Terbit: 26 July 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kandungan lemah adalah salah satu penyebab wanita hamil mengalami keguguran. Kasus wanita yang mengalami kandungan lemah ini satu dari 100 kehamilan. Selengkapnya simak gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya berikut ini.

Kandungan Lemah: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Apa Itu Kandungan Lemah?

Kandungan lemah atau inkompetensi serviks, adalah ketidaknormalan dari bentuk serviks yang disebabkan oleh beberapa gangguan pada leher rahim.

Kandungan lemah terjadi ketika serviks terbuka, melemah, atau memendek terlalu dini pada kehamilan. Kandungan yang lemah dapat menyebabkan masalah, termasuk keguguran dan kelahiran prematur (lahir sebelum 37 minggu kehamilan).

Tanda dan Gejala Kandungan Lemah

Biasanya, pada trimester pertama kehamilan, ibu hamil belum bisa mengetahui apakah dia memiliki ciri-ciri kandungan lemah atau tidak. Hal ini dikarenakan permasalahan yang biasa ada pada trimester pertama lebih sering dikarenakan oleh masalah kromosom.

Sedangkan untuk masalah kehamilan yang disebabkan oleh kandungan lemah, hanya bisa terlihat pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Setiap ibu hamil bisa mendeteksi ciri-ciri kandungan lemah sejak trimester kedua kehamilannya.

Berikut ini adalah ciri-ciri kandungan lemah yang biasa tampak mulai antara 14 dan 20 minggu usia kehamilan, berikut di antaranya:

  • Sensasi tekanan panggul.
  • Sakit punggung.
  • Kram perut ringan seperti pramenstruasi.
  • Perubahan volume, warna, atau konsistensi cairan vagina.
  • Terlihat ada bercak atau pendarahan ringan pada vagina.
  • Kontraksi ringan.

Baca Juga: 15 Ciri-ciri Kehamilan Sehat yang Harus Bunda Ketahui

Penyebab kandungan lemah

Kandungan lemah dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Wanita hamil perlu mengetahui beberapa penyebab kandungan lemah karena hal ini memiliki manfaat di kemudian hari.

Berikut ini beberapa penyebab kandungan lemah, antara lain:

1. Faktor Keturunan

Kandungan lemah bisa dikarenakan oleh faktor keturunan atau bawaan dari lahir. Otot serviks yang lemah pada seorang wanita bisa diwariskan melalui genetik.

Wanita dengan penyebab kandungan lemah seperti ini mewarisi otot lemah di daerah leher rahim. Hal ini menyebabkan rahimnya cepat terbuka pada saat janin berusia tidak lebih dari empat bulan.

2. Luka

Ada beberapa kasus kandungan lemah yang disebabkan oleh kehamilan sebelumnya. Penyebab kandungan lemah bisa saja disebabkan oleh adanya luka pada leher rahim yang diakibatkan pada proses melahirkan anak sebelumnya.

Perlukaan atau laserasi ternyata memiliki efek samping pada melemahnya otot serviks.

3. Operasi

Operasi yang dilakukan pada leher rahim sebelum kehamilan bisa menjadi penyebab lemahnya kandungan.

Operasi tersebut mungkin memiliki trauma pada serviks dan sehingga membuat leher rahim menjadi lemah dan tidak bisa menahan janin sampai usia empat bulan.

4. Kerusakan selama Kelahiran yang Sulit

Tidak sedikit dari wanita yang mengalami kesulitan saat melahirkan anak pertama. Hal ini biasanya dikarenakan ketiadaan pengalaman melahirkan.

Proses melahirkan yang cukup menyulitkan ternyata bisa mengakibatkan kerusakan pada leher rahim. Kerusakan ini semakin parah bila diikuti oleh infeksi yang akan membuat otot serviks semakin lemah.

5. Penyakit Kolagen

Apabila mulut rahim pada seorang wanita terdapat zat kolagen maka ia telah memiliki ciri-ciri kandungan lemah nantinya.

Hal demikian dikarenakan adanya kolagen pada mulut rahim merupakan salah satu penyebab kandungan lemah. Faktor penyebab ini memang membutuhkan deteksi medis yang ditangani oleh ahlinya.

6. Trauma

Wanita yang telah mengalami keguguran sebelumnya bisa menjadi penyebab kandungan lemah. Hal ini bisa saja terjadi apabila setelah keguguran tersebut dia melakukan proses kuret.

Proses kuret yang dilakukan ternyata bisa menyebabkan trauma pada serviks sehingga membuat otot serviks atau leher rahim menjadi lemah karena trauma tersebut.

7. Obat DES

Obat DES (dietilstilbestrol) adalah sejenis obat yang biasa digunakan untuk mencegah keguguran, menekan laktasi postpartum, gejala menopause, mengobati kanker prostat, dan lainnya.

Ternyata penggunaan obat DES memiliki efek samping tertentu. Salah satu dari efek samping yang membuat infeksi, pendarahan, trauma dan lainnya pada serviks. Hal ini tentunya memiliki beberapa penyebab kandungan lemah sekaligus di dalam obat DES.

Baca Juga: Waspada! Hal ini Tanda Janin Stres di Dalam Kandungan

Diagnosis Kandungan Lemah

Untuk memeriksa kondisi kehamilan, dokter kandungan akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan Anda dan gejala kehamilan pada janji temu pranatal.

Pastikan untuk memberi tahu dokter kandungan jika Anda pernah mengalami keguguran atau operasi pada leher rahim. Dokter mungkin ingin memeriksa serviks Anda lebih dekat berdasarkan faktor risiko tersebut.

Dokter akan mendiagnosis kandungan lemah dengan pemeriksaan panggul dan tes pencitraan yang disebut USG transvaginal (ultrasound menggunakan alat khusus yang dimasukkan ke dalam vagina). Tes ini memungkinkan dokter mengukur panjang dan bukaan serviks Anda.

Baca Juga: 8 Penyebab Janin Tidak Berkembang Normal (Terhambat) dalam Kandungan

Cara Mengatasi Kandungan Lemah

Kandungan lemah ternyata bisa diatasi dengan melakukan dua hal ini, yaitu bed rest dan cervical cerclage. Berikut ini beberapa cara mengatasi kandungan, meliputi:

1. Bed Rest

Apabila Anda dideteksi memiliki ciri-ciri kandungan lemah maka dokter kandungan akan menyarankan bagi Anda untuk melakukan bed rest.

Bed rest memiliki manfaat untuk mengurangi gerakan yang bisa merangsang melemahnya otot serviks. Hal ini bisa menahan janin untuk tetap di dalam rahim.

2. Suplementasi Progesteron

Jika Anda memiliki riwayat kelahiran prematur, dokter mungkin menyarankan suntikan hormon progesteron setiap minggu yang disebut hidroksiprogesteron kaproat selama trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan penggunaan terbaik progesteron pada insufisiensi serviks.

3. USG Berulang

Jika memiliki riwayat kelahiran prematur, atau memiliki riwayat yang dapat meningkatkan risiko kandungan lemah, dokter mungkin mulai memantau panjang serviks Anda secara hati-hati dengan ultrasonografi (USG) setiap dua minggu dari minggu ke 16 hingga minggu ke 24 kehamilan.

Jika serviks mulai terbuka atau menjadi lebih pendek dari panjang tertentu, dokter mungkin mungkin merekomendasikan cervical cerclage.

4. Cervical Cerclage

Solusi lain yang cukup ampuh untuk mengatasi kandungan lemah adalah dengan melakukan cervical cerclage, yaitu pengikatan mulut rahim. Solusi terakhir untuk mengatasi kandungan lemah ini memiliki tingkat keberhasilan 90%.

Selama prosedur, rahim akan dijahit secara tidak sadar dengan menggunakan benang berdiameter 0,5 cm. Jahitan baru akan dibuka saat usia kehamilan mencapai 36 atau 37 minggu. Janin pun sudah memiliki organ-organ yang lengkap dan siap dilahirkan.

Itulah ulasan tentang kandungan lemah yang perlu wanita hamil kenali. Pastikan periksa kehamilan Anda secara rutin untuk memastikan kondisi ibu dan janin dalam kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2021. Incompetent cervix. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/incompetent-cervix/symptoms-causes/syc-20373836 (Diakses pada 21 April 2023)
  2. Anonim. 2022. Incompetent Cervix. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17912-incompetent-cervix#diagnosis-and-tests. (Diakses pada 21 April 2023)
  3. Anonim. 2021. What Is an Incompetent Cervix?. https://www.webmd.com/women/what-is-incompetent-cervix (Diakses pada 21 April 2023)
  4. Suwignyo S dan Fitrio C. 2010. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Depok: Penebar Plus.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi