Ketika istri hamil, biasanya suami akan mengalami beberapa perubahan pada dirinya. Perubahan ini bisa jadi perubahan positif atau sebaliknya. Apa saja perubahan yang dapat terjadi pada suami? Simak dalam ulasan di bawah ini!
Perubahan Suami Saat Istri Hamil
Ada banyak perubahan yang terjadi pada pria saat pasangannya hamil. Berikut yang paling sering terjadi dan harus diketahui oleh istrinya.
Berikut ini perubahan yang terjadi pada suami saat istri hamil, di antaranya:
1. Over Protektif
Suami yang sudah sejak lama mendambakan momongan akan menjadi over protektif dengan istrinya. Mereka akan sering melarang pasangannya untuk melakukan ini dan itu termasuk terlalu lelah bekerja, tidak memperbolehkan mencuci pakaian, hingga tidak boleh jajan sembarangan.
Hal ini sangat baik untuk pasangan meski pemberian pengertian harus dilakukan. Misal memberitahu apa saja yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan. Suami juga harus diberi tahu kegiatan apa saja yang masih diperbolehkan sehingga over protektifnya beralasan dan tidak asal larang saja.
2. Mengalami Stres
Pria yang mengetahui pasangannya hamil memiliki dua kemungkinan yang akan terjadi pada tubuhnya. Pertama adalah antusias sehingga pria akan senang dan menjadi lebih giat dalam bekerja. Namun, ada juga pria yang mengalami hal sebaliknya dan membuat mereka mengalami stres yang berlebihan.
Kondisi stres yang terjadi pada pria disebabkan oleh banyak hal. Ada yang belum siap mendapatkan keturunan karena tidak yakin bisa membesarkannya. Selain itu, masalah finansial seperti belum ada dana untuk pemeriksaan rutin dan persalinan membuat seorang pria mengalami stres berlebihan.
3. Sering Melakukan Masturbasi
Kebutuhan seks adalah hal wajar yang dimiliki oleh pria. Apalagi mereka memang dikenal lebih aktif secara seksual. Kalau pasangan mendadak hamil, tentu pada tiga bulan pertama, pria tidak bisa melakukan seks dengan pasangannya. Mereka akan menahannya dan akhirnya lebih banyak melakukan masturbasi.
Masturbasi yang dilakukan oleh pria dengan kondisi seperti ini sebenarnya tidak perlu dilakukan diam-diam. Istri boleh mengetahuinya atau malah ikut membantu untuk membuat pasangannya puas.
Dengan saling terbuka, masalah seksual tidak akan menjadi beban dan memunculkan masalah baru seperti perselingkuhan.
4. Religius
Beberapa pria yang awalnya belum religius biasanya akan berubah menjadi lebih religius. Mereka melakukan itu sebagai ungkapan rasa syukur atas kehamilan yang dialami oleh pasangannya. Kondisi ini harus didukung oleh istri sehingga kehidupan rumah tangga akan berjalan dengan lebih lancar.
5. Giat Bekerja
Karena sadar dengan biaya yang akan dikeluarkan sejak pasangan hamil hingga melakukan persalinan, pria akan lebih giat bekerja. Mereka akan berusaha menabung untuk mencukupi semua kebutuhan dari istri dan bayi yang nantinya lahir. Istri juga harus mendukung suami dengan melakukan hal sederhana seperti membuatkan minum atau pijatan kalau lelah.
6. Berselingkuh
Tidak bisa dimungkiri lagi kalau wanita yang sedang hamil akan mengalami beberapa gangguan pada tubuhnya. Gangguan ini membuat mereka tidak bisa melakukan seks dengan pasangan agar janin yang dikandungnya bisa tumbuh dengan sempurna.
Sayangnya tidak semua pria menyadari kondisi tersebut sehingga ada juga yang berselingkuh untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Sebenarnya wanita masih bisa melakukan seks kalau mereka sudah hamil di atas bulan ke-4 atau ke-5. Pria bisa melakukan seks meski tidak terlalu sering. Agar pria tidak melakukan hal-hal seperti ini ada baiknya untuk membicarakannya dengan baik agar tidak menimbulkan masalah seperti ini.
7. Pola Hidup yang Berantakan
Pria akan mengalami perubahan pada gaya hidupnya. Mereka akan mulai belajar masak sendiri, mencuci, hingga melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Karena pria jarang melakukan hal ini terkadang apa yang dilakukan jadi berantakan sehingga mereka kerap mengalami sakit atau pola makannya terganggu.
Kondisi ini mungkin akan sering terjadi di rumah. Namun, wanita bisa mengatasinya dengan cara mengarahkan saat pria melakukan pekerjaan. Dengan begitu, kesalahan tidak akan terjadi sehingga pria tidak mengalami masalah kesehatan.
8. Sering Bercerita
Ketika Anda hamil, perubahan yang mudah Anda kenali adalah ketika suami secara tiba-tiba sering bercerita atau ngobrol. Selain mengajak bercerita dengan Anda, suami juga akan sering mengobrol pada bayi dalam kandungan.
Selain menguatkan ikatan emosional Anda dengan suami, bercerita juga akan menstimulus janin, termasuk pendengaran, otak, dan kemampuan berbicara setelah bayi lahir.
9. Raut Wajah Terlihat Lelah
Selama kehamilan, suami mungkin akan kurang istirahat karena terganggu istri yang sering kali terbangun tengah malam untuk buang air kecil. Ini membuat kualitas tidur suami menjadi terganggu dan akibatnya wajahnya terlihat kelelahan keesokan harinya.
Selama kehamilan, kandung kemih wanita hamil biasanya penuh akibat ginjal bekerja ekstra dan menghasilkan urine lebih banyak untuk membuang limbah dari tubuh.
10. Couvade Syndrome
Selama kehamilan, suami Anda mungkin mengalami couvade syndrome, kondisi di mana suami ikut merasakan gejala kehamilan yang dikeluhkan oleh istrinya, seperti mual, muntah, sakit punggung, penambahan berat badan, insomnia, kurang nafsu makan, dan bahkan perubahan libido.
Jenis sindrom ini biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan dan gejalanya akan berkurang dengan sendirinya.
Baca Juga: 7 Perubahan Kulit yang Terjadi Saat Hamil, Normalkah?
Cara Mencegah Perubahan Negatif pada Pria
Agar hal negatif terkait dengan perubahan suami tidak terjadi, Anda dan pasangan bisa melakukan beberapa hal di berikut ini:
1. Kompromi Soal Hubungan Seksual
Apabila masalah terjadi terkait dengan seks, ada baiknya bicarakan dengan baik dengan pasangan. Misal istri dapat membantu pasangan memuaskan hasrat seksual sementara waktu dengan membantu masturbasi.
Jika kandungan sudah kuat, Anda bisa melakukan seks secara terbatas dan memakai kondom. Pasangan harus sama-sama menyadari masalah ini.
2. Mengatasi Masalah Bersama
Apabila istri tidak ingin suaminya mengalami stres secara berlebihan, ada baiknya untuk segera mengatasi masalah bersama-sama. Misal membicarakan tabungan, pekerjaan, dan sebagainya agar pria tidak merasa sendirian dan harus menyelesaikan semuanya tanpa bantuan.
Baca Juga: Mengenal Tahapan Perubahan Bentuk Payudara Selama Kehamilan
3. Saling Mengingatkan
Meski hanya sederhana, istri harus tetap mengingatkan suaminya untuk makan atau melakukan pekerjaan rumah tangga dengan benar. Kalau istri masih bisa bekerja selama kehamilan, lakukan secara perlahan agar tidak menimbulkan masalah dengan janin.
4. Berkomunikasi dengan Pasangan secara Intens
Selalu lakukan komunikasi saat senggang dengan pasangan untuk membicarakan ada atau tidaknya masalah yang terjadi selama kehamilan. Masalah sekecil apa pun harus dibicarakan agar tidak terus membesar.
Perubahan yang terjadi pada suami ketika istri hamil memang tidak bisa dicegah dan kadang terjadi dengan sendirinya. Namun, komunikasi yang intens antara suami dan istri akan membuat hal negatif yang terjadi bisa diminimalkan.
Nah, itu dia perubahan yang terjadi pada suami ketika istrinya hamil dan tips untuk mencegah perubahan yang terjadi pada suami. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Daly, Kimberly A. 2023. 4 Ways Pregnancy Will Change Your Relationship With Your Partner. https://www.parents.com/pregnancy/my-life/emotions/love-and-pregnancy-5-ways-pregnancy-will-change-your-relationship/ (Diakses pada 25 Mei 2023)
- Lagudu, Sanjana. 2023. Wife And Husband Relationship During Pregnancy: This Is What You Need To Know. https://www.momjunction.com/articles/wife-and-husband-relationship-during-pregnancy_00398710/ (Diakses pada 25 Mei 2023)
- Nair, Anisha. 2023. Husband’s Responsibilities During Pregnancy – Taking Care of Your Pregnant Wife. https://parenting.firstcry.com/articles/husband-responsibilities-during-pregnancy-helping-your-pregnant-wife/ (Diakses pada 25 Mei 2023)
- Smith, Sylvia. 2020. Why Do Relationships Fall Apart During Pregnancy?. https://www.marriage.com/advice/pregnancy/do-relationships-fall-apart-during-pregnancy/ (Diakses pada 25 Mei 2023)