Terbit: 2 June 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Kebutuhan zinc untuk anak harus terpenuhi. Pasalnya, defisiensi zinc pada anak dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak, reproduksi, sistem kekebalan tubuh, dan berbagai proses lain di dalam tubuh si Kecil. Kenali sejumlah manfaat zinc untuk anak dalam ulasan berikut!

Penting, Inilah 7 Manfaat Zinc untuk Anak

Manfaat Zinc untuk Anak

Zinc adalah mineral yang dapat dengan mudah Anda temui pada makanan, seperti daging merah, makanan laut, telur, gandum dan sereal, kacang-kacangan, dan ASI. Selain dari makanan, suplemen zinc juga dapat menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ini.

Mineral yang satu ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Defisiensi (kekurangan) zinc dapat berdampak terhadap pada tumbuh kembang anak. Si Kecil bisa mengalami kerontokan rambut, diare, luka yang lama sembuh, mudah sakit, dan masih banyak lagi.

Berikut ini adalah sejumlah manfaat zinc untuk anak yang penting untuk Anda ketahui:

1. Mendukung tumbuh kembang anak agar optimal

Secara umum, zinc berperan penting untuk tumbuh kembang anak. Mineral ini memainkan peran penting dalam pertumbuhan sel, terutama produksi enzim untuk sintesis RNA dan DNA.

Kebutuhan zinc yang terpenuhi akan membantu si Kecil tumbuh optimal pada berat badan dan tinggi badannya.

Perlu diketahui, di negara berkembang seperti Indonesia, defisiensi zinc menjadi salah satu penyebab kekurangan nutrisi pada anak. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan mineral ini untuk mencegah kondisi tersebut.

Baca Juga: 11 Dampak Malnutrisi pada Anak hingga Dewasa

2. Meningkatkan daya ingat

Manfaat zinc untuk anak berikutnya baik untuk kemampuan fungsi kognitif anak. Menurut penelitian pada tikus, suplemen zinc dapat meningkatkan memori pengenalan jangka pendek serta jangka panjang, dan pada memori kerja spasial.

Selain itu, penelitian lain yang dilakukan di Universitas Toronto juga mengemukakan hal serupa. Penelitian tersebut menemukan bahwa zinc berperan penting untuk daya ingat karena mampu mengendalikan komunikasi setiap sel saraf. Inilah yang membuat daya ingat meningkat.

Sebaliknya, kekurangan mineral ini dapat mengganggu DNA, RNA, dan sintesis protein selama masa perkembangan otak anak.

3. Mengatasi diare

Kekurangan zinc dapat menjadi salah satu penyebab anak mengalami diare. Oleh karena itu, kondisi ini dapat diatasi dengan mencukupi kebutuhan mineral ini.

Melansir Healthy Directions, suplemen zinc dapat mengurangi gejala diare pada anak akibat kadar zinc yang rendah.

BerSekaitan dengan hal itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian sebanyak 20 mg zinc setiap hari selama 10-14 hari untuk anak yang mengalami diare akut.

4. Mengontrol sistem imun tubuh

Kebutuhan zinc untuk anak yang terpenuhi dapat membantu mengontrol sistem imun tubuhnya. Pasalnya, mineral ini berperan penting dalam perkembangan sel, terutama sel T limfosit.

Sel T merupakan salah satu sel yang berperan dalam respons sel imun. Oleh karena itu, aktivasi sel ini sangat penting untuk melindungi tubuh si Kecil dari berbagai gangguan yang mengancam, seperti infeksi bakteri atau virus.

Zinc dapat membantu mengaktivasi sel T sehingga dapat meningkatkan sistem tubuh anak. Dengan begitu, fungsi kekebalan tubuhnya tidak akan terganggu.

5. Membantu menyembuhkan luka

Salah satu manfaat zinc untuk anak adalah membantu proses penyembuhan luka. Penelitian pada 2018 menyebutkan bahwa zinc memainkan peran penting dalam mengatur setiap fase penyembuhan luka.

Ketika anak mengalami luka di kulit, mineral ini dapat membantu memperbaiki lapisan kulit sekaligus menjaga strukturnya.

Oleh karena itu, sejumlah produk salep untuk luka memiliki mineral ini sebagai kandungannya.

6. Mengobati flu pada anak

Studi menunjukkan bahwa konsumsi pelega tenggorokan atau sirup dengan kandungan zinc dalam waktu 24 jam akan membantu gejala flu berkurang. Tak hanya itu, mineral ini juga dapat membantu mempersingkat lamanya pilek atau common cold.

Di sisi lain, penelitian pada The Indonesian Journal of Pediatrics and Perinatal Medicine menemukan, konsumsi suplemen zinc tidak mengurangi gejala flu biasa pada anak usia 3-5 tahun secara signifikan ketimbang penggunaan plasebo.

Karena masih belum jelas, perlu penelitian lanjutan untuk memvalidasi manfaat zinc untuk anak yang satu ini.

Baca Juga: 10 Tips agar Anak Suka Makan Sayur dan Buah

7. Mengurangi inflamasi

Manfaat zinc untuk anak selanjutnya adalah membantu mengurangi inflamasi atau peradangan. Mineral ini baik dapat mengurangi stres oksidatif.

Stres oksidatif terjadi ketika antioksidan dan radikal bebas di dalam tubuh tidak seimbang. Kondisi ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, kanker, tekanan darah tinggi, penyakit neurodegeneratif, seperti Parkinson dan Alzheimer, dan masih banyak lagi.

Agar memperoleh asupan nutrisi ini, Anda bisa memberikan si Kecil makanan yang mengandung zinc. Jika belum cukup, vitamin zinc untuk anak bisa diberikan. Namun, pastikan untuk menggunakannya sesuai dosis yang sesuai.

Menurut The Office of Dietary Supplements, dosis suplemen ini untuk anak usia 4-8 adalah 5 mg per hari, usia 9-13 sebanyak 8 mg per hari, dan usia 14-18 sebanyak 9 mg per hari.

 

  1. Anonim. 2002. Zinc Helps Kids Grow. https://www.webmd.com/children/news/20020524/zinc-helps-kids-grow. (Diakses pada 2 Juni 2022).
  2. Arora, Mahak. 2018. Zinc for Children – Benefits & Food Resources. https://parenting.firstcry.com/articles/zinc-for-children-benefits-dosage-and-food-sources/. (Diakses pada 2 Juni 2022).
  3. Black, Mauren. 2018. Zinc Deficiency and Child Development. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3137936/. (Diakses pada 2 Juni 2022).
  4. Caesar, Cahalafa Shinta, dkk. 2012. Influence of Zinc on Severity of Common Cold In Children. https://paediatricaindonesiana.org/index.php/paediatrica-indonesiana/article/view/495. (Diakses pada 2 Juni 2022).
  5. Dhingra, Usha., dkk. 2020. Lower-Dose Zinc for Childhood Diarrhea — A Randomized, Multicenter Trial. https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa1915905#. (Diakses pada 2 Juni 2022).
  6. Dix, Megan. 2018. Everything You Should Know About Oxidative Stress. https://www.healthline.com/health/oxidative-stress. (Diakses pada 2 Juni 2022).
  7. Lin, Pei-Hui., dkk. 2018. Zinc in Wound Healing Modulation. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5793244/#. (Diakses pada 2 Juni 2022).
  8. Pfeiffer, CC., & Braverman, ER. Zinc. 1982. the Brain and Behavior. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/7082716/. (Diakses pada 2 Juni 2022).
  9. Sandusky-Beltran, Leslie A., dkk. 2017. Supplementation with Zinc in Rats Enhances Memory and Reverses an Age-Dependent Increase in Plasma Copper. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5584546/#. (Diakses pada 2 Juni 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi