Terbit: 11 August 2022 | Diperbarui: 21 August 2023
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Asupan nutrisi saat hamil penting diperhatikan. Salah satu nutrisi yang perlu dipenuhi adalah zat besi. Bahkan, tablet tambah darah untuk ibu hamil dianjurkan guna memenuhi kebutuhan zat besi ini. Lantas, apa saja manfaat yang ditawarkan suplemen penambah darah ini?

Seberapa Penting Tablet Penambah Darah untuk Ibu Hamil?

Manfaat Tablet Tambah Darah untuk Ibu Hamil

Tablet tambah darah (TTD) atau tablet zat besi adalah mineral untuk membantu memenuhi kebutuhan hemoglobin di tubuh. Suplementasi ini dapat membantu menangani masalah anemia, terutama pada kehamilan.

Secara umum, beberapa manfaat konsumsi tablet tambah darah saat hamil, di antaranya:

1. Mengurangi Risiko Anemia

Zat besi adalah salah satu kebutuhan ibu hamil yang penting untuk dipenuhi. Mineral ini juga perlu dipenuhi wanita sebelum hamil.

Kekurangan zat besi rentan membuat Bumil mengalami anemia defisiensi besi. Hal ini merupakan kondisi yang kerap kali menimpa selama kehamilan.

Anemia defisiensi besi dapat menimbulkan efek berbahaya tidak hanya bagi ibu, tetapi juga janin di dalam kandungan. Agar tidak mengalami bahaya yang tidak diinginkan, tablet tambah darah untuk ibu hamil diperlukan.

2. Memenuhi Kebutuhan Zat Besi

Tablet penambah darah untuk ibu hamil bermanfaat untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi selama kehamilan.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan suplementasi zat besi bersama dengan asam folat sebaiknya dilakukan setiap hari sebagai bagian dari perawatan antenatal (perawatan kehamilan).

Kebutuhan zat besi perlu dipenuhi ibu hamil untuk mencegah kondisi serupa pada bayi yang akan dilahirkan. Perlu Anda ketahui, studi menemukan bahwa kekurangan zat besi pada Bumil dapat meningkatkan risiko berat badan lahir bayi rendah.

Baca Juga: Bolehkah Minum Paracetamol saat Hamil? Ini Aturannya

3. Menambah Produksi Hemoglobin

Tubuh membutuhkan zat besi untuk memproduksi hemoglobin. Hemoglobin sendiri merupakan protein di dalam sel darah merah yang bertugas untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. 

Selain itu, protein ini juga bertanggung jawab untuk mengembalikan karbon dioksida dari jaringan kembali ke paru-paru.

Pada kehamilan, produksi hemoglobin penting untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, termasuk kepada bayi di dalam kandungan.

Selain beberapa manfaat di atas, terpenuhinya kebutuhan zat besi saat hamil dapat membantu menambah asupan nutrisi pada janin, mencegah kejadian perdarahan saat persalinan, dan mengurangi risiko kematian pada ibu akibat perdarahan saat persalinan.

Dosis Aman Penggunaan Tablet Tambah Darah untuk Ibu Hamil

Mengetahui pentingnya memenuhi kebutuhan zat besi lewat makanan ataupun tablet penambah darah, Bumil perlu mengetahui aturan jumlah kebutuhannya.

Perlu diketahui, menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), kebutuhan zat besi pada ibu hamil adalah sebesar 800 mg. Sebanyak 300 mg akan disalurkan untuk kebutuhan janin, sedangkan 500 gram lagi berguna untuk menambah massa hemoglobin selama kehamilan.

Makanan dapat memenuhi sekitar 20 sampai 25 mg kebutuhan zat besi harian. Jumlah ini diperoleh dari perhitungan 3 kali makan dengan kalori sebesar 2500 kal.

Apabila jumlah tersebut ditotalkan dengan perhitungan 288 hari kehamilan, maka zat besi yang dikonsumsi Bumil adalah sekitar 100 mg. Dengan jumlah ini, kebutuhan zat besi ibu hamil masih kurang.

Oleh karena itu, Bumil akan direkomendasikan untuk mengonsumsi suplemen tambah darah.

Lantas, berapa dosis penggunaan yang aman untuk mengonsumsi suplemen ini? Menurut Centers for Disease Control and Prevention US, dosis terendah konsumsi suplemen zat besi adalah sebanyak 30 mg per hari.

Dosis tablet penambah darah untuk ibu hamil akan berbeda-beda pada setiap orang, apalagi jika Bumil sudah memiliki masalah anemia di awal kehamilan.

Selain itu, dosis kebutuhan tablet tambah darah juga dapat berbeda pada ibu hamil yang mengandung anak kembar atau baru mulai menegonsumsi zat besi di trimester akhir kehamilan.

Aturan Penggunaan Tablet Tambah Darah Ibu Hamil

Aturan minum tablet tambah darah untuk ibu hamil tidak berbeda jauh dengan penggunaan suplemen lainnya. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Waktu yang tepat minum tablet tambah darah untuk ibu hamil adalah malam hari sebelum tidur. Ini dilakukan untuk mengurangi rasa mual setelah konsumsi tablet.
  • Barengi dengan makanan yang mengandung vitamin C. Vitamin ini dapat membantu tubuh agar menyerap zat besi dengan baik.
  • Cukupi kebutuhan cairan. Setelah tablet tambah darah untuk ibu hamil dikonsumsi, barengi dengan konsumsi cairan sebesar 8 ons atau sekitar 226 gram.
  • Hindari minum kopi, teh, susu, tablet cair, dan obat sakit maag. Pasalnya, minuman dan obat tersebut dapat menghambat penyerapan zat besi.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Pencahar untuk Mengatasi Sembelit?

Dampak Ibu Hamil Tidak Minum Tablet Penambah Darah

Jika kebutuhan zat besi tidak terpenuhi, produksi hemoglobin bisa terganggu. Akibatnya,  ibu hamil rentan mengalami anemia.

Jika kondisi sudah parah, kehamilan bisa berisiko terhadap beberapa kondisi berikut:

  • Bayi lahir prematur (bayi lahir lebih cepat dari waktu yang diperkirakan).
  • Bayi lahir dengan berat badan rendah.
  • Depresi pasca-persalinan.
  • Kematian pada bayi, sebelum atau setelah dilahirkan.
  • Keguguran dan perdarahan.
  • Kekebalan tubuh menurun.
  • Risiko infeksi meningkat.

Itu dia hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang tablet tambah darah untuk ibu hamil. Suplemen ini dapat diperoleh di puskesmas atau apotek terdekat.

Bagaimana Cara Mendapatkan Tablet Penambah Darah untuk Ibu Hamil?

Mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD)  selama kehamilan dapat membantu mencegah anemia. Meski demikian, sebaiknya ibu hamil tetap perbanyak asupan zat besi dari sumber makanan sehingga persediaannya semakin banyak, seiring dengan bantuan tablet penambah darah. 

Di Indonesia, pemerintah merekomendasikan konsumsi tablet tambah darah (TTD) 

minimal 90 tablet atau setiap hari selama kehamilan. Hal tersebut tentu bertujuan untuk mencegah anemia saat hamil. Tablet tersebut dapat diperoleh secara gratis di puskesmas atau membeli secara mandiri di apotek terdekat. 

Apakah Tablet Penambah Darah Memiliki Efek Samping?

Ada atau tidaknya efek samping dari penggunaan tablet penambah darah, ibu hamil sebaiknya ketahui dosis tepat yang perlu diminum. Akan lebih jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum minum tablet tambah darah atau tablet zat besi. 

Umumnya dokter, akan menyesuaikan dosis asupan tablet penambah darah dengan asupan zat besi yang biasa Anda dapatkan dari makanan harian. Agar asupan zat besi yang masuk ke dalam tubuh tidak berlebihan. 

Sebab, dosis tablet zat besi yang terlalu tinggi bisa memicu masalah kesehatan pada ibu hamil khususnya saluran pencernaan seperti sembelit, diare, mual dan muntah. Terlebih di awal kehamilan, mual dan muntah secara berlebihan dapat berujung pada kondisi hiperemesis gravidarum

Sementara, tablet penambah darah yang dikonsumsi dalam keadaan perut kosong berisiko merusak lapisan lambung. 

Itu dia hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang tablet tambah darah untuk ibu hamil. Jika masih ragu, Anda bisa berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda terkait penggunaan tablet tambah darah yang aman. Semoga bermanfaat, Teman Sehat!

  1. Anonim. 2018. Pentingnya Konsumsi Tablet Fe Bagi Ibu Hamil. https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-konsumsi-tablet-fe-bagi-ibu-hamil. (Diakses pada 30 Maret 2023).
  2. Anonim. Antenatal Iron Supplementation. https://www.who.int/data/nutrition/nlis/info/antenatal-iron-supplementation. (Diakses pada 30 Maret 2023).
  3. Anonim. 2022. Iron Deficiency Anemia During Pregnancy: Prevention Tips. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/anemia-during-pregnancy/art-20114455. (Diakses pada 30 Maret 2023)
  4. Dailey, Kathleen. 2020. Are You Getting Enough Iron? https://www.webmd.com/baby/are-you-getting-enough-iron. (Diakses pada 30 Maret 2023).
  5. Davis, Charles Patrick. 2022. Hemoglobin: Normal, High, Low Levels, Age & Gender. https://www.medicinenet.com/hemoglobin/article.htm. (Diakses pada 30 Maret 2023).

                                                                                                                    


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi