Terbit: 17 November 2021 | Diperbarui: 22 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Ibu yang menjalani operasi caesar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih daripada yang melahirkan normal. Proses pemulihan yang panjang tentu tidak mudah. Ditambah pantangan setelah operasi caesar yang cukup beragam. Bunda, ini beberapa pantangan pasca operasi caesar yang harus dipatuhi!

12 Pantangan Setelah Operasi Caesar yang Harus Bunda Ketahui

Pantangan Pasca Operasi Caesar

Walaupun lebih lama pulih, tetapi bukan berarti ibu yang melahirkan dengan operasi caesar tidak bisa melakukan apa-apa. Sebaliknya, dengan gerakan fisik yang teratur dan sesuai kondisi, ibu dapat pulih dengan baik.

Berikut ini adalah pantangan setelah operasi caesar yang harus dihindari, terutama dalam waktu 1-6 minggu setelah operasi:

1. Melakukan Aktivitas Berat

Ibu dengan luka operasi caesar dilarang melakukan aktivitas berat paling tidak hingga berakhir masa nifas. Kondisi ini bisa berbeda pada setiap orang, karena ada wanita yang masih merasakan sakit pada luka operasi hingga 3 bulan setelahnya.

Setelah bisa berjalan, ibu dapat melakukan aktivitas gerak secara hati-hati, seperti memandikan bayi, berjalan di sekitar rumah, berjemur, dll.

Aktivitas berat yang dilarang seperti berolahraga berat (lari, aerobik, cardio, berenang), mencuci baju secara manual, dll. Olahraga ringan dapat dilakukan setelah 40 hari dengan syarat tidak terasa sakit lagi di luka bekas operasi.

Sedangkan olahraga berat dapat dilakukan 4-6 bulan pasca operasi. Begitupun dengan aktivitas berat yang menguras tenaga. Kegiatan yang terlalu berat dapat membuat luka operasi lama sembuh.

Baca JugaInilah 5 Penyebab Tidak Haid Setelah Melahirkan

2. Mengangkat Barang Berat

Jangan memaksakan diri mengangkat cucian baju si Kecil atau mengangkat air mandinya. Hingga 3 bulan pasca operasi, ibu hanya diperbolehkan mengangkat benda seberat bayinya—yaitu sekitar 3-4 kg saja.

Tekanan akibat mengangkat benda berat dapat berakibat pada luka operasi. Luka bekas operasi dapat terbuka kembali bahkan berisiko memicu hernia. Perut juga akan terasa sangat nyeri. Hal ini akan memperlambat proses penyembuhan.

3. Berhubungan Intim dengan Suami

Berhubungan intim dengan suami harus ditunda hingga masa nifas selesai—40 hari setelah operasi. Jangka waktu ini sama dengan ibu yang melahirkan normal.

Dalam jangka waktu ini rahim relatif telah siap dan pulih. Namun jika terasa sakit pada panggul atau area intim, komunikasikan dengan suami. Selain itu, terkadang perubahan hormon membuat ibu yang baru melahirkan kurang bergairah, sehingga sedikit lama merespon sentuhan suami.

4. Kurang Menjaga Kebersihan Diri dan Luka Operasi

Walaupun dianjurkan untuk banyak beristirahat dan tidak banyak bergerak, ibu yang melahirkan melalui caesar tetap harus menjaga kebersihan tubuh. Bersihkan terutama di bagian luka bekas operasi.

Mandi minimal satu kali sehari dapat dilakukan setelah hari keempat pasca operasi caesar. Dokter biasanya memberikan perban berlapis plastik agar luka operasi tidak mudah basah karena air. Jika tubuh masih menggigil setiap kali terkena air, gunakan air hangat saat mandi.

5. Terlalu Sering Naik Turun Tangga 

Naik turun tangga akan meningkatkan tekanan dalam perut. Hal ini akan meningkatkan risiko luka jahitan operasi menjadi terbuka. 

Pada 3 bulan pertama setelah operasi, Anda disarankan untuk menghindari naik dan turun tangga terlalu sering. Anda dapat beraktivitas normal saat perut sudah tidak terasa nyeri. 

6. Kurang Minum dan Konsumsi Serat

Kurang asupan serat dan air putih dapat menyebabkan sembelit dan sulit buang air besar. Ketika sembelit, maka umumnya Anda akan mengejan agar feses lebih cepat keluar.

Jika mengejan dilakukan saat luka operasi masih basah, maka aktivitas ini akan mengakibatkan rasa sakit pada luka operasi.

Untuk mengurangi risiko sembelit, maka Anda disarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan yang tinggi serat, seperti buah dan sayuran. Selain itu, air putih juga penting untuk membantu Anda tetap terhidrasi. 

Itulah beberapa pantangan pasca operasi caesar yang harus bunda hindari agar kondisi cepat pulih sehingga bisa maksimal mengurus si Kecil yang lucu.

Pantangan Makanan Pasca Operasi Caesar

Untuk mempercepat pemulihan, ibu yang baru melahirkan disarankan mengonsumsi makanan seimbang. Sebenarnya tidak ada pantangan makanan pasca caesar secara khusus.

Namun, sebaiknya hindari jenis makanan berikut ini karena efeknya akan membuat kondisi tubuh dan luka operasi terasa tidak nyaman:

7. Makanan Tinggi Gula dan Kolesterol

Makanan seperti cokelat, gorengan, sirup bahkan nasi putih berefek tidak baik bagi metabolisme tubuh. Makanan manis berisiko meningkatkan kadar gula darah. Hal ini membuat ibu berisiko terkena diabetes. Gula darah yang terlalu tinggi juga memperlambat penyembuhan luka operasi.

Sementara makanan berkolesterol sulit dicerna dan menyumbat pembuluh darah. Padahal peredaran darah yang lancar sangat dibutuhkan untuk penyembuhan luka operasi dan pemulihan tubuh ibu.

8. Makanan Pemicu Batuk

Luka operasi akan terasa sangat sakit jika pasien batuk, bersin, bahkan tertawa. Hal ini akan terasa hingga 6 minggu setelah operasi. Maka dari itu, jangan memakan makanan yang dapat memicu batuk—misalnya es, semangka, atau rambutan.

9. Kafein

Kafein meningkatkan detak jantung, membuat tubuh tidak terasa lelah, dan tidak mengantuk. Kandungan kafein juga dapat memicu produksi adrenalin. Hal ini tidak baik bagi proses pemulihan tubuh.

Belum lagi, ibu masih harus menyusui bayi. Beberapa bayi sensitif terhadap kafein. Kafein yang terkandung di dalam ASI dapat membuat bayi berdebar, rewel, sulit tidur, serta kembung.

10. Makanan yang Mengandung Gas

Makanan yang mengandung gas seperti kubis, kol, nangka, durian, dan brokoli. Makanan ini akan membuat ibu kembung dan sakit pada perut dapat menjalar ke luka operasi.

Tidak hanya memiliki efek pada luka operasi, makanan yang mengandung gas juga dapat berefek kembung pada bayi, menimbulkan kolik, diare, dan rewel.

Baca Juga10 Makanan yang Mempercepat Penyembuhan Luka Operasi

11. Makanan Rendah Serat

Makanan rendah serat dapat memicu sembelit. Proses mengejan saat akan buat air besar dapat membuat luka operasi sangat terasa sakit. Sebaiknya makan makanan tinggi serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Selain mencegah sembelit, makanan tinggi serat juga memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh. Serta memperlancar keluarnya ASI.

12. Makanan Terlalu Pedas dan Berempah

Makanan pedas dan berempah mungkin tidak berefek banyak pada ibu yang memang terbiasa dengan cabai atau lada. Namun, hal ini dapat berefek pada bayi.

Bayi yang baru lahir memiliki perut yang sensitif. Jika ibu mengonsumsi makanan pedas, bayi bisa mengalami kembung, nyeri perut, dan mencret.

Makanan yang pedas juga akan memicu sakit perut sehingga secara tidak sadar Ibu akan mengejan. Hal ini dapat menyebabkan tekanan pada perut. Akibatnya luka operasi akan terasa sakit.

Diharapkan luka bekas operasi caesar bisa lekas sembuh dengan menjaga kondisi, berhati-hati saat beraktivitas, dan menghindari pantangan makanan pasca operasi caesar. Tubuh bunda pun dapat pulih dan segar seperti sedia kala dengan lebih cepat.

Pahami beberapa pantangan pasca operasi caesar tersebut. Jangan lupa tetap mengkonsumsi makanan tinggi protein agar luka operasi cepat kering. Konsumsi suplemen makanan juga diperbolehkan, namun sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter.

 

  1. Davis, Patricia. 2018. The Do’s and Don’ts of Healing from a C-Section. https://intermountainhealthcare.org/blogs/topics/intermountain-moms/2018/03/the-dos-and-donts-of-healing-from-a-csection/. (Diakses pada 4 April 2023).
  2. DayToDay Team. 2021. Ultimate Diet Guide for C-Section Delivery Mothers. https://www.daytoday.health/blog/ultimate-diet-guide-for-c-section-delivery-mothers. (Diakses pada 4 April 2023).
  3. National Health Service. 2023. Caesarean section. https://www.nhs.uk/conditions/caesarean-section/. (Diakses pada 4 April 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi