Biasanya wanita hamil tua untuk pertama kalinya merasakan kecemasan untuk melahirkan nantinya. Ini karena kasus kematian ibu melahirkan banyak terjadi. Untuk itu, simak penyebab kematian ibu saat melahirkan hingga pencegahannya di bawah ini!
Kematian Ibu saat Melahirkan
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), definisi kematian ibu saat melahirkan adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan. Ini terjadi karena semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera.
Angka Kematian Ibu saat Melahirkan
Berdasarkan data yang dilansir oleh Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus kematian bayi mengalami penurunan dari angka 33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan pada tahun 2017 di semester I sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan angka kematian Ibu turun dari 4.999 tahun 2015 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak 1712 kasus.
Tentunya, kekhawatiran Anda bisa berkurang setelah mengetahui angka kematian ibu melahirkan di Indonesia semakin lama semakin menurun. Namun, hal ini juga jangan membuat Anda lengah dan tidak berusaha mempersiapkan hari H menjelang proses melahirkan.
Penyebab Kematian Ibu saat Melahirkan
Secara rata-rata, komplikasi berat kehamilan dan kematian ibu hamil melahirkan memang sudah semakin menurun di Indonesia. Namun, di beberapa daerah terpencil di Indonesia, kondisi kematian ibu hamil melahirkan masih cukup banyak. Berikut ini adalah 8 penyebab kematian ibu hamil melahirkan :
1. Aborsi
Salah satu penyebab utama kematian ibu hamil adalah aborsi yang tidak aman. Para wanita yang memiliki kehamilan yang tidak diinginkan sering melakukan aborsi tetapi aborsi yang berisiko. Selain dilarang menurut hukum agama dan negara, aborsi juga sangat membahayakan nyawa ibu.
2. Infeksi
Ibu hamil bisa mendapatkan infeksi dari aborsi yang tidak aman, saat melahirkan yang tidak sehat, atau persalinan yang sangat lama. Kurangnya pemahaman dan informasi tentang kebersihan pribadi dan cara merawat tubuh setelah melahirkan juga dapat membuat ibu melahirkan berisiko terinfeksi.
3. Emboli Paru
Emboli paru adalah kondisi darah yang membeku di paru-paru. Emboli paru dapat berkembang setelah ibu hamil melahirkan. Risiko emboli paru lebih tinggi daripada operasi sesar. Jadi, Anda juga perlu mewaspadai kemungkinan adanya emboli paru setelah melahirkan.
4. Perdarahan setelah Melahirkan (Hemorrhage)
Perdarahan postpartum (Hemorrhage) adalah pendarahan yang berlebihan dan kehilangan darah yang banyak setelah ibu melahirkan. Penyedia perawatan kesehatan yang terampil dapat menghentikan pendarahan ini. Namun, jika penyedia layanan kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat tidak tersedia, kematian ibu bisa terjadi karena kehilangan terlalu banyak darah.
Baca Juga: Pendarahan Pascamelahirkan: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dll
5. Kurangnya Akses ke Perawatan Kesehatan
Ibu hamil yang hidup di desa terpencil paling rentan terhadap kematian ibu. Banyak dari mereka tidak memiliki bantuan di klinik bersalin mereka atau bantuan dari dukun beranak yang belum dilatih secara formal. Ibu hamil di desa juga kurang mampu untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang layak atau dapat melakukan perjalanan jarak ke rumah sakit yang lebih lengkap, sehingga membuat kematian ibu hamil melahirkan lebih tinggi di daerah pedesaan.
6. Tekanan Darah Tinggi dan Eklampsia
Perawatan dan cek kesehatan sebelum ibu melahirkan biasanya meninggalkan masalah seperti tekanan darah tinggi dan protein dalam urin. Dengan perawatan medis yang baik, dokter dapat merawat dan memantau pre-eklampsia. Akan tetapi, tanpa perawatan yang memadai, kondisi tersebut bisa menjadi berbahaya dan mengakibatkan pada kematian ibu.
7. Komplikasi Kehamilan
Tidak sedikit dari ibu hamil yang memiliki masalah komplikasi. Kondisi seperti plasenta previa, ruptur uterus, dan kehamilan ektopik. Kondisi medis tersebut dapat menyebabkan komplikasi dan kematian bila tanpa perawatan dan pengobatan yang tepat.
8. Penyebab Tidak Langsung Lainnya
Penyebab tidak langsung kematian ibu hamil melahirkan adalah dari kondisi yang tidak terkait langsung dengan kehamilan tetapi berkembang atau memburuk selama kehamilan. Kehamilan dapat memengaruhi masalah kesehatan seperti HIV, penyakit jantung, diabetes dan anemia dapat berkembang menjadi lebih buruk.
Baca Juga: Atonia Uteri: Pengertian, Gejala, Risiko, Penanganan
Faktor yang Meningkatkan Kematian Ibu saat Melahirkan
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan kematian pada ibu saat melahirkan. Seperti tempat tinggal Anda berdampak signifikan pada kesehatan Anda sebagai wanita hamil. Berikut ini faktor yang meningkatkan ibu meninggal saat melahirkan:
1. Usia
Wanita dengan usia dua puluhan cenderung mengalami lebih sedikit komplikasi selama kehamilan daripada wanita yang lebih muda atau lebih tua. Gadis muda di bawah usia 15 tahun berisiko lebih besar untuk mengalami komplikasi yang menyebabkan kematian.
Risiko juga meningkat seiring bertambahnya usia ibu dan meningkat saat wanita hamil di usia 30-an atau usia 40-an dan 50-an.
2. Sumber daya yang tersedia
Perawatan medis yang jauh dan sulit dijangkau menjadi salah satu kemungkinan wanita meninggal saat melahirkan.
Minimnya perawatan prenatal, persalinan tanpa bantuan tenaga ahli seperti dokter, bidan, atau perawat, dan tidak memiliki akses ke perawatan seperti obat antibiotik dan layanan perawatan darurat dapat memiliki konsekuensi yang mengancam jiwa.
3. Status Sosial Ekonomi
Wanita yang miskin dalam kelompok sosial ekonomi rendah kemungkinan memiliki pendidikan lebih rendah, pola makan buruk, dan hambatan terhadap layanan kesehatan. Pendidikan yang lebih rendah mendorong kemungkinan untuk menikah dan hamil. Kemungkinan kurang gizi dapat menyebabkan kesehatan buruk dan hasil kehamilan yang buruk.
Apabila tidak mendapatkan perawatan yang berkualitas dapat meningkatkan wanita pada risiko infeksi atau komplikasi lain yang sebenarnya dapat ditangani oleh dokter.
4. Paritas
Paritas adalah berapa kali wanita mengalami kehamilan. Risiko mengalami masalah kehamilan atau masalah saat melahirkan sedikit lebih tinggi pada kehamilan pertama.
Kemungkinannya akan lebih kecil pada kehamilan kedua. Namun, setelah kelima atau lebih kehamilan, risikonya meningkat sekali lagi.
Baca Juga: Preeklamsia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Cara Mencegah Kematian Ibu saat Melahirkan
Seharusnya dengan melakukan beberapa hal tertentu, sebagian besar masalah yang muncul selama kehamilan, persalinan, dan periode setelah melahirkan dapat diatasi atau bahkan dicegah. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah kematian ibu hamil melahirkan :
1. Pendidikan
Wanita yang tahu lebih banyak tentang reproduksi, kesuburan, pengendalian kelahiran, dan konsekuensi berhubungan intim yang tidak aman dapat membuat pilihan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri.
Informasi keluarga berencana dapat mencegah kehamilan yang tidak direncanakan dan aborsi yang tidak aman. Para wanita berpendidikan memiliki peluang lebih besar untuk menghindari beberapa penyebab kematian ibu melahirkan.
2. Menjaga Kebersihan
Pengetahuan tentang praktik kebersihan pribadi dan cara merawat tubuh yang baik dapat menjauhkan ibu hamil dan ibu melahirkan dari kuman penyakit. Pencucian tangan secara teratur, area perineum yang bersih selama pemeriksaan kehamilan, dan area persalinan yang higienis selama persalinan juga dapat membantu mencegah ibu hamil melahirkan dari infeksi.
3. Pola Makan Sehat
Ibu hamil dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehat karena membutuhkan lebih banyak asupan nutrisi bagi perkembangan janin dalam kandungan.
Nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan adalah kalsium, protein, dan zat besi, vitamin D, dan asam folat. Selain itu, vitamin dibutuhkan karena dapat membantu mengurangi risiko kematian ibu saat melahirkan.
4. Perawatan Kehamilan
Perawatan yang terampil selama kehamilan dan setelah melahirkan dapat mencegah komplikasi dan mengarah pada kelahiran yang aman. Seharusnya, setiap ibu harus memberikan fasilitas kesehatan yang memadai untuk bayi mereka. Jika persalinan di rumah sakit, klinik, atau kantor tidak memungkinkan, maka seseorang yang terampil harus ada guna membantu ibu hamil melahirkan bayi di rumahnya.
5. Akses ke Perawatan Kesehatan
Perawatan kesehatan, manajemen kondisi yang sudah ada sebelumnya, dan ketersediaan prosedur yang aman dapat mencegah kematian selama kehamilan. Layanan nutrisi dan layanan kesehatan reproduksi juga sangat penting untuk para gadis dan wanita muda. Hal ini bisa mencegah mereka dari kematian ibu hamil melahirkan.
6. Pemantauan Postpartum
Setelah melahirkan, wanita masih membutuhkan perawatan. Pemeriksaan setelah melahirkan untuk pendarahan abnormal atau infeksi bisa membuat sebuah perbedaan dari yang tidak melakukan pemeriksaan pasca melahirkan.
Hidup jauh dari layanan atau tidak mampu membayar, dapat mencegah seorang ibu mendapatkan pengetahuan yang dia butuhkan untuk merawat dirinya sendiri setelah melahirkan. Kesulitan untuk mendapatkan antibiotik yang membantu setelah proses melahirkan juga bisa terjadi.
7. Kunjungi Bidan secara Rutin
Selama menjalani kehamilan, pastikan ibu memenuhi jadwal kunjungan ke bidan atau dokter kandungan untuk memeriksakan kandungan Anda. Selain itu, dokter juga akan memeriksa kemungkinan komplikasi yang bisa terjadi selama kehamilan. Anda juga bisa berkonsultasi terkait kehamilan dan persiapan persalinan nantinya.
Itu dia ulasan lengkap terkait penyebab kematian ibu saat melahirkan hingga cara mencegahnya. semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Anonim. 2023. Maternal mortality. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality (Diakses pada 6 Juli 2023)
- Murray, Donna. 2022. Maternal Mortality Rate, Causes, and Prevention. https://www.verywellfamily.com/maternal-mortality-rate-causes-and-prevention-4163653 (Diakses pada 6 Juli 2023)
- Anonim. 2022. State Strategies for Preventing Pregnancy-Related Deaths: A Guide for Moving Maternal Mortality Review Committee Data to Action. https://www.cdc.gov/reproductivehealth/maternal-mortality/preventing-pregnancy-related-deaths/state-strategies.html (Diakses pada 6 Juli 2023)
- Anonim. 2023. Turunkan Angka Kematian Ibu melalui Deteksi Dini dengan Pemenuhan USG di Puskesmas. https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/turunkan-angka-kematian-ibu-melalui-deteksi-dini-dengan-pemenuhan-usg-di-puskesmas# (Diakses pada 6 Juli 2023)