi Diri dari Polusi Udara

Setelah melihat berbagai dampak dari polusi udara seperti di atas, melakukan langkah pencegahan menjadi suatu keharusan agar Anda bisa terbebas dari bahayanya. Berikut berbagai tips bagaimana cara mencegah dampak negatif akibat polusi udara, di antaranya:

  • Tidak merokok atau hindari asap rokok.
  • Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Kurangi penggunaan kendaraan pribadi.
  • Gunakan air purifier di dalam rumah.
  • Bersihkan pendingin ruangan secara berkala.
  • Rutin membersihkan rumah beserta perabotan dari debu dan kotoran.
  • Menanam tumbuh-tumbuhan di pekarangan rumah.

 

  1. Anonim. The Terrible 10: Air Pollution’s Top 10 Health Risks. https://www.lung.org/blog/air-pollutions-top-10-health-risks (Diakses 21 Oktober 2020)
  2. Anonim. AQI Basics. https://www.airnow.gov/aqi/aqi-basics/. (Diakses 21 Oktober 2020)
  3. Sissons, C. 2020. How does air pollution affect our health? https://www.medicalnewstoday.com/articles/327447#long-term-exposure. (Diakses 21 Oktober 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi