Terbit: 11 February 2019 | Diperbarui: 16 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Gangguan kehamilan terkadang dapat membahayakan kondisi ibu atau janin dalam kandungan. Penting untuk dilakukan pemeriksaan secara rutin agar ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan. Setelah itu, calon ibu tentu bisa lebih waspada menjaga kandungannya.

Tanda Bahaya Kehamilan yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil

Tanda-tanda Ibu Hamil Alami Kehamilan yang Berbahaya

Tanda bahaya pada kehamilan bisa terjadi secara mendadak dan biasanya tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Segera periksakan ke dokter jika kehamilan menunjukkan tanda-tanda bahaya seperti berikut ini:

1. Berat Badan Ibu Hamil Tidak Naik

Normalnya, selama hamil seorang ibu akan mengalami kenaikan berat badan sekitar 9-12 kg. Peningkatan berat badan akan mulai terlihat sejak kehamilan usia 4 bulan hingga menjelang persalinan.

Jika berat badan ibu tidak naik pada akhir bulan keempat atau kurang dari 45 kg pada akhir bulan keenam, maka kemungkinan ini adalah tanda bahaya kehamilan yang menunjukkan pertumbuhan janin akan terganggu. Bahkan nyawa janin bisa terancam.

Tidak bertambahnya berat badan ibu mungkin disebabkan kekurangan gizi atau ibu menderita penyakit seperti malaria, batuk menahun, atau penyakit lainnya yang perlu segera diobati.

2. Perdarahan (bleeding)

Tanda bahaya kehamilan berikutnya adalah munculnya perdarahan. Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan, persalinan dan nifas merupakan tanda bahaya yang bisa berakibat kematian ibu dan janin.

  • Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan bisa diakibatkan oleh keguguran atau keguguran yang mengancam. Jika mengalami kondisi ini ibu harus segera meminta pertolongan bidan atau dokter untuk menyelamatkan nyawa janin. Apabila janin tidak dapat diselamatkan maka ibu perlu mendapat pertolongan supaya kesehatannya terjaga.
  • Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang hebat, merupakan kondisi yang sangat berbahaya. Keadaan ini bisa mengancam nyawa ibu. Oleh karena itu, ibu  hamil harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
  • Perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan 7-9 bulan, meski hanya sedikit tapi kondisi ini merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Jika mengalami hal ini ibu harus segera diberi perawatan medis di rumah sakit.
  • Terjadinya perdarahan dalam jumlah banyak, sesaat atau sekitar 1 jam setelah melahirkan, sangat berbahaya dan sering menjadi penyebab kematian ibu. Kondisi ini bisa mengakibatkan kematian dalam waktu kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera ditolong untuk penyelamatan jiwanya.
  • Perdarahan pada masa nifas (dalam 42 hari setelah melahirkan) yang berlangsung terus menerus, disertai bau tak sedap dan demam, juga merupakan tanda bahaya pada kehamilan. Ibu harus segera dirawat di rumah sakit.

3. Bengkak Tangan/Wajah, Pusing, dan Diikuti Kejang

Normal saja bila kaki atau tungkai bawah mengalami sedikit pembengkakan saat usia kehamilan menginjak 6 bulan ke atas. Tanda bahaya kehamilan akan menjadi sangat berisiko bila terjadi bengkak pada wajah atau tangan, terutama jika disertai tekanan darah tinggi dan sakit kepala.

Jika dibiarkan, ibu hamil akan mengalami kejang-kejang atau disebut dengan eklamsi. Kondisi ini sering mengakibatkan kematian pada ibu dan janin. Jika terdapat satu atau lebih gejala tersebut maka ibu harus segera mendapat pertolongan medis.

4. Gerakan Janin Berkurang atau Tidak Ada

Pada kondisi normal, yaitu pada usia kehamilan 4-5 bulan gerakan janin bisa dirasakan ibu untuk pertama kalinya. Selanjutnya, gerakan janin akan makin sering dirasakan ibu.

Janin yang sehat bergerak secara teratur. Bahaya hamil 5 bulan terlihat jika gerakan janin berkurang, melemah atau tidak bergerak sama sekali dalam 12 jam. Kondisi ini bisa menjadi tanda tanda bayi kurang sehat dalam kandungan dan bisa mengancam keselamatan janin.

Baca juga: 9 Bahaya yang Mengancam Jika Ibu Hamil Malas Bergerak

5. Kelainan Letak Janin

Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan. Kondisi ini membuat ibu hamil harus segera melahirkan supaya nyawa ibu dan janin bisa diselamatkan.

Kelainan letak janin antara lain:

  1. Letak sungsang – kepala janin di bagian atas rahim.
  2. Letak lintang – letak janin melintang di dalam rahim.

Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis. 

6. Sakit Ketika Buang Air Kecil

Pada dasarnya, rasa nyeri adalah sesuatu yang umum terjadi ketika buang air kecil saat hamil. Hal ini bisa terjadi karena perubahan tubuh yang terjadi seiring perkembangan janin. Rasa nyeri yang tidak ditangani dengan baik bisa memicu terjadinya prematur. Oleh karena itu, ini menjadi salah satu tanda bahaya kehamilan yang perlu diwaspadai. 

7. Kontraksi

Jika kontraksi terjadi di awal trimester ketiga, hal ini bisa menjadi tanda bahaya pada kehamilan karena Anda akan melahirkan prematur. Apabila janin belum cukup umur untuk dilahirkan, dokter mungkin akan menghentikan proses persalinan.

8. Nyeri Perut, Sakit Kepala, dan dan Gangguan Penglihatan

Sakit kepala adalah sesuatu yang normal terjadi karena tubuh mengalami lonjakan hormon dan darah. Sementara nyeri perut dapat terjadi akibat rahim yang terus berkembang, ligamen mengalami peregangan, serta organ-organ terus bergerak. Sedangkan gangguan penglihatan adalah sesuatu yang normal karena terkait perubahan tubuh dan hormon.

Namun, ketiga hal tersebut bisa juga jadi pertanda Anda mengalami kondisi berlanjut preeklamsia, yaitu eklampsia jika tekanan darah tinggi, proteinuria dan bengkak terjadi secara terus-menerus.

Selain itu, apabila sakit kepala yang Anda alami tidak kunjung hilang dan disertai pandangan yang buram atau disertai pingsan, ini bisa jadi suatu tanda bahaya kehamilan. Segera periksakan diri Anda ke dokter kandungan apabila Anda mengalami gejala ini.

9. Mual dan Muntah 

Meski mual dan muntah saat hamil adalah hal yang wajar khususnya di trimester pertama kehamilan, namun sebaiknya ibu hamil segera periksakan kondisi kehamilan ke dokter kandungan apabila mual dan muntah terjadi secara berlebihan, hingga menyebabkan dehidrasi, kekurangan elektrolit, kurang gizi, dan penurunan berat badan. 

Kondisi ini dalam dunia medis disebut dengan istilah hiperemesis gravidarum dan tidak boleh disepelekan. 

10. Demam

Demam yang terjadi saat hamil adalah salah satu tanda bahaya kehamilan yang  harus selalu diwaspadai. Sebab, demam yang dialami bisa saja terjadi  akibat adanya infeksi. Infeksi saat hamil bisa saja terjadi akibat infeksi pada saluran kemih, infeksi saluran pernapasan, demam tifoid, hingga infeksi pada ketuban.

Pada akhirnya, kehamilan memang bisa membuat tubuh ibu hamil lebih rentan mengalami hal-hal buruk. Jika mengalami kondisi-kondisi tersebut apapun penyebabnya ibu hamil perlu segera diberikan penanganan yang tepat oleh dokter. Jika tidak, tanda bahaya kehamilan yang sudah disebutkan di atas bisa saja membahayakan ibu hamil beserta janin dalam kandungan. 

  1. Weiss Elise Robin. 2022. Common Warning Signs to Be Aware of in Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/warning-signs-to-watch-for-in-pregnancy-2759779. (Diakses pada 20 April 2023)
  2. Metzger K.Geri. 2021. Early Contractions. https://www.webmd.com/baby/early-contractions.(Diakses pada 20 April 2023)
  3. Miles Karen. 2023. Fetal Movement: When Can You Feel Your Baby Move? https://www.babycenter.com/pregnancy/your-baby/fetal-movement-feeling-your-baby-kick_2872. (Diakses pada 20 April 2023)
  4. National Health Service. 2021. Headaches in Pregnancy. https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/headaches/#:~:text. (Diakses pada 20 April 2023) 
  5. Anonim. 2023. Hyperemesis Gravidarum. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12232-hyperemesis-gravidarum. (Diakses pada 20 April 2023)
  6. American Pregnancy Association. Spotting During Pregnancy. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-concerns/spotting-during-pregnancy. (Diakses pada 20 April 2023)
  7. Madden Mekeisha. 2018. Can a Fever During Pregnancy Harm My Baby?. https://www.healthline.com/health/pregnancy/could-fever-harm-my-baby. (Diakses pada 20 April 2023)

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi