Terbit: 24 February 2018 | Diperbarui: 7 July 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Mendapati bayi cegukan di dalam kandungan terkadang membuat ibu hamil kaget. Apakah kondisi ini normal terjadi pada kehamilan? Temukan jawabannya melalui ulasan berikut!

Normalkah Bayi Cegukan di Dalam Kandungan? Ini Faktanya

Normalkah Bayi Cegukan di Dalam Kandungan?

Setidaknya ibu hamil akan merasakan bayi cegukan di dalam kandungan  sekali dalam kehamilan. Namun, ada juga bayi yang cegukan lebih sering.

Umumnya janin mulai cegukan saat memasuki trimester pertama atau kedua, meskipun ada juga yang merasakan bahwa janin cegukan ketika masuk di trimester ketiga.

Saat bayi cegukan, perut ibu akan terasa seperti kejang. Cegukan juga bisa terasa seperti gerakan kecil yang berirama dan menyebabkan senakan.

Bayi cegukan di dalam kandungan dapat terjadi sekali dalam sehari. Namun, sebagian ibu hamil juga merasakan cegukan selama beberapa kali dalam sehari.

Sebagian ibu hamil mungkin akan merasa cemas mendapatinya. Namun, Bumil tidak perlu khawatir. Bayi cegukan dalam kandungan merupakan hal yang normal terjadi dan kemungkinan besar dialami oleh ibu hamil.

Baca JugaKenali Ciri-ciri Air Ketuban Merembes dan Bahayanya

Penyebab Bayi Cegukan Dalam Kandungan

Kondisi bayi cegukan di dalam kandungan pada umumnya normal dialami pada kehamilan. Jadi, Anda tidak perlu cemas berlebihan ketika mengalaminya.

Penyebab cegukan pada bayi di dalam kandungan belum diketahui dengan pasti. Namun, ada juga pandangan yang menyatakan bahwa cegukan ini terjadi karena organ paru-paru si Kecil sedang berkembang dan belum sempurna.

Seperti yang diketahui, bayi di dalam kandungan masih belum memiliki organ pernapasan yang sempurna. Oleh karena itu, si Kecil belum mampu menghirup udara seperti orang dewasa.

Selain itu, cegukan dianggap menjadi cara bayi untuk mengatur kadar cairan di kantung ketuban. Pada pertengahan kehamilan, kantung ketuban akan terisi setidaknya sebanyak 26 ons cairan. Penumpukan cairan tersebut menyebabkan tekanan dan mendorong si Kecil untuk menelan banyak cairan dan cegukan.

Air ketuban terhirup masuk ke paru-paru, lalu keluar lagi seiring gerakan memompa yang dilakukan oleh diafragma janin. Janin lalu cegukan untuk melatih otot pernapasannya.

Selain itu, cegukan juga dapat terjadi karena janin tidak mendapat cukup udara. Jika Anda merasa kejang dalam waktu lama, sebaiknya segera ke dokter untuk memeriksa kemungkinan tekanan dari tali pusat.

Tekanan tali pusat terjadi saat tali pusat melilit area di sekitar leher janin sehingga menghambat pasokan udara.

Umumnya ibu hamil hanya merasakan 10 gerakan dalam waktu 30 menit. Jika Anda merasa bayi Anda terlalu banyak cegukan—terutama setelah minggu ke-32, sebaiknya segera hubungi dokter untuk memeriksa kandungan Anda.

Baca JugaJanin Sering Aktif Bergerak di Malam Hari, Normalkah?

Bagaimana Membedakan Cegukan dengan Tendangan Bayi?

Terkadang ibu hamil tidak bisa membedakan antara tendangan atau bayi yang cegukan di dalam kandungan. Pasalnya, sensasi keduanya terasa hampir sama.

Selain itu, biasanya Bumil akan merasakan cegukan dan tendangan di waktu yang sama, yaitu di sekitar minggu ke-16 dan minggu ke-22 kehamilan.

Namun, Anda tetap dapat membedakan keduanya. Salah satu cara yang paling mudah untuk membedakan janin cegukan atau menendang adalah dengan bergerak.

Apabila Anda merasakan gerakan bayi berpindah-pindah, di sisi atas, bawah, kanan atau kiri, dan berhenti saat Anda bergerak, kemungkinan besar ini adalah tendangan bayi.

Namun, jika setelah Anda bergerak gerakan bayi tetap sama di suatu tempat, maka kemungkinan ini adalah cegukan bayi.

Baca JugaDetak Jantung Janin Bisa Terdengar di Usia Kehamilan Berapa Minggu?

Tips Mengurangi Ketidaknyamanan saat Bayi Cegukan di Dalam Kandungan

Bayi cegukan dalam kandungan yang terjadi selama beberapa kali dalam sehari bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil. Pada akhirnya, hal ini akan mengganggu aktivitas dan waktu Anda beristirahat.

Namun, Anda tidak perlu cemas. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyaman yang ditimbulkannya:

  • Cobalah untuk mencari posisi nyaman, misalnya dengan posisi berbaring menyamping ke sisi kiri tubuh.
  • Gunakan bantalan untuk mengurangi tekanan pada punggung dan membantu menopang perut.
  • Rutin berolahraga. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan jenis olahraga yang aman bagi kondisi Anda.
  • Konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Anda dan janin.
  • Cegah dehidrasi dengan minum banyak air putih. Anda dianjurkan untuk minum setidaknya 8-12 gelas air setiap harinya saat hamil.
  • Dapatkan waktu istirahat yang cukup dan teratur. Anda bisa menerapkan sleep hygiene dengan tidur di waktu yang sama setiap malam. Jadwalkan juga untuk tidur siang.

Demikian fakta seputar bayi cegukan di dalam kandungan. Pada umumnya, kondisi ini tergolong wajar dan tidak membahayakan kehamilan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir secara berlebihan ketika mengalaminya.

Namun, pada beberapa kasus, cegukan pada bayi di dalam kandungan bisa menjadi tanda adanya masalah pada kehamilan dan janin. Jika mengalami gejala yang tidak biasa, segera periksakan kondisi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

  1. Cadman, Bethany. 2023. What Causes Hiccups in Babies in the Womb? https://www.medicalnewstoday.com/articles/322372. (Diakses pada 5 Juli 2023).
  2. Perry, Christin. 2021. Fetal Hiccups: Why Do Babies Get Hiccups in the Womb? https://www.thebump.com/a/does-baby-have-hiccups. (Diakses pada 5 Juli 2023).
  3. Stewart, Darienne Hosley. 2021. Is it normal for my baby to have hiccups in the womb? https://www.babycenter.com/pregnancy/your-body/is-it-normal-for-my-baby-to-have-hiccups-in-the-womb_2647. (Diakses pada 5 Juli 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi