Terbit: 1 March 2022 | Diperbarui: 21 March 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Anak tidak suka makan sayur dan buah merupakan persoalan yang kerap dihadapi para ibu. Hal ini membuat anak rentan mengalami masalah kesehatan atau bahkan masalah pertumbuhan karena kekurangan nutrisi. Untuk mengatasi persoalan tersebut, yuk, simak tips dan caranya di bawah ini!

10 Tips agar Anak Suka Makan Sayur dan Buah

Manfaat Buah dan Sayur

Buah dan sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk kesehatan. Untuk itu, anak-anak harus didorong untuk makan berbagai buah dan sayuran yang juga menyediakan banyak kandungan antioksidan. Nah, Apabila anak tidak suka makan sayur dan buah, ingatlah manfaatnya.

Buah-buahan dan sayuran memberikan berbagai manfaat berikut:

  • Meningkatkan kesehatan dan melindungi dari penyakit, baik sekarang maupun di masa depan.
  • Membantu memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat.
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh anak dan membantu melawan penyakit.
  • Kandungan serat yang tinggi bisa membantu fungsi sistem pencernaan yang tepat dan mencegah sembelit.
  • Membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker dan penyakit jantung.

Tips agar Anak Suka Makan Sayur dan Buah

Mungkin sulit bagi Bunda agar anak mau makan sayur dan buah, sehingga anak tidak mendapatkan nutrisi dibutuhkan. Ternyata Bunda tidak sendiri, ada banyak orang tua mengalami hal yang sama. Agar anak suka makan buah dan sayuran, ada tips yang bisa Bunda terapkan  di rumah.

Berikut ini cara mengatasi anak yang tidak suka makan sayur:

1. Campurkan buah atau sayuran di setiap makanan

Jika anak tidak suka makan sayur dan buah, cobalah mencampurkannya pada makanan kesukaan anak.

Misalnya, Bunda bisa menambahkan buah pada sereal, menambahkan sepotong buah atau salad kecil ke makan siang anak, menggunakan sayuran dan saus untuk camilan sepulang sekolah, atau menambahkan satu atau dua sayuran yang ingin Bunda coba untuk makan malam keluarga.

2. Jadwalkan makan dan camilan

Anak-anak perlu makan setiap tiga hingga empat jam, misalkan tiga kali makan, dua kali camilan, dan banyak cairan. Jika Bunda merencanakan jadwal ini, pola makan anak akan jauh lebih seimbang dan tidak akan rewel.

Apabila bepergian jauh, sebaiknya bawa kotak pendingin yang telah diisi wortel, yogurt, makanan lainnya, dan air sehingga Bunda tidak harus bergantung pada makanan cepat saji.

3. Makan bersama untuk mencontohkan makan pada anak

Orang tua berperan penting dalam membangun pengalaman waktu makan yang positif bagi si kecil. Bagaimanapun, orang tua adalah panutan anak. Makan bersama keluarga berarti bahwa anak diberi kesempatan untuk belajar dan melihat orang tuanya menyantap berbagai makanan bergizi, dan anak akan lebih mungkin untuk berbaur.

Namun, jika anak tidak suka makan sayur dan buah, sebaiknya hindari memaksa atau mengomel karena malah akan mengubah perilakunya. Juga akan membuat waktu makan menjadi tidak menyenangkan bagi keluarga dan anak akan belajar mengasosiasikan makanan dengan perasaan tidak enak.

4. Libatkan anak saat belanja buah dan sayuran

Bunda bisa lebih mengenalkan dan minat anak pada buah-buahan dan sayuran selama berbelanja dengan melibatkannya dalam memilih buah dan sayuran mana yang ingin si kecil makan.

Memperkenalkan buah dan sayuran juga merupakan kesempatan untuk mengajar yang baik, ini dapat memberi tahu anak lebih banyak berbagai buah dan sayuran. Ketika sesampainya di rumah, anak juga bisa membantu mencuci dan menyiapkan buah dan sayur di dapur.

Baca Juga: Ingin Anak Suka Makan Sayur? Biarkan Mereka Menonton Acara Masak Sehat

5. Bikin buah dan sayuran terasa seru dan enak

Anak-anak mungkin juga memiliki pilihan khusus untuk rasa, tekstur, dan penyajian makanan. Anak yang lebih suka tekstur lebih renyah mungkin lebih baik dengan sayuran mentah daripada dimasak.

Mungkin juga lebih menarik bagi anak jika buah dan sayuran bermacam warna disajikan dalam satu piring. Jika anak juga pilih-pilih sayuran, cobalah mulai dengan sayuran yang lebih manis dan berwarna-warni seperti labu, jagung, kembang kol, atau wortel. Serta campurkan jenis sayuran lain saat anak terbiasa memakannya.

6. Rencanakan menu makan terlebih dahulu

Apabila sulit merencanakan menu makan mingguan, cobalah memulai dengan dua atau tiga hari sekaligus. Makan malam yang baik tidak harus mewah, tetapi harus seimbang, misalnya roti gandum, nasi, atau pasta; buah atau sayuran; dan sumber protein seperti daging tanpa lemak, keju, atau kacang-kacangan.

7. Tambahkan rasa manis tambahan pada makanan

Sebagai tips agar anak suka makan sayur dan buah, Bunda bisa menambahkan sedikit gula pada makanan. Jika merebus wortel sebagai camilan anak, tambahkan sedikit gula, atau menambahkan sedikit gula pada jus buah.

Cara ini pada akhirnya akan mengatasi kebutuhan anak akan rasa manis tambahan, dan membuat anak mendambakan buah dan sayuran yang sedikit manis.

Baca Juga: 12 Camilan Sehat untuk Anak yang Harus Diketahui Orang Tua

8. Terus mencoba

Sebagian besar anak perlu diperkenalkan pada makanan baru 8 hingga 10 kali sebelum ia mencobanya. Jadi Bunda jangan sampai menyerah pada sayuran atau buah apa pun.

Cobalah berikan sayuran dan buah baru kepada anak sesering mungkin, terutama ketika anak masih kecil. Semakin awal memulai memperkenalkan makanan, akan semakin baik.

9. Jangan mengomeli kebiasaan makan anak

Sesulit apa pun agar anak mau makan buah dan sayuran, cobalah untuk tidak mengomeli atau seberapa banyak yang dimakan anak. Alangkah baiknya bersikap senetral mungkin.

Ingat, Bunda telah melakukan usaha sebagai orang tua dengan menyajikan makanan seimbang, dan anak-anak bertanggung jawab untuk memakannya. Jika memaksa hanya akan membuat anak menolak.

10. Perkenalkan buah dan sayuran baru secara perlahan

Anak-anak pada dasarnya mungkin fobia atau takut terhadap makanan baru. Namun, Bunda harus memperkenalkannya secara perlahan. Mulailah dengan sayur dan buah yang terasa manis, kemudian perkenalkan makanan baru dan biarkan anak memilih.

Jika Anak menolak makanan, cobalah mengkreasikannya agar tampak menarik dan enak. Apabila anak masih menolak sehingga tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sebaiknya bicarakan dengan dokter anak tentang kemungkinan manfaat menambahkan nutrisi shake ke dalam jadwal makan anak.

Baca Juga: Pemenuhan Gizi Anak Usia Balita Hingga Sekolah (Panduan dari Nutrisonis)

Faktor yang Harus Diperhatikan Saat Mengenalkan Buah dan Sayuran

Ketika memperkenalkan makanan dari buah dan sayuran, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua:

  • Asupan buah dan sayuran. Pastikan anak mendapatkan jumlah buah dan sayuran yang disarankan setiap hari. Balita dan anak usia sekolah disarankan mengonsumsi 300-400 gram buah sayur per hari.
  • Dahulukan belanja sayuran. Ketika berbelanja makanan di supermarket atau pasar, mulailah di tempat yang menyajikan buah dan sayuran segar. Dengan menyetok buah dan sayuran, Bunda siap sedia untuk memberikan nutrisi dari makanan ini.
  • Hindari jus kemasan. Batasi atau hilangkan jumlah jus buah yang Bunda berikan kepada anak dan pastikan itu adalah jus 100% buah segar, bukan “minuman” jus.

Itulah tips dan cara mengatasi anak yang tidak suka makan sayur yang bisa Bunda terapkan di rumah. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2014. How to Get Your Child to Eat More Fruits & Veggies. https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/How-to-Get-Your-Child-to-Eat-More-Fruits-and-Veggies.aspx (Diakses pada 1 Maret 2022)
  2. Anonim. Tanpa Tahun. Food for Children: Why Fruits and Vegetables are Important. https://www.healthxchange.sg/children/food-nutrition/food-children-fruits-vegetables-important (Diakses pada 1 Maret 2022)
  3. Anonim. Tanpa Tahun. Children’s diet – fruit and vegetables. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/childrens-diet-fruit-and-vegetables
  4. Burns, Julie. 2021. How to Get Kids to Eat Vegetables and Healthy Foods. https://www.parents.com/kids/nutrition/healthy-eating/get-your-kids-to-eat-better/ (Diakses pada 1 Maret 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi