Terbit: 25 July 2018 | Diperbarui: 4 September 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Hamil membuat Anda perlu cermat dalam konsumsi apapun, termasuk obat-obatan. Anda mungkin merasakan banyak rasa sakit dan ingin segera mengatasinya dengan minum obat. Namun, tahan dulu karena ternyata ada beberapa obat yang perlu dihindari konsumsinya selama hamil. 

10 Jenis Obat yang Dilarang untuk Dikonsumsi Ibu Hamil

Daftar Obat yang Perlu Dihindari Oleh Ibu Hamil

Syarat utama untuk konsumsi obat selama hamil adalah selalu tanya dokter sebelum meminumnya, bahkan untuk obat yang dijual bebas sekalipun. Pasalnya, ada beberapa jenis obat yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. 

Secara umum, beberapa obat yang diketahui perlu dihindari ibu hamil, antara lain:

1. Ibuprofen

Ibuprofen merupakan obat yang masuk dalam kelompok anti-inflamasi non steroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Obat ini berguna untuk meredakan rasa sakit. Ibu hamil sebaiknya tidak sembarangan konsumsi obat pereda rasa sakit ini. 

Konsumsi ibuprofen dosis tinggi saat hamil dapat meningkatkan risiko masalah serius, seperti:

  • Keguguran
  • Oligohydramnios atau jumlah air ketuban yang rendah
  • Jaundice atau penyakit kuning
  • Jumlah vitamin K dalam janin yang tidak normal
  • Necrotizing enterocolitis atau kerusakan pada dinding usus
  • Fetal kernicterus, salah satu jenis kerusakan otak

Para ahli sepakat bahwa ibuprofen termasuk aman bila dikonsumsi dalam dosis rendah saat usia awal kehamilan. Namun, Anda perlu menghindari konsumsi ibuprofen jika sudah memasuki usia kehamilan 20 minggu atau lebih. 

Baca JugaBolehkah Ibu Hamil Minum Obat Pencahar saat Sembelit?

2. Asam Asetilsalisitat

Obat lain yang umum digunakan untuk meredakan rasa sakit kepala atau nyeri pada anggota tubuh lain adalah asam asetilsalisilat. Obat ini umumnya dikenal dengan mereka dagang aspirin. 

Memang ibu hamil banyak mengalami nyeri pada tubuh. Namun, sebaiknya Anda hindari konsumsi aspirin. Pasalnya konsumsi aspirin dalam dosis tinggi dapat memicu keguguran. Jika dikonsumsi saat trimester ketiga, aspirin dapat meningkatkan risiko pendarahan selama persalinan. 

3. Ciprofloxacin (Cipro) dan Levofloxacin

Konsumsi Ciprofloxacin dan Levofloxacin saat hamil dapat menyebabkan berbagai masalah pada perkembangan otot dan tulang janin. Tidak hanya pada janin, konsumsi obat ini juga memicu sakit pada sendi dan kerusakan saraf pada ibu hamil.

Ciprofloxacin dan levofloxacin termasuk dalam kelompok antibiotik fluoroquinolone. Oleh sebab itu, konsumsinya dilarang untuk ibu hamil. Pasalnya, Fluoroquinolones dapat meningkatkan risiko robekan pada aorta. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan yang mengancam nyawa. 

4. Isotretinoin

Untuk mengatasi jerawat yang parah, Anda bisa saja diresepkan obat isotretinoin. Namun, Anda perlu memberitahu dokter kulit jika Anda sedang hamil. Pasalnya, konsumsi obat ini saat hamil dapat meningkatkan risiko janin lahir cacat serta masalah saraf yang dapat mengganggu kerja kognitif janin. 

Selain itu, wanita yang sedang berencana untuk hamil juga disarankan untuk menghentikan konsumsi obat ini setidaknya dua bulan sebelum hamil. 

5. Simvastatin

Simvastatin merupakan obat yang umum diberikan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Obat ini termasuk dalam golongan statin yang bekerja dengan menurunkan jumlah kolesterol yang diproduksi oleh hati. 

Jika Anda sedang hamil, sebaiknya hentikan konsumsi simvastatin. Pasalnya, konsumsi obat ini dapat meningkatkan risiko gangguan pada janin. Sebenarnya, kolesterol merupakan zat yang diperlukan saat hamil. Kolesterol dapat menjaga kesehatan ibu hamil serta mendukung tumbuh kemban janin. 

Jangan lupa untuk memberi tahu dokter jika Anda memiliki kadar kolesterol tinggi agar dokter dapat membantu memberikan rencana pengobatan yang tepat selama hamil. 

6. Warfarin

Warfarin merupakan obat yang berguna untuk mengencerkan darah. Obat ini termasuk dalam obat yang dilarang untuk dikonsumsi ibu hamil. Pasalnya, obat ini dapat menembus plasenta dan meningkatkan risiko kelainan serius pada janin sejak trimester pertama kehamilan. 

Pada beberapa kasus, dokter tetap bisa memberikan obat ini jika memang ada kondisi akibat penggumpalan darah yang lebih berbahaya dibandingkan dengan risiko konsumsi warfarin pada janin. 

7. Lorazepam

Lorazepam merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan, seperti cemas, gelisah, atau insomnia. Obat ini bekerja dengan mengurangi aktivitas sel saraf pada otak, sehingga tubuh akan menjadi lebih tenang dan rileks. 

Obat ini termasuk dalam obat yang dilarang untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Konsumsi lorazepam tanpa pengawasan dokter selama hamil dapat meningkatkan risiko bahaya pada wanita hamil dan janin, seperti lahir cacat.

8. Lisinopril

Menjaga tekanan darah tetap dalam rentang normal merupakan hal penting selama kehamilan. Beberapa obat yang berfungsi mengatur tekanan darah ternyata tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, salah satunya lisinopril.

Lisinopril termasuk dalam kelompok obat angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors. Bila dikonsumsi saat hamil, obat ini dapat membahayakan ginjal janin. Selain itu, obat jenis ACE inhibitors juga dapat membuat jumlah air ketuban menjadi lebih sedikit. Akibatnya, risiko masalah pada tulang dan paru-paru janin menjadi meningkat.  

Baca JugaAmankah Penggunaan Obat Kolesterol untuk Ibu Hamil?

9. Tetracycline

Tetracycline merupakan kelompok antibiotik yang dapat mengobati berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Ibu hamil disarankan untuk tidak konsumsi antibiotik ini selama kehamilan. 

Pasalnya konsumsi tetracycline dapat menyebabkan wanita hamil mengalami kerusakan hati. Selain itu, obat ini juga dapat memengaruhi pertumbuhan tulang serta gigi kuning pada bayi. 

Beberapa obat yang termasuk dalam antibiotik tetracycline, antara lain doxycycline (Doryx) and minocycline (Minocin). 

10. Lithium 

Obat ini merupakan obat yang umum diresepkan untuk mengatasi gangguan bipolar. Konsumsi obat ini selama hamil dapat menyebabkan bayi lahir dengan cacat jantung. Obat ini paling bahaya saat dikonsumsi pada trimester pertama kehamilan, yaitu saat terjadi pembentukan jantung janin. 

Jika Anda berencana untuk hamil, sebaiknya beritahu dokter apabila Anda konsumsi obat lithium. Dokter akan membantu untuk menghentikan konsumsi obat ini dan mencari alternatif lainnya. 

Itulah beberapa obat yang secara umum dilarang untuk dikonsumsi selama hamil. Beberapa obat dapat menyebabkan cacat lahir atau meningkatkan risiko keguguran. 

Cara terbaik untuk menentukan suatu obat boleh dikonsumsi ibu hamil atau tidak adalah dengan bertanya pada dokter.

  1. Cochrane, Zara Risoldi. 2019. Medications You Should Avoid During Pregnancy. https://www.healthline.com/health/pregnancy/category-c-drugs. (Diakses pada 31 Juli 2023). 
  2. Hannemann, Kristianne. 2023. 12 Medications That Can Be Dangerous to Take If You’re Pregnant. https://www.goodrx.com/conditions/pregnancy/most-dangeorus-medications. (Diakses pada 31 Juli 2023). 
  3. WebMD Editorial Contributors. 2023. Medicines to Avoid When Pregnant. https://www.webmd.com/baby/medicines-avoid-pregnant. (Diakses pada 31 Juli 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi